Magic Diary : Who I am ?

By Nj_Quella

781 110 13

[On Going] Terbangun dari koma, Kialla menyadari bahwa dia sedang berada ditubuh seorang gadis bernama Jessie... More

#1 Siapa Aku ?
#2 Tertukar Jiwa
#3 Lelaki bertopi yang misterius
#4 Dewa pelindung
#5 Tidak apa-apa
#6 Terima kasih Budi !
#7 Teman masa kecil Kialla
Perkenalan cast tokoh dalam cerita
#8 Bintang Basket
#9 Bintang basket (2)
#10 pertunangan Jessie
#11 pertunangan Jessie (2)
#12 Kebenaran (1)
#13 kebenaran (2)
#14 Permainan dimulai ! (1)
#15 Permainan di mulai (2)
#16 Bimbang
#17 KEMBALI
#18

#19 Perpisahan

20 1 1
By Nj_Quella

Flashback on

Jessie yang berusia 6 tahun memanggil ayahnya.

"Ayaaahhh!"

Ayahnya pun bergegas menghampirinya.

"Kenapa Jessie?" Tanya ayah.

"Aku kesal!"

"Kesal kenapa Jessie?"

"Teman-teman mengejekku karena aku dan Clara memiliki ibu yang sama, Huaaa hisk hisk" Kata Jessie yang mulai menangis.

Dari balik pintu, ibu nya dan Clara pun masuk dan melangkah ke arah mereka.

Ayah Jessie lalu menatap tajam ke arah ibunya dengan wajah yang memerah.

"Ralina! kesini kamu!"
Bentaknya yang membuat Ralina istrinya kaget dan bingung.

"Kenapa yah?" tanya Ibunya heran.

Plakk

satu tamparan mendarat tepat ke pipinya.

"Beraninya kamu membuat anakku dipermalukan di depan teman-teman sekolahnya! Aku sudah katakan bahwa kau seharusnya mengutamakan Jessie terlebih dahulu bukan Clara!" Bentak nya lagi membuat istrinya menangis tersedu.

"Tapi Clara adalah anakku, kalau bukan aku yang mengambil raportnya lalu siapa lagi?" Kata ibunya mencoba membela diri.

"Aku tidak mau tahu! Atau tidak kamu keluar dari rumah saya!"

Ibunya hanya menangis. Jika ia keluar dari rumah itu lalu kemana ia akan pergi. Tetapi setelah melihat Clara bahwa Clara adalah putrinya sendiri. Ia pun menjadi serba salah, antara pergi dari rumah itu atau anaknya sendiri.

"Ibu tidak boleh pergi! hisk hisk" teriak Jessie yang langsung memeluk ibunya.

Lalu Jessie mendorong Clara.

"Pergi kamu! aku tidak mau kamu merebut ibu!" Teriaknya ke arah Clara.

Clara hanya diam, ia menangis dalam hati.

"Sekarang kamu tinggal pilih, keluar dari sini atau anakmu yang pergi" Tanya ayahnya.

"Jika kau memilih anakmu, pergi dan kembalikan fasilitas yang saya beri ke kamu!" ancamnya.

Ibu Clara benar-benar dilema. Selama ini ia mengejar impiannya menjadi seorang desainer. Sampai ia bertemu ayah Jessie,Ferry. Dan bisa mewujudkan impiannya itu bahkan menjadi kepala butik ternama di kota nya. Namun haruskah ia melepas semua yang ia dapatkan dengan susah payah itu hanya karena putrinya.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengantar Clara dengan berat hati ke ayah kandungnya yang miskin dan tukang mabuk.

Clara pun sangat kecewa atas keputusan ibunya. Hingga ia benar-benar dendam dan benci kepada Jessie dan ayahnya.

Flashback off

Ibunya Clara tampak sedih. Ia tak tahu harus berbuat apa. Ingin sekali ia menjadi wali Clara untuk mengambil sertifikat kelulusannya. Namun disisi lain ia menoleh ke arah Jessie, ia takut Jessie akan kecewa dan Ayah Jessie akan marah besar jika tahu ia melukai hati Jessie lagi.

Jessie pun menatap ibunya lalu tersenyum dan menggenggam tangan ibunya seraya mengatakan ia tak keberatan.

