One Heart [END]

By Panda_Imnt

57K 2.9K 154

TAHAP REVISI Sequel BTAB (Baby Twins And Bunda) Sulit di gapai Berat untuk di lepaskan Note: Sebelum baca ON... More

PROLOG
2|Gara-Gara Bunga
3| Yogi terjebak
4| Nay Marah?
5|Berangkat bareng
6|Cafe
7|Kehilangan
8|Ngeselin
9|Kecurigaan Katya
10|Happybirthday Papah
11|Murid Baru
12|Rumah Yoga
13|Berduka
14|Pertemuan
15|Perjodohan?
16|Aqilla
17|Penculikan

1| Awal

5.8K 274 11
By Panda_Imnt

Hanya ada kata rindu
Yang aku rasakan saat ini.

|||

Awan hitam yang mulai menampak dirinya, buliran air mulai turun banyak pengendara yang mulai menepikan kendaraannya di halte bus.

Hujan semakin deras seorang gadis cantik menepikan sepeda nya di halte bus, dengan berbekal jaket tipis berwarna biru ia gunakan untuk menutupi tubuh mungilnya untuk menghangatkan tubuhnya.

Dia berdecak menatap sekelilingnya ternyata masih ada anak murid yang sama dengannya berteduh di halte ini.

Setidaknya dia tidak terlalu khawatir akan terlambat sekolah.

Setelah hujan mulai reda gadis itu segera mengambil alih sepedanya mengendarai dengan kecepatan sedang menuju sekolah SMA JAYASAKTI.

Dengan wajah panik dia berlari menuju madding untuk melihat dimana kelas nya berada.

X Ipa 1 dapat!

Langsung saja gadis itu berlari mencari kelas barunya, dia sudah tidak sabar untuk memulai masa SMA nya, tapi kesempatan ini tidak boleh ia sia-siakan, bisa masuk sekolah elit ini saja sudah bersyukur walaupun dengan hasil beasiswa.

Sebenarnya dia orang mampu, tetapi papah nya lah tidak mau membiayai sekolahnya maupun kebutuhan sehari-harinya. Setiap hari gadis ini harus bekerja di toko bunga, sudah 2 tahun dia bekerja di toko bunga berpenghasilan yang cukup untuk dia membeli kebutuhan hidupnya.

Setidaknya gadis ini bersyukur karna papah nya masih mengijinkan dia untuk tinggal di rumah peninggalan mamahnya, walaupun harus menahan sakit fisik maupun batin.

Brukk

Karna tergesa-gesa gadis itu menabrak sesuatu yang keras, sampai dia pun terduduk di lantai.

"Maap-maap aku gak sengaja."Sesal gadis itu berusaha berdiri namun naas, karna kaki nya terasa sakit akibat terkilir.

"Akhhh"

Dengan sigap pria itu menahan tubuh gadis itu yang akan jatuh kembali.

Pandangan mereka bertemu ada rasa aneh yang Yoga rasakan saat ini.

Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali, terlihat sangat menggemaskan di mata Yoga.

Eh!! Yoga menggelang cepat.

Tidak!!

Dia akan tetap mencintai gadisnya.

"Lain kali jalan tuh pake mata!"Ucap Yoga dingin, meninggalkan gadis itu yang termenung di tempat.

Saat ini kelas kelas X IPA 1 sudah ramai dengan murid baru, terlihat jelas mereka mulai memperkenalkan diri. Termasuk gadis ini yang duduk sendiri.

Lalu datang gadis nerd yang nampaknya kebingungan mencari tempat karna mereka tidak ingin duduk dengan nya. Dengan rasa kasihan Khanza ya dia Khanza, mempersilahkan nerd itu untuk duduk bersamanya.

"Hai aku Khanza, nama kamu siapa?"Khanza menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan teman barunya.

Dengan ragu anak nerd itu menjabat tangan halus Khanza.

"I-icel"Jawab nya gugup. Khanza tertawa pelan.

"Gak usah gugup gitu, sekarang kita teman!"Icel hanya mengangguk saja daripada harus melayani mulut cerewet Khanza, Icel akui Khanza memang sangat cantik dengan wajah yang seperti anak kecil hidung mancung kecil, bibir tipis ke pink'an, mata bulat, bulu mata lentik.

"Pagi anak-anak"Lamunan Icel buyar ketika mendengar suara khas lelaki paruh baya yang memasuki kelas mereka.

"Oke beb semuanya tolong duduk di bangku masing-masing!"Intruksi seorang guru.

"Bapak manggil beb kesiapa?"Tanya seorang murid laki-laki.

"Sama kalian lah"Jawaban sang guru membuat para kaum adam bergedik.

"Najis pak saya di panggil beb, saya masih suka batang pak. Kalau bapak mau gay noh sama si gendut aja!"Dan di hadiahi galak tawa oleh mereka, si gendut yang di maksud itu laki-laki yang memiliki perawakan berisi sebenarnya dia tampan kalau memang badan dia agak kurus.

"Huss, gak boleh gitu!"

"Oke beb, perkenalkan nama bapak Sakina Mawada, bisa di panggil Mawada, atau beb juga boleh Saya guru mata pelajaran Agama Islam sekaligus wali kelas kalian"semua murid melongo ini ko namanya guru mereka kaya gak asing ya?

"Oke perkenalan singkat nan berharga ini selesai sekarang perkenalkan nama kalian!" seperti wali kelas mereka mempunyai humor anjlok, umur sudah tua tapi gaya bicara dan pakaiannya seperti anak muda jaman sekarang. Kerena gak ketinggalan jaman.

"Tunggu dulu pak!"teriak sang murid.

"Ya kenapa beb?"

