Mirror ( Haikyuu fanfiction)

By Rieyutsuki

203K 26.5K 5K

"Kupikir, aku bisa bertahan sendirian. Tapi, ternyata untuk sekarang, aku belum sanggup untuk berpisah dengan... More

Pengantar
1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Note
29
30
31
32
Note
Love Ties. Hinata Shoyo
Love Ties. Yamaguchi Tadashi
Love Ties. Tsukishima Kei
Love Ties. Ennoshita Chikara
Love Ties. Nishinoya Yuu
Love Ties. Sugawara Koushi
Love Ties. Sawamura Daichi
Love Ties. Azumane Asahi
Love Ties. Kunimi Akira
Love Ties. Kindaichi Yuutaro
Love Ties. Oikawa Tooru
Love Ties. Iwaizumi Hajime
Love Ties. Goshiki Tsutomu
Love Ties. Shirabu Kenjiro
Love Ties. Ushijima Wakatoshi
Love Ties. Tendou Satori
Love Ties. Semi Eita
Love Ties. Akaashi Keiji
Love Ties. Bokuto Koutaro
Love Ties. Haiba Lev
Love Ties. Kozume Kenma
Love Ties. Yaku Morisuke
Love Ties. Kuroo Tetsuro
Love Ties. Miya Atsumu
Love Ties. Miya Osamu
Love Ties. Kita Shinsuke
Love Ties. Sakusa Kiyoomi
Love Ties. Hoshiumi Korai
Love Ties. Suna Rintarou
Special Ending 1, Kageyama Tobio
Special Ending 2

6

6.2K 859 258
By Rieyutsuki

#Masih di camp musim panas.
#Pagi.
#Di Gym SMA Shinzen.

Para pemain dari berbagai sekolah sudah bersiap untuk pemanasan. Hanya saja, para pelatih dan sensei tiap sekolah belum datang. Sebagian dari Manajer sekolah juga belum hadir di gym karena masih menyiapkan berbagai hal untuk tim masing-masing. Suasana gym cukup ramai namun membawa aura damai. Sampai ketika....

"Bokee! (Name) Bokee!" Kageyama

"Kau tak perlu berteriak padaku!! Bakaaa-niii !!" balas (Name).

Semua orang yang ada di Gym langsung terdiam. Mereka lalu mengalihkan fokus pada keributan yang diciptakan Kageyama kembar.

"Kenapa kau suka sekali membuatku kesal?!" Kageyama langsung menarik kerah baju (Name).

"Hah?! apa maksudmu itu?! Lalu jangan menarikku seenak jidat!! Bakaa nii !!" (Name) membalas dengan menarik kerah baju Tobio.

"Hah?! berhenti memangggilku baka! (Name) bokee!" Tobio.

"Kau ini kenapa sih?! tiba-tiba marah gajelas padaku?! Aho ka?!!"(Name)

"(Name) bokeee!! kau itu sangat menyebalkan! kau sama sekali tak membantuku!" Tobio.

💢💢💢 🔥🔥🔥

(Name) yang tersulut emosi langsung menerjang Tobio. Ia mendorong Tobio hingga terjengkang. Tobio meringis kesakitan dan melayangkan tatapan nyalak pada saudarinya. (Name) tak mau kalah ia sudah bersiap memukul saudara kembarnya itu.

"Kalian berdua hentikan! Jangan bertengkar di sekolah orang !" ujar Tanaka sembari menahan Tobio yang berontak untuk mencoba meraih (Name).

"(Name)-chan ! Tenanglah!" Ujar Sugawara sembari menahan (Name) yang tak kalah berontak.

------------

Gym mendadak hening saat Daichi dan Suga memarahi Kageyama kembar. Keduanya berceramah panjang lebar pada kedua bocah bar-bar ini. (Name) dan Tobio pun menjadi sedikit tenang. Hanya saja, mereka duduk berjauhan dengan ekspresi kesal dan menguarkan aura seram. Anggota tim Karasuno lain hanya bisa Speechless.

Tak lama kemudian para Sensei dan pelatih setiap tim datang. Takeda sensei dan pelatih Ukai bingung ketika melihat para pemain karasuno berdiri melingkar dengan Kageyama kembar sebagai pusat perhatian.

(Name) lalu berdiri. Ekspresi kesal dan aura menyeramkan darinya masih sangat terasa. Sorot matanya tajam, dingin dan sinis. Yachi bahkan sampai gemetaran melihat (Name) yang marah seperti ini. Begitu juga dengan sebagian anggota tim karasuno lain.

