Princess of Rainbow Element [...

By desphrodite

684K 88.6K 5.4K

TAMAT! Reinkarnasi yang membawanya berpetualang ke benua Servia. Benua dengan sejuta kejutan dan tantangan te... More

PROLOG
1. Jiwa yang lain
2. Racun menyusahkan
3. Pedagang Ramuan
4. Karma untuk seorang penista
5. Misteri
6. Pria Naga hitam
8. Petualangan Laut Gaxia
9. Hutan Gaxia
10. Enam nama dalam satu raga
11. Elemen Yi Jian
12. Pasar Quon
13. Kultivasi ganda
14. Roh yang kotor
15. Salah paham
16. Aula kota
17. Keberangkatan
18. Kelompok hitam
19. Perkemahan
20. Festival Servia
21. Berebut Liontin
22. Senjata pendamping
23. Singa yang lapar
24. Misi pertama
25. Menyerang ballack
26. Kristal Beast
27. Pulangkan dia!
28. Pelan-pelan
29. Naga berlian
30. Kerasukan ular ganjen
31. Rencana
baca aja
32. Tidak mengerti
33. Hukuman
34. Pertengkaran
35. Komplotan Bandit
36. Perayaan Servia
37. Sultan Dadakan
38. Hubungan yang rumit
39. Bijaksana
40. Siapa Lawan Siapa
41. Cuaca dan Air kimia
42. Menegangkan
43. Lapar keadilan
44. Kesalahan fatal
45. Bukan antagonis
46. Jangan main-main
47. Cermin Keberuntungan
48. Menara Zafreng
49. Akademi
50. Asrama
51. Dia kenapa?
52. Kelas Sosial Penelitian
53. Kunci misteri
54. Rumput laut lava?
55. Perpustakaan Sakura
56. Tiga kekuatan magis
57. Phoenix Laut Gaxia
58. Bertemu
59. Mempersatukan
60. Menjenguk
61. Kecemasan
62. Terlambat

7. Terungkap

15.8K 1.9K 37
By desphrodite

Siapkan otak untuk berpikir:D
Happy reading

***

"Xiao'er ... dari mana saja kau? Aku sangat khawatir dan tidak bisa tidur sedari tadi ...." Ucap Yi Jian saat melihat Niura telah kembali dengan rambut yang berantakkan.

Niura yang melihat itu memutar matanya malas. "Aku baik-baik saja, Yi'er ... kau kemasi barang-barang mu dan ikutlah denganku," ucapnya sembari memasukkan pakaian-pakaian ke dalam cincin ruang.

Yi Jian menyatukan kedua alisnya bingung. Bagaimana bisa, datang-datang memintanya untuk berkemas dan pergi, padahal dirinya sedang dilanda keresahan. "Memangnya ... kita akan kemana?"

"Hei ... kau ikuti saja perintahku, Yi'er. Kuyakin kau tidak akan menyesal jika kau menuruti perintahku. Ini sangat penting untuk kau dan aku, ini tentang wanita itu," tukasnya kesal. Mengapa Yi Jian sangat lemot? Tinggal menuruti kemauannya saja sangat susah, padahal tidak merugikan sedikitpun bukan.

Bingung.

Itulah yang sedang dialami Yi Jian saat ini. Ia sungguh tidak tahu apa-apa. "Tolong jelaskan semuanya padaku! Aku sungguh tidak mengerti ucapanmu tadi ...."

"Baiklah!" Jawab Niura kesal. Jika ia tidak menceritakannya, maka gadis di hadapannya itu pasti akan terus-menerus mengganggunya sepanjuang hari. Pagi-pagi begini ia sudah pusing. Semalam ia tidak sempat merasakan tidur, bahkan bertemu tempat tidur pun belum.

"Semalam ...
Niura menceritakan seluruhnya secara detail tanpa ada yang ia sembunyikan kecuali tentang diriny yang bertemu pria asing di hutan gaxia karena ia tidak ingin memperumit keadaan. Yi Jian awalnya tidak percaya, namun lama kelamaan ia pun mengerti dan mengangguk-angguk sebagai jawaban sembari mengemasi barang.

"Jadi ... wanita tua itu adalah permaisuri Xiao Mei?"

"Ya!" Jawab Niura mengangguk. Setelah selesai berkemas, ia segera berdiri untuk menyapu lantai penginapan. Ia tidak ingin ada jejak kakinya dan Yi Jian berada di sini.

"Ayo! Kau pasanglah perisai cahaya mu sendiri. Kalau aku telah diberi perisai oleh permaisuri semalam," pinta Niura diangguki Yi Jian.

Mereka keluar dari penginapan setelah mengunci pintu dan memberikan kunci serta membayar sewa kepada pemilik penginapan itu.

