[โœ”] Noona, Please Touch Me

By itsmyzhe

178K 4.9K 786

๐™’๐™–๐™ง๐™ฃ๐™ž๐™ฃ๐™œ : ๐Ÿ”ž 360 derajat Eunwoo merubah dirinya menjadi Pria lebih dewasa. Demi mendapatkan Wanita b... More

prolog
BAB 1 - Fist Meet
BAB 2 - 2-4nd Meet
BAB 3 - Eargeness
BAB 4 - Teach Me
BAB 5 -Tedency [17+]
BAB 7- Appetence
BAB 8 - Undecided
BAB 9 - Kind
BAB 10 - Snare
BAB 11 - Distracted
BAB 12 - Cozy [๐Ÿ”ž]
BAB 13 - Both [17+]
BAB 14 - Revealed
BAB 15 - Fear
BAB 16 - Fact
BAB 17 - Eunwoo [๐Ÿ”ž]
BAB 18 - Mevrouw
BAB 19 - Affray
BAB 20 - Disappear
BAB 21 - You're Mine [END]
Daddy, She's Mine

BAB 6 - Shaking [๐Ÿ”ž]

24.8K 396 73
By itsmyzhe

'See I dont know why
I liked you so much,
I gave you all of my trust.
I told you I lovedyou'

Noona, Please Touch Me

Harap bijak dalam memilih bacaan, secara pribadi sudah sangat memperhalus kata-kata. Full Jiyeon dan Eunwoo. Happy Reading.

🔞

Jiyeon menyibakkan selimut, menurunkan kaki jejang di lantai marmer kamarnya, tak lupa ia memakai sendal berbulu berwarna putih, mengambil kemeja berwarna putihnya. Jam menunjukkan pukul 01.15, ia ingin memastikan keberadaan Eunwoo, apakah Pria itu sudah pulang atau masih di dalam rumahnya.

Jiyeon jalan mengendap-endap, membuka pintu sambil menyembulkan kepala, sampai tanpa sengaja saat ia melihat ke arah tangga di samping kamar tamu mata hitamnya langsung bertemu dengan mata hazel milik Eunwoo. Pria itu berjalan sambil memegang botol vodca dengan satu gelas kecil.

Jiyeon terkejut karena langsung di tatap Pria itu, sontak ia memundurkan kepalanya dan menutup pintu dengan rapat. Jiyeon memegang dadanya yang ternyata jantungnya sudah berdetak ria didalam tubuhnya.

"Ahhh ... Park Jiyeon! Kenapa kau bodoh sekali, kenapa kau harus mengintip! apa yang akan Pria itu pikirkan tentangku, ahh... aku tidak tau harus berbuat apa, dan mengapa Eunwoo belum pulang juga," gerutu Jiyeon pada diri sendiri sambil mengacak rambutnya ia merosot terduduk dengan sandaran pintu kamarnya.

Lain hal dengan Eunwoo, ia menampilkan senyum kemenangan, ia berhasil membuat Jiyeon menjadi salah tingkah. Ia masih berdiri di depan pintu kamar Jiyeon.

"Noona, bisa kau keluar sebentar, aku ingin meminjam selimut di luar terlalu dingin."

Dua menit lamanya, barulah Jiyeon membuka pintu membawakan selimut serta satu bantal, Eunwoo menahan tawanya, saat mata Jiyeon berusaha ingin menghindarinya.

"You fine?" Jiyeon terkesiap hanya mendengar suara Eunwoo, lemah sekali jantungnya ini! ia memandang mata Pria yang membuat jantungnya malam ini hampir meledak, bukan karena ia mempermasalahkan tentang ciuman Eunwoo, dirinya sangat ahli dalam hal ciuman, terlebih Chanyeol sangat ahli dalam mencumbunya. Namun, ciuman yang di berikan Eunwoo mampu membuatnya merasakan kembali apa yang telah lama hilang di hatinya.

"I don't think so."

"I don't think so either... Noona."

Jiyeon mengernyitkan dahinya, tangan Eunwoo mengambil alih selimut serta bantal yang berada di tangan Jiyeon, tanpa meletakan sebotol wine dan satu gelas kecil. Ia lebih terkejut ketika Eunwoo dengan mudahnya masuk di dalam kamarnya.

"Kau pasti sangat lelah? Apa kau butuh pijatan, Noona?"

Ucap Eunwoo seraya meletakkan selimut itu kembali di tempat asalnya di tempat tidur kesayangan Jiyeon. Lampu kamar Jiyeon terlalu gelap membuat Eunwoo sulit melihat wajah cantik Jiyeon, ia berjalan mencari saklar lampu, dan ia dapat! ia menghidupkan lampu itu, maka terlihat jelas wajah sang pujaan hati.