"Saya permisi." ujar (Name) ketus.

Takeda Sensei dan Pelatih Ukai melongo melihat tingkah (Name) hari ini. Mereka lalu menoleh kearah Tobio. Ia duduk diam, dengan menguarkan aura seram yang sama persis dengan (Name). Takeda sensei pun hanya bisa meng-iya kan.

(Name) lalu melangkahkan kakinya melewati Suga dan Hinata. Hinata yang agak merinding melihat (Name) saat ini lalu bergeser, untuk membuka jalan.

Grep....

"(Name)-chan kau mau kemana?"

Suga menahan tangan (Name). (Name) tak bergeming. Ia tak menoleh kearah Suga sama sekali. Tanpa basa-basi (Name) lalu melepas genggaman tangan Sugawara dan pergi.

-----------------

#Di luar Gym SMA Shinzen
#Di bawah pohon

(Name) duduk dengan menahan kesal. Ia benar-benar bingung dengan sikap Tobio. (Name) hanya mencoba memberi tahu tobio tentang grafik hasil latihannya selama ini. Ia juga memberi saran padanya. Tapi, tiba-tiba saja Tobio marah tanpa alasan yang jelas.

"(Name)-chan..."

Sebuah suara lembut membuyarkan kekesalan (Name). Ia lalu menoleh kearah asal suara. Di sampingnya, tengah berdiri Sugawara dengan raut khawatir. Suga lalu duduk dihadapan (Name).

"Ah...kau ini, aku cari kemana-mana loh..." ujar Suga.

(Name) lalu menunduk. Namun,aura kesalnya begitu terasa. Suga menatap (Name) heran. Tak lama ia lalu tersenyum.

"Nee...aku tau kau memikirkan sesuatu. Apa kau mau cerita padaku?" Sugawara.

"Tidak. Saya baik.Suga-senpai tak perlu mengkhawatirkan saya. Senpai kembali saja untuk latihan"(Name).

"(Name)-chan, kau mengusirku?" balas Sugawara.


(Name) yang baru sadar jika kalimatnya terdengar seperti sebuah kata untuk mengusir, langsung menatap sugawara. Ia panik. Sejak awal, dia memiliki sebuah janji pada diri sendiri untuk menghormati para senpainya di karasuno. (Name) sadar diri, jika dirinya bisa menjadi bar-bar. Namun, ia pantang berlaku kasar pada senpainya, terutama pada sugawara.

"Ha ha ha...kau itu lucu sekali...tak perlu sepanik itu." Suga.

(Name) kembali menunduk. Akhirnya ia bercerita banyak hal pada Sugawara. Suga pun dengan tenang menyimak setiap cerita kouhainya sembari tersenyum manis.

"Kau pasti sangat menyayangi Tobio ya..." komentar Sugawara setelah mendengar cerita (Name).

(Name) menatap Sugawara lagi. Suga nampak tersenyum begitu manis. Ia juga membawa aura menenangkan. Berbeda dengan saudaranya. (Name) pun sadar, hal itulah yang membuat Suga begitu disayang tim karasuno.

"Suga-senpai, saya mohon maaf. Karena Tobio-nii, senpai terpaksa keluar dari tim reguler, dan tak menjadi setter lagi." (Name). suga lalu tersenyum


"Tidak. Kau tak perlu minta maaf. Aku sudah bahagia dengan posisiku saat ini. Keinginanku adalah membuat tim karasuno bangkit lagi. Aku tak mempermasalahkan, jika karasuno kembali terkenal bukan karena aku." Suga.

---------------

Latihan masih berlanjut. Kali ini Karasuno melawan Fukurodani lagi. (Name) juga sudah kembali ke gym karena Sugawara berhasil membujuknya. (Name) hanya diam dan mengamati pertandingan. Aura kesalnya bahkan belum menghilang. Itu membuat beberapa anggota tim Karasuno takut mengajaknya bicara untuk saat ini.

Tiba-tiba ditengah permainan.

"Hei kau itu tadi mengasihaniku ya?" teriak Hinata dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

"Mengasihanimu? aku? di voli? coba katakan sekai lagi!" Tobio menarik baju hinata.

"Aku yakin itu bukan umpan jatuh yang selama ini kau latih" Hinata

Anggota tim Karasuno lalu berusaha melerai Kageyama dan Hinata. Sementara (Name) yang masih kesal pada Tobio hanya cuek.

