RAFILLA

Par Abdiputri

5.4K 1.6K 3.1K

⚠ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠ "Dasar cowok kepala batu! Gak mau ngalah! Banyak omong! Tukang ngedumel! Aneh! Susah... Plus

Part02
Part03
Part04
Part05
Part06
Part07
Part08
Part09
Part10
Part11
Part12
Part13
Part14
Part15
Part16
Part17
Part18
Part19
Part20
Part21
Part22
Part23
Part24
Part25

Part01

486 163 229
Par Abdiputri

SELAMAT MENIKMATI CERITA YANG TELAH DI HIDANGKAN:)

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA!
JANGAN LUPA COMENT!

※※※

"AQILLA, AYOK BANGUN! UDAH SIANG! NANTI KAMU BISA TELAT BERANGKAT KESEKOLAH." Teriak seorang wanita di balik pintu kayu berwarna coklat tua.

"IYA BUND, LIMA MENIT LAGI." Balas Aqilla kembali berteriak agar suaranya dapat di dengar oleh bundanya, tetapi masih dengan mata yang terpejam.

"YA UDAH TERSERAH KAMU! TAPI JANGAN SALAHIN BUNDA KALO NANTI KAMU DIHUKUM GARA-GARA TELAT IKUT UPACARA." ujar Lina, meninggalkan pintu kayu berwarna coklat tua itu dan berjalan menuju dapur menghampiri Nabilla yang sedang duduk di kursi meja makan.

Saat kata 'upacara' yang didengar dari suara bundanya tadi, dengan cepat kilat mata Aqilla langsung terbuka lebar.

"Oh iya, gue lupa sekarang kan hari Senin, bisa-bisa gue di hukum gara-gara telat kesiangan." Katanya pada diri sendiri dan langsung bergegas ke arah kamar mandi dengan sangat terburu-buru.

Kurang dari 10 menit Aqilla sudah siap dengan seragam sekolahnya, menghampiri meja makan dan langsung meminum segelas susu putih yang telah di sediakan oleh Lina setiap pagi untuk Aqilla.

"Bund, ayah mana?" Tanya Aqilla setelah meminum segelas susu putih tadi sampai habis tak tersisa, sambil menatap sekeliling sudut rumah mencari keberadaan ayahnya.

"Ayah udah berangkat duluan, katanya ada urusan mendadak yang harus di beresin pagi ini." Jawab Lina sambil menyuapi Nabilla.

Aqilla langsung mengalihkan tatapannya ke arah Lina, ia membulatkan matanya dengan ekspresi terkejut saat mendengar jawaban dari bundanya.

"Yah, terus Aqilla berangkat sama siapa dong? Mana udah siang lagi." Ucapnya dengan nada yang lesu sambil menatap jam tangan yang Aqilla pakai.

"Mangkanya kalo di bangunin itu langsung bangun, jangan kaya kebo!" Sindir Lina pada anak gadisnya dan hanya di balas cengiran tak berdosa dari Aqilla sembari menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Yaudah deh bund, Aqilla berangkat naik angkutan umum aja." Pasrah Aqilla sambil menyalimi tangan Lina.

Meskipun Aqilla tau jika dirinya pergi kesekolah menggunakan angkutan umum yang tak pasti kapan datangnya, apalagi dengan waktu yang tidak memungkinkan seperti sekarang ini, pasti Aqilla akan terlambat untuk sampai kesekolah. Tetapi Aqilla bisa apa? Dirinya akan lebih memilih di hukum karna telat dari pada tidak mengisi absensi siswa hari ini. Aqilla memang bukanlah anak yang selalu mematuhi peraturan yang ada di sekolahannya, tapi Aqilla mempunyai otak yang bisa dibilang cerdik dan mempunyai IQ yang tinggi.

"Kak Qilla gak salapan dulu?" Tanya Nabilla dengan suara khas cadelnya itu, sambil menjulurkan tangan kearah Aqilla, dengan arti ingin bersalaman.

"Nggak bil, kakak udah telat nih, gak keburu kalo harus sarapan dulu." Jawab Aqilla seraya menjabat uluran tangan Nabilla, lalu Nabilla langsung mencium punggung tangan kanan kakaknya dan hanya ber'Oh'ria.

"Yaudah kalo gitu Aqilla berangkat dulu ya, Assalamualaikum." Ucap Aqilla memberi salam.