"Pergilah, sungguh aku tidak apa-apa. Dia putrimu" kata Jessie tersenyum yang membuat ibunya semakin menangis.

Ibunya pun melangkah kedepan menuju panggung. Semua orang menatap nya dengan penuh keheranan.

"Kenapa dia berdiri disitu?"

"Bukankah dia ibunya Jessie?"

"Siapa dia sebenarnya?"

Bisikan bisikan yang keluar dari mulut orang-orang yang ada disana membuatnya semakin gugup. Dan pada akhirnya ia mencoba memberanikan diri untuk mengungkapkan siapa ia sebenarnya.

"Maaf apakah anda walinya Clara?" Tanya salah satu panitia kepadanya.

"Sa-saya adalah i-ibunya" jawabnya gemetaran.

Semua orang yang mendengar itu membulatkan matanya seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan ibunya Clara yang mereka tahu itu adalah ibunya Jessie.

"Dia adalah ibunya Clara? lalu Jessie?" Gumam Hera dalam hati.

Mengingat Clara yang sudah membuat Hera salah faham terhadap Jessie bahkan membully nya. Hera pun tersadar bahwa Clara memang sengaja melakukan itu mungkin karena ini.

Rey yang sudah mengetahui semua itu sebelumnya, lalu menoleh kebelakang menatap Jessie. Ia menunjukan kepalan tangan nya seraya mengatakan semangat untuk Jessie. Jessie pun tersenyum meski terlihat jelas raut wajah sedihnya.

Setelah acara itu selesai, ibunya lalu menghampiri Jessie.

"Maafkan ibu, kali ini ibu sudah pasrah jika kalian mengusir ibu dari kehidupan kalian, karena Clara adalah putri ibu meskipun ibu juga menyayangimu layaknya anak ibu sendiri" Kata ibunya yang membuat Jessie menangis sedih lalu memeluk erat ibunya.

"Sekarang aku tak keberatan jika berbagi ibu dengan Clara, karena selama ini aku baru tahu rasanya tak diperdulikan lagi oleh orang yang kita sayang begitupun yang dirasakan Clara selama ini,hisk" bisiknya lalu menangis.

Terdapat keterbatasan dalam penderitaan tapi tidak dalam ketakutan.
Hidup bukan tentang apa yang diinginkan tetapi tentang apa yang kamu miliki.
Caramu melakukan sesuatu bukanlah satu-satunya cara. Hargailah cara pandang orang lain. Kamu mungkin benar, tetapi mereka juga tidak salah.


Rey pun datang menghampiri Jessie dan ibunya. Ia mengajak Jessie untuk menemui Kialla di rumah sakit.
Jessie pun meminta ijin kepada ibunya. Ibunya pun mengijinkan mereka pergi.

Dilain sisi, tampak Budi yang memandangi sertifikat kelulusannya.

Ia selalu mengubah ubah posisi duduknya dengan tangan yang memegang sebuah kertas sertifikat kelulusan nya itu.

Ia selalu memandangi kertas itu dengan ekspresi wajah yang kadang tersenyum kadang cemberut sudah seperti orang gila.

"Apakah begini yang manusia rasakan, rasa bahagia ketika hanya mendapat sebuah kertas seperti ini?" Tanya nya heran.

"Dan aku tidak pernah merasa sebahagia ini hanya gara-gara sebuah kertas, Arrghh aku benar-benar terjebak dalam dunia manusia" lanjutnya lalu menutup wajahnya dengan tangan kirinya.

Rey dan Jessie sudah tiba di rumah sakit tempat Kialla dirawat.

Dengan jantung yang berdegup kencang, Rey mencoba menarik nafasnya dalam dalam, lalu perlahan menghembuskannya mencoba menenangkan diri dari perasaan groginya.

Mereka melangkahkan kakinya masuk keruangan Kialla yang dirawat. Dan ada ibunya Kialla disana. Rey pun meminta ijin kepada ibunya Kialla untuk membawa Kialla berkeliling di taman rumah sakit. Di taman, Rey memberikan sebuah cincin kepada Kialla, dia mencoba untuk melamarnya.

Banyak hal yang ingin ku ceritakan ke kamu tetapi aku sulit untuk berkata-kata, maka akan ku persingkat saja.
Aku mencintaimu.

Dari Rey untuk Kialla.

