REIYRAFA [END]

By revnrsrni

588K 11.6K 471

"Kak.. Gue ha-hamil" "Kalo bener itu anak gue yaudah tinggal lo gugurin, beres kan?" Karna datang ke perta u... More

1. Terulang Kembali 🦋 (REVISI)
2. Rencana Pertukaran Pelajar 🦋 (REVISI)
3. Pertukaran Pelajar 🦋 (REVISI)
4. Kehidupan Baru Di Kota Bandung 🦋 (REVISI)
5. Hari Pertama Sekolah 🦋 (REVISI)
6. Caffe Jendela 🦋 (REVISI)
7. Kotak Makan 🦋 (REVISI)
8. Pesta Ulang Tahun 🦋 (REVISI)
9. Malam Petaka 🦋 (REVISI)
10. Mencoba Melupakan 🦋 (REVISI)
11. Liburan Ke Puncak 🦋 (REVISI)
12. Keceplosan 🦋 (REVISI)
13. Hamil? 🦋 (REVISI)
14. Air Terjun 🦋 (REVISI)
15. Meminta Pertanggung-jawaban 🦋 (REVISI)
16. Si Sampah Masyarakat🦋 (REVISI)
18. Sahabat Kecil Dan Cinta Pertama 🦋 (REVISI)
19. Ketahuan Papah Mamah 🦋 (REVISI)
20. Hancur 🦋 (REVISI)
21. Pergi Dari Kota Bandung 🦋 (REVISI)
22. Bogor 🦋 (REVISI)
23. Mimpi Aneh 🦋 (REVISI)
24. NYIDAM🦋 (REVISI)
25. MISTERIUS🦋(REVISI)
26. CLUB 🦋 (REVISI)
27. KUCING DAN TIKUS 🦋 (REVISI)
28. BERTEMU?🦋 (REVISI)

17. Bolos Pertama Kali 🦋 (REVISI)

9.2K 314 7
By revnrsrni

HAI KESAYANGAN AUTHOR, APA KABAR?

SEBELUM BACA LEBIH BAIK KALIAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DI SETIAP PARAGRAF 💬

_HAPPY READING_

🦋🦋

Dipagi yang cerah ini Rafa masih saja tiduran diatas kasurnya padahal sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 08.35 wib.

Niat awalnya tadi pagi Rafa akan berangkat ke sekolah namun karena tiba-tiba saja mood untuk berangkat ke sekolahnya hilang alhasil akhirnya Rafa memutuskan untuk tidak berangkat ke sekolah.

Zico pun sudah berangkat ke sekolah sedari pagi tadi karena dia hari ini ada jadwal piket pagi dan latihan basket yang tidak bisa di tunda membuat dia tidak bisa menemani Rafa di apartemen.

Ets, sebenarnya Zico tidak tahu bahwa Rafa kini bolos sekolah, yang dia tau Rafa berangkat sekolah telat.

Rafa hanya tiduran dan berhayal tentang masa depannya yang akan datang nanti bersama dengan kedua bayinya yang gemoy-gemoy.

"Nanti kayanya seru ya kemana-mana bawa dia anak kembar, apa lagi kalau sepasang".

"Terus nanti pasti anak aku yang paling kece abis, udah lagi bibitnya ganteng lagi pasti jadinya nanti anak-anak aku cakep-cakep" Gumam Rafa sambil menatap atap langit-langit kamar.

"Ahhk... Udahlah nggak usah ngehayal lagi, cape nanti lama-lama".

Tangannya terulur mengmbil HPnya ya dia taruh di samping bantal. Kini dia memutuskan untuk mengscroll aplikasi tiko-tiko agar tidak berhayal lagi.

Saat jarinya asik menggeser-geser layar tiba-tiba saja jarinya berhenti di sebuah video menampilkan seorang wanita yang sedang mereview sebuah batagor siomay. Video itu membuatnya giler.

Rafa bangkit dari tidurannya, dia kepengin sekali makan batagor siomay yang ada di sekolah. "Huh! Pengen makan batagor siomay tapi belinya di tukang nasi goreng di kantin sekolah" Rafa turun dari kasurnya berjalan menuju keluar kamar.

--
Author:
Bentar dulu. Itu gimana ceritanya lo Rafa pengen batagor siomay tapi belinya di tukang jualan nasi goreng?

Rafa:
Udah lo diem aja thor gak usah ikut campur urusan gue. Julid banget sih jadi author:(

Author:
Yadah author diem.

Rafa:
Eh thor jadi siapa yang beliin rafa siomay ini?!

Author:
Mana saya tau saya kan istrinya Min Yoongi✌😜.

Kembali ke cerita.

--

Kini Rafa sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memegang HPnya. Rafa sekarang sedang bingung harus menyuruh siapa untuk membelikannya batagor siomay dan tiba-tiba nama abangnya terlintas di otaknya.

