Mirror ( Haikyuu fanfiction)

Da Rieyutsuki

203K 26.5K 5K

"Kupikir, aku bisa bertahan sendirian. Tapi, ternyata untuk sekarang, aku belum sanggup untuk berpisah dengan... Altro

Pengantar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
28
Note
29
30
31
32
Note
Love Ties. Hinata Shoyo
Love Ties. Yamaguchi Tadashi
Love Ties. Tsukishima Kei
Love Ties. Ennoshita Chikara
Love Ties. Nishinoya Yuu
Love Ties. Sugawara Koushi
Love Ties. Sawamura Daichi
Love Ties. Azumane Asahi
Love Ties. Kunimi Akira
Love Ties. Kindaichi Yuutaro
Love Ties. Oikawa Tooru
Love Ties. Iwaizumi Hajime
Love Ties. Goshiki Tsutomu
Love Ties. Shirabu Kenjiro
Love Ties. Ushijima Wakatoshi
Love Ties. Tendou Satori
Love Ties. Semi Eita
Love Ties. Akaashi Keiji
Love Ties. Bokuto Koutaro
Love Ties. Haiba Lev
Love Ties. Kozume Kenma
Love Ties. Yaku Morisuke
Love Ties. Kuroo Tetsuro
Love Ties. Miya Atsumu
Love Ties. Miya Osamu
Love Ties. Kita Shinsuke
Love Ties. Sakusa Kiyoomi
Love Ties. Hoshiumi Korai
Love Ties. Suna Rintarou
Special Ending 1, Kageyama Tobio
Special Ending 2

27

3.5K 529 274
Da Rieyutsuki

#Next day
#GOR

"Pertandingan kita adalah yang kedua. Kita boleh berlatih di lapangan sekitar 30 menit dimulai dari pukul 8 pagi. Jyaa... ayo bergegas" Pelatih Ukai.

"OSSU"

Seluruh anggota tim Karasuno menuju area lapangan yang bisa digunakan untuk pemanasan. Tim Inarizaki pun juga menggunakan lapangan yang sama.

DEBLAM!!

Suara hantaman bola terdengar begitu nyaring. Beberapa anggota tim Karasuno langsung menoleh ke asal suara.

"Itu yaa?" komentar Suga

"Sekalipun Miya Atsumu berhasil ditahan, saudara kembarnya, Osamu akan membereskannya. Pemain kembar terbaik di ranah bola voli SMA. Miya twins" Suga

"Sebenarnya aku langsung teringat bocah kembar di tim kita" Azumane.

"Sou da na... saat melihat aksi Miya twins, kita juga jadi berharap seandainya (name)-chan itu laki-laki. Pasti kombinasi Kageyama dan (name)-chan bisa sama epiknya dengan mereka." Daichi.

"Kageyama twins melawan Miya twins. Pasti banyak orang yang juga mengharapkan itu, meskipun sudah tau jika itu mustahil. Skill voli (name)-chan yang sekarang saja masih sangat bagus." Suga.

"Jyaa... sudah sudah. Sekarang bukan waktunya memikirkan itu. Kita harus fokus pada pertandingan berikutnya." Daichi.

Seluruh anggota tim lalu melanjutkan pemanasan. Setelah itu, semua menuju ruang tunggu. Di ruang tunggu pun, sebagian besar dari anggota tim masih meneruskan latihan. Sementara para manajer kembali sibuk menyiapkan berbagai perlengkapan.

Tobio masih meneruskan pemanasan bersama partner-spikernya, Hinata. Ia masih ingin melatih lemparan tossnya. Tobio masih sangat fokus, namun Hinata mulai sering melamun.
Hingga...

Deplak!!

Bola yang di oper oleh Tobio mengenai wajah Hinata. Hinata hanya bisa meringis kesakitan. Sementara Tobio, bukannya minta maaf malah kesal sendiri. Hinata hanya bisa terdiam dan mengusap wajahnya yang sakit.