Dengan perasaan terharu Kialla pun menangis. Dia akhirnya menerima lamaran Rey meskipun keadaan nya semakin memburuk tetapi ia tak bisa menolak Rey, karena kemarin Rey pernah mengatakan bahwa setelah kelulusannya nanti ia akan segera melamar Kialla tak peduli keadaan dan situasinya dan Kialla tak boleh menolaknya karena Rey akan sangat terluka jika ia menolaknya.

Sampai akhirnya mereka pun memutuskan untuk bertunangan setelah meminta persetujuan orang tua mereka berdua.

Pertunangan mereka pun di selenggarakan di rumah sakit itu setelah mendapat ijin dari dokter dan pihak dari rumah sakit.

Tak banyak yang menghadiri pertunangan mereka hanya kerabat terdekat saja dengan tujuan agar tak menganggu ketenangan rumah sakit.

Kialla tampak cantik menggunakan gaun putih saat pertunangannya dengan Rey, meskipun ia hanya bisa terduduk di kursi rodanya dan selang yang menempel di hidungnya juga tali impus yang terpasang ditangannya, namun ia merasa hari ini adalah hari terindah dalam hidupnya.

Rey pun mulai memakaikan cincin di jari manis Kialla yang membuat semua orang yang menyaksikan terharu sedih campur bahagia begitupun Joy dan Jessie.

Joy dan Jessie sangat senang melihat kedua sahabatnya akhirnya bersatu bahagia dengan sebuah cincin.

Tetapi ketika Kialla hendak memakaikan cincin di jari manis Rey, tiba-tiba cincin itu jatuh dari pegangannya dan menggelinding ke arah Joy dan Jessie. Saat itu juga Kialla langsung terkulai lemah membuat Rey dan semua orang yang ada disana cemas.

"Aku sangat bahagia karenamu, aku bahagia bertemu dengan mu dan juga mereka, terima kasih untuk semuanya karena telah membuatku bahagia" Lirih Kialla pelan hingga akhirnya ia tak sadarkan diri.

Rey pun berteriak memanggil dokter.

Mereka pun dengan cepat membawa nya ke ruang ICU melihat kondisinya itu dokter dengan sigap menanganinya.

Rey tampak gelisah di depan ruangan itu ia tak sabar menunggu hasil pemeriksaan dokter terhadap tunangannya Kialla, ia sangat berharap bahwa Kialla akan baik-baik saja.
Joy dan Jessie pun mencoba menenangkanya.

Hingga dokter keluar dari ruangan tersebut dengan raut putus asa dan dokter itu pun menggelengkan kepalanya. Dokter itu mengatakan bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik namun nyawa Kialla tidak bisa diselamatkan.

Saat hari bahagianya itu Kialla menghembuskan nafas terakhir nya.

Kehidupan ini begitu indah, sehingga maut pun jatuh cinta padanya. Cinta yang pencemburu dan posesif, yang menyambar apapun yang bisa diambilnya.

Rey yang mendengar pernyataan dokter tersungkur lemah menatap kosong kedepan dengan air mata yang mengalir di pipinya dan rasa tak percaya bahwa Kialla akan pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Jessie pun menangis dalam pelukan Joy yang juga menangis akan Kialla yang pergi meninggalkan mereka untuk selamanya.

Sedangkan ibunya Kialla langsung berlari ke dalam ruangan itu ia menangis dengan memeluk jasad putrinya itu.

Pecah tangispun terdengar dimana-mana. Ruangan itu pun di penuhi dengan isak tangis karena kepergian Kialla untuk selamanya.

Perpisahan yang paling menyakitkan adalah kematian. Datangnya tak pernah kita duga.
Sebaik apapun persiapannya, nyatanya tak ada satu orang pun yang siap untuk menerima kehilangan...

Continue Reading

You'll Also Like

419K 46.6K 44
Karena kesamaan rupa antara gundik yang ditemuinya di rumah bordil dengan Parvis Loine sang tokoh utama wanita sekaligus gadis yang dicintai oleh Ize...
155K 17.1K 26
Cover by pinterest •not bl🙅🏻‍♀️ Ayash menyia-nyiakan kehidupannya karena terlarut dalam kesedihan. Pria berusia sembilan belas tahun itu menjadi p...
2.9M 185K 46
[Part lengkap] Blur : Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang...
953K 65K 34
"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."