Bukan Keju Mozzarella [Revisi]

بواسطة naylechy

6.6M 811K 97.5K

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Apa jadinya 6 cowok penguasa sekolah yang tidak pernah masuk ke kelas, kini kembali... المزيد

prolog
01.berjumpa
02.jaminan
03.malu-maluin
04.rusak
05.teman
06.tentang mereka
07.patah semangat
08.baik atau gak?
09.rapat
10.outfit
11.alamat asing
12.bersihin
13.terbongkar
14.kerja kelompok?
15.bully
16.Maaf
17.ketinggalan
18.Mentor
19.hipnotis
20.lampu merah
21.minuman
22.permainan
23.salah orang
24.hangout
25.upacara
26.taruhan
27.DOOOORRR!
28.botol bekas
29.roti
30.DOOOORRR!(2)
32.pelecehan
33.basket
34.bubur
35.balapan
36.larangan
37.buku
38.walkie talkie
39.warung
40.pasar malam
41.boneka buaya
42.nangis
43.guru
44.mobil
45.kolam renang
46.awas Mozza!
47.dijaga 6 cowok ganteng.
48.tamu tak diundang.
49.kepang rambut
INFO!
Plagiarisme

31.bunuh diri

89.5K 14.5K 1.9K
بواسطة naylechy

"bau banget!" teriak Sakya saat Ziedan dkk sudah memasuki mobil.

"Ini semua karna teman lo!" sahut Azaleel sambil menatap keluar jendela mobil.

"Kita mau kemana?" tanya Mozza menatap kearah Sakya.

"Gue gak tau." ujar Sakya dan menggelengkan kepalanya.

"Basecamp aja." sahut Ziedan dan disetujui mereka.

Mozza menatap Sakya yang sedang menyetir  mobil Ziedan dkk, alasan mengapa Sakya menyetir mobil karna dia tidak ingin berada disebelah cowok-cowok itu.

"Masa udah cantik-cantik harus deketan sama kalian yang bau comberan!" Begitulah yang dia katakan, Mozza duduk disebelah Sakya yang sedang menyetir.

Suasana mobil saat ini hening mereka semua hanya menatap keluar jendela, mereka terhanyut dalam pikirannya sendiri hingga tiba-tiba saja.

Sakya mengerem mendadak dan membuat mereka semua terlonjak kaget, pandangan mereka semua jatuh pada dua orang cowok yang sedang berantam.

Hampir saja Sakya menabrak mereka, Sakya langsung membuka kaca mobil dan menyembulkan kepalanya.

"Woy! Bocah prik! Minggir lo pada!" teriak Sakya dan membuat dua cowok itu berhenti dari aksi berantem nya.

Dua cowok itu menatap mobil Ziedan dkk. mereka langsung meminta maaf sambil menundukkan badannya, dua cowok tersebut menepi dari jalanan dan langsung melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.

Mobil kembali berjalan dengan kecepatan sedang, kini mereka sudah berada di perumahan dan akan sampai di basecamp Ziedan dkk.

Mobil berhenti tepat didepan gerbang basecamp Ziedan dkk, Mozza turun dari duduknya dan membuka gerbang agar mobil mereka dapat memasuki pekarangan basecamp.

"Duh! Buru buka! udah risih banget nih!" ujar Alhesa sambil keluar dari mobil.

"Nih kuncinya." Sakhi memberikan kunci pada Mozza dan Mozza langsung membuka pintu dengan buru-buru.

Pintu terbuka dan keenam cowok tersebut langsung berhamburan untuk membersihkan dirinya masing-masing.

"Lo mau ikut gak?" tanya Sakya pada Mozza yang duduk sambil menggoyangkan kedua kakinya.

"Kemana?" tanya Mozza balik sambil menatap Sakya penuh tanda tanya.

"Keliling nih rumah, penasaran gue." Sakya menatap sekeliling ruang tamu tersebut.

"Ikut!" teriak Mozza dengan antusias dan bangkit dari duduknya.

Mereka menjelajahi seluruh tempat yang berada di basecamp ini, ternyata banyak banget ruangan yang kosong yang tidak ditempati.

Mata mereka tertuju pada taman belakang rumah yang tertutup dengan pintu kaca, Sakya menghampiri pintu tersebut dan membukanya.