"HINATA BOKEEE!!" Tobio.

"Sepertinya kamu sedang terburu buru."

Suara seorang yang asing mendekat. Tobio berhenti emosi dan menoleh ke asal suara. Hinata dan beberapa anggota tim Karasuno pun ikut melihat ke arah pandang Tobio. Seorang pemuda dengan rambut dicat pirang dengan senyum menyebalkan mendekat ke arah Tobio.

Seluruh anggota tim Karasuno hanya terdiam. Semua mengenali pemuda itu. Dia adalah salah seorang anggota tim lawan yang baru saja dibahas tim Karasuno semalam, saat membahas ulang strategi untuk pertandingan hari ini.

"Oh. Atsumu-san" Tobio. Atsumu tersenyum.

"Tobio-kun, apa kabar? kamu sehat?" Atsumu.

"Haik." Tobio.

"Semangat ya nanti..., soalnya aku paling benci kalau harus melawan orang payah." ujar Atsumu seraya menatap remeh Hinata dan menguarkan aura seram.


Anggota tim Karasuno yang lain hanya bisa membeku saat merasakan pancaran aura mengerikan dari salah satu kembar Miya itu. Semua kagum pada Tobio yang bisa tahan dengan aura seram Miya Atsumu.

"Kalau itu saya minta maaf" balas Tobio seraya melirik Hinata. Hinata yang merasa tersindir pun kesal.

"KENAPA KAU MEMINTA MAAF!" sorak Hinata kesal. Meski ia dicueki Tobio.

"Tidak perlu khawatir, soalnya kami tidak selemah itu kok. Jika lemah, tidak mungkin bisa sampai di pertandingan Nasional dan bertahan hingga hari kedua kan?"

Suara perempuan yang mendekat mengalihkan perhatian semua orang. Atsumu sedikit merasa kesal karena momennya untuk menakuti tim lawan terganggu oleh seorang gadis. Seluruh anggota tim Karasuno seketika merasakan ketenangan. Mereka senang karena (name) datang di saat yang tepat.

Atsumu lalu mengunci pandangan pada (name), dan memperhatikannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia merasakan aura yang sangat berbeda saat melihat (name). Aura lemah lembut dan feminim seperti gadis kebanyakan tidak ada. Ia justru merasakan aura yang kuat, tegas, tak terbantahkan dan di saat yang sama  juga memberi ketenangan.

"Apa-apaan gadis ini...? kenapa dia memiliki aura yang sangat menarik? Tenang, kuat, penuh pertimbangan dan tak terbantahkan. Persis seperti aura yang terpancar dari Tobio-kun. Ah... aku jadi tertarik dan tertantang untuk menjadikannya mainan... Ku-baperin terus ku-patahin hatinya sepertinya menarik... he he he... siapa suruh mengganggu momenku untuk menakuti Karasuno. " pikir Atsumu.

"Eh.... tunggu... tunggu dulu... Persis seperti Tobio-kun? persis seperti... Tobio.." batin Atsumu. Atsumu lalu menatap Tobio dan (name) bergantian.

"Oh... kamu saudari kembarnya Tobio-kun ya? Wah... salam kenal, Aku Miya Atsumu. Aku kenalan dengan Tobio-kun saat di camp kemarin." Atsumu. penuh semangat.

"Haik. Sou desu ka... Atsumu-san mengenal Tobio-nii dari camp kemarin." (name). senyum.

"Ah...ha ha ha. Iyaa... kita kan sama-sama kembar, jadi panggil saja aku Atsumu. Oh iya, siapa namamu adik manis?" Atsumu

"Ah... saya (name), Atsumu-san. Yoroshiku." (name).

Atsumu hanya membalas dengan senyuman. Seketika ia melupakan tujuan awalnya yang ingin menakuti tim Karasuno. Kini, fokusnya sudah teralihkan. Entah kenapa ia begitu tertarik dengan saudari kembar Tobio ini.