Lidah Jiyeon tak bergerak untuk menjawab, atau menyuruh Eunwoo segera untuk keluar dari kamarnya. Ia tiba-tiba merasakan lemah di hadapan Pria dengan kadar ketampanan nyaris tak terukur. Yang ia bisa melihat pergerakan Eunwoo berjalan menuju dirinya.

Eunwoo tersenyum, ia menarik tangan Jiyeon untuk mendekat padanya. Tangannya menyelipkan rambut pendek Jiyeon, rasanya melambung saat harum alami dari tubuh Jiyeon, mengundangnya untuk kembali menyicipi bibir wanitanya.

"Eunwoo ... apa yang kau lakukan?"

Eunwoo mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum. "Kau canggung padaku, Noona? aku berpikir kembali, panggilan Noona terdengar seksi, aku menyukai memanggilmu Noona."

Eunwoo tak ingin membuang kesempatan, ia mendorong Jiyeon di kasur sehingga membuat Jiyeon terlentang dengan kaki yang masih mengijak lantai.

"Eunwoo ... ini salah!"

Jiyeon hendak bangkit, tapi sayang ia kalah cepat, Eunwoo telah menindih tubuh Jiyeon. Dengan hati-hati Eunwoo menindih tubuh Jiyeon, karena ia tak mau tubuhnya menyakiti salah satu bagian tubuh Jiyeon.

"Aku tau Noona, aku tau kau memiliki hubungan terlarang, kau tidak mengingatku saat pertama kali bertemu? Di sebuah Karaoke?"

Jiyeon terlalu shock akibat apa yang didengarnya dari mulut Eunwoo, ia seakan akan tenggelam ke dasar jurang yang paling dalam setelah kata-kata itu meluncur dengan jelas dari mulut Eunwoo. Jiyeon masih tenggelam dalam pikiran merasakan sesuatu yang menggelitik perutnya, Jiyeon membulat dan menatap Eunwoo dalam.

"Eunwoo ... k-au?"

Eunwoo mengangguk dan mengangkat tubuh Jiyeon untuk memindahkan tubuh itu ke tengah ranjang, agar ia dengan leluasa mengusai tubuh Jiyeon secara bebas.

"Benar Noona, aku terangsang karenamu."

Eunwoo semakin menjadi, dengan sengaja ia menggesekkan milikinya tepat di aset berharga Jiyeon. Jiyeon menutup mulutnya agar tak mengeluarkan suara yang terdengar menjijikkan.

"Noona," suara Eunwoo semakin parau tangannya sambil menarik tangan Jiyeon agar wanita itu tak menutup mulutnya.

"Apa yang kau lakukan, mmmhhh ..." mulut Jiyeon dibungkam oleh bibir Eunwoo dengan ciuman yang melihat sebuah nafsu yang besar. Lembutnya lumatan yang diberikan Eunwoo, Jiyeon terbuai, ia membalas tak kalah panasnya. Tangannya tak diam ia mulai melepaskan baju Eunwoo yang masih terbungkus sempurna di tubuh Pria itu.

"Are you like, Noona?"

Sebuah suara serak dengan lembut membuat Jiyeon kembali ke dunia nyata. Jiyeon mengatur napasnya ia melihat saliva yang membekas di bibir Pria itu, ia mengelap dengan jari jempolnya, kedua mata mereka beradu. Jiyeon tersenyum melihat sebuah tatto yang setengah ia buatkan untuk Eunwoo. tangannya mengusap tatto yang tercetak disana.

"Kau terlihat semakin seksi."

Mereka tidak sadar bahwa pintu yang terbuka lebar, ada sepasang mata yang menyaksikan setengah adegan panas itu. Orang itu yakin, malam ini akan terjadi sesuatu yang sangat panas.

"Aku harap, kau bisa mengambil seluruh hatinya, tidak hanya tubuhnya Cha Eunwoo, semoga kau berhasil, dan mempertanggungjawabkan benihmu, aku sangat yakin kau tidak membawa alat kontrasepsi malam ini ... tidak aku duga kau sangat gesit ... semangat"

Soobin berlalu, dan sangat hati-hati untuk menutup pintu kamar kakaknya. Seorang adik yang sangat gila. Namun, tidak bagi Soobin, ini untuk kebaikan kakaknya. Orang bodoh yang tak menyadari hubungan kedua kakak kandungnya itu. Dirinya sangat peka terhadap sekitar, begitu juga dengan kekasih lain dari Jiyeon. Ia lebih menyukai Eunwoo di banding kekasih kakaknya. Maka dari itu ia sangat mendukung hubungan mereka.