"Hmm mending aku telpon abang Zico aja deh".

Rafa menekan nomor abangnya lalu setelah sudah, dia langsung menempelkan layak HPnya ke telinganya sebelah kanan.

"Halo".

"Halo abang. Abang, tolong beliin adek batagor siomay dong di penjual nasi goreng yang ada di kantin sekolah, tiba-tiba aja adek pengen banget nih".

"Apah?! Aduh dek nggak kedengeran suara kamunya".

Rafa berdecak sebal. "Ih abang beliin aku batagor siomay di penjual nasi goreng yang ada di kantin sekolah! Buruan ya bang, aku kepengen banget ini" Teriak Rafa menatap layar HPnya.

"APAH?! Sumpah dek suara kamu nggak kedengeran, suara kamu putus-putus dek".

Ingin sekali rasanya Rafa membanting HPnya karena perkataan Zico barusan yang sedari tadi bilang kalau dia tidak mendengar perkataan Rafa.

"Auah ngomong sama abang bikin aku emosi".

"Hal--".

Tut.

Sambungan di matikan sepihak oleh Rafa karena dia greget dan kesal mendengar perkataan Zico tadi yang sedari tadi berbicara bahwa suara dia tidak kedengeran olehnya.

"Ish terus siapa yang beliin aku batagor siomay ini?!".

Rafa berfikir sejenak dan tiba-tiba saja sebuah nama lagi terlintas di otaknya. "Aha mending aku suruh kak Reiyhan aja buat beliin batagor siomay, ini kan juga kemauan anak dia".

Rafa langsung mencari kontak nomor Reiyhan di HP nya. Setelah menemukannya dia bergegas menelpon Reiyhan.

Ternyata Reiyhan dari sebrang sana langsung menjawab telpon dari Rafa. "Halo!".

"Assalamu'alaikum".

"Siapa?!".

"Ini Rafa kak, kakak sibuk nggak? Kalo nggak sibuk boleh nggak gue minta bantuan kakak beliin gue batagor siomay".

"Nggak! Gue sibuk".

"Ihh kak tolongin gue dong, gue kan lagi nyidam i--" Perkataan Rafa terpotong karena sambungan telepon di matikan sepihak oleh Reiyhan dari sebrang sana.

Rafa menatap sebal kearah layar HPnya. "Huh! Nyebelin banget sih" Dan lagi-lagi Rafa rasanya ingin membuang HPnya namun tidak jadi karena sayang.

Rafa menghela nafasnya pelan. "Yaudah lah mending gue beli sendiri aja".

Dia bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamarnya. Rafa pergi berganti baju ke kamar mandi.

Kalo kalian berfikir Rafa akan pergi ke sekolahnya dengan memakai seragam itu salah, dia sekarang akan pergi ke sekolahnya menggunakan pakaian bebas. Alasannya karena dia malas memakai seragamnya kembali.

Rafa keluar dari kamar mandi dengan outfit yang sangat simpel yaitu dengan memakai baju berwarna hijau toska lengan pendek, celana hitam, sepatu putih dan totebag warna cream.

Kaya gini contohnya. By:Pinterest

Dia bergegas pergi ke sekolahnya menggunakan taksi online karena keinginannya ingin sekali memakan batagor siomay begitu besar sampai-sampai dirinya sering menelan salivanya sendiri karena memikirkan batagor siomay itu yang di lelehi sambal kacang.

Setelah menempuh waktu sekitar 15 menitan akhirnya dia telah sampai di samping sekolahnya dengan memakai taksi online yang dia pesan tadi.

Setelah keluar dari taksi dia langsung masuk melewati gerbang belakang tidak mungkin kan lewat gerbang depan, alamat masuk BK nanti datang ke sekolah tidak memakai seragam.

Dia berjalan santai di koridor sekolah yang sangat sepi karena sepertinya masih jam pelajaran.

Ya iyalah orang masih jam setengah 9 pagi lebih.

Setelah dia berjalan sambil menenteng totebag akhirnya dia sampai juga di kantin. Dia berhenti di depan pintu kantin.

Senyuman tercetak jelas di wajahnya. Sungguh Rafa sangat bahagia, dia tersenyum sumringah lalu kembali berjalan menuju tukang nasi goreng.

"Mau pesen nasi goreng neng?" Tanya ibu Mel a.k.a penjual nasi goreng.

Rafa menggeleng polos. "Nggak bu".

Ibu Mel mengernyitkan dahinya bingung. "Hmm.. Terus neng maunya apa? Ibu cuman jualan nasi goreng aja".

"Saya mau beli batagor siomay bu".

Ibu Mel di buat tambah bingung dengan perkataan Rafa barusan. "Batagor siomay? Atuh neng ibu teh nggak jual batagor suomay neng. Kalo mau somay mah ke mang Uje" Ibu Mel menuding mang Uje penjual batagor siomay.

