Fallin' For You [Vsoo] ✔

By Shanya_ya

735K 78.7K 4.7K

[Perjuangan Jisoo membuat cowok secuek Taehyung jadi bucin stadium akhir] Satu sekolah tahu bahwa Jisoo naksi... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Author's Note
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57 [END]
Author's Note
Special Chapter: Part 1
Special Chapter : Part 2

Part 31

10.6K 1.3K 68
By Shanya_ya

Jisoo menatap alat tulis Taehyung yang sudah ia jejerkan di tepi meja cowok itu. Saking gabutnya dia, kini semua pensil, pulpen, penghapus, stabilo, dan lain-lain sudah keluar dari kotak pensil Taehyung.

Pasalnya cowok itu terlalu fokus mengerjakan, apalah itu, project-project itu, sampai Jisoo merasa dikacangin. Yaa, walaupun dari dulu emang dia selalu dikacangin.

"Ekhm." Jisoo mencoba menarik perhatian Taehyung, tapi gagal. Cowok itu masih sibuk menulis.

Jisoo mengambil tip-ex di tangan kanan dan stabilo biru di tangan kiri. Lalu menghadapkan dua benda itu karena dia akan memulai sebuah drama.

"Hai, nama kamu siapa?" Jisoo mulai bermonolog.

Taehyung yang heran Jisoo berbicara dengan siapa akhirnya melirik cewek itu. Saat Jisoo melihat Taehyung melirik ke arahnya, ia langsung melanjutkan dramanya.

"Nama aku Taetae, nama kamu siapa?"

"Nama aku Chichi, kamu lagi ngapain?"

"Aku lagi belajar. Kamu lagi ngapain?"

"Aku lagi nungguin kamu mau ngomong sama aku."

"Loh, ini aku lagi ngomong sama kamu."

"Iya, tapi ini hanya aku yang lagi halu."

Taehyung menunduk menahan tawanya, walau sebenarnya ia sudah tertawa di sana. Sedangkan Jisoo menaruh kembali dua benda itu di meja lalu melihat Taehyung dengan kesal. Malah diketawain sih? Gatau apa lagi disindir.

Taehyung mengangkat kepalanya, ia mengambil stabilo dari tangan Jisoo dan menepuk benda itu di dahi Jisoo dengan pelan.

"Ngapain sih?" tanyanya.

Jisoo memberengut.

"Abisnya lu ga jawab pertanyaan gua tadi."

Taehyung menghela nafas.

"Soalnya semua pertanyaan lu tadi udah gua jawab kemarin. Kenapa lu nanyanya tiap hari?"

"...Hmm.. lupa." Jawab Jisoo asal.

Taehyung menyilangkan kedua tangannya sambil bersandar di kursi. Ia yakin cewek itu bukannya lupa, tapi cuma ga mau menerima kenyataan. Masa iya nanya Taehyung berangkat kapan, tapi setiap hari. Udah kayak countdown kematian aja.

"Yaudah dengar ya. Besok kalo lu nanya lagi, gua ga akan jawab." Ucap Taehyung.

"Gua berangkat empat hari lagi, iya nginep tiga hari dua malam, pergi pake mobil sekolahnya Irene, perjalanannya sekitar 3 jam. Gua nginep di hotel. Dan engga, gua gatau kamar Irene bakal sebelah kamar gua apa engga."

Jisoo mendengus mendengar jawaban Taehyung barusan. Ia sudah tahu tapi mengetahuinya lagi  membuat Jisoo makin tidak semangat. Tapi tetap saja ia ingin memastikan.

Taehyung masih melihatnya seolah menunggu respon darinya. Jisoo menatap Taehyung dengan malas lalu menjawab,

"Oh."

Taehyung lalu melanjutkan kegiatannya tadi.


Jisoo menopang dagunya dengan kedua tangan. Kenapa gua ga jadi anak olimp ya? Pikirnya tiba-tiba.

