Princess of Rainbow Element [...

By desphrodite

684K 88.6K 5.4K

TAMAT! Reinkarnasi yang membawanya berpetualang ke benua Servia. Benua dengan sejuta kejutan dan tantangan te... More

PROLOG
1. Jiwa yang lain
2. Racun menyusahkan
3. Pedagang Ramuan
4. Karma untuk seorang penista
5. Misteri
6. Pria Naga hitam
7. Terungkap
8. Petualangan Laut Gaxia
9. Hutan Gaxia
10. Enam nama dalam satu raga
11. Elemen Yi Jian
12. Pasar Quon
13. Kultivasi ganda
14. Roh yang kotor
15. Salah paham
16. Aula kota
17. Keberangkatan
18. Kelompok hitam
19. Perkemahan
20. Festival Servia
21. Berebut Liontin
22. Senjata pendamping
23. Singa yang lapar
24. Misi pertama
25. Menyerang ballack
26. Kristal Beast
27. Pulangkan dia!
29. Naga berlian
30. Kerasukan ular ganjen
31. Rencana
baca aja
32. Tidak mengerti
33. Hukuman
34. Pertengkaran
35. Komplotan Bandit
36. Perayaan Servia
37. Sultan Dadakan
38. Hubungan yang rumit
39. Bijaksana
40. Siapa Lawan Siapa
41. Cuaca dan Air kimia
42. Menegangkan
43. Lapar keadilan
44. Kesalahan fatal
45. Bukan antagonis
46. Jangan main-main
47. Cermin Keberuntungan
48. Menara Zafreng
49. Akademi
50. Asrama
51. Dia kenapa?
52. Kelas Sosial Penelitian
53. Kunci misteri
54. Rumput laut lava?
55. Perpustakaan Sakura
56. Tiga kekuatan magis
57. Phoenix Laut Gaxia
58. Bertemu
59. Mempersatukan
60. Menjenguk
61. Kecemasan
62. Terlambat

28. Pelan-pelan

8.9K 1.2K 95
By desphrodite

Hai, ada yang kangen?
.
.
.

Semalaman telah berlalu. Angin berhembus kencang, membuat tenda tergerak-gerak. Kepulangan keempat pangeran belum dipastikan. Keempat gadis dalam tenda tak bisa tertidur pulas karena khawatir. Mereka takut, jika sesuatu terjadi pada kelompok merah, bagaimana jika benar begitu?

Niura sedari tadi hanya mengaduk-aduk makanannya saja, Yihua dan Yi Jian hanya mondar-mandir tak tentu arah, sedangkan Liwei menjaga pintu tenda.

"Kemana kelompok merah itu, kenapa belum pulang juga?" Liwei menggaruk kepalanya frustasi.

Niura mendekati Liwei, lalu merangkulnya. "Apakah mereka baik-baik saja?" tanyanya.

Yihua menatap Niura dan Liwei bergantian, "Aku membenci wanita bernama Xinxin itu!" emosinya.

"Hah? Dari mana kau tau namanya?" tanya Yi Jian.

"Dari tanda plakatnya," jawab Yihua.

Hembusan angin menerjang seisi tenda, membuat yang di dalamnya menggigil kedinginan. Liwei menutup pintu tenda, lalu memeluk tubuhnya sendiri.

"Apakah tidak tidur saja?" tanya Liwei yang kelelahan.

Niura bangun, menghampiri. "Tidur? Para pangeran saja belum pulang, bagaimana jika sesuatu terjadi pad---

"Buka pintunya!"

Mereka berempat menoleh ke sumber suara, menatap tajam pintu tenda yang tertutup. Yi Jian menghampiri tenda dengan hati-hati lalu membukanya.

"Huh?" Mata Yi Jian membelak, melihat keempat pangeran yang babak belur di luar tenda. Dengan segera, ia menyilahkan keempat pangeran itu untuk masuk.

"Ada apa dengan kalian?" tanya Niura terkejut.

Keempat pangeran itu langsung membaringkan diri mereka di tempat tidur. Tanpa menunggu lama, Niura langsung menyuruh ketiga temannya untuk menolong mereka.

"Kalian semua, ambil masing-masing air hangat dan kain!" titahnya. Ketiga gadis itu mengangguk, lalu menjalankannya.

"Ambil ini." Niura menerima pemberian air hangat dan kain dari Yihua. Dengan segera, ia mengangkat kepala pangeran mahkota ke pangkuannya. Xiuhuan yang diperlakukan seperti itu tersenyum dalam hatinya, ia tidak bisa tersenyum secara langsung karena lukanya.

