THE BIANTARA'S

By tupperwareungu

7.9K 921 156

Pak Johnny Bu Adine DICAMPUR BOOM Te... More

Silaturahmi
Sabuk Lele Ilang!!
Mas-Mas Biantara
Adek-Adek Biantara
Kantin
Morning Routine
Julid
Pergi
Ditinggal
Sedih
Tiba-Tiba
Sick
Just Daddy and Bunda
Anak Baru
Grocery Shopping
Jyani and Fullsun
Rahasia Bersama
Keceplosan (ft. Pare)
Berpartisipasi
INDEPENDENCE DAY🇮🇩
Buang Sial
Jus Semangka
Bunda🤍
Marhaban Tiba
Ngabuburit
Lebaran ala Biantara
Rapor
Rendy Sawan

Ketinggalan

237 30 4
By tupperwareungu

Hari Rabu pukul 06.30 pagi. Hari ini ngga kaya biasanya, dari semalam kota Jogja diguyur hujan deras tanpa henti. Pagi ini pun sama, kota Jogja masih diselimuti awan gelap dan udara dingin. Cocok untuk kembali ke alam mimpi dan membungkus diri dengan selimut.

Seluruh penghuni rumah Biantara sebenernya juga pengen balik selimutan trus merem lagi. Tapi mana bisa?! Jadwal anak-anak Biantara padat. Berhubung ujian akhir semester udah deket, jadi mereka bakal ada kelas tambahan sampe sore. 

"Ayo cepetan!!" teriak Johnny di ambang pintu.

"Bentar!!! Sepatu gue manaaaa?!" sahut Rendy sambil nyariin sepatunya.

"Ayooo cepetaann!! Itu yang masih di atas ngapain?!" teriak Johnny

"Waaaaaiiitttttt!!" tampak Mark yang lagi turun dari tangga sambil bawa buku sama map. 

"Bukunya diwadahi, nanti basah." tegur Bunda.

"Iya." jawab Mark sambil make sepatunya.

"Bun, sepatu Rendy mana?" tanya Rendy yang udah putus asa

"Lha itu sepatu." Adine nunjuk sepatu yang ditenteng sama Rendy.

Rendy memandang sepatunya lalu beralih menatap Adine, "Yang Nike."

"Lha mana bunda tau."

"Bunda kan ikan..." cicit Rendy pelan. Pelaaannn banget. Abis itu dia lanjut nyari sepatunya.

"Pake itu aja kenapa?"

"Yaudah deh." Rendy akhirnya make sepatu yang ada.

"Cepaattt!! Daddy juga ada urusan di kantor." lanjut Johnny

"Katanya cuti?" tanya Icung sambil benerin rambutnya.

"Cuma bentar. Gara-gara si Doy tuh." dumel Johnny

Anak-anak Biantara buru-buru salim ke Adine lalu ngikutin Johnny ke garasi. Tanpa pikir panjang Johnny langsung ngambil kunci mobil alphardnya.

"Gaada yang ketinggalan?" tanya Johnny ke anak-anaknya seraya masang seatbeltnya.

"Gaadaaa."

"Udah ya? Udah semua?"

"Iyaaaa."

Johnny langsung jalanin mobilnya dengan kecepatan sedang. Selama perjalanan mereka gaada ngomong apa-apa. Anak-anak Biantara pada fokus sama buku masing-masing. Si Echan juga tumben ngga banyak ngomong. Mobil bener-bener sepi dan tenang.

Tapi Johnny ngerasa kaya ada yang ngeganjel gitu. Tapi apa ya?

.

.

Sedangkan di rumah...

"Ini kunci motor gue ke manaaa??"

"Ck elah. Bunda tau nih mesti."

Echan lari turun tangga buat nyariin bundanya. Dia ngerasa ini kenapa rumahnya sepi banget. Baru setengah 7 padahal.

"Bun?" panggil Echan.

Echan ngelirik taman belakang kali aja ada bundanya lagi di situ. Tapi gaada. Echan beralih ke dapur, sama aja kosong.

"Bundaaaa??" panggil Echan sekali lagi. Tapi gaada sahutan.

"Oh, ruang laundry."

Echan muter balik badannya dan memutuskan buat ke ruang laundry. Dia liat pintu ruang laundry kebuka lebar.

Echan menyembulkan kepalanya dari luar, "Bunda?"

"Ya?" sahut Adine dari dalem.

Echan jalan masuk dan mendapati bundanya lagi jongkok sambil nyusun baju.

"Bun."

"Apaa?" sahut Adine tanpa mengalihkan atensinya

"Tau kunci motor Echan ngga?"

"Bunda sim--" Adine membelalakkan matanya.

Apa tadi? Echan?

Adine berdiri, lantas membalikkan badannya menghadap Echan.

"Bunda simpen? Simpen di mana?" tanya Echan

"Kamu..." Adine menatap anaknya dengan tatapan bingung sebelum akhirnya paham akan situasi yang tengah terjadi,

"YaAllah mas Echaaaannnn!!!" teriak Adine

Echan yang denger bundanya teriak otomatis langsung nutup telinganya, "Apa sih, bun?"

