Part 3

20 2 0
                                    

"Noona, maukah kau menikah denganku?"

"Muoet? Kupikir kau sedang demam." Aku memegang kening Jin Hyuk dan menyentuh kedua pipinya.

"Aku tidak sedang demam." Dia memegang tanganku yang sedang memegang pipinya, Aku dibuatnya terdiam. Jin Hyuk yang sudah ku anggap keluarga mengajakku menikah, ah ini mungkin sebuah jebakan dia untuk menggodaku, gumamku.

"Kau sangat tidak sopan pada noonamu. Aku tahu kau menyindirku. Apa untungnya kau bilang begitu?"

Dia tak menjawab pertanyaanku namun tatapannya tak berpaling dari menatapku.

"Hei, kalian sedang apa?" Shin Sung Rok datang menghampiri.

"Baby Shin Hyu Ri boleh ikutan bermain?"

Na ra maupun Jin Hyuk tidak bergeming mereka masih saling menatap seperti tak menyadari kedatangan Sung Rok bersama anaknya. Baru setelah tangan Hyu Ri menyentuh Na Ra akhirnya dia tersadar dan merespon Hyu Ri.

"Hai sayang, kau cantik sekali hari ini." Na ra langsung menggendong Hyu Ri, dia memeluk dan menciumnya. Sementara Jin Hyuk dan Sung Rok memperhatikan tingkah Na ra. Sung Rok menyenggol bahu Jin Hyuk sambil menggerakan alisnya, matanya melirik ke Na ra dan Jin Hyuk. Jin Hyuk hanya tersenyum kecil.

** Flash back Choi Jin Hyuk

"Tae Ho, kapan kau akan terus menyendiri, sementara adikmu sudah beranjak dewasa. Ibu tidak mau adikmu menikah mendahuluimu. Secepatnya kau mencari pasangan dan nikahilah dia." Intonasinya terdengar keras.

"Tapi aku tidak mempunyai pacar."

"Bukannya waktu itu kau memiliki kekasih?"

"Kami sudah putus."

"Kalau begitu cepat kau mencari kekasih dan perkenalkan pada ibu dan ayah lalu nikahi dia."

"Tapi bu..." Ucapanku terputus karena ibu menutup telponnya.

Aku terdiam mencerna ucapan ibuku. Mimpi apa aku akhir-akhir ini, tak biasanya ibu berkata demikian. Biasanya ibu selalu bertanya tentang kabar dan kesibukanku, tapi entah kenapa sekarang berbeda.
Kupejamkan mata sambil merebahkan diri.
Apa yang harus aku lakukan?

** Flash back Jang Hoo Sung dan Choi Jin Hyuk

"Kau tidak mengambil kuliah akting?"

"Awalnya aku kuliah, tapi berhenti ditengah jalan."

"Kenapa?"

"Adikku ingin kuliah bidang kedokteran. Jadi aku memutuskan untuk berhenti."

"Hanya karena alasan itu?"

"Dia tidak mau meminta biaya dari orangtua sepenuhnya, selain bekerja di toko kue, aku memutuskan untuk membantu biaya kuliahnya."

"Jadi, adikmu juga bekerja sambil kuliah maksudmu?"

"Ne."

"Kalian memang pekerja keras, tak mau menyusahkan orangtua. Padahal orangtua kalian di Mokpo adalah pengusaha yang sukses." Ho Sung merasa salut akan pernyataan Jin Hyuk.

Tanpa sepengetahuan Na ra, Jin Hyuk sering mengunjungi rumah Jang Ho Sung, ini atas permintaan ayah beranak dua itu. Mereka kembali akrab sejak beberapa tahun terakhir tidak bertemu. Bukan hanya sekedar berkunjung ataupun makan siang melainkan Jin Hyuk belajar akting pada ayah Na ra ini, memperdalam berbagai karakter yang belum dia kuasai. Tak segan Hoo Sung juga mengajarinya dengan baik.

"Tae Ho, apa kamu sudah memiliki kekasih?" Tiba-tiba Ho Sung bertanya demikian.

"Maaf aku bertanya masalah pribadimu." Jin Hyuk tersenyum datar.

"Jika kau tak memiliki kekasih dan tak keberatan, maukah kau menjadi kekasih Na ra?

"Mueot?" Jin Hyuk terkejut.

"Sekali lagi aku minta maaf. Aku hanya ingin Na ra cepat memiliki pasangan, lalu menikah dan mempunyai anak. Aku sudah tua, aku ingin menghabiskan masa tuaku bersama anak dan cucuku. Aku tidak ingin dia berambisi di dunia hiburan meskipun itu yang membesarkan namanya, tapi kau tahu sendiri, dunia artis itu rawan dan kejam banyak hal negatif yang bisa dilakukan. Aku takut dia terjerumus pada hal-hal yang negatif."

Jin Hyuk hanya terdiam tanpa berkomentar apapun.

"Tae Ho, aku harap kau bisa meluluhkan hati Na ra." Ho Sung mendekati Jin Hyuk dan menepuk bahunya.

"Nikahi dia! Aku percaya padamu, kau bisa membuatnya bahagia." Mereka bertatapan intens.

Saranghae NoonaWhere stories live. Discover now