"Rafa nggak mau beli batagor siomay di mang Uje maunya di ibu Mel aja" Balas Rafa dengan mata yang sudah berkaca-kaca menahan tangis.

"Atuh ne--" Perkataan ibu Mel terpotong karena suara bel istirahat pertama berbunyi.

Entah kenapa istirahat pertama di percepat, mungkin guru akan mengadakan rapat.

Seketika kantin yang awalnya sepi berubah menjadi rameh karena para siswa-siswi berdatangan. Rafa yang melihat kantin yang mulai rameh pun seketika menjadi takut akan ada yang mengenalinya dan memberi tahu guru BK jika dia bolos.

Rafa bergegas pergi dari kantin namun langkahnya terhenti saat melihat seorang perempuan berambut panjang berwarna pirang yang sedang tertawa bersama seorang pria di pintu masuk kantin yang sangat Rafa kenali. Mereka adalah Dinda dan Reiyhan.

Setelah kedua orang itu masuk barulah Refga dkk memasuki kantin. Dan tidak sengaja pandangan Rafa bertemu dengan pandangan abangnya, Zico.

Zico yang melihat Rafa berada di sekolah namun tidak memakai seragam menjadi bingung.

'Adek kok nggak pake seragam ya? Perasaan tadi pagi waktu mau berangkat ke sekolah pake seragam kok?' Batin Zico sambil menatap bingung kearah Rafa.

'Mampus ketauan bang Zico' Batin Rafa.

Zico berjalan mendekati Rafa yang sedang berdiri mematung di tempatnya. "Rafa".

Rafa yang mendengar suara abangnya yang memanggil namanya langsung tersadar dari lamunannya dan langsung merubah raut wajahnya menjadi tersenyum cerah menatap abangnya.

"I-iyah bang, kenapa?".

Zico mengernyitkan dahinya bingung. "Kamu kok nggak pake seragam sekolah? Bukannya tadi pagi abang lihat kamu pake seragam ya?".

"Hmm anu--itu anu--" Jawab Rafa gugup.

"Anu anu mulu, jawab yang bener dong dek, abang bingung ini".

"Hmm Rafa bolos bang" Jawab lirih Rafa sambil menundukkan kepalanya karena takut di marahi Zico.

Seketika Zico tau bahwa ini pasti bukan kemauan adiknya untuk membolos namun melaikan kemauan bayi yang ada di perut Rafa.

Mengapa begitu? Ya karena selama ini adiknya itu tidak pernah membolos, ini adalah kali pertamanya adiknya membolos dan pasti itu karena si bayi yang ada di dalam kandungannya.

Zico mengelus puncak kepala Rafa. "Nggak usah takut. Abang nggak marah kok".

Rafa mendongakkan kepalanya menatap abangnya yang sedang menatapnya. "Abang beneran gak marah?".

Zico menganggukkan kepalanya pelan. "Beneran. Oh iya, adek kenapa ke sekolah, katanya mau bolos?".

"Hmm adek pengen beli batagor siomay" Balas lirih Rafa.

"Oh pengen beli batagor siomay. Ya udah sebentar abang beliin ya. Sekarang kamu duduk gih bareng temen-temen abang, di sana juga ada sahabat kamu loh yang dari Jakarta itu" Jari Zico menunjuk kearah salah satu meja yang terdapat 4 orang siswa dan 1 orang siswi.

Rafa menatap kearah yang di tunjuk abangnya, mata Rafa mengernyit bingung. "Dinda maksud abang?".

"Iya".

Rafa menatap kearah abangnya dengan ekspresi bingung. "Kok Dinda bisa ada di sini bang?".

Zico mengusap puncak kepala adiknya. "Udah deh kamu dari tadi nanya-nanya mulu. Mending kamu kesena dan tanya langsung sama orangnya aja kenapa dia bisa ada di sini".

Lalu setelah itu Zico pun pergi berjalan menuju tukang batagor siomay meninggalkan Rafa yang sedang memandang bingung kearah segerombolan siswa-siswi itu.

"Ish abang mah" Ucap Rafa sambil memanyunkan bibirnya menatap kesal punggung abangnya yang sudah menjauh dari tempat dia berdiri.

√√

Gimana sama part ini, menurut kakak-kakak nyambung ga? Comen ya kalau ada kata-kata yang salah atau ga nyambung.

--

Jangan lupa follow instagram author @anivermara

Sampai jumpa di next time dan next part.

_♥_

Continue Reading

You'll Also Like

1M 117K 56
Masih ingat kah kalian pada kami? Kami harap, kalian ingat. Sudah lewat beberapa tahun sejak kisah pertama di ending kan, kini kami datang kembali un...
1.5M 130K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
85.9K 4.1K 30
[ HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Hamil diluar nikah? Apalagi cowok yang menghamilimu adalah pacar dari sahabatmu sendiri, bagaimana rasanya? Itul...
136K 7K 72
Follow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis ya...