Yaampun Jisoo, kamu ga boleh insecure. Tiap orang punya kelebihannya masing-masing. Masa iya gara-gara Irene doang kamu jadi ga bersyukur?

Kini Jisoo sedang membuat drama di kepalanya sendiri.



Sampai ia teringat sesuatu.

"Tae."

"Hm."

"Lu ga butuh beli apaa gitu buat persiapan ke sana?"

"Engga juga."

"Iih masa engga? Beli snack, beli... bantal leher, atau beli antimo gitu?"


Taehyung menatap Jisoo.

"Kenapa emangnya?"

"Kalau iya, gua akan berbaik hati nemenin lu." Jawab Jisoo sambil tersenyum bangga.


Taehyung  diam saja membuat Jisoo kembali kesal. Belum sempat Jisoo menggerutu lagi, Taehyung sudah menyelanya.

"Terserah lu aja." Jawab cowok itu sambil kembali menulis.


Jisoo langsung sumringah.

"Kalau gitu pulang sekolah nanti gimana Tae? Gua kosong kok." Tanya Jisoo antusias.


"Hm."

Hanya itu jawaban dari Taehyung tapi Jisoo sudah senang minta ampun. Yah, setidaknya dia akan ada momen dengan Taehyung lagi sebelum cowok itu pergi.


⫷⫸




Jisoo sudah berada di motor Taehyung sejak 10 menit yang lalu. Bukan Taehyung yang telat, tapi kelas Jisoo memang bubar lebih awal. Jisoo sedang menunggu Taehyung sambil duduk menyender di motor cowok itu, lalu menekan tombol-tombol di depannya yang dia tidak tahu fungsinya untuk apa.


Sampai ia melihat Taehyung berjalan ke arahnya. Jisoo langsung berdiri tegap sambil tersenyum cerah.


Taehyung mencari kunci motornya di tas, saat hpnya tiba-tiba berbunyi. Taehyung melihat nama penelepon di layar lalu melirik Jisoo.

Awalnya dia agak ragu mengangkat telpon itu. Tapi siapa tahu penting jadi ia menjawabnya.

"Halo?"

"Iya ini udah pulang."

"Hm? Sekarang?" Taehyung melirik Jisoo lagi yang kini sedang menatapnya curiga.

"Mm.. besok ga bisa? Oh.. iyadeh."

"Makan? Terserah aja."

"Iya, gua ke sana sekarang." Ucap Taehyung akhirnya sambil memasukkan hp ke dalam tasnya. 


Mendengar percapakan Taehyung tadi, Jisoo sudah tahu bahwa cowok itu akan mencancel janji dengannya. Jisoo langsung cemberut sambil bersedekap.

"Siapa?" tanyanya.

Taehyung meliriknya sekilas, lalu kembali mencari kunci sambil menjawab Jisoo.

"Irene."

Terdengar olehnya Jisoo langsung mendengus.


"Katanya hari ini mau kumpul tim lagi mumpung semuanya kosong." jelas Taehyung sambil menatap Jisoo.

"Jadi.. kayaknya hari ini—"


"Oh yaudah, have fun." Potong Jisoo sambil berjalan pergi.

Taehyung menahan lengan Jisoo.

"Mau kemana? Gua tebengin sampai halte." Tawar Taehyung.

"Ga usah, gua pulang bareng Jiwon." Balas Jisoo tanpa melihat Taehyung. Padahal Jisoo tidak tahu Jiwon sudah pulang atau belum.


Taehyung hanya menghela nafas saat melihat Jisoo berlalu pergi. Ia merasa bersalah, pasalnya cewek itu sangat antusias tadinya. Tapi ia tidak mungkin tidak datang dalam pertemuan tim padahal lomba sudah di depan mata. Taehyung menaiki motornya lalu pergi ke tempat kumpul itu.