"Kalau dipikir-pikir, kurasa memang seperti itu. Tadi itu, tak terlihat seperti umpan yang jatuh begitu saja. Tapi, seperti umpan yang agak melambung" komentar pelatih Ukai.

(Name) yang mendengar komentar pelatih membelalakkan mata. Ia bisa menarik suatu kesimpulan. Tobio ingin membuat Hinata bisa melakukan spike. Selama latihan ini, Hinata sama sekali belum berhasil melakukan spike.

Kegagalan melakukan spike adalah titik stress para spiker. Jadi, Tobio mencoba mengatasi stress yang mungkin dialami Hinata. Ia melayangkan toss yang lebih mudah di spike. Bukan toss bola jatuh, yang selama ini ia latih dan belum sempurna.

"Dia tanpa sadar melakukan itu?" pikir (Name)

Pemain lain yang berhasil memisahkan Tobio dan Hinata hanya menghela nafas. Di mata (Name) Tobio nampak shock dengan apa yang baru saja terjadi.

"Jangan menyerah Kageyama!" ujar Hinata. Tobio hanya diam.

-----------

Seharian ini, sejak pertengkaran pagi tadi (Name) dan Tobio sama sekali tak bertegur sapa. Keduanya juga masih menguarkan aura menakutkan. Hanya Suga,Daichi dan Shimizu yang mampu mengajak kedua bocah ini berbincang.

Hingga waktu makan malam, Tobio dan (Name) masih belum bertegur sapa. Saling melirik saja tidak. Bahkan saat makan malam, keduanya memilih duduk di meja yang terpisah sangat jauh. Ini membuat tiap anggota tim Karasuno khawatir. Terutama Suga dan Shimizu.

Seusai makan, Tobio lalu bergegas menuju gym untuk melatih teknik settingnya. Shimizu lalu meminta Yachi untuk menemani latihan Tobio.
Sementara (Name), bergegas pergi setelah entah kemana, setelah melihat Tobio tak ada lagi di ruang makan.

-------------

(Name) duduk bersandar di bawah pohon. Ia menatap langit malam yang penuh bintang. Tak lama kemudian ia meraih ponselnya. Ia lalu mengetik sebuah nomor dan menunggunya tersambung.

"Moshi-moshi, ada apa (Name)?"

"Miwa nee-san..." (Name)

-------------

#Usai latihan.

Tobio duduk termenung dan menatap langit malam. Ia sedih karena malam ini (Name) tak menemaninya latihan. Ia juga menyesal karena sudah marah pada (Name) tadi pagi.

Setelah bercerita pada Sugawara, Tobio tambah bingung. Ia ingin minta maaf pada (Name), tapi tak tau harus mulai darimana. Ia juga khawatir, jika (Name) tak akan memaafkannya dan meninggalkannya sendirian. Sungguh, Tobio sekarang merasa ingin menangis.

Grep....

Sepasang tangan tiba-tiba melingkar di pinggang Tobio. Seseorang tengah memeluknya dari belakang. Tobio kaget dan hampir berteriak. Namun, suara lembut sosok itu membuat Tobio bungkam.

"Tobio-nii gomen..." suara (Name) terdengar serak.

"Kau pasti merasa tertekan akhir-akhir ini. Maaf karena aku tak tau...Gomen....hiks.." (Name)

Tobio terbelalak. Hatinya mencelos. Air matanya hampir jatuh ketika mendengar suara serak (Name). Ia lalu melepas tangan (Name),berbalik dan langsung memeluk erat tubuh (Name).

"Boke...jangan menangis. Itu salahku. Gomen" ujar Tobio sembari menahan air matanya.


"Jangan mengabaikan aku lagi. Kau begitu perhatian pada anggota tim lain dan melupakanku. Itu membuatku kesal. Lalu, maaf karena sudah membentak dan memarahimu. Hontouni...Gomen...." Tobio.

---------------










#Next day

Pertandingan hari ini Karasuno vs Ubugawa. (Name) dan Tobio sudah damai. Mereka sudah akur seperti biasa lagi. Anggota tim karasuno lain pun bisa bernafas lega.

Kali ini, di sepanjang pertandingan fokus name bukan ke arah pertandingan Karasuno. Ia tertarik pada pertandingan Nekoma. Lebih tepatnya, ia menatap aksi setter Nekoma tanpa jeda.

