Saranghae Noona

بواسطة Meiloka_Putri

132 26 5

Saranghae Noona ♥️ المزيد

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8

Part 9

8 1 1
بواسطة Meiloka_Putri

Suasana pagi di ruang makan hanya nampak Song ahjumma yang sedari tadi menyiapkan makanan untuk majikannya. Ho Sung nampak duduk sambil menyesap kopinya. Dia tersenyum-senyum sendiri mengingat apa yang telah terjadi pada anak keduanya. Jang Sung Won nampak sudah rapi dengan sweater turtleneck berwarna hitam dan celana jeans, dia ikut duduk disamping appanya. Sung Won menuangkan kopi dicangkir sambil menyantap sarapan yang telah disiapkan Song Ahjumma.

"Sepertinya Appa nampak bahagia pagi ini." Sung Won menatap wajah appanya.

"Bagaimana aku tidak bahagia, pengantin baru belum keluar juga untuk sarapan. Apa mereka tidak merasa lapar? Atau mungkin mereka merasa kelelahan?" Tawa Ho Sung pecah membuat Sung Won tersedak karena dia tidak hati-hati.

Tiba-tiba terdengar keributan dari lantai dua, terdengar teriakan Nara memanggil-manggil sebuah nama. Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka dan menampakkan sosok mungil yang masih berbalut piyama tidur dengan rambut yang masih acak-acakan menuruni tangga dan menuju ruang makan.

"Apa kalian melihat Milo?" Nara terlihat cemas ketika menanyakan kucing itu. Ya milo adalah nama kucing kesayangan Nara berwarna kecoklatan.

"Ckk,, kau membuat keributan dipagi hari hanya untuk menanyakan kucingmu. Tak bisakah kau tidak mengganggu sarapan pagiku?" Sung Won menatap Nara tidak suka.

"Oppa, kau tahu aku tidak bisa hidup tanpanya." Lagi, Sung Won tersedak untuk yang kedua kali mendengar ucapan adiknya.

"Kau masih tetap seperti anak kecil, pantas saja Jin Hyuk beranggapan demikian. Untung dia mau menikahimu." Ucap Sung Won santai.

"Mwo!!... Oppa aku benci kamu." Nara memukul-mukul lengan kakaknya.

"Sudahlah, kalian kalau sedang ada dirumah selalu saja ribut. Nara berhentilah memukul Oppamu!" Ho Sung melerai keduanya, dan itu semua dilihat oleh Jin Hyuk yang entah sejak kapan dia sudah berdiri didekat meja makan. Jin Hyuk sudah rapi dengan kaos putih lengan pendek dan celana jeans berwarna grey, dia membuat secangkir teh hijau untuk menemani sarapannya.

"Nara, bukannya kau mandi dan menyiapkan sarapan untuk suamimu. Ini benar-benar membuat Appa malu pada Tae Ho. Mianhae menantuku."

"Aniyo Appa. Mungkin dia masih merasa kehilangan Milo."

"Tunggu, kau tahu keberadaan Milo? Dimana dia? Cepat beri tahu aku." Tatapan Nara penuh harap.

"Aku tidak tahu."

"Lalu?" Mata Nara celingukan memperhatikan ketiga orang pria yang ada diruangan itu.

"Appa menitipkannya sementara dipenginapan kucing."

"Appa kenapa Milo disimpan disana? Bagaimana jika dia memakan makanan yang salah lalu dia sakit? Bagaimana jika pelayan penginapannya sembarangan mengurus Milo. Aigo.. kepalaku seperti mau pecah." Nara meremas kedua rambutnya yang masih berantakan namun dia masih terlihat cantik dan imut.

"Berhentilah mengurusi Milo Nara. Yang seharusnya kau urus adalah suamimu." Ho Sung menatap tajam putrinya.

"Appa, mungkin ini masih belum terbiasa bagi Nara. Suatu saat juga dia pasti terbiasa dengan tanpa kehadiran Milo."

"Kau!" Nara menatap tidak suka pada Jin Hyuk sambil mempoutkan bibirnya. Jin Hyuk tersenyum melihat istrinya yang menggemaskan, Sung Won dan Ho Sung menatap Nara skeptis.

"Hari ini Appa dan Eomma akan pulang ke Mokpo aku akan mengantarnya ke bandara."