Angin segar menerpa wajah kedua cewek itu, mereka langsung melihat sekeliling taman yang terlihat sangat damai.

"Wah, bagus banget!" pekik Mozza sambil mengedarkan pandangannya.

"Gila, kenapa baru tau sekarang kalo tamannya bagus begini sih!" kesal Sakya berjalan mendekati Mozza.

"Gak-gak, gak boleh sampai dilewatkan ini. Kita harus foto-foto!" tekan Sakya sambil mengeluarkan ponselnya dari saku roknya.

"Woiii! Ibu-ibu kemana aja lo!" teriak Ringga sambil mendekati Mozza dan Sakya yang sedang berpelukan.

"Kebetulan banget, nih fotoin kita berdua." ujar Sakya sambil menyodorkan ponselnya pada Ringga.

"Dasar cewek!" gumam Ringga dan mulai memfoto Mozza dan Sakya.

"1."

"2."

"3!" teriak Zellan dan Azaleel yang ikut berfoto bareng Mozza dan Sakya.

"Rusuh banget sih lo berdua!" kesal Sakya dan mengambil ponselnya di tangan Ringga dengan kasar.

"Hehe, maaf." sahut Zellan dan Azaleel berbarengan.

"Disini ternyata kalian." ujar Alhesa dan berjalan menuju kearah mereka disusul dengan Ziedan.

"Sakhi mana?" tanya Mozza yang tidak melihat keberadaan si cowok berkacamata itu.

"Gak tau." balas Alhesa sambil duduk di kursi taman.

"Mozza mau kedapur." ujar Mozza membuat mata mereka tertuju pada Mozza.

"Mau ngapain?" tanya Ziedan sambil menaikkan alisnya.

"Mau minum, haus." balas Mozza dan diangguki Ziedan.

"Taukan dapurnya?" tanya Ziedan lagi.

"Tau kok, yaudah Mozza permisi dulu." Mozza meninggalkan mereka semua ditaman.

Kakinya menyusuri lantai marmer yang dingin, mata melihat sekeliling rumah yang tampak sepi.

Mozza mengambil gelas bersih dan menuangkan air ke dalam gelas tersebut.

Saat dia sudah menyegarkan tenggorokannya, Mozza mendengar suara keributan dari belakang dapur.

Mozza mendekati tempat tersebut sambil mengendap-ngendap layaknya maling, suara tersebut makin terdengar sangat jelas saat dia mendekati tempat tersebut.

Matanya melotot saat melihat seorang cowok yang berdiri diatas kursi sambil melihat sebuah tali.

Apakah dia berniat bunuh diri? tidak seharusnya dia melakukan itu, Mozza tidak akan membiarkan cowok itu melakukan hal tersebut.

Mozza langsung memeluk kaki cowok itu yang berdiri menjulang didepannya.

"Jangan lakuin itu!" teriak Mozza masih memeluk kedua kaki cowok itu.

"Mozza lo kenapa?" suara lembut itu mengalun di telinga Mozza, Mozza menatap cowok itu dan ternyata cowok itu Sakhi.

Apa yang dilakukan Sakhi bener-bener gila, tidak akan dia biarkan cowok itu mati dengan sia-sia.

Terlebih lagi rumah sebesar ini sangat sepi akan terasa menyeramkan apabila arwah cowok itu bergentayangan.

"Hidup itu memang berat, sebesar apapun masalahnya enggak seharusnya Sakhi lakuin itu." ujar Mozza tetap memeluk kaki Sakhi.

"Maksud lo apa?" tanya Sakhi menatap Mozza yang masih setia memeluk kakinya.

"Emang hidup enggak selamanya manis tapi Sakhi bisa rasain manis kalau makan gulali, Sakhi belum pernah ngerasain gulali spicykan?" tanya Mozza mendongakkan kepalanya.

"Lo kenapa sih?" tanya Sakhi tersenyum mendengar ucapan Mozza yang sedikit melantur.

"Bukan Mozza yang kenapa tapi Sakhi. kenapa Sakhi berniat lakuin itu? Hidup Sakhi masih panjang." sahut Mozza makin mengeratkan pelukannya di kaki Sakhi.