"Kemarin itu di Camp, waktu tau ada Tobio-kun yang begitu terkenal saat SMP, aku jadi langsung penasaran dengan saudari kembarnya yang juga dikenal sangat baik dalam bermain voli." Atsumu.

"Ha ha ha... Sou desu ka? saya tidak menyangka berita tentang saya juga sampai di Hyogo. Saya kira hanya Tobio-nii yang setter genius saja yang populer." (name).

"Ha ha ha... Kageyama Twins itu sama terkenalnya kok. Omong-omong, Tobio-kun enak yaa... punya kembaran cewek. Udah cantik begini, juga kelihatannya sangat perhatian pula. Ah... Aku jadi pengen punya kembaran cewek. " Atsumu.

"Ah... Itu sebenarnya tidak begitu." Tobio. (name) senyum.

"Aha ha ha ha...Apanya yang tidak begitu? Kalian tau, kerjaanku dengan Samu itu cuma berantem tiap hari. Makanya aku bosen, pengen punya saudara cewek. Aku ingin saudari yang lebih lembut dan perhatian, gak kaya Samu yang bar-bar dan nyusahin. Ha ha ha" Atsumu.

Tim Karasuno yang mendengar itu hanya sweatdrop. Dalam hati mereka kompak berkata "Kageyama twins itu sebenarnya mungkin juga sama aja dengan kalian wahai Miya twins. Saudari kembar perempuan itu tidak selamanya lemah lembut dan gemulai. (name) adalah salah satu contoh cewek bar-bar yang pandai menyembunyikan sifat aslinya di hadapan orang penting. Aku gak bisa bayangin seberapa bar-barnya (name) kalau dia cowok"

Atsumu masih asyik melanjutkan perbincangam dengan Kageyama twins. Kali ini, aura yang dikuarkan olehnya tak lagi seseram tadi. Atsumu justru terlihat sangat antusias dan berbinar seperti seorang bocah. Tim Karasuno pun semakin bersyukur karena (name) tadi datang tepat waktu dan bisa menghilangkan aura seram Atsumu.

-----------

*

*

*

*

*

*

#Pertandingan hari ke 2
#Karasuno vs Inarizaki

Kedua tim telah bersiap di lapangan pertandingan. (name) dan Yachi pun membantu Shimizu membawa barang-barang yang diperlukan. Tiap anggota tim pun masih melakukan pemanasan di arena. Pelatih Ukai dan Takeda sensei pun masih sedikit sibuk mendiakusikan sesuatu.

Setelah mendiskusikan banyak hal dengan Shimizu mengenai keperluan tim, (name) dan Yachi lalu kembali bersiap di luar area pertandingan. Dan... seperti kemarin, (name) masih saja merasakan kegugupan. Ia sudah berkali-kali menghela nafas sejak memasuki arena pertandingan. Yachi pun berusaha menenangkan (name) meski dia sendiri juga tengah gugup.

#Di sisi tim Inarizaki

Masih ada sisa waktu 5 menit sebelum pertandingan dimulai. Tim Inarizaki baru saja selesai membahas strategi pertandingan. Atsumu dan beberapa anggota timnya tengah duduk di bench. Di sebelah Atsumu ada saudara kembarnya, Osamu, yang tengah minum.

"Jangan gila dulu, tim kita di jam ini ada pertandingan. Jangan nyusahin" komentar Osamu setelah melihat Atsumu yang tak berhenti tersenyum sejak tadi.

"HAH?!!" Atsumu. Kesal. Osamu hanya cuek.

"Tak biasanya kau senyum-senyum gitu. Kenapa? Kau kerasukan hantu penginapan ya?" Osamu.

"AKU NGGAK KERASUKAN!!" Atsumu. Ia lalu menghela nafas.

"Aku menemukan sesuatu yang sangat menarik..." lanjut Atsumu dengan tidak mengalihkan pandangan dari tim Karasuno.