"Sampaikan permintaan maafku Tae Ho. Appa tidak ikut mengantarnya, Appa harus mengurus berkas-berkas penting."

"Ne Appa."

"Nara cepat kau mandi, temani suamimu! Kau harus menjadi menantu yang baik."

"Ne.." Nara meninggalkan ruang makan menuju kamarnya.

Sekitar 20 menit berlalu Nara sudah siap dengan dress berwarna pink dengan ikat pinggang slim melilit pinggangnya yang kecil. Dia nampak imut seperti seumuran gadis 18 tahunan. Ya wajah Nara seperti menolak tua, sejak remaja sampai sekarang sudah dewasa wajahnya masih tidak berubah sama sekali, dia terlihat cantik dan imut. Wajar saja ketika berdiri disamping Jin Hyuk semua orang tidak akan mengira bahwa dia lebih tua dari Jin Hyuk.

"Appa kami berangkat dulu." Jin Hyuk membungkuk didepan mertuanya dan diikuti oleh Nara.

***

Jin Hyuk menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang, matanya fokus ke jalanan yang membelah kota Seoul dan sesekali tatapannya melirik kesamping, menatap istrinya yang sedang fokus memainkan ponselnya.

"Noona kau sangat cantik memakai dress itu."

"Mwo." Nara menatap sekilas suaminya.

"Pasti Kim Yoon Ah akan merasa iri."

"Apa maksudmu?"

"Dia pasti akan berguru padamu dan menanyakan obat awet muda."

"Aish,, kau menyebalkan!" Nara memukul lengan Jin Hyuk membuat Jin Hyuk tertawa.

"Jin Hyuk, apa kau akan terus memanggilku noona?" Manik mata bulatnya menatap Jin Hyuk.

"Kau ingin aku panggil apa?" Jin Hyuk menatap sekilas istrinya.

"Yeobo? Honey? Baby? My sweet angel?"

"Ne?... Kau seperti remaja yang baru pacaran." Dengus Nara, Jin Hyuk kembali tertawa mendengar ucapan istrinya yang baginya sangat menggemaskan.

Tak lama Jin Hyuk dan Nara sudah sampai di hotel tempat tuan dan nyonya Kim bermalam. Mereka sangat bahagia melihat anaknya yang baru kemarin menikah, terlebih nyonya Kim selalu memuji Nara akan kecantikannya, membuat Nara menjadi salah tingkah. Mereka lalu pergi menuju bandara Incheon. Sesampainya disana pesawat akan segera take off. Tuan dan nyonya Kim beserta Yoon Ah berpamitan.

"Kau harus rajin kuliahnya Yoon, kudengar jadwalmu sangat padat?"

"Ne Oppa."

"Kau harus bisa menjaga kesehatan, kau harus bisa seperti Eonnimu yang masih terlihat seperti remaja." Jin Hyuk melirik ke Nara, Nara masih dengan salah tingkahnya dan senyuman yang terpaksa.

"Iya Eonni, aku bahkan sudah terlihat tua dibanding denganmu."

"Kau bisa aja Yoon." Semua tertawa mendengar ucapan Yoon Ah. Lalu mereka meninggalkan Nara dan Jin Hyuk.

"Aku akan kembali memulai pembacaan naskah drama baruku."

"Kapan?"

"Lusa."

"Kau tidak memberitahuku sebelumnya."

"Mianhae, aku sempat lupa memberitahumu."

"Kudengar drama thriller kita akan segera mengadakan reuni dan masuk nominasi drama award."

"Benarkah?" Jin Hyuk memang tidak tahu akan ada reuni, karena dia masih disibukkan dengan drama thriller barunya sejak dia tidak muncul dibabak-babak terakhir An Empress Dignity.

"Ya, kau juga salah satu nominasi aktor terbaik tahun ini." Jin Hyuk tersenyum menanggapinya.

"Semoga keberuntungan ada dipihakmu." Nara menepuk-nepuk bahu suaminya, seperti yang biasa dia lakukan.

"Kau juga tentunya. Kau artis yang multi talenta. Aku bangga padamu."

"Gomawo." Jawab Nara sambil tersenyum cute.