"Kalo tadi Mozza enggak kesini, enggak tau nasib Sakhi gimana nantinya." ujar Mozza sambil menangis.

"Hey, lo bicara apa sih?" tanya Sakhi bingung sambil mengusap kepala Mozza yang menempel dikakinya.

"Pokoknya Sakhi jangan lakuin itu lagi!" tekan Mozza.

"Lakuin apa?" tanya Sakhi bingung.

"Ya gue harus ngelakuin itu nanti gim-" ucapan Sakhi terpotong oleh suara Mozza.

"Sakhi gila ya!" teriak Mozza di bawah kakinya, Sakhi bener-bener jengah dengan sikap cewek ini.

Ayolah kakinya sudah terasa pegal berdiri di atas kursi, dan dia sedari tadi hampir terjatuh akibat pelukan Mozza yang sangat erat.

"Mozza gue bisa minta tolong?" tanya Sakhi pada Mozza.

"Mozza bakal tolongin Sakhi, asalkan jangan minta tolong buat nyampai-in permintaan terakhir Sakhi," balas Mozza dengan suara lirihnya.

"Bisa lepasin tangan lo?" tanya Sakhi menatap tangan Mozza yang melingkari kakinya dengan erat.

"Gak bisa nanti Sakhi bakal ngelakuin hal aneh itu." balas Mozza dengan suara lirihnya.

"Mozza tolong lepasin." ujar Sakhi sambil berusaha melepaskan pelukan Mozza dari kakinya.

"Gak mau!" teriak Mozza.

"Mozza lepasin gak?" ujar Sakhi dengan nada yang lembut.

"Gak mau!" teriak Mozza lagi.

"Mozza tol-"

"Enggak, gak mau!" teriak Mozza membuat ucapan Sakhi terpotong.

Mozza mempererat pelukannya di kaki Sakhi membuat Sakhi  kehilangan keseimbangannya dan terjatuh tepat diatas Mozza.

"Ada apaansi- HEH! NGAPAIN LO DUA?" teriak Sakya menutup mulutnya yang terkejut dengan pemandangan didepannya.

"WOY! TOBAT OY! TOBAT KALIAN!" teriak Zellan menatap Mozza dan Sakhi.

"YA AMPUN KEJU! GAK SEHARUSNYA LO PRAKTEKIN PELAJARAN BIOLOGI!" histeris Ringga sambil menggelengkan kepalanya.

Ziedan menghampiri Mozza dan Sakhi membantu Mozza agar bangkit.

"Enggak, yang kalian lihat itu gak bener." jelas Mozza sambil menatap mereka dengan raut muka takut.

"Pantesan kenapa lo lama banget, ternyata..." ujar Azaleel menggantungkan ucapannya.

"Enggak tadi aku nolongin Sakhi yang mau bunuh diri." jelas Mozza dengan raut meyakinkan.

"BUNUH DIRI!" teriak mereka semua dan Mozza menganggukkan kepalanya.

Suara tawa membuat mereka mengalihkan pandangan dari Mozza kearah Sakhi.

"Kenapa Sakhi ketawa?" tanya Mozza menatap Sakhi bingung.

"Beneran lo mau bunuh diri?" tanya Alhesa menatap Sakhi yang masih tertawa.

"Ya kali gue bunuh diri." balas nya sambil membetulkan kaca matanya.

"Lah terus kenapa Sakhi naik kursi sambil megang tali?" tanya Mozza menatap Sakhi dengan bingung.

"Itu bukan tali tapi kabel, lo liat kabelnya putus." sahut Sakhi menunjuk kabel putus.

"Ada-ada aja lo." sambung sakhi sambil mengacak rambut Mozza yang masih melamun memikirkan ucapan Sakhi.

*****

Maaf udah lama gak update, dan terima kasih yang masih nunggu cerita ini.

Jangan lupa untuk votementnya yah, jangan pelit-pelit untuk menekan bintang.

Jum, 8 Jan 2021.

'~naylechy.

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

222K 21.1K 28
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
little ace بواسطة 🐮🐺

قصص المراهقين

854K 64.5K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
2.6M 129K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
GEOGRA بواسطة Ice

قصص المراهقين

2.3M 98.7K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...