"Waalaikum'salam." Jawab Lina dan Nabilla secara bersamaan.

※※※

Jarak rumah Aqilla dengan sekolahannya SMA SATELIT cukup jauh, memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk tiba di sekolah, itu pun dengan menggunakan kendaraan. Sedangkan 5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi, artinya gerbang akan segera ditutup dan para siswa maupun siswi akan segera melakukan upacara bendera yang dilakukan setiap hari senin.
Aqilla berlari kecil di tepi jalan dengan tergesa-gesa sambil menunggu angkutan umum lewat yang tak kunjung datang sedari tadi.

Suara klakson motor dari arah belakang berbunyi, sontak Aqilla pun menghentikan langkah kakinya, lalu menoleh ke arah belakang dan melihat pria yang duduk di atas motor GCR superbike berpaduan warna antara Hitam - Merah yang tak asing baginya. Pria itu adalah Raffa Mahesaz, teman sekelas Aqilla dan yang lebih tepatnya yaitu musuh bubuyutan Aqilla di sekolahan.

"Mau ikut berangkat bareng gue gak?" Ajak Raffa sambil membuka helm yang di kenakannya.

Aqilla menatap Raffa dengan tatapan yang heran. Tumben banget nih anak ngajakin gue berangkat bareng, kira kira kepalanya kebentur apaan ya? Atau bisa jadi obat pereda resenya udah dia minum. Batin Aqilla sambil menahan tawa karena pemikiran konyolnya itu.

Raffa mengangkat satu alisnya keatas, ia kesal pada Aqilla yang sedari tadi tidak menjawab pertanyaannya.

"Woi!! lo masih waras kan? Di tanyain malah ketawa-ketawa gajelas." Tegur Raffa dengan wajah datar.

Saat mendengar kata-kata yang baru saja Raffa ucapkan, Aqilla langsung menghentikan aktivitas tahan tawanya dan di gantikan dengan tatapan wajah yang sinis menatap ke arah Raffa lalu melangkahkan kakinya menghampiri Raffa, yang jarak antara mereka berdua hanya beberapa Meter saja dari jarak sebelumnya.

"Maksud lo apa ngomong kaya gitu, Hah? Lo ngatain gue gila?." Sewot Aqilla pada Raffa

"Nggak tuh, gue cuman nanyain lo doang, kali aja gitu udah gak waras." Jawabnya

"Sama aja secara gak langsung lo ngatain kalo gue itu Gila." Aqilla memasang mimik wajah seperti orang yang sedang marah.

"Ya elah gitu doang baper, lagi PMS lo?" Ucap Raffa dengan nada santainya. Dan hanya di balas tatapan tajam oleh Aqilla

Ucapan Raffa benar, Aqilla memang sedang kedatangan tamu tak di undang, jadi Aqilla gampang sekali untuk marah, mood nya kadang Naik dan kadang turun. Mungkin karna hormon wanita yang sedanh PMS.

"Lagian sih lo ditanyain malah ketawa-ketawa gak jelas." Acuh Raffa pada Aqilla lalu mengubah posisi yang tadinya duduk di atas jok motor menjadi berdiri menghadap Aqilla sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Ya gue heran aja sama lo, tumben-tumbenan lo baik sama gue. Lo gak lagi ngerencanain sesuatu yang ngga-ngga ke gue kan? Nyulik gue misalnya?" Ucap Aqilla dengan mengeluarkan semua kata-kata yang ada dipikirannya sedari tadi.

Raffa menempelkan jari telunjuknya ke jidat Aqilla lalu mendorongnya pelan.

"Kesannya gue kayak orang kurang kerjaan banget nyulik cewe yang bawelnya gak ketulungan kaya lo! Lagian gue heran sama lo, giliran gue lagi berbuat baik buat nolongin lo dengan cara ngajakin berangkat bareng, lo malah Negative thinking sama gue." Sewot Raffa.

"Yakan bisa aja lo nyulik gue dengan maksud tertentu, misalnya nih ya, lo jadiin gue babu, lo jual gue ke luar negri, lo turunin gue di tengah jalan, lo-," Ucapan Aqilla terhenti saat jari telunjuk Raffa menempel pada bibir mungil Aqilla.

"Keliatannya gue jahat banget deh di mata lo, sampe lo berpikiran kek gitu ke gue!" Kata Raffa. "Gue tanya sekali lagi sama lo, mau ikut berangkat bareng gue atau mau ngoceh disini sampe kepala tuyul bisa tumbuh rambut." Tanya Raffa dengan suara penuh penekanan.