***

Satu bulan kemudian

Ho Sung nampak lelah ketika berkutat didepan laptopnya, dia merebahkan dirinya disofa untuk menghilangkan pegal dan penatnya. Nara menghampiri papanya sambil membawa ramyeon dan secangkir teh hangat.

"Appa, kau jangan terlalu lelah dengan pekerjaanmu. Aku tidak ingin kau kembali sakit."

"Appa hanya mengerjakan proposal untuk film train to Busan 2."

"Tapi lihatlah ini sudah sangat larut Appa. Kau harus istirahat."

"Kau sendiri kenapa belum tidur? Kenapa tidak menemani suamimu?" Ucap Ho Sung sarkastis.

"Mmhh.. Jin Hyuk nggak pulang malam ini. Oh maksudku dia pulang ke apartementnya."

"Mwo? Kenapa dia harus pulang ke aprtement? Bukankah dia sudah mempunyai istri?"

"Iya Appa tapi ini masalah jarak, kalau dia harus pulang kesini, pasti akan memakan waktu yang lama."

"Memangnya kenapa? Apa dia tidak bertanggung jawab padamu? Apa dia menelantarkanmu? Atau jangan-jangan kamu terlalu membebani pikirannya dan membuatnya pergi?"

"Appa sudahlah buang pikiran negatifmu. Apa yang Appa bicarakan semuanya salah."

"Wae?"

"Jin Hyuk sedang melakukan syuting Justice di Daegu. Dia tidak mungkin harus bolak-balik Daegu-Seoul. Dia paling pulang ke apartementnya seminggu sekali, dia memilih menyewa rumah sementara di Daegu."

"Tapi bagaimana denganmu?"

"Maksud Appa?" Nara membulatkan matanya.

"Gadis bodoh, kalian kan sudah suami istri. Apa kalian tidak merasa rindu satu sama lain." Ho Sung menjitak kepala Nara membuat dia meringis sakit.

"Appa sakiiitt..." Nara mengusap-usap kepalanya.

"Lebih sakit didekati Jin Hyuk." Appanya tertawa menggoda Nara. Nara hanya mempoutkan bibirnya dan matanya menatap kesal.

Selama ini aku dan Jin Hyuk sama sekali tidak melakukan apa-apa. Kami hanya tidur bersama dengan batas bantal ditengah. Tunggu,, apakah benar sakit? Aish kenapa aku bertanya pertanyaan bodoh itu?.

"Nara cepatlah kau hamil, Appa sudah tidak sabar untuk menggendong cucu. Rumah ini sangat sepi tanpa tangisan bayi."

"Appa berhentilah berbicara begitu. Aku sudah mengikuti keinginanmu untuk segera menikah, dan sekarang kau memintaku cucu. Buang segera pikiran konyol itu."

"Sejak kapan aku mempunyai anak perempuan yang bodoh seperti ini. Ataukah kau benar-benar amnesia untuk masalah ini?"

"Appa sudahlah." Nara pergi meninggalkan papanya yang sedang menyantap ramyeon.

"Gadis keras kepala.. Nara lihatlah, appamu tidak akan diam begitu saja." Gumam Ho Sung menyeringai menatap kepergian putri manjanya.









Apa yang akan direncanakan Ho Sung?......












Tbc......






















Halo riders..
Penggemar Jang Nara & Choi Jin Hyuk
Aku kembali lagi dengan next part.
Sorry dah lama hiatus coz aku harus nulis cerita yg lain juga.
Bagi yoonhun shipper boleh ya baca² ceritaku.
Kalo pengen ke west²an gitu Logandra story juga ada koq, bahkan itu aku tulis pertama kali diwattpad. Sampe sekarang belum kelar juga.. 😄 tapi aku usahain buat rampungin ceritanya.
Atau kalo pengen cerita lokal aku dah bikin tuh dengan bahasa yg cukup gaul tanpa ada kata² kasar tentunya ya..
Ooppss aku jadi promosi deh.. 🤭
Oke riders,, happy reading ya... 😊

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

281K 18K 55
Ini tentang seorang anak perempuan yang hidup tapi berkali-kali dimatikan, anak perempuan yang mentalnya dihancurkan oleh keluarganya sendiri, dan an...
844K 59.2K 48
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
137K 8.1K 39
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
679K 35.7K 43
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...