Plak

"Aduh! Kenapa sih?" Echan megangin lengannya yang abis dipukul Adine. Ngga kenceng sih.

"Kenapa, kenapa! Daddy sama sodara kamu yang lain udah berangkat! Kamunya masih di sini. Ngapain aja kamu?!" omel Adine

"Nyari kunci motor." jawab Echan sekali lagi dengan wajah polos.

"Ngapain nyari kunci motor?!"

"Buat ke sekolah atuh bundaaa."

"Emang bunda kasih izin?"

"Kasih izin lah."

"No lah!" 

"Tapi kan hujan, buuuun." rengek Echan sambil ngayun-ngayunin tangan Adine.

"Ya karena hujan itu lah sodara-sodara kamu dianter sama daddy."

"Ya Echan mana tau."

"Kok bisa gatau?!"

"Ngga dibilangin!"

"Ah kamu mah!"

"Yaudah mana kuncinya? Udah setengah 7 lebih."

Adine menatap anaknya dengan tatapan tajam, "Tunggu."

Adine jalan keluar ruang laundry buat ke kamarnya. Ngga, dia ngga mau ngambil kunci motornya Echan. Dia mau ngambil jaket. Enak aja, dia gabisa ngebiarin anaknya berangkat sendiri. Mesti nanti ngga ke sekolah, tapi ke warung.

Setelah make cardigan, Adine memutuskan buat balik lagi turun ke bawah. Dia liat Echan lagi duduk di sofa ruang tengah,

"Ayo!"

"Ke?"

"Balapan."

"Serius?"

"Nganterin kamu lah!"

Echan membelalakkan matanya, "Eh? Gausah bun. Echan berangkat sendiri aja."

"Kamu ga liat itu hujannya deres banget gitu?" Adine nunjuk jendela besar yang mengarah ke taman belakang.

"Echan bisa pake jas hujan, bun."

"Gaada. Bahaya."

"Tapi bun---"

"Gaada tapi-tapi. Cepetan! Keburu telat."

Gaada pilihan lain. Echan akhirnya ngikutin bundanya ke garasi. Kayanya hari ini dia bakal sekolah. Padahal dia udah ngebayangin lagi ngegame sama minum es teh di warung langganannya.

'Gini amat hari Rabu gue. Ini semua gara-gara hujan!!' - inner Haekal Biantara

'NAPA JADI GUA ANYING?!' - inner sang hujan

____________________

Johnny memberhentikan mobilnya di depan gerbang sekolah anak bontotnya. Lele sama Icung salim ke Johnny sebelum akhirnya keluar dari mobil.

"Sekolah yang bener!" pesan Johnny dari dalam mobil

"Siaapp!!"

Setelah memastikan kalo dua anaknya udah bener-bener masuk, Johnny kembali menjalankan mobilnya menuju sekolah tiga anaknya. Ngga jauh sih, cuma 4km dari sekolahan Lele sama Icung.

Sesampainya di sana Mark sama Rendy salim ke Johnny dan turun keluar. Johnny mandang punggung dua anaknya dengan aneh.

"Kok kaya ada yang ketinggalan, ya?"

Johnny masih terus memandangi dua punggung anaknya yang udah jalan menjauh. Padahal Mark sama Rendy udah ilang dari pandangan, tapi Johnny tetep ngeliatin pintu gerbang sekolahan anaknya.

"Sshh...apa, ya?" jari telunjuk Johnny bergerak mengetuk-ngetuk setir mobil.

"Telfon Adine, deh." Johnny mengambil hpnya yang dia taruh di saku kemejanya.

Johnny mencari kontak istrinya lalu menekan tombol call. Tak lama nada sambung pun terdengar,

"Oh, dek."

.

.

"Mck, macet segala." gumam Adine.

Adine melihat sekeliling dan hell no Jogja bener-bener macet. Padahal ini masih pagi dan cuacanya mendung. Bisa-bisanya udah macet.

"KIRIIII!!"

First blood!

"Mantaaabbb!!"

Double kill!

"Alamak kena!"

"DIKIT LAGIIIIIII!!"

Triple kill!

"Pro amat gue."

"KANAN LAGI ANJIM!!! WOY!!!"

Adine menatap Echan dengan tatapan jengah. Astaga paginya bener-bener kelabu. Udah kena macet, ini anaknya yang di samping gabisa diem.

"Mas Echan---"

You have slain an enemy

"Mas Ech--"

Maniac!

"Mas Echan dengerin bunda!"

"Ya ya? Apa?" sahut Echan tanpa ngalihin atensinya

"Bisa--"

Enemy has been slain

"Bisa diem--"

Has been slain

"Mas Echan bisa diem--"

Double kill!

Adine memutar bola matanya jengah, "Mas Echan bisa diem ga?!"

Savage!

"Ha? Eh iya, maap--ASTAGAAAA HOKI SEKALI DIAAAA!!"

Enemy has been slain

"Anjay mantap!"