⫷⫸



Keesokan harinya, Taehyung tidak melihat Jisoo. Sebentar lagi jam makan siang akan habis, tapi cewek itu tak terlihat dimana pun, Taehyung bahkan sengaja pergi ke kantin untuk mencarinya. Kayaknya dia masih marah, pikirnya.

Lalu Taehyung melihat teman Jisoo yang ia tahu bernama Seulgi dan menghampiri perempuan itu.

Seulgi yang sedang mengantri membeli makan menatap Taehyung dengan bingung.


"Mm, Seulgi kan?" tanya Taehyung basa basi.

"Iya Tae, gua Seulgi temannya Jisoo. Kalo lu nyari Jisoo, dia lagi di perpus gamau makan." Balas Seulgi panjang lebar.

Taehyung dibuat terkejut karena cewek itu tahu yang ingin dia tanyakan, seketika membuat dia malu sendiri.

"O-oh, makasi." Balasnya lalu segera pergi dari sana. Sedangkan Seulgi hanya senyam-senyum melihat reaksi Taehyung tadi. 




Taehyung memasuki perpustakaan yang sepi itu. Hanya ada beberapa orang di sana yang terlihat sedang kerja kelompok. Lalu ia melihat seseorang yang dia cari sedang fokus membaca buku di sudut meja.

Taehyung menghampiri gadis itu lalu tersenyum saat menyadari bahwa buku yang sedang dibaca Jisoo adalah buku yang mereka beli di toko buku tempo hari.

Jisoo belum menyadari kehadiran Taehyung. Cowok itu mengetuk meja di hadapan Jisoo tiga ketukan, lalu duduk di seberang gadis itu.

Jisoo mengangkat kepala lalu mukanya langsung berubah datar saat tahu siapa yang menganggunya. Ia melanjutkan membaca tidak memperdulikan kehadiran laki-laki itu.


"Masih marah?" tanya Taehyung.

Jisoo tetap bergeming. Malah membalikkan halaman bukunya seolah fokus membaca.

"Udah nyampe bab berapa?" tanya Taehyung lagi kini mengalihkan topik. Namun respon Jisoo masih sama.


"Kalo marah, kasi tau dulu marah kenapa, gua kan bukan peramal."


Jisoo mengerjap sambil menatap bukunya. Pasalnya nada dari kalimat Taehyung tadi sukses meluluhkan hatinya seketika. Kenapa ngomongnya lembut banget... tapi Jisoo masih mempertahankan egonya.

Taehyung lalu menarik buku dari pegangan Jisoo membuat cewek itu terperanjat. Lalu menatap cowok itu dengan kesal.

"Kembaliin." Ucapnya.

"Lu marah gara-gara kemarin?" tanya Taehyung menolak mengembalikan buku itu.


Jisoo memutar bola matanya lalu bersedekap.

"Udah tahu nanya." Balasnya singkat.


Taehyung mengangkat alisnya.

"Engga, gua ga tau, elu nya ga bilang." Balas Taehyung.


Dahi Jisoo berkerut sambil berdecak dalam hati. Masa iya cowok itu gatau?

"Yaudah terserah lu aja. Kembaliin bukunya." Gerutu Jisoo lagi.


Taehyung menatapnya sejenak.

"Lu marah karena gua batalin janji sama lu, atau karena gua ketemuan sama Irene?"

Jisoo diam sambil memberengut.

"Dua duanya lah. Ga usah sok sok an gatau."



"Irene kan teman tim gua. Kenapa lu marah?"

Jisoo sudah habis kesabaran.

"Lu yakin nganggap dia teman doang? Ga ada perasaan lebih gitu?" Tanya Jisoo masih dengan muka kesal.


Taehyung menahan senyumnya. Kan benar, cewek ini terlalu banyak mikir.

"Engga." Balas Taehyung singkat.

"Tapi kayaknya dia ada perasaan lebih tuh sama lu." Lanjut Jisoo lagi dengan sinis.