"Ko nama bapak Sakina Mawada, apa jangan-jangan pas bapa kawin gak dapat restu ya?"

"Hahahaha"

"Nikah dulu goblok baru kawin!"

"Kawin dulu biar enak baru nikah"

"Emang nikah sama kawin beda ya?"semua orang menghentikan tawanya saat seseorang menanyakan pertanyaan yang konyol.

Suasana menjadi hening.

"Lu gak tau perbedaan kawin sama nikah?"Tanya Aji dan mendapatkan gelangan polos dari Khanza.

"Nama kamu siapa beb?"

"Khanza"Jawab nya singkat.

"Nama panjang!"

"Ya Khanza"

"Maksud saya nama panjang kamu Khanzaaaa!"Kesal pak Mawada semua murid menahan tawanya saat melihat wajah pak Mawada yang menahan kesal.

"Nama saya memang Khanza bapak Mawada"

"Yaudah terserah kamu aja pusing bapak"keluh pak Mawada. Sudah menyerah menghadapi sikap polos nan lugu Khanza.

Acara drama perkenalan sudah selesai, hari pertama sekolah memang tidak di mulai dengan pembelajaran, hanya di isi sesi perkenalan dan pembagian tugas di kelas. Semacam pembagian ketua kelas, wakil, sekertaris,
bendara dan seksi-seksi lainnya.

|||

Saat ini bel istirahat telah berkumandang semua murid berlari mencari tempat duduk yang cocok untuk mereka tempati.

Dengan berjalan sedikit pincang Khanza memasuki area kantik yang sudah penuh.

"Cel duduk dimana ya? Tempat nya penuh semua"Keluh Khanza, menelusuri setiap sudut kantin dan memang benar kantin sangat ramai.

"Hm aku juga gak tau Za"

"Tapi aku laper Cel, aku belum sarapan pagi"keluh nya lagi dengan muka memelas.

Dari kejauhan Yoga sendiri tadi memperhatikan wajah Khanza yang nampak mencari tempat duduk dia sempat berfikir wajah Khanza seperti gadisnya namun sebisa mungkin Yoga menghapus pemikiran tersebut dia tidak ingin berharap lebih untuk saat ini.

"Bang lu liatin apaan si dari tadi liat ke arah pintu kantin mulu"pertanyaan Yogi mempu membawa nya dalam kesadaran.

Yoga menegakkan duduknya untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Gak"Jawab Yoga acuh.

"Eh si Khanza manis juga ya kalau lagi senyum, truss matanya juga gila indah banget, ke masih bocah pula"Puji Aji memandang wajah polos Khanza di kelas tadi.

Memang Yoga,Yogi dkk satu kelas dengan Khanza, pas di kelas tadi Yoga selalu memperhatikan wajah polos Khanza.

"Eh eh ke nya si nerd juga gak kalah cantik deh"sahut Bisma.

Yogi protes.

"Dih apaan cantik dari mana coba orang nerd ke gitu lu bilang cantik mata lu katarak ya Bis, makanya punya mata tuh jangn sipit!"

"Tapi yang di kata Bisma benar Gi, kalau aja si nerd gak berdandan ke gitu dia cantik, keliatan banget dari aura nya"timpal Aji menyetujui ucapan Bisma tadi.

"Aura setan kali ah"ucap Yogi sembarangan.

"Hati-hati Gi"Sahut Bisma.

"Hati-hati kenapa?"

"Hati-hati jatuh cinta sama si nerd"

"Hahaha"Galak tawa Bisma dan Aji membuat Yogi kesal.

Sedangkan Yoga hanya terkekeh kecil. Namun pikirannya masih tertuju pada gadis itu.

Sendiri tadi Khanza mengeluh karna perutnya yang terasa sakit, saat ini Icel menemani Khanza di uks.

"Kamu ke kelas aja cel. Aku gapapa ko"

"Gak aku temenin kamu aja!"Kekeh Icel.

Saat ini perut Khanza benar-benar sakit mungkin maag nya kambuh lagi daritadi pagi Khanza belum mengisi perutnya sudah menjadi kebiasaan dia jika tidak sarapan dan siang nya tidak mengisi perut makan penyakitnya akan kambuh.

Kadang Khanza harus menahan sakitnya Maag yang sudah ada sejak kecil, ini bukan maag biasa jika di biarkan akan parah, namun Khanza hanya acuh tidak memikirnya yang ia pikirkan adalah membahagiakan papah nya dan bertemu dengan seseorang yang sangat ia rindukan selama beberapa tahun ini.

"Cel makasih ya, kamu udah mau nemenin aku, makasih kamu mau jadi teman aku"

"Iya Za, aku justru senang bisa berteman sama kamu, aku fikir gak akan punya teman tapi di luar dugaan nyatanya sekarang aku punya temen yaitu kamu. Di luar sana banyak yang gak suka sama aku, ya karna aku ini dekil gadis nerd miskin"Ucap Icel membayangkan masa smp nya dengan penuh bullyan. Sudah jelas betapa sakitnya dia harus mendapatkan bullyan dari teman-temannya.

Namun semakin lama Icel sudah terbiasanya dengan yang namanya bullyan, dia tidak peduli lagi dia hanya ingin mengejar cita-citanya sebagai dokter.

"Aku temenan sama kamu tulus cel."Ucap Khanza tulus. Dengan spontan Icel membawa Khanza kedalama pelukannya.

|||

Rabu,04 November 2020

[Revisi]
Jum'at,19 Februari 2021

Happy reading❤

Semoga kalian suka sama part1nya 🤗

Continue Reading

You'll Also Like

10.6M 675K 43
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
839K 102K 13
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
276K 26K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.3M 224K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...