Kenma yang juga memiliki mata yang awas, merasa diperhatikan. Ia lalu menoleh ke arah yang sesuai feelingnya. Netranya lalu bertatapan dengan mata (Name). Seketika Kenma membeku.

Tatapan dari saudari setter Karasuno itu terasa berbeda. Kenma bisa merasakan, ada sesuatu yang mengintimidasi dibalik tatapan penuh perhitungan (Name). Auranya terasa lebih mengerikan, mirip dengan aura tersembunyi milik Hinata yang dirasakan Kenma.

#Istirahat disela pertandingan

"Tobio-nii...setter Nekoma itu.."

🔥🔥🔥

Tobio langsung menguarkan aura tak mau kalah. (Name) hanya bisa speechless.

"Oh dia..."Hinata yang mendengar (name) mendekat.

"Hinata kenal dengan setter Nekoma itu?" (Name) mengalihkan perhatiannya pada Hinata.

"Tentu, kami berteman. Dia senpai kita, seangkatan dengan Tanaka- senpai dan Nishonoya-senpai. Namanya Kozume Kenma." Hinata.

"Sou.."(Name)

---------------

(Name) berjalan menelusuri SMA Shinzen lagi. Saat ini adalah waktu senggang untuknya.  Tapi, menjadi waktu anggota tim karasuno untuk menjalani hukuman lari. (Name) terkikik geli melihat wajah kesal Tobio. Di tengah perjalanan, (Name) berpapasan dengan Kenma. Ia lalu melayangkan senyum pada Kenma.

"Kamu"

"Iya, Kozume-senpai?" (Name) menghentikan langkah dan berbalik untuk menatap Kenma. Sementara Kenma masih diam di tempat.

"Apa yang kau inginkan dari mengamatiku sepanjang pertandingan?"

"Eeh....? Uhm...karena Kozume-senpai adalah setter yang mengagumkan. Bukankah wajar jika saya kagum?"

Kenma berbalik dan menatap (name).

"Bukan. Sorot matamu itu bukan sorot kagum atau senang. Aku tau dari shoyo. Dulu di smp, kau adalah pemain voli yang hebat, setara dengan saudara kembarmu. Tapi kau memilih berhenti. Sebenarnya apa maumu? Iee...Apa maksud tersembunyi dari tatapanmu padaku tadi?" Kenma

"Kozume-senpai. Senpai adalah tipe orang yang lebih suka mengatur strategi dibalik layar bukan? Jyaa...Untuk saat ini, kurang lebih saya juga seperti itu" sahut (Name) sembari tersenyum.

Kenma sedikit membelalakkan mata.

"Ooh...kau menantangku? Kukira yang memiliki aura berbeda di karasuno hanya shoyo dan saudaramu. Tapi kurasa, ada satu lagi, yang membuatku semakin tertarik untuk melawan Karasuno." ujar Kenma sembari tersenyum.


#Malam.

Tobio latihan toss lagi. Kali ini ia ditemani (Name) dan Yachi. Pelatih Ukai juga ikut mengawasi setelah mendapat laporan dari (Name) kemarin.

Sudah berkali-kali Tobio mencoba mengatur tempo. Namun, settingnya masih saja meleset jauh dari target.  Ia merasa lelah sekaligus kesal. (Name) dan Yachi yang melihat Tobio ikut sedih. Sementara, Pelatih Ukai masih mencoba memikirkan solusinya.

"Kageyama, jangan bayangkan kalau targetnya itu botol. Bayangkan kalau ada spiker yang memukul bolanya"
Pelatih Ukai.

"Bayangkan spiker? Kantoku, aku ingin mencoba satu hal untuk latihan settingku, apakah boleh?" Tobio.

"Ehm...kau menemukan suatu metode yang cocok? ya cobalah, aku tak akan melarang." Pelatih Ukai.

Tobio menoleh kearah (Name). Ia mendekat dan meraih tangan kiri (Name). (Name) diam dan bingung saat tobio menariknya ke tengah lapangan. Pelatih ukai dan Yachi juga bingung.

"Kau, jadilah Spikerku lagi." Tobio.

"Tidak, aku berbeda dengan hinata. aku bisa mengacaukan ritme setting mu" (Name)

"Kau harus mau." Tobio memasang ekspresi penuh harap.

Tobio lalu menoleh kearah pelatih ukai. Raut wajahnya memohon. Pelatih ukai yang masih bingung lalu mengalah dan meminta (name) memenuhi keinginan saudara kembarnya itu.