"Mm, trus kenapa?"

Mata Jisoo membulat. Jadi Taehyung udah tahu?


"Lu udah tau kalo dia suka sama lu? Dan lu masih temenan sama dia??" tanya Jisoo tak percaya.


Taehyung memiringkan kepalanya menatap Jisoo.

"Gua tau lu suka sama gua, dan gua masih temenan sama lu." Balas Taehyung.


Jisoo terdiam. Ia tidak tahu apakah dia harus senang saat ini karena sudah dianggap 'teman' oleh Taehyung. Tapi kok jawaban cowok itu barusan tetap terdengar tidak mengenakkan.


"Tapi kan beda." Ucap Jisoo akhirnya.

"Beda gimana?"

Jisoo menelan ludah. Ia bingung menjelaskannya.


"Gua sama lu kan.. masih bisa... menuju.. tahap yang lain..." Jawab Jisoo sambil mengalihkan pandangan ke arah lain selain ke arah Taehyung.


Taehyung mengulum senyumnya. Cewek ini terlalu percaya diri apa gimana? Tapi kok jadi lucu.


"Lah trus? Gua sama Irene engga?" balas Taehyung membuat Jisoo skakmat.


Mulut Jisoo sedikit terbuka. Balasan Taehyung tadi sukses membuat harapannya terjun bebas. Dia kira selama ini Taehyung sudah mulai membuka hatinya. Tapi nyatanya dia sama saja dengan cewek lain.

Jisoo seketika kesal, sangat kesal. Sedih juga. Ia mengatur nafasnya karena tak ingin marah-marah di tempat. Lalu berdiri dari duduknya dan merebut buku dari tangan Taehyung dengan kasar.


"Tau ah. Ga peduli." Ucap Jisoo dengan datar dan dingin. Lalu berjalan keluar perpus tanpa melihat Taehyung lagi.


Taehyung terdiam di tempat. Melihat ekspresi Jisoo barusan, dia tahu dia telah salah bicara. Padahal tadinya pengen minta maaf kenapa jadi tambah marah.


Taehyung keluar ingin mengejar gadis itu. Ternyata Jisoo sudah sangat jauh dan bel masuk sudah berbunyi. Taehyung menghela nafasnya keras-keras lalu kembali ke kelasnya sambil mengutuk dirinya sendiri. 

Continue Reading

You'll Also Like

108K 11.3K 59
(IDOL SERIES 1) "Taehyung-ah, kenapa ada bekas lipstik di pipi kananmu? Siapa yang sudah menciummu?"- Jimin bertanya dengan curiga. --oo-- Kehidupan...
291K 29K 70
Pacaran sama kulkas hidup tuh harus banyak sabarnya.... -TAEROSÉ- Just for fun ya.... Cerita ini ringan aja 😊 Bahasa non baku... Highest rank: 1 #ro...
52.7K 4.4K 58
ᴘᴇʀᴊᴏᴅᴏʜᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴅɪʟᴀᴋᴜᴋᴀɴ ᴏʟᴇʜ ᴋᴇᴅᴜᴀ ᴏʀᴀɴɢ ᴛᴜᴀɴʏᴀ, ᴛᴇɴᴛᴜ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ʏᴇᴏᴊᴀ ʙᴇʀᴜᴍᴜʀ 27 ᴛᴀʜᴜɴ ɪɴɪ ʙɪɴɢᴜɴɢ, ᴀᴘᴀᴋᴀʜ ɪᴀ ʙɪꜱᴀ ᴍᴇɴᴊᴀʟᴀɴɪ ʜɪᴅᴜᴘ ʙᴇʀꜱᴀᴍᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ꜱᴇ...
48.6K 6K 30
Ada yg pernah nonton WGM? Ituloh pernikahan virtual yg dilakukan sepasang Selebritis. Semua episodenya keren dan seru kita bisa lihat gambaran idola...