"Rasanya,sayang sekali yaa..." Atsumu.
Karena penasaran, Osamu lalu ikut menoleh ke arah pandang Atsumu.

"Setter Karasuno, sama salah satu manajer mereka itu kembar juga?" Osamu.

"Pim pooom.... Kau benar" Atsumu. Masih senyum-senyum sendiri. Osamu lalu memperhatikan (name).

"Jangan bilang kau suka dia." Osamu.

"Ha ha ha... bukan... bukan suka, aku hanya sedikit tertarik. Gadis itu sudah mengganggu momenku untuk menakuti timnya Tobio-kun, tadi. Aku jadi tertantang untuk jadiin dia mainan..." Atsumu. smirk.

Osamu menatap datar seorang pemuda yang katanya saudara kembarnya itu. Ia hanya bingung aja dengan pola pikir orang aneh yang satu ini. Osamu menghela nafas panjang.

"Plis lah... Jangan ngadi-ngadi. Aku udah nahan malu punya wajah yang sangat mirip denganmu. Jangan ditambahin dengan hal konyol gak masuk akal yang bisa bikin malu" Osamu

"HAH?! APA-APAAN?!" Atsumu. kesal. Osamu hanya cuek, Atsumu pun menghela nafas lagi.

"Nee... Samu? Kau tau? Tobio-kun itu, saat di camp pelatihan Tim Muda Jepang kemarin, pernah ditegur Hoshiumi dari Kamomedai karena dia sama-sekali tak heran melihatnya yang bisa spike dengan bagus padahal punya tubuh pendek." Atsumu

"Lalu, kenapa?" Osamu. Atsumu melayangkan smirk.

"Tobio-kun bilang dia sudah terbiasa dengan teknik serangan semacam itu. Dia juga bilang partner-spikernya juga nggak tinggi. Makanya dia biasa aja liat aksi Hoshiumi." Atsumu. Osamu lalu mengarahkan pandangan ke tim Karasuno.

"Si nomer 10 Karasuno, ya?" Osamu. Atsumu mengangguk.

"Tapi kau tau hal yang lebih mengejutkan? Tobio-kun bilang serangan secepat itu sudah biasa ia lakukan saat kecil." Atsumu. Osamu lalu menatap heran Atsumu. Atsumu melayangkan smirk.

"Kau juga pernah dengar rumor tentang 'Bunga emas Kitagawa-Daichi yang hilang', 'Ratu Salju', 'Raja Lapangan' dan rumor lainnya kan? Nah... kalau ditarik kesimpulan, menurutmu dengan siapa Tobio-kun berlatih serangan seperti itu saat masih kecil?" Atsumu.

Osamu sebenarnya mulai bosan dan malas saat Atsumu mengeluarkan jurus berteori konspirasinya yang sering nggak masuk di akal. Tapi kali ini, entah kenapa ia sedikit tertarik dengan teori konspirasi Atsumu tentang Kageyama Twins.

"Gadis itu ya ?" Osamu. Atsumu hanya tersenyum.

"Ah... Sayang sekali ya. Jika saja dia laki- laki, dan satu tim dengan Tobio-kun, seperti kau dan aku, pasti pertandingan ini akan menjadi semakin menarik. 'Pertarungan antara 2 kembar, Miya Twins vs Kageyama twins.'." Atsumu

"Tapi yaah... tak masalah juga sih. Adik kembar Tobio-kun itu cantik. Lalu... aura gadis itu sangat membuatku tertantang, matanya itu, tatapannya.. " Atsumu.

Plak!!

"Sudah kubilang jangan aneh-aneh. Gadis itu nggak ngapa-ngapain kamu." Ujar Osamu setelah menampar kembarannya. Seketika kembar Miya ini pun ribut sendiri.