Sementara yang lain mengikuti Niura, Yihua dengan Minghao, Yi Jian dengan Jiazhen, dan Liwei dengan kangjian.

Niura mencelupkan kain itu ke dalam air hangat, memeratnya, lalu mengompresnya di wajah lebam Xiuhuan.

"Akh! Pe-pelan-pelan ...." ringis Xiuhuan.

"Baiklah, kau tidak perlu merasakannya, kau itu pria," jawab Niura sukses membuat Xiuhuan malu.

Niura menempel-nempelkan kain basah itu ke seluruh lebam di wajah Xiuhuan dengan perlahan, tiba-tiba saja liontin di lehernya bercahaya.

"Mengapa kalian bisa seperti ini?" tanya Niura mendapatkan firasat buruk.

Minghao yang sedang dikompres oleh Yihua segera menjawab, "Di tenda Xinxin, kami melihat kabut hitam yang bercahaya, lalu cahaya itu mengundang banyak ballack, kabut hitam itu melindungi kelompok Xinxin," jawabnya sembari menahan sakit.

Niura berpikir sejenak, entah mengapa pikirannya terbesit ke bayangan Roiden, tetapi mengapa Roiden melindungi kelompok Xinxin? Apalagi ballack itu peliharaan Roiden, tetapi mereka tidak menyeran Xinxin? Sungguh membingungkan.

"Xiao Li!" Niura mengarah ke sumber suara, melihat Yi Jian yang berlari ke arahnya dengan membawa seutai surat.

"Ada apa?" tanya Niura penasaran. Yi Jin memberikan surat itu, Niura membukanya, lalu membaca.

Dalam surat itu berisikan tugas-tugas yang harus mereka lewati.

Xiuhuan yang penasaran lngsung menggoncang-goncangkan lengan Niura yang memegang surat. Niura menatap Xiuhuan bingung. "Ada apa?" tanyanya.

"Apakah surat itu prbadi?" tanya Xiuhuan penasaran. Niura menggeleng pertanda itu bukn surat pribadi.

"Kalau begitu bacakanlah," pinta Xiuhuan diangguki yang lainnya yang sama bingungnya.

Niura menghela napas pasrah. Ia mulai membacakannya perlahan, "Untuk kelompok hitam dan kelompok merah, besok adalah tugasnya kalian untuk menjelajah hutan Xande. Kelompok yang dipimpin oleh Xiao Li akan ditugaskan untuk mencari berlian biru terang di danau Xande, sementara kelompok merah akan menjelajahi goa Xande untuk mencari zamrud yang tersembunyi. Konsekuensinya tidaklah kecil, kalian harus bersiap-siap apapun yang terjadi. Segalanya bisa terjadi tanpa kalian bayangkan. Guru kalian: Jia dan Huyin," gumam Niura.

Semuanya yang mendengar itu merinding seketika. Hutan Xande itu dipenuhi dengan mahluk-mahluk aneh. Apalagi dengan insiden Roiden yang beralih dari Niura ke Xinxin.

"Bagaimana, Ketua?" tanya Yihua menatap Niura yang termenung.

"Eh, apanya?" tanya balik Niura.

Yihua mendengkus, "Apakah kita bisa mencari berlian di danau Xande? Kabarnya banyak naga di sana," ucapnya sedikit bergetar.

Niura memangut-mangut mengerti, "Kalian tak perlu khawatir, kita pentingkn kondisi para pangeran saja dahulu," jawabnya. Mereka semua kembali mengobati luka para pangeran dengan fokus.

Niura meminta keempat pangeran itu untuk membuka pakaian atasnya, mereka terkejut melihat banyaknya lebam dimana-mana.

"Mengapa kalian ceroboh sekali?" tanya Liwei menggeleng-geleng. Air matanya menetes membuat Kangjian terheran-heran.

"Liwei, mengapa kau menangis? Yang terluka kami, bukan kalian ...." jawab Kangjian santai.

Liwei mencibir Kangjian dalam hatinya, diberi hati meminta jantung, bukankah peribahasa itu yang cocok untuk mereka saat ini?

Sementara Niura masih termenung, memikirkan apa yang akan terjadi, dan yang telah terjadi. 'Jika benar Roiden menyukai Xinxin, pasti dia akan membantunya untuk menyerangku dan yang lain. Aku harus menjadi perisai mereka!' batinnya.

'Sepertinya Xiao Li begitu cemas, aku tak kuasa melihat ini, tapi mengapa?' batin Xiuhuan dengan terus menatap Niura. Perlahan tangan Xiuhuan ia lambai-lambaikan di wajah Niura. Membuat Niura terbangun dari lamunannya, Niura menatap Xiuhuan dengan sendu.