----------------










#Next day

"Hitoka-chan, (Name)-chan kalian pasti sangat kelelahan ya? Daijoubu?" Shimizu.

"Kami baik, Shimizu Senpai" (Name)

"Iya. Maaf membuat khawatir" Hitoka.

"Karena hari ini yang terakhir jadi berjuanglah" Shimizu.

--------------

Pertandingan kali ini Ubugawa vs Karasuno. Tentu saja Karasuno kalah lagi. Semua pemain Karasuno pun memberikan aura mencekam, saat bersiap untuk melakukan satu putaran diving.

"Kalian berjuanglah, berjuang dan bertahanlah." Daichi

"Daichi-san.." Tanaka

"Dengar aku tak sengaja mendengar ini. Niatku ingin menyimpan informasi ini seorang diri." Daichi.

"Eh apa?" Tanaka

"Setelah latihan ini selesai. Pelatih akan mengadakan barbeque untuk kita!" Daichi.

"Bar..!!"Tanaka

"be..!!"Nishinoya

"que..!!"Hinata


Ketiga serangkai itu lalu berjoget-joget dengan wajah bahagia. Bahkan Tobio pun ketularan berjoget. (Name) yang melihat tingkah mereka hanya speechless. Ia juga merasa malu sendiri, padahal yang berjoget gaje adalah Tobio.

"Mou..." gumam (Name) sembari tersenyum tipis.

-------

"Kageyama, aku ingin menyemash umpan yang langsung jatuh itu" hinata.

Semua anggota tim Karasuno terdiam.  Tobio diam dan menatap Hinata. (Name) yang berada di samping Tobio, juga ikut menatap Hinata. Tak lama kemudian, Tobio menghela nafas sejenak.

"Jangan egois. Kalau aku salah mengumpan terus, kau malah tidak akan berkembang" Tobio.

Hinata nampak bingung, terkejut dan kecewa. Ia lalu menatap (Name). Sorot matanya, memohon agar (Name) mau membujuk saudara kembarnya, agar mau memberinya toss. (Name) yang ditatap seperti itu hanya diam. Tak lama ia tersenyum.

"Begitulah, Hinata. Kau harus sabar menunggu toss Tobio-nii agar menjadi lebih baik dulu. Kau ingin Spikemu berkembang kan? " (Name)

"Tapi, bukankah toss itu sudah sempurna? kudengar Kageyama bisa melakukan toss itu saat latihan dengan (Name)-san." Hinata.

"Kau dan (Name) itu berbeda. Jangan iri kalau ingin berkembang." Tobio.

(Name)  hanya tersenyum. Sementara itu, Hinata speechless mendengar kalimat Tobio.

"Kemarin aku juga kepikiran. Tapi sekarang aku yakin. Kau itu malah mengerikan kalau memedulikan orang. Oke aku mengerti, jadi nanti umpankan" Hinata.

(Name) yang mendengar kalimat Hinata langsung tertawa terbahak-bahak. Sementara, Tobio marah dan langsung melempar Hinata.

"Hoey! kau seharusnya membelaku" ujar Tobio sembari mengguncang-guncang (Name) yang tak kunjung berhenti tertawa.

"Tobio-nii hahaha" (name)

"Berhenti tertawa dan membuatku nampak konyol." geram Tobio pada (Name) dengan wajah malu.

Anggota tim karasuno lain hanya tersenyum melihat interaksi Kageyama kembar.

---------TBC-------------



















Hai semua, author kembali nih...

Hehe...

Eumm, maaf jika chapter ini terlalu panjang. Ya...kebiasaan author begitu.
Nah, sebagai gantinya Author kasih lebih banyak pict di chapter ini. Semoga bisa menangkal bosan karena  melihat tulisan yang terlalu banyak.
(Wkwk)

Well...
Hopefully readers tetap enjoy cerita ini.

Terima kasih untuk semua yang sudah menyempatkan menyimak, vote dan juga comment di cerita ini. Author sangat senang atas apresiasinya.

I love you all..
😍😍😍

See you in next chapter...
😁😁😁

Continue Reading

You'll Also Like

25.5K 647 10
ΰ³ƒβ€βž· walker scobell x female oc / social media&real life @julesforeva, no sexualizing / smut
37.4K 247 10
Taekook fanarts. all my favorites Some cute, and πŸ”žπŸ”ž++
4.2K 429 8
"Walau lo besok lupa dan anggep gue strangers gue gapapa sumpah demi alex gue gapapa. I love you, Kang Dagyeom"