Anggota tim Inarizaki hanya terdiam melihat keributan Miya twins. Semua sudah jengah. Mereka pun sejak tadi menyimak pembicaraan si kembar Miya. Mereka yang juga penasaran dengan sosok 'Kageyama twins' lalu memperhatikan tiap orang di tim Karasuno. Setelah menemukan bentuk tubuh seorang gadis dengan rambut raven panjang terurai, semua langsung mengunci pandangan padanya.

Mereka pun secara spontan langsung mencari pemain tim Karasuno bernomor punggung 9, dan membandingkan wajahnya dengan gadis bersurai hitam tadi. Twntu saja sangat mirip. Lalu, seperti Miya twins tadi, tim Inarizaki pun mulai asyik membahas tentang kembar di tim lawan, Kageyama twins.

"Tim lawan ternyata juga punya anggota kembar, ya?" komentar Kita Shinsuke

"Uhmm... yang satu perempuan. Mereka Kageyama twins yang itu. Si 'Raja lapangan' dan 'bunga emas yang hilang', Kita-san" Suna

"Kau ini tau aja soal informasi begituan, jangan-jangan kau itu salah satu admin akun gosip ya? Suna?" Ginjima

"Tidak." Suna

"Kok aku jadi pengen tim kita kaya tim mereka ya? punya kembar yang satunya cewek dan jadi manajer kita. Aku yakin, Kageyama twins itu pasti sangat membantu tim. Nggak kaya kembar di tim ini. Dua-duanya ngerepotin." Ojiro Aran

--------

*

*

*

*

*

-------

#Karasuno vs Inarizaki
#Set 1

Suasana menjadi riuh saat para pemain dari kedua tim memasuki lapangan. Pertandingan akan segera dimulai. (name) hanya berusaha untuk tetap tenang. Meski itu agak mustahil. Suara musik yang dimainkan para suporter tim Inarizaki membuat (name) sedikit kesal.

Prriiiitt!!

Suara peluit menjadi tanda dibukanya pertandingan. Para komentator dan suporter semakin riuh. Serve akan diawali oleh tim Inarizaki. Dan... seorang yang mendapat giliran pertama adalah setter mereka. Miya Atsumu. (name) mulai merasakan sesuatu yang tidak enak saat melihat Atsumu yang bersiap di posisi serve.


Setelah suara peluit berikutnya terdengar, Atsumu mengangkat tangannya. Seketika musik yang dimainkan para pendukung tim Inarizaki seketika berhenti. (name) dan Yachi terdiam melihat itu.

"Itu.. kode untuk para suporter?" pikir (name) dan Yachi.

DEBLAMM!!!

Dalam sekian detik, suara bola yang baru saja di serve terdengar nyaring. Bola yang di serve Atsumu tadi melesat cepat ke area lapangan tim Karasuno. Semua anggota tim Karasuno speechless. Komentator pertandingan kembali bernarasi dengan penuh semangat. Penonton pun ikut riuh. Sementara para pendukung tim Inarizaki kembali memainkan musiknya.

"Yabaii...." gumam (name).
----------

*

*

*

*

*

*

*

*

*

Pertandingan berlanjutkan. (name) pun semakin merasakan gugup. Ia sudah menghela nafas beberapa kali disertai dengan gerutuan untuk Tobio. Di tengah pertandingan, Tobio kembali mengarahkan toss pada Hinata. Hinata pun seperti biasanya melompat dengan penuh semangat. Hanya saja, saat ini, dia benar-benar cuma melompat. Setinggi-tingginya. Semua orang langsung cengo.

"AKU LUPA BUAT NGE-SPIKE BOLANYA!!" sorak Hinata seraya menutup wajahnya. Malu.

"BOKEE!! APA YANG KAU LAKUKAN TADI?! KALAU KAU MENGULANGINYA LAGI SELAMA PERTANDINGAN NANTI, AKU TAK AKAN MEMBERIMU TOSS LAGI!!" sahut Tobio. Marah.

