Part 9

8 1 1
                                    

Suasana pagi di ruang makan hanya nampak Song ahjumma yang sedari tadi menyiapkan makanan untuk majikannya. Ho Sung nampak duduk sambil menyesap kopinya. Dia tersenyum-senyum sendiri mengingat apa yang telah terjadi pada anak keduanya. Jang Sung Won nampak sudah rapi dengan sweater turtleneck berwarna hitam dan celana jeans, dia ikut duduk disamping appanya. Sung Won menuangkan kopi dicangkir sambil menyantap sarapan yang telah disiapkan Song Ahjumma.

"Sepertinya Appa nampak bahagia pagi ini." Sung Won menatap wajah appanya.

"Bagaimana aku tidak bahagia, pengantin baru belum keluar juga untuk sarapan. Apa mereka tidak merasa lapar? Atau mungkin mereka merasa kelelahan?" Tawa Ho Sung pecah membuat Sung Won tersedak karena dia tidak hati-hati.

Tiba-tiba terdengar keributan dari lantai dua, terdengar teriakan Nara memanggil-manggil sebuah nama. Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka dan menampakkan sosok mungil yang masih berbalut piyama tidur dengan rambut yang masih acak-acakan menuruni tangga dan menuju ruang makan.

"Apa kalian melihat Milo?" Nara terlihat cemas ketika menanyakan kucing itu. Ya milo adalah nama kucing kesayangan Nara berwarna kecoklatan.

"Ckk,, kau membuat keributan dipagi hari hanya untuk menanyakan kucingmu. Tak bisakah kau tidak mengganggu sarapan pagiku?" Sung Won menatap Nara tidak suka.

"Oppa, kau tahu aku tidak bisa hidup tanpanya." Lagi, Sung Won tersedak untuk yang kedua kali mendengar ucapan adiknya.

"Kau masih tetap seperti anak kecil, pantas saja Jin Hyuk beranggapan demikian. Untung dia mau menikahimu." Ucap Sung Won santai.

"Mwo!!... Oppa aku benci kamu." Nara memukul-mukul lengan kakaknya.

"Sudahlah, kalian kalau sedang ada dirumah selalu saja ribut. Nara berhentilah memukul Oppamu!" Ho Sung melerai keduanya, dan itu semua dilihat oleh Jin Hyuk yang entah sejak kapan dia sudah berdiri didekat meja makan. Jin Hyuk sudah rapi dengan kaos putih lengan pendek dan celana jeans berwarna grey, dia membuat secangkir teh hijau untuk menemani sarapannya.

"Nara, bukannya kau mandi dan menyiapkan sarapan untuk suamimu. Ini benar-benar membuat Appa malu pada Tae Ho. Mianhae menantuku."

"Aniyo Appa. Mungkin dia masih merasa kehilangan Milo."

"Tunggu, kau tahu keberadaan Milo? Dimana dia? Cepat beri tahu aku." Tatapan Nara penuh harap.

"Aku tidak tahu."

"Lalu?" Mata Nara celingukan memperhatikan ketiga orang pria yang ada diruangan itu.

"Appa menitipkannya sementara dipenginapan kucing."

"Appa kenapa Milo disimpan disana? Bagaimana jika dia memakan makanan yang salah lalu dia sakit? Bagaimana jika pelayan penginapannya sembarangan mengurus Milo. Aigo.. kepalaku seperti mau pecah." Nara meremas kedua rambutnya yang masih berantakan namun dia masih terlihat cantik dan imut.

"Berhentilah mengurusi Milo Nara. Yang seharusnya kau urus adalah suamimu." Ho Sung menatap tajam putrinya.

"Appa, mungkin ini masih belum terbiasa bagi Nara. Suatu saat juga dia pasti terbiasa dengan tanpa kehadiran Milo."

"Kau!" Nara menatap tidak suka pada Jin Hyuk sambil mempoutkan bibirnya. Jin Hyuk tersenyum melihat istrinya yang menggemaskan, Sung Won dan Ho Sung menatap Nara skeptis.

"Hari ini Appa dan Eomma akan pulang ke Mokpo aku akan mengantarnya ke bandara."

"Sampaikan permintaan maafku Tae Ho. Appa tidak ikut mengantarnya, Appa harus mengurus berkas-berkas penting."

"Ne Appa."

"Nara cepat kau mandi, temani suamimu! Kau harus menjadi menantu yang baik."

"Ne.." Nara meninggalkan ruang makan menuju kamarnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Saranghae NoonaWhere stories live. Discover now