"Bercinta denganku, Noona?"

Eunwoo mengelus lembut pipi itu, dan memberikan kecupan hangat di kening tanpa ada celah sebuah butiran jerawat ataupun ada tanda sebuah kegersangan disana.

"Echar un polvo Cha Eunwoo".

Jiyeon segara beranjak dari baringnya, ia meraih tangan Eunwoo untuk membuka satu persatu kancing kemejanya. Sedangkan tangan jiyeon membuka ikat pinggang Eunwoo.

"Shit!" gerutu Eunwoo, merasakan sangat terangsang hanya melihat Jiyeon mengenakan tanktop putih, ia telah berhasil membuang balutan kemeja bersar wanitanya.

"Berbaringlah, ini pertama bagimu bukan?, Eunwoo kau tidak rugi? ... kau bukan yang pertama bagiku."

Jiyeon baru tersadar, tubuh tinggi Jiyeon masih mengalahkan kekasihnya, begitu juga visual dari Pria ini tidak kalah banding dengan kedua kekasihnya.

Eunwoo tidak menghiraukan perkataan Jiyeon yang menyuruhnya berbaring.

"Aku tidak peduli, Noona ..."

"Ahhh...."

Eunwoo menyeringai saat tangannya berhasil memasuki sebuah lubang terlarang bagi kaum hawa. Tepatnya ia memasukkan kedua jarinya disana. Jiyeon memejamkan mata, tangannya mencengkram seprai guna menikmati permainan tangan Eunwoo yang memabukkan.

"Apakah Chanyeol?"

"Bu-kaan ... bukan dia, kau tidak ... perlu mengetahuinya"

Desahan demi desahan lolos tanpa jeda, Jiyeon berhasil meraih tangan Eunwoo untuk menghentikan permainan tangan itu. Ia mendorong tubuh Eunwoo di punggung kasur.

"Woman on top, kau tau?"

Eunwoo tertawa, ia menarik dagu Jiyeon untuk melumat bibir seksi Jiyeon, Ia tidak menyangka Jiyeon terlihat lebih agresif dari dirinya. Jiyeon duduk di pangkuan Eunwoo memegang kedua wajah Pria itu sambil menyesap bibir yang membuatnya ketagihan, decakan antara kedua bibir itu kentara jelas, di subuh yang sunyi ini, pendingin mengalahkan hawa panas yang mereka ciptakan.

"Kau siap Noona? Woman on top atau Misionaris?"

"Aku pilih opsi pertama".

Posisi woman on top adalah kesempatan Eunwoo untuk bersantai dan mendapat kemudahan. Biarkan wanita nya yang mengendalikannya dan biarkan untuk beberapa saat wanita yang mendikte gerak-gerik saat bercinta.

Pria itu terkekeh pelan "Baiklah, Noona kau milikku malam ini."

Desahnya sambil membuka balutan yang tersisa dari sisi Jiyeon, Jiyeon sudah siap berada di atas Eunwoo. Pria itu memandang wajah berkali-kali lipat lebih seksi, Eunwoo sambil memposisikan kepala kejantanannya di depan titik pusat milik Jiyeon, ia memegang kejantannya agar tak meleset saat memasuki lubang surga miliki Jiyeon. Ia mendorong milikinya memasuki celah basah dan merasakan kehangatan di dalam sana.

"Ehmmmm," elah Eunwoo, masih sedikit masuk ia merasakan ribuan kenikmatan, apalgi tertanam secara seluruhnya. Ia merasa tertahan karena celah wanita nya begitu rapat dan tampak mendesah sakit. bukankah ini bukan pertama kali bagi Jiyeon, tapi Jiyeon masih merasakan sakit.

"Apa aku menyakitimu?"

Jiyeon menggeleng dan membantu Eunwoo dengan gerakan untuk menambah kekuatan dorongannya dan perlahan-lahan mendorong masuk lebih dalam. Menerobos dinding yang mencengkram begitu nikmat, Eunwoo tak tahan ia mendongkakkan kepala dengan mulut yang sedikit terbuka. Ia membiarkan Jiyeon untuk gaya ini. Gerakan Jiyeon sangat terasa nikmat, pada posisi ini Jiyeonlah yang aktif, hentakan Jiyeon membuat mulut Eunwoo tak henti mengeluarkan desahan.

Lapisan demi lapisan ternikmat yang pernah di rasakannya, begitu rapat, begitu panas, begitu memuja, begitu ia menginginkan pinggul itu menghentak kuat untuk membimbing miliknya, Eunwoo menyukai permainan dengan suasana terang, tentu ia puas untuk melihat bagaimana sesuatu itu memproses akan terjadinya perkawinan antara pasangan berlainan jenis.