Semua orang masih speechless. (name) dan Yachi pun hanya bisa tepuk jidat melihat itu. Tapi, setelah insiden itu, rasa gugup (name) mulai berkurang.

"Aah... kurasa Hinata-kun perlu sedikit mengontrol diri" Yachi.

"Sou desu yoo nee... Dia terlalu bersemangat. Ha ha ha" (name)

"Setelah melihat Hoshiumi-san kemarin, apa Hinata mulai memahami sesuatu? Tapi, meski dia berhasil membuat lompatan 'boom' yang dijelaskan Tobio-nii itu, aku tak mengira titik lompatan tertinggi Hinata akan berubah sedrastis ini. Set up Tobio-nii bisa kacau. Tapi... yaah... Daijoubu. Dia pasti bisa mengatasinya." pikir (name).

Kageyama twins pun tersenyum bersamaan.
-----------

*

*

*

*

*

*

Pertandingan berjalan sengit. Namun, ada hal lain yang membuat (name) kesal dan sangat gemas. Suporter tim Inarizaki. Sepanjang pertandingan ini, mereka selalu saja mengganggu konsentrasi tim Karasuno dengan irama musiknya. Sedangkan saat tim mereka sendiri mendapat giliran serve, mereka akan langsung kicep. Terlebih saat servenya Atsumu.

"Suporter Inarizaki itu minta dipukul yaa...?" geram (name)

"(name)-chan... tenanglah, mereka memang sangat menyebalkan, tapi, kendalikan dirimu." Yachi.

Dung Dung Dung Tek

Suara khas Taiko terdengar di sisi lain deretan suporter. (name) dan Yachi mengalihkan pandangan. Disana sudah ada Saeko dan tim Taiko-nya. Irama seruling dan dan Taiko itu membuat banyak orang seketika terpana. Seluruh anggota tim Karasuno pun tersenyum. Seketika (name) melayangkan smirk.

"Dou da... suporter Inarizaki? Kalian pasti terpana dengan penampilan Taiko Saeko-san kan? he he he" gumam (name), dengan menguarkan aura seram.
----------

*

*

*

*

*

*

*

*

Pertandingan masih berlangsung. Kedua tim masih bertanding dengan sengit. Berbagai kejadian tak terduga pun banyak terjadi. Mulai dari Hinata yang receive bola pake kaki, Miya twins yang dapat meniru serangan cepat Tobio-Hinata, Yamaguchi yang sukses menggunakan teknik jump-float-nya hingga dapat menghancurkan pertahanan Inarizaki, hingga aksi penyelamatan bola Tobio yang sangat epik.

Sungguh semua itu membuat jantung (name) berdebar nggak karuan. Ia sudah menghela nafas dan menggerutu di sepanjang pertandingan. Dan... kini setelah pertandingan panjang yang sangat mendebarkan itu, akhirnya tim Karasuno dapat mencapai match poin. (name) menghela nafas untuk kesekian kalinya. Ia kembali memperhatikan tim Karasuno. Pandangan (name) terpaku pada Tanaka. (name) menyadari jika sejak tadi spike Tanaka terus-terusan kena block.

Sedikit sulit dipercaya memang, namun kini anggota tim dengan mental paling kuat itu tengah terlihat tertekan. Tanaka sudah berkali-kali meminta operan, namun tetap saja hasilnya sama. Ia belum bisa kembali mencetak angka. Bahkan, di beberapa waktu tadi, saat ia meminta operan dari Tsukishima, Tsukishima tidak menghiraukannya dan mengoper bola pada Azumane, dan dapat mencetak angka.

"Dou? Tobio-nii? Tanaka-senpai itu adalah spiker vital tim kita. Kalau mentalnya jatuh akan sangat berbahaya." batin (name)

(name) masih fokus pada timnya. Tepatnya pada Tobio. Bola melayang di area tim Karasuno. Lagi-lagi Tanaka meminta operan. Tobio pun mengoper bola kepada Tanaka. (name) terdiam melihat keputusan saudara kembarnya.