Kini mereka sedang berjalan cepat membelah kerumunan di pagi hari. Pasar-pasar yang ramai akan interaksi penjual dan pembeli mengesankan keharmonisan tersendiri. Lonceng-lonceng sihir dari menara pusat kota berdengung menandakan bahwa hari telah dimulai karena di zaman ini belum ditemukan alat waktu seperti jam.

Burung-burung yang berkicauan berderet di atap-atap rumah terutama sumur tua di tepian sungai. Lalu lalang para pedagang kaki lima bersorak ria menawarkan dagangannya yang sangat indah.

Yi Jian tertarik kepada tongkat jingga yang  dijual di pasar. Rasanya ia ingin berbelok arah menuju kedai itu namun tangannya dicengkram kuat oleh Niura agar tidak kemana-mana. Terpaksa, Yi Jian hanya menandai dan mengingat tongkat itu beserta tempatnya, ia berharap suatu hari nanti ia akan kembali ke tempat ini dan membeli tongkat jingga itu.

"Kita telah sampai di hutan gaxia, hutan dengan ribuan hewan spiritual beast tingkat tinggi dan monster ballack, kita harus hati-hati," jelas Niura kala ia telah sampai di hutan gaxia.

Yi Jian mengerutkan alisnya, "Memangnya ... kau hanya mengetahui adanya ballack dan hewan spiritual beast, saja?" tanyanya tidak yakin.

Niura yang hendak melangkahkan kakinya berhenti seketika lalu berbalik arah dan berhadapan dengan Yi Jian.

"Bukankah memang begitu? Memangnya, mahluk apa lagi yang bersemayam di hutan menjijikan ini?" tanya Niura sembari mengeluarkan apel dari cincin ruangnya, lalu memakannya. Entahlah, semenjak pria di hutan gaxia itu melemparnya dengan apel, entah dari mana tiba-tiba saja Niura sangat menyukai  buah bernama apel.

"Raja naga hantu! Penguasa hutan dan gunung gaxia. Permaisuri pasti mengetahuinya karen ia adalah dewi laut gaxia sendiri. Kaisar naga hitam itu tidak diketahui namanya, wujudnya lun masih samar-samar dan tidak jelas. Ada rumor seorang kakek tua bertemu dengan wujud asli sang kaisar, lalu menceritakan tentang perawakannya bahwa kaisar itu memiliki tanda bergambar naga hitam di dadanya, tapi ... tak lama kemudian sang kakek itu menghembuskan napas terakhirnya," jelas Yi Jian. Niura yang menerkanya jadi mengingat pria dengan perawakan yang sama seperti gambaran cerita Yi Jian. Apakah mungkin sebentar lagi Niura akan meninggal juga seperti kakek tua itu?

"Yi-yi'er ... kau harus berada di sisi ku hingga aku menghembuskan napas terakhirku ...." Pinta Niura aneh membuat Yi Jian kebingungan.

"Apa maksudmu, Xiao'er?"

"Ah, tidak! Mari kita lanjutkan perjalanan!" Balas Niura menghindari topik. Jujur saja, ia tidak ingin mati muda, ia bahkan belum mengetahui keseluruhan negeri ini.

Mereka melanjutkan perjalanan membelah hutan gaxia dengan santai sembari menggigit apelnya masing-masing. Sesekali Niura memetik duri-duri yang berada di tangkai mawar untuk dikoleksi.

Niura tidak menyukai mawar, melainkan durinya. Menurutnya, mawar adalah lambang kelicikkan dan kemunafikkan yang memanfaatkan kecantikkannya untuk memikat seseorang, tetapi membunuh orang itu dengan durinya yang tajam. Sementara ia mengibaratkan duri itu seperti dirinya sendiri. Buruk rupa, tak diinginkan, selalu dibenci, namun dimanfaatkan oleh seseorang seperti selir Tian Hua.

Seperti biasa, kabut hitam itu kembali muncul di hadapan mereka dengan aura yang mengerikan membuat Niura terhenti seketika diikuti oleh Yi Jian.

"Ada apa?" tanya Yi Jian kebingungan. Ia mengikuti arah pandang Niura, namun ia tidak melihat apapun yang menarik perhatiannya.

Niura tidak menjawab pertanyaan Yi Jian, ia terus menatap tajam kabut hitam di hadapannya yang berubah wujud menjadi pria dingin selerti kemarin. Pria itu memperlihatkan taringnya dan memamerkan tanda naga hitam di dadanya. Namun, berbeda dengan ekspetasi, Niura tidak terkaget oleh apa yang ia lihat, justru ia tertarik dengan naga tingkat 300 di sisi pria itu.