Aqilla menepis tangan Raffa yang jari telunjuknya menempel pada bibirnya tadi. Aqilla mencoba untuk menetralkan detak jantungnya yang sudah mulai tidak bisa diajak untuk berkompromi.

"Kayak yang udah pernah liat tuyul aja lo!" Acuh Aqilla, ia mengalihkan pandangannya kesembarang arah, asal tidak menatap wajah Raffa. Bisa bahaya nanti kalo Raffa tau Aqilla gerogi saat sedang bersamanya, bisa-bisa Raffa Besar kepala dan tingkat kepedean-nya akan meningkat semakin tinggi.

"Ya udah gue ikut bareng lo." Sambung Aqilla.

Raffa hanya tesenyum miring mendengar jawaban Aqilla, Raffa langsung menaiki kembali motor CBR-nya dan memakai helm lalu menyalakan mesin motornya.

"Ayo naik!" perintah Raffa pada Aqilla yang masih berdiam diri ditempat.

"Motornya ketinggian buat gue dudukin." Ucap Aqilla dengan ragu.

Raffa mengerti dengan apa yang telah di ucapkan Aqilla barusan. Raffa melupakan sesuatu jika Aqilla menggunakan Rok bukan celana seperti dirinya.

Raffa melepaskan jaket hitam yang menempel pada tubuhnya kemudian ia mengikat jaket itu di pinggang Aqilla untuk menutupi lututnya agar tidak terlihat saat menduduki motor milik Raffa yang cukup tinggi.

"Beres kan? Ayo cepetan naik!" Pinta Raffa dan hanya diangguki oleh Aqilla kemudian menduduki dengan posisi yang ada dibelakang Raffa.

"Pegangan!" Suruh Raffa.

"Gak! Lo pasti cuman mau modus doang kan!?" Tolak Aqilla

"Aqilla, bisa gak sih lo nurut sama gue, kali ini aja. Kalo lo gak pegangan lo nanti bisa jatoh, terus kalo lo jatoh gue juga kan yang repot." Ucap Raffa sesabar untuk berbicara dengan Aqilla.

Aqilla rasa Raffa ada benernya juga, jika dirinya tidak memegangi Raffa, bisa-bisa ia akan terjatuh ke bawah, mencium kasarnya aspal.

"Ya udah iya, bawel banget sih." pasrah Aqilla dengan menuruti ucapan Raffa

"Apa bedanya sama lo." Balas Raffa tak mau kalah.

Aqilla hanya Bermenye-menye di belakang Raffa, yang masih bisa Raffa lihat dari pantulan kaca spion tanpa Aqilla sadari. Raffa hanya terkekeh saat melihat ekspresi wajah Aqilla.

Raffa menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, yang membuat Aqilla merasa ketakutan setengah mati.

"RAFFA GUE BELUM SIAP MATI SEKARANG, MASIH ADA ORANG TUA YANG HARUS GUE BAHAGIAIN DAN MASIH ADA CITA-CITA YANG BELUM GUE CAPAI." Teriak Aqilla karna ketakutan.

Raffa tak menanggapi ucapan Aqilla, ia fikir siapa juga yang ingin membunuh Aqilla dengan cara seperti ini, Raffa hanya ingin segera sampai sekolahan agar tidak terlambat untuk mengikuti jalannya upacara.

Raffa menambah lagi laju kecepatan motornya, yang membuat Aqilla Refleks memeluk tubuh Raffa sambil memejamkan matanya karena takut. Raffa yang merasa dirinya kini sedang di peluk oleh Aqilla membiarkan hal itu terjadi, bukannya Raffa sedang mengambil kesempatan dalam kesempitan, tetapi Raffa memang mengerti jika Aqilla takut dirinya akan terjatuh jika tidak memeluk dirinya.

※※※

※※※

JANGAN LUPA KLIK LAYAR BERGAMBAR ✩ BAGI YANG BELUM VOTE!

YANG BELUM FOLLOW AKUN ABDI, YUK FOLLOW YUK!

* Abdiputri *

SEE YOU NEXT PART♡

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

887K 75.9K 47
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...
5.5M 371K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
RAYDEN Par onel

Roman pour Adolescents

3.6M 222K 67
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
2.9M 165K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...