Deblamm!!

Suara hantaman bola terdengar nyaring. Akhirnya spike Tanaka berhasil melewati blocker Inarizaki. Tanaka dapat mengantarkan tim Karasuno memenangkan set 1. Yachi pun spontan bersorak. Sementara (name) hanya tersenyum seraya melihat ke arah Tobio.
-----------

#Set 2

Pertandingan kembali dilanjut setelah ada istirahat. Jantung (name) sudah tidak tenang sejak tadi. Kedua tim bertanding begitu sengit. Inarizaki pun kini memiliki serangan andalan spike memutar Suna. Sebuah spike yang tak mampu dihentikan oleh Tsukishima sekalipun. Teknik yang mirip dengan salah satu teknik spike (name) saat SMP dulu.

Di tengah pertandingan, Inarizaki memakai pinch server, Riseki Heisuke. Servenya bisa dibilang baik, hanya saja Karasuno masih bisa mengatasi itu dengan mudah. Tak lama kemudian, terdengar sorakan kesal dan cemoohan dari tim Inarizaki. Mereka dengan sengaja mencemooh anggota tim sendiri.

"K.. kenapa mereka malah mencemooh timnya sendiri? bukankah servenya tadi itu tidak meleset?" Yachi.

"Suporter Inarizaki itu memang pengen banget kupukul ya?...." geram (name)

Yachi spontan menoleh ke arah (name) yang sudah sangat kesal dan terlihat ingin sekali mencakar suporter Inarizaki. Yachi pun susah payah menenangkan (name). Setelah kejadian tak terduga dari suporter Inarizaki itu, pertandingan pun dilanjut. Kali ini serve dari tobio.

DEBLAMM

Dalam sekejab, bola yang tadi di serve Tobio sudah menghantam lapangan tim Inarizaki. Servis ace. Para komentator pun kembali heboh. Para penonton semakin riuh. (name) mengenali serve ini. Servis ace yang sangat mirip dengan servis ace Oikawa. (name) hanya tersenyum.

*

*

*

*

*

*

*

Pertandingan berlangsung sengit. Kedua tim masih saling mengejar poin. Karasuno kembali memakai serangan cepat. Spike Hinata itu pun berhasil direceive oleh Atsumu. Osamu dengan cepat meneruskan bola. Ia lalu mengoper kepada Ojio Aran, hingga Inarizaki cetak angka. Atsumu dan Tobio saling pandang. Kesal.

"OSAMU! CEPAT SELESAIKAN SET 2 INI! DAN JUGA! HARI INI AKU PASTI LEBIH BANYAK MENDAPATKAN SERVIS ACE DIBANDING KAMU!" Sorak Atsumu.

Osamu terlihat sangat kesal. Ia lalu melayangkan servenya. Serve yang terlewat kuat sampai menabrak papan angka. Bola itu hampir mengenai Yachi dan (name). Seketika emosi (name) meledak. Ia sudah menahan rasa takut, cemas dan kesal sejak awal pertandingan. Sekarang malah hampir kena bola nyasar pula.

"KAU NGGAK PERLU MELAKUKAN PUKULAN HOME RUN DI SINI!!" / "ITU NYARIS MENGENAI KAMI! KONOO BOKEEE FUTAGOO! DASAR! NGGAK SUPORTER NGGAK PEMAINNYA!! KALIAN SAMA-SAMA MEMBUATKU KESAL!!" Atsumu / (name)

Osamu seketika terdiam dan sedikit ketakutan. Ia bukan takut pada Atsumu, melainkan pada seorang gadis surai raven yang masih berteriak-teriak kesal karena hampir kena bola servenya tadi. Osamu hanya berharap si gadis raven itu bisa ditenangkan temannya, si gadis pirang.
---------

*

*

*

*

*

*

*

Pertandingan kembali berlanjut. (name) hanya diam dan menahan emosinya. Ia kembali fokus pada pertandingan. Namun, kali ini (name) mulai melihat sedikit perbedaan. Tim Inarizaki mulai agak kacau. Mereka terlihat tergesa-gesa untuk mencetak angka.

PRIIT!!

Tim Inarizaki meminta pergantian pemain. Mereka menurunkan kapten tim. Kita Shinsuke. (name) lalu memperhatikan kapten tim lawan itu. Setelah ia memasuki lapangan, seluruh anggota tim Inarizaki yang berada di lapangan nampak sangat ketakutan. (name) pun mulai merasa tidak enak. Ia memiliki firasat buruk mengenai ini. Sementara, Kita Shinsuke yang merasa diperhatikan, mengarahkan pandangan pada (name) dan tersenyum simpul.

"Orang ini, dia tak ada di dalam video pertandingan tim Inarizaki yang kami lihat kemarin. Lalu, auranya... Jika Ojiro Aran, Suna Rintaro dan juga Kembar Miya adalah orang yang bisa membuat orang merasa putus asa, tapi orang ini beda. Dia... dia ada di lapangan... untuk memperlama rasa keputusasaan itu. Yabaii..." pikir (name)

Pertandingan pun berlanjut sengit. Benar saja seperti yang dirasakan (name), sejak Kapten tim Inarizaki itu turun, pola serangan Inarizaki menjadi lebih stabil. Mereka tak lagi gegabah dan lebih tenang. Bahkan tim Karasuno pun mulai kewalahan. Perbedaan poin semakin terlihat. Kini Inarizaki semakin unggul, dan sudah mencapai match poin. (name) kembali meremat jemarinya agar bisa tenang.

DEBLAMM!!

Suara hantaman bola terdengar. Spike Suna Rintarou berhasil menerobos pertahanan tim Karasuno. Tobio sempat mengenai bola, namun tidak sempurna. Tanaka langsung mengejar bola, namun tidak sempat lagi. Akhirnya set ke 2 dimenangkan tim Inarizaki.

-----TBC----






Yuhu...
Author kembali nih...

Finally, Miya twins sudah bertemu dengan Kageyama twins. Jiwa-jiwa playboy Atsumu mulai bergejolak saat melihat (name). Osamu juga dalam bahaya karena spike bola nyasarnya, yang hampir mengenai (name) dan Yachi. Akankah ada keributan setelah pertandingan Karasuno vs Inarizaki berakhir? wkwk.

Oh iya...
Terima kasih untuk semua yang sudah menyimak, memberi vote dan juga comment-nya di ff ini. Author sangat mengapresiasinya.

Btw maaf juga untuk typonya, soalnya kadang author terlalu semangat menulis dan lupa perhatiin tulisannya udah bener apa masih typo. Hehe. Nanti di sela waktu bakalan di cek ulang dan dibenerin kok. Tenang saja.

Well...
Sampai jumpa di chapter berikutnya
💞💞💞

Continua a leggere

Ti piacerร  anche

31.9K 6.9K 30
A Lawyer, Bold with a bit of anger issues, Smart, Not in good terms with his Father. A Girl, Sweet but Insecure about her weight, With Career tension...
41.8K 798 44
Short scenarios for your favorite characters! (Well the male characters at least) The characters included are Alastor, Angel Dust, Sir Pentious, Husk...
161K 6.5K 73
โžฝJust short love stories...โค โ‡โค๏ธ. โ‡๐Ÿ–ค. โ‡โ™ฅ๏ธ. โ‡๐Ÿ’™. โ‡๐Ÿฉท. โ‡๐Ÿค. โžฝ๐Ÿ’›Going on. โžฝ๐ŸฉถComing up [Ignore grammatical mistakes. I will improve my writing gradual...
4.3K 429 8
"Walau lo besok lupa dan anggep gue strangers gue gapapa sumpah demi alex gue gapapa. I love you, Kang Dagyeom"