"Xiao'er ... jangan kau dekati naga spiritual itu! Dia berada di tingkat 300 walaupun ia sendirian, ia berbahaya!" Tegas Yi Jian kala melihat Niura mengelus kumis naga tersebut tanpa pemberontakkan dari naga tersebut.

"Dia jinak! Dia juga tidak sendiri, dia bersama mahluk yang lebih buruk di sampingnya ...." Jawab Niura sembari melirik pria tersebut yang telah menajamkan matanya. Sementara Yi Jian sendiri masih kebingungan, sudah jelas-jelas naga itu datang sendirian.

Melihat ekspresi bingung Yi Jian, Niura segera beranjak lalu melanjutkan perjalanannya menuju rumah gubuk tersebut diikuti Yi Jian yang membisu.

Matahari telah berada di atas, cahayanya menembus celah-celah dedaunan dan pohon-pohon di hutan gaxia ini. Setelah perjalanan yang lumayan melelahkan, kini mereka telah tiba di gubuk dimana permaisuri itu tinggal.

Permaisuri yang telah menunggu segera menyambut mereka diikuti oleh harimau putih kontraknya. Mereka berdua dipersilahkan untuk masuk dan makan terlebih dahulu sembari berbincang-bincang, apalagi Yi Jian yang terus menangis melihat kesengsaraan permaisurinya.

"Kenyang sekali ... ini sangat lezat! Yi Jian, sepertinya kau harus belajar memasak dari ibuku, kau 'kan ingin membuka kedai makanan bukan?" puji Niura setelah selesai menyantap makanan buatan permaisuri sembari menggoda Yi Jian.

"Entahlah, aku hanya ingin bukan akan," jelas Yi Jian. Ia berpikir bahwa membuka kedai itu tak segampang membalikkan tangan. Membeli budak untuk bekerja, menggajih mereka, membeli kedai kosong, dan yang lainnya membuat ia pusing.

"Nak, apakah kalian sudah siap mendengar penjelasan ibu?" tanya permaisuri setelah melihat mereka berdua telah selesai makan dan kini mereka kekenyangan.

"SIAP!" Antusias mereka serentak. Mereka merasa jika peemaisuri sedang serius dan sepertinya pernyataan yang akan ia ucapkan sangatlah penting bagi mereka bertiga.

"Oh, ya ... Yi Jian, kau panggil saja aku 'ibu' seperti Xiao Li, anggap saja kau itu kakaknya Xiao Li dan kita adalah keluarga," pinta permaisuri membuat Yi Jian haru. Ia memeluk permaisuri dan Niura bersamaan.

"Baiklah ibu"

Permaisuri itu tersenyum, "Xiao Li ... ibu akan menjelaskan langsung kepadamu tanpa bertele-tele, dan kau berjanjilah agar tidak berlebihan untuk menanggapinya, mengerti?" ucap permaisuri diangguki oleh Niura.

"Nak, kau memang putri dari seorang dewi laut. Tetapi bukan berarti kau adalah pewaris atau penerusku karena aku ini abadi. Aku tidak akan mati, namun kau jangan bersedih dulu, karena nasib mu jauh lebih beruntung dariku. Kau itu tak terkalahkan," jelas permaisuri sembari mengelus surai hitam Niura.

Niura yang tidak mengerti segera menatapnya, "Bagaimana bisa aku tidak terkalahkan? Kultivasi dan elemen pun aku tidak punya," jawabnya miris.

Permaisuri Xiao Mei menggeleng. "Tidak! Ini baru awal saja, kau sebenarnya mempunyai elemen hanya saja elemenmu itu disegel oleh selir Tian Hua, karena dulu kau adalah putri mahkota."

Niura menegakkan duduknya, ia menatap serius permaisuri sembari meneliti kedua telapak tangannya.

'Berarti tangan ini bisa mengeluarkan energi dan rambut juga mataku bisa berubah warna!' batin Niura bahagia.

"La-lalu ... bagaimana cara supaya segelnya terlepas?" tanya Yi Jian mewakili Niura yang tak bisa berkata.

"Segel itu bisa terbuka jika aku dan Xiao Li berkultivasi ganda di puncak gunung gaxia dan ada syaratnya," jelas permaisuri tersebut kembali membuat bingung mereka.

"Mengapa harus di puncak gunung gaxia? Dan ... apa syaratnya?" tanya Niura kebingungan dengan Yi Jian yang mengangguk sama. Permaisuri itu menghela napasnya sabar, susah sekali menjelaskan secara langsung tanpa menggantung.

