Magic Diary : Who I am ?

By Nj_Quella

781 110 13

[On Going] Terbangun dari koma, Kialla menyadari bahwa dia sedang berada ditubuh seorang gadis bernama Jessie... More

#1 Siapa Aku ?
#2 Tertukar Jiwa
#3 Lelaki bertopi yang misterius
#4 Dewa pelindung
#5 Tidak apa-apa
#6 Terima kasih Budi !
#7 Teman masa kecil Kialla
Perkenalan cast tokoh dalam cerita
#8 Bintang Basket
#9 Bintang basket (2)
#10 pertunangan Jessie
#11 pertunangan Jessie (2)
#12 Kebenaran (1)
#13 kebenaran (2)
#15 Permainan di mulai (2)
#16 Bimbang
#17 KEMBALI
#18
#19 Perpisahan

#14 Permainan dimulai ! (1)

13 0 0
By Nj_Quella

Kialla keluar dari kamarnya dan meninggalkan Jessie sendirian. Kali ini ia sedang memikirkan satu rencana untuk membalas perbuatan Clara dan ibunya.
Kialla pun pamit pulang kepada ibunya yang masih menjaga kedai.
Ketika ia melangkah keluar kedai, tangan nya tiba-tiba ditarik oleh seseorang dan membawanya kearah sudut gang.

"Lepaskan!!" Bentaknya.
Ia pun melihat orang yang menarik tangan nya itu ternyata adalah Joi.

"Kenapa? Apa kau sedang meminta bayaran kepadaku karena aku telah memaksamu membantuku semalam hah?" Kata Kialla dengan nada meremehkan.

"Ciih, Siapa kau sebenarnya?" Tanya Joi dengan wajah yang serius.

"Bukankah kau sudah tahu siapa aku? Aku teman nya Kialla kau sudah tahu itu!" Jawab Kialla yang masih tak paham dengan maksud Joi.

"Tidak. Siapa kau sebenarnya?" Tanya Joi lagi lalu membungkuk seraya mendekatkan wajahnya tepat dihadapan wajah Kialla yang diraga Jessie itu.

Kiallapun mulai gugup. Ia mulai curiga dengan pertanyaan Joi.

"A-apa maksudmu?" Tanya Kialla gugup.

Joi kembali ke posisinya semula.

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Ini benar-benar diluar nalar manusia" ucap Joi yang semakin membuat Kialla kebingungan.

"Kau... Kialla?" Kata Joi dengan wajah yang masih ragu.

Kialla yang mendengar perkataan Joi sontak kaget. Ia masih bertanya-tanya dalam hati kenapa Joi bisa mengetahui siapa dirinya sebenarnya.

"Apa mungkin karena semalam aku membentak dan memaksanya membantuku jadi membuat dia curiga" gumam Kialla dalam hati yang masih merasa bingung.

Kialla masih menatap Joi dengan heran. Lalu mencoba mengelak dari Joi.

"Oh kau salah paham" ujar Kialla lalu berlalu.

"Tidak. Aku tahu kau Kialla aku sudah mendