Princess of Rainbow Element [...

By desphrodite

685K 88.7K 5.4K

TAMAT! Reinkarnasi yang membawanya berpetualang ke benua Servia. Benua dengan sejuta kejutan dan tantangan te... More

PROLOG
1. Jiwa yang lain
2. Racun menyusahkan
3. Pedagang Ramuan
4. Karma untuk seorang penista
5. Misteri
6. Pria Naga hitam
7. Terungkap
8. Petualangan Laut Gaxia
9. Hutan Gaxia
10. Enam nama dalam satu raga
11. Elemen Yi Jian
12. Pasar Quon
13. Kultivasi ganda
14. Roh yang kotor
15. Salah paham
16. Aula kota
17. Keberangkatan
18. Kelompok hitam
19. Perkemahan
20. Festival Servia
21. Berebut Liontin
22. Senjata pendamping
23. Singa yang lapar
24. Misi pertama
25. Menyerang ballack
26. Kristal Beast
27. Pulangkan dia!
28. Pelan-pelan
29. Naga berlian
30. Kerasukan ular ganjen
31. Rencana
baca aja
32. Tidak mengerti
33. Hukuman
34. Pertengkaran
35. Komplotan Bandit
36. Perayaan Servia
37. Sultan Dadakan
38. Hubungan yang rumit
39. Bijaksana
40. Siapa Lawan Siapa
41. Cuaca dan Air kimia
42. Menegangkan
43. Lapar keadilan
45. Bukan antagonis
46. Jangan main-main
47. Cermin Keberuntungan
48. Menara Zafreng
49. Akademi
50. Asrama
51. Dia kenapa?
52. Kelas Sosial Penelitian
53. Kunci misteri
54. Rumput laut lava?
55. Perpustakaan Sakura
56. Tiga kekuatan magis
57. Phoenix Laut Gaxia
58. Bertemu
59. Mempersatukan
60. Menjenguk
61. Kecemasan
62. Terlambat

44. Kesalahan fatal

7.9K 1K 69
By desphrodite

Seekor kuda putih tinggi kekar berlari bagai kilat menyusuri tepian sungai. Bentuk sungai yang berliku-liku seakan-akan bergerak bagai ular naga yang menyusuri hutan dan bukit-bukit di sekitarnya.

Kuda itu ditunggangi oleh seorang wanita cantik dengan pakaian kontras hijau kuning. Wajahnya yang basah karena keringat langsung ia seka. Sebilah pedang istimewa dan anak panah bertengger cantik di punggungnya. Dialah Xiao Li, reinkarnasi dari Niura yang menguasai 9 elemen dalam 1 waktu.

Ditinggalkannya pusat pengadilan dengan kuda pinjamannya menuju kota yang lumayan ramai untuk menjalankan hukuman. Entahlah hukuman apa, ia masih membaca map yang diberikan hakim padanya dan tertera juga apa yang harus ia lakukan ketika telah tiba di sana.

"Hooop ...!" Niura menarik tali kekang kudanya kuat-kuat.

Kuda putih itu meringkik  dan mengangkat kedua kaki depannya lalu berhenti berjalan. Dengan gerakkan yang ringan dan tangkas, Niura melompat dari kudanya.

Bugh

Kedua kakinya berada tepat di tanah dengan cepat hingga menghasilkan bunyi lumayan besar yang membuat kerumunan warga kota menatapnya sekilas. Tak ingin membuang waktu, segera ia jejakkan kakinya hingga tubuhnya melinting ke udara dan hinggap di pohon yang cukup tinggi.

Tubuhnya bertengger cantik di cabang pohon, seraya matanya mengawasi kerumunan-kerumunan kota kecil ini yang lumayan padat penduduk. Niura membuka map di tangannya lagi, membaca dan memahami bahwa ia telah tiba di tempat tujuan. Kota Rong di Zhen adalah satu-satunya kota yang terkenal di Benua Servia. Matanya turun ke bacaan bawah yang bertuliskan tentang 'apa' yang harus ia lakukan sekarang.

'Mencari perpustakaan rong yang memiliki bendera api' batinnya sembari membaca tulisan yang menyuruhnya mencari tempat itu.

Ia mengumpat kesal. Bagaimana bisa, tidak disertakan penjelasan arahnya yang lebih lengkap? Ini lebih ke teka-teki menurutnya. Mau menjalani hukuman saja menyusahkan sekali. Apalagi pagi ini ia izin untuk tidak mengikuti pertarungan sementara di aula. Miris.

Niura semakin memanjat pohon lebih tinggi lagi untuk memastikan tempatnya. Matany kembali menerawang, mencari satu-satunya petunjuk, 'bendera api' entah bagaimana bentuknya.

"Menyusahkan!" umpatnya begitu saja setelah sekian lama berada di atas pohon yang bahkan menjadi sarang ular. Ia tidak mempermasalahkan itu, lagi pula jika ular itu mematuknya maka akan membuatnya semakin kuat karena kekuatan utamanya adalah racun. Setiap kultivator di zaman ini memiliki kekuatan utama masing-masing yang berbeda dan aneh.

Bibirnya tersenyum ketika sebuah bendera berkibar di atas atap dengan pancaran cahaya api yang membuatnya terkesan. Itu yang ia cari, perpustakaan terbesar. Entah apa yang akan ia lakukan di perpustakaan itu, semoga saja hanya mencari buku pusaka.

Merasa tepat, Niura segera terjun diiringi gerakkan salto beberapa kali. Dan hinggap tepat di atas punggung kudanya yang senantiasa menunggu di bawah pohon sembari memakan dedaunan di sekitarnya. Gadis itu lantas menghentak tali kekang kudanya, lalu memacu kudanya ke arah perpustakaan besar itu. Karena melewati kerumunan orang membuatnya harus bersikap acuh terhadap tatapan-tatapan orang di sekitar. Tentu saja karena mereka melihat seorang wanita cantik berpakaian merah yang mengendalikan kuda tanpa tandu. Mereka berpikir Niura adalah seorang putri yang berwibawa. Biasanya setiao putri hanya ingin keluar dengan tandu karena panas, mungkin.

Niura dan kudanya telah tiba tepat di hadapan perpustakaan yang menjulang tinggi ke langit. Bentuknya lebih mirip kastil ramping yang terbuat dari bebatuan besar yang megah. Sayangnya banyak lumut dan rumput liar merambat hingga bangunan ini terkesan menyeramkan.

"Hei."

Niura terkejut dengan sambutan itu. Ia menatap seorang pria dengan aura hitam menatapnya dengan lengan yang memegang secangkir teh.

Niura menautkan alisnya, bagaimana Roiden bisa berada di mana-mana? Sebenarnya Roiden itu ada berapa?

"Mengapa melamun?" tanya Roiden membuat lamunan Niura buyar.

"Ah. Tidak-tidak, eum ... bagaimana kau bisa berada di sini?" Niura bertanya tanpa menatap pria itu. Lengannya menautkan tali pengikat kuda di pagar agar kuda putih itu tidak kabur.

Roiden mendekatinya hingga membuat kuda itu ketakutan. "Kenapa? Di sekitar sini ada hutanku. Jadi wajar saja aku berkeliaran sesukaku," jawabnya seraya memberikan gulungan kertas berwarna putih kusam kepada Niura.

"Apa?" tanya Niura menatap bingung kertas yang ia terima.

"Buka saja, itu adalah daftar hukumanmu."

Niura membelakkan matany terkejut setelah membuka dan membaca tulisan itu. Hukumannya, sangat konyol. Ia memandang kembali perpustakaan besar itu, "Apa ini? Jangan bilang jika ini tulisanmu! Katakan siapa yang menulis ini!" tanyanya dengan tangan yang mengepal membuat kertas itu mengerut.

Roiden bingung, ekspresinya seeeti orang lugu yang baru lahir. "Hakim," jawabnya jujur. Ya, ia memang tidak membaca apapun dalam surat itu.

"Hakim? Lalu kenapa kau yang memberikannya?" Niura menunjuk Roiden dengan marah.

Pria itu ikut menunjuk dirinya sendiri. "Aku? Hanya perantara, lebih baik kau langsung mengerjakannya, tehku sudah mendingin, tidk enak nantinya." Dan pria itu langsung pergi ke gazebo lalu menyesap tehnya tanpa mempedulikan Niura yang tengah mengumpat mati-matian.

Ya, hukumannya bukanlah mencari atau membaca buku. Namun membersihkan dinding yang dipenuhi oleh lumut tanpa tenaga dalam. Berarti ini bukan saja melelahkan, namun membunuhnya.

Niura mengepalkan tangannya lalu melempar kertas itu ke arah Roiden yang masih bersantai di gazebo. Pria itu terkejut dengan kehadiran kepalan kertas yang masuk tepat ke dalam cangkir tehnya. Namun ia masih punya teh yang lain, jangan khawatir.

Niura mengumpat melihat Roiden yang malah menyesap teh lain, bukannya membantunya. Bahkan perpustakaan ini yang paling menonjol karena dikenal bangunan terbesar di kota Rong. Langsung saja ia mengenakan sarung tangan agar tangannya tidak kotor ketika bersentuhan dengan lumut-lumut itu.

Tangannya masih senantiasa mencabuti rumput dan lumut itu dengan rasa malu mengetahui Roiden menatapnya lekat. Bagaimana bisa teh pria itu tidak habis-habis seharian? Ya, seharian ia membersihkan perpustakaan sendiri, namun tidak selesai-selesai.

"Sialan!" Giginya menggertak kesal. Segera dibukanya sarung tangan itu dengan gusar, dan menatap bangunan besar di hadapannya yang masih kotor. Ia memukul bangunan itu dengan kesal tak mempedulikan lengannya yang membiru.

Karena terlalu kesal membuatnya lupa kalau tidak diperbolehkannya menggunakan tenaga dalam dalam menyelesaikan hukuman ini. Ia membuat formasi dengan menyeluruh untuk membersihkan perpustakaan secara instan. Dilemparnya cahaya di tangannya ke bangunan itu dalam tingkat tinggi hingga membuat silau dan suara yang terdengar seperti ledakkan bom.

Duar!

"Akh!"

Sial. Ia baru sadar. Tubuhnya pasrah terlempar jauh karena kekuatannya sendiri. Ya, perpustakaan itu mengandung unsur cermin yang membuat segala kekuatan dalam memantul kembali ke pemiliknya tanpa jeda. Itulah mengapa hakim memintanya agar tidak menggunakan tenaga dalam.

Rasanya waktu berjalan lambat sekali. Tubuhnya terpental jauh begitu lama hingga ia merasa akan terlempar ke zaman depan.  Jari kelingkingnya memanas karena ia memaksakan kekuatan tungkat besar hingga memerah.

Brukk

Dirinya terjun di dekat sebuah bangunan lemayan besar yang diketahuinya adalah rumah bordil. Dimana para jalang dan pria hidung belang berkumpulan. Niura bersyukur karena hanya terlempar di pinggirnya, bokongnya yang terasa sakit membuatnya tak bisa langsung bangun. Apalagi jarinya yang masih panas terus berdenyut membuatnya mengibas-ngibaskan lengannya agar rasa sakit itu hilang.

Tak.

Jari kelingkingnya tak sengaja menyentuh dinding rumah bordil itu karena ia kibaskan.

BRUK!

Niur membelakkan matanya terkejut. Bagaimana hanya karena jari kelingkingnya yang panas tak sengaja menyentuh dinding hingga seluruh bangunan rumah bordil itu rubuh!

Bibirnya langsung ia gigit saat mendapati seluruh orang dalam rumah bordil itu keluar menatapnya tajam. Niura menelan salivanya susah payah. Ceroboh. Ia melihat banyak wanita menor dengan pakaian pendek-pendek bahkan ada yang hanya mengenakan selimut. Seorang pria yng diketahui adalah pemilik rumah bordil itu menghampiri Niura dengan raut wajah kesal.

Pria itu berotot dengan kulit cokelat eksotik yang terlihat kekar. Menatap Niura tajam seakan-akan siap menjadikannya makan siang. "Siapa kau?!" tanyanya marah.

Tubuh Niura bergetar. "Aku kaya!"

-To Be Continue-

Semangat ujian!
-Tokoh Pore





Continue Reading

You'll Also Like

958K 95.2K 49
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
3.8M 351K 200
(Novel Terjemahan) Judul : Bewitching Prince Spoils His Wife: Genius Doctor Unscrupulous Consort Author : Gu Ran Jin - ้กพ ๆŸ“ ้”ฆ Dia adalah kepala keluar...
14.7K 699 10
one shoot / multi shoot story Newjeans or maybe crack ship
15.7K 409 44
5-15 chapter setiap update ! Update tiap hari! Diambil dari RAW China.