An ally has slain Lord

"AWNJWAY!!"

Enemy has been slain

Has been slain

Been slain

Slain

Slain

Slain

Udah, Adine gakuat.

"Hih Berisik!!!" pekik Adine kesel

SAVAGE!!

".............."

".............."

Echan natap bundanya dengan tatapan bingung, sedangkan Adine natap Echan dengan tatapan kesel.

"Siniin hp kamu. Berisik!" Adine berusaha ngambil hp Echan tapi Echan cepet-cepet nahan,

"Eh."

Adine menatap Echan, "Siniin." Adine kembali berusaha mengambil hp Echan. Tapi ditahan lagi,

"Eh!"

"Siniin!"

"Eeehh!!"

"Siniin ngga!"

"Nggaaaaaa!!"

"Sin---"

Puku puku paw paw
Puku puku paw paw
Yeaahh let me introduce you to some new thangs eyo new thangs new thangs~~

Adine buru-buru ngambil hpnya setelah denger hpnya bunyi. Dia lihat siapa yang nelfon, dan ternyata itu suaminya.

Echan yang ngeliat bundanya dapet telfon gamau nyia-nyiain kesempatan buat balik ngegame.

Mr. Biantara❤️

Is Calling...

Accept | Decline
Accepted

Oh, dek.

Ya mas? Kenapa?

Anu, kayanya aku ada ketinggalan sesuatu di rumah.

Ketinggalan apa?

Nah itu aku gatau

Berkas?

Mmm--            

You have slain an enemy!

Triple kill!

Savage!

Eh? Suara apa itu?

Gamenya Echan

Echan?
Kamu di sekolah dia?

Engga

Lha trus?

Lagi di mobil mau nganter dia ke sekolah.

Lha kok?

Maniac!
"Anjay mantaaaabb!!"

"Dia keting---"

"BELAKANG LO BEGO!!"

"Mas Echan diem! Bunda lagi telfon sama daddy!"

"I-iya maaf. Nanggung nih..."

"Siniin hp kamu!"

"Ih, bun!"

"Siniin apa motor kamu bunda jual?"

"Eh iya-iya ini, ini hpnya... Udah. Echan diem." ujar Echan seraya ngasihin hpnya ke Adine.

Adine nerima hp Echan trus dia taroh ke sakunya dan lanjut telfon,

Mr. Biantara❤️

12.07

Halo?

Yaaaaaa

Gimana? Itu kenapa ada suara Echan?

Dia ketinggalan di rumah.

...........................
ASTAGA JADI YANG KETINGGALAN ITU DIA?!

Adine otomatis ngejauhin hpnya ketika denger Johnny teriak.

Pantesan kaya ada yang aneh...
Yaudah kalo gitu. Echan doang mah ga penting. Aku tutup dulu ya, byeee

I-iya, byeee

Call Ended

Adine mematikan hpnya dan naruh hpnya balik ke saku.

"Udah sana turun!" ujar Adine ke Echan.

Sedangkan Echan masih setia duduk di kursi penumpang. Dia ngeliatin Adine dengan mata berbinar,

"Apa?"

"Ih bunda mah jadi cewek engga peka!"

"Kamu jadi cowok ngga to the point!"

"Tau ah Echan ngambek!"

"Dih! Sana masuk cepetan! Itu pak satpam udah mau nutup gerbangnya!"  Adine ngedorong-dorong bahu Echan biar cepetan keluar.

Echan mendengus kesal, "Iya-iya. Ini Echan keluar. Tapi hpnya balikkin dulu." pinta Echan

"Oh, iya." Adine ngambil hp Echan yang dia taruh di saku jaket, lalu dia balikkin ke Echan.

"Sekolah yang bener!"

"Iyaaaa!!"

"Awas ya kalo sampe bolos! Motor kamu bunda jual sama nintendo kamu bunda bakar!"

"Tega."

"Makannya sekolah yang bener!!"

"Iya-iyaaaa!! Echan pergi, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Abis salim Echan langsung nutup pintu mobil dan bergegas jalan masuk ke sekolah. Pak satpam daritadi ngeliatin Echan dengan tatapan tajem.

"Ehe, pagi pak." sapa Echan ke pak satpam lalu langsung ngbrit lari.











TBC

JANGAN LUPA VOMMENT💚




Notes :

Hai kamu, semoga suka ya!!
Kepanjangan ya? Maaf deh😅
Diriku terlalu bersemangat gara-gara NCT 2020
Terima kasih untuk jejaknya💚
Sorry for typo's































Continue Reading

You'll Also Like

149K 13.2K 100
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
967K 95.7K 49
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
228K 15.9K 51
Anna pernah berfikir untuk menghidupi dirinya sendiri, apalagi ditengah-tengah zaman yang semakin menunjukkan tingkah bejat Laki-laki dan itu membuat...
101K 5.1K 75
sebuah plorog keluarga kecil yang ada 4 anggota yaitu rony salma syarla nabila, salma memiliki dua anak yang masih kecil dan cerita ini kami persemba...