Eunwoo semakin menggila, membuatnya tersesat saat pinggul dari Jiyeon menghentakkan demi mencari kenikmatan. Ia tak punya pilihan lain selain memejamkan mata dengan kedua tagannya membimbing pinggul Jiyeon yang memompa di atas sana. Ia melihat Jiyeon juga terpejam, sangat terlihat begitu menggairahkan.

Ia berkali-kali menatap tidak percaya pada wanita di atasnya yang tengah terhanyut dalam kenikmatan. Matanya separuh terpejam dan pipinya bersemu merah, begitu juga aliran keringat di pelipis indahnya.

"Noona, mengapa senikmat ini, ahhh," tanya Eunwoo dengan desahan yang tertahan.

Jiyeon mendengarnya tertawa kecil, membuat Eunwoo semakin meningkat akan libidonya itu.

"Ah!" desah Pria itu mengantisipasi rasa nikmat yang diterimanya, merasa ingin lebih, ia membalikkan tubuh, giliran Eunwoo memainkan peran di atas, ia menggerakan pinggulnya untuk menghentak kuat demi mencapai titik manis Jiyeon.

"Ehmmmm, Chaaahhhh ... Eunwooohhh". Jiyeon melengkung, ini orgasme pertama yang Eunwoo ciptakan. Jiyeon mendesah kuat saat titik puncak itu datang.

"Noona, kauhhh ... sangat luar biasa."

Mata Jiyeon terpejam dan napasnya tersengal-sengal, ia memeluk Eunwoo guna mencapai sesuatu yang melambungkan tinggi.

Eunwoo kembali melancarkan ciuman tanpa menghentikan hentakan kejantanannya, membuat Eunwoo mengerang dan mendesah berat, tangannya mengusap gundukan yang terguncang hebat akan permainannya ini. Pandangan Eunwoo mengabur oleh kabut nafsu.

Kaki mulus Jiyeon melingkar di pinggang Eunwoo, Jiyeon mendongkak saat titik manisnya berhasil di temukan Eunwoo, dan ketika pria itu semakin bergerak cepat, semakin desahan mereka saling bersahutan.

"Hhahhh, You're mine, Noona," erang suara Eunwoo, ketika ia merasakan genggaman erat otot dalam Jiyeon, selanjutnya tubuhnya sendiri melengkung seolah melesat ke langit tertinggi, hentakan terakhir, ia membenamkan wajahnya di belahan dada Jiyeon yang turun naik karena terengah, bau percintaan mereka sangat mendominasi.

Mereka saling mengenggam dan memeluk tak ingin berpisah dan ingin bersama dalam kondisi seperti itu seolah tidak ada hari esok.

"Noona, lanjut?"

Jiyeon tak mampu menjawab, karena matanya terlalu berat untuk terbuka, ia menarik wajah Eunwoo untuk mencium bibir Pria itu.

"Good Night."

Eunwoo tersenyum, ia mengusap peluh di kening Jiyeon, ia beranjak dari tubuh wanitanya, mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos mereka. Ia mendekap tubuh Jiyeon, seakan tak merasa puas Eunwoo mencium Jiyeon dengan begitu lembut, karena tak ingin mengusik lelapnya tubuh Jiyeon habis bercinta.

"Aku harap kau segera jadi ... Eunwoo Junior."

Ucapnya sambil mengelus perut rata Jiyeon.

To be continue...

16-12-2020

Continue Reading

You'll Also Like

178K 4.5K 15
Jisell memang cantik, tapi semua wanita cantik pasti akan tergoda bahkan rela melempar tubuh mereka untuk lelaki seksi dan tampan seperti tetangga ba...
685K 35.4K 34
'๐˜Ž๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด ๐˜ญ๐˜ถ๐˜จ๐˜ถ' ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ด๐˜ง๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช '๐˜ž๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ' Gimana ceritanya? Baca aja dulu๐Ÿ˜Š โš Rated 17+ โš ...
4.2K 1.2K 26
[With Jay Enhypen] Nda ada desc ceritanya, mikir dulu yaw bingung ehee... ! NOTE ! โš ๏ธ 18+ โš ๏ธ Bahasa tidak baku โš ๏ธ Banyak kata kasar +Frontal ๐Ÿ™ โš ๏ธ B...
4.6K 319 5
Completed. [short story] Choi Seungcheol, berandalan tampan sang pematah hati. Copyright ยฉ adeliaarstnty