Niura memegang luka di dada Xiuhuan, entah mengapa malah ia yang merasakan perih, tak mau menunda, ia segera membuat farmasi. "Yihua, tumbuhkan pohon araka di sekitar sini!" pintanya.

Yihua mengangguk, ia menggerakkan kedua tangannya, mengucapkan mantra dalam hatinya hingga keluarlah cahaya hijau di telapak tangannya. Cahaya itu ia lemparkan ke sekitar tenda, menumbuhkan pohon araka dengan cepat. Liwei segera mencabut daun araka, menumbuknya dengan bebatuan, lalu memberikannya ke yang lainnya.

Mereka semua mengoleskan tumbukkan daun araka itu ke dada bidang para pangeran yang telah dibersihkan dengan kain dan air hangat. Niura membuka cincin ruangnya, mengambil satu labu (botol ramuan) berisi air laut gaxia yang hanya ada di istana ibunya. Ia membagikannya ke yang lain, mengoleskannya ke luka-luka mereka dengan perlahan.

Tumbukkan daun araka di dada para pangeran yang mengering segera diberi air gaxia, daun araka itu merembas memasuki sela-sela luka hingga tertutup rapat. Hanya lelah para pangerannya saja yang belum selesai.

"Yi Jian, ubah suhu ruangan menjadi hangat," titah Niura.

Yi Jian mengangguk patuh, ia membuat farmasi yang tidak cepat, mengarahkan cahayanya ke atas kepala, suhu yang sebelumnya terasa dingin seketika menjadi hangat, membuat keempat pangeran tidak merasakan kedinginginan.

"Punggungku, sakit sekali ...." lirih Jiazhen membuat Yi Jian khawatir.

"Aku juga!" ucap Xiuhuan, Minghao, dan Kangjian serentak. Tanpa aba-aba, mereka menengkurapkan diri masing-masing meminta dipijati.

'Dasar manja' batin mereka.

Karena keadaan sedang tak baik, Niura hanya pasrah lalu memijat punggung Xiuhuan yang tanpa sehelai benangpun. Yang lainnya pun tanpa ragu segera melakukan hal yang sama. Para pangeran yang terlihat keenakkan segera menutup matanya dengan senyuman.

Saat Niura ingin memindahkan tubuh Xiuhuan dari pangkuannya, ia kalah kuat karena bobot berat itu, bagaimanapun ia juga ingin tidur, besok adalah hari yang akan melelahkan. Niura menepuk-nepuk punggung Xiuhuan, namun tidak ada sautan ataupun respon tubuh.

"Bagaimana ini?" tanya Yihua yang sama seperti Niura dan yang lainnya.

"Apakah kita akan tidur dengan posisi seperti ini?" tanya Yi Jian tak yakin.

Saat Liwei ingin mengeluarkan energinya untuk membuat para pangern terbangun, tiba-tiba saja Niura menghentikannya dengan tangannya. "Jangan, mereka belum pulih," ucapnya.

Dengan terpaksa, mereka semua tertidur dengan posisi yang aneh, kepala mereka yang ditompang di atas kepala para pangeran, lengan yang bisa dikatakan melingkari tubuh itu, lalu terpejam.

Di balik itu, para pangeran membuka matanya, saling pandang, lalu bertos ria. Mereka semua tertawa tanpa suara, melihat masing-masing mendapatkan satu gadis di atasnya, lalu tertidur pulas.

-TBC-
Hai, ada yg kangen? Haha nggak adalah, jadi ... Pome ini masih berlanjut, kok, tenang aja:)

-Dedes-
Hujan,
04-November-2020
🍓🍒🍉

Continue Reading

You'll Also Like

414K 23.7K 46
Advanture-Romance Seorang putri yang sudah lama hilang keberadaannya akan datang, putri yang akan menghentikan perang melawan kegelapan tanpa adanya...
533K 44K 109
Written on Jun 11th, 2019 . WARNING ⚠ [CERITA TELAH DI HAPUS BEBERAPA PART. JIKA INGIN MEMBACA SECARA LENGKAP, SILAKAN BELI E-BOOKNYA DI GOOGLE PLAY]...
199K 20.6K 49
Dia jiwa penuh kegelapan masa depan, terbangun di tubuh putri terbuang kekaisaran Wei, Wei Xue Lin. ♢♢♢ "Api sudah membara, begitu juga dengan rasa d...
759K 40.6K 46
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...