"Mengapa harus di puncak gunung gaxia? Karena ... gunung itu adalah gunung tertinggi di benua Servia ini dan letaknya berada tepat di tengah-tengah hutan gaxia dan laut gaxia. Dengan kita berkultivasi di sana, maka kekuatan yang kita dapatkn akan menjadi berkali-kali lipat dan itu akan membuatku kemabali berkuasa di kaut gaxia sebagai dewi yang seutuhnya ...." jelas permaisuri rinci.

"Oh, ya Xiao Li, sebelum berkultivasi, syarat utama yang harus kau lakukan yaitu, mengambil rumput laut lava di istana laut gaxia sendirian. Untuk manfaatnya, kau akan tahu sendiri jika kita telah berkultivasi." Lanjut permaisuri itu sembari mengambil kotak besar dari cincin ruangnya llu membukanya.

Niura dan Yi Jian kembali dikagetkan saat melihat permaisuri membuka kotak itu, dan mengambil trisula laut legendaris yang hanya dimiliki oleh dewi laut, yaitu permaisuri sendiri.

Permaisuri memberikan trisula itu kepada Xiao Li dan memberikan tongkat jingga kepada Yi Jian. Yi Jian menerimanya dengan bangga. Tongkat itu sama persis seperti tongkat yang ia lihat di pasar tadi pagi, tapi ini lebih indah dan lebih tinggi tingkatnya.

"Xiao Li, maafkan ibu hanya bisa meminjamkan trisula ini selama kau menyelesaikan tugasmu untuk mengambil rumput lau lava itu sendirian karena saat kau mengambil rumput laut lava itu, ibu akan meningkatkan elemen milik Yi Jian. Kita hanya bis berkultivasi tepat di tengah gerhana matahari karena fenomena itu bertepatan dengan hari kelahiranmu di dua kehidupan," lirih permaisuri. Ia sebenarnya tak tega untuk membuat Niura kelelahan, bahkan harus berjuang di laut sendirian.

"Lalu ... kapan gerhana matahari itu terjadi, Ibu?" tanya Niura.

"Tiga hari lagi."

"Oh, ya ... kapan aku akan menjalankan misi untuk berburu rumput laut lava itu?" tanya Niura kembali. Ia sebenarnya tidak sabar untuk menjelajah tanpa pengawasan dan pergi sesukanya.

"Besok. Dan kau harus kembali di sore hari juga dengan selamat," jelas permaisuri itu sembari memberikan labu (botol ramuan) kepada Niura.

'Untuk apa?' batin Niura penasaran

Seakan mendengar batinnya, permaisuri menjawab dan menjelaskan secara rinci. "Ini adalah ramuan pernapasan air, Sayang ... Dan trisula yang kau pegang itu berguna untuk melawan musuh atau menyelamatkannya dan mengendalikan laut sesukamu. Oh ya, sebelum menyelam ... kau akan dihadapi dengan cacing-cacing parasit yang berada di kaki gunung gaxia atau di tepi laut. Ibu sarankan kau untuk menggunakan trisula itu sebagai pelindungmu karena kali ini ibu tidak memberikanmu perisai karena tenaga ibu telah melemah."

"Ibu, apakah benar kau akan meningkatkan elemen jingga ku?" tanya Yi Jian penasaran. Ia mendapatkan kesempatan untuk bertanya kala permaisuri dan Niura telah berhenti berbincang.

Permaisuri mengangguk. "Bahkan ibu akan menambah elemenmu, Sayang," jawab permaisuri dihadiahi pelukkan hangat oleh kedua anaknya.

"Terimakasih, ibu!"


-TBC-

Gimana partnya? Kepanjangan, ya? Sebenarnya part ini itu penting bnget buat part2 selanjutnya, jadi mohon dibacanya pelan2 aja supaya mengerti dan dapet feel nya supaya gak bingung di part2 selanjutnya😘 see u babay

-Dedes-

Buat kalian disarankan untuk follow ig: Desintafzx.story karena bakalan ada pembahasan penting tentang novel ini, dan kalian bisa liat visual2 cast pemain, trisula permaisuri, harimaunya, naga, kaisar naga, cincin ruang, dll intinya lengkap.

Continue Reading

You'll Also Like

66.2K 11.8K 23
Ketika pengorbanan mengubah nasib dari 2 jiwa yang berbeda, lalu bagaimana jika salah satu harus bertahan dengan menjadi Mahkota yg berlumuran darah...
414K 23.7K 46
Advanture-Romance Seorang putri yang sudah lama hilang keberadaannya akan datang, putri yang akan menghentikan perang melawan kegelapan tanpa adanya...
1.9M 227K 46
[Bukan Novel Terjemahan] [Jangan lupa Vote setiap chapter ya prenn] Edlyn Arawinda Belen namanya siswi biasa kelas 3 SMA yang melakukan perjalanan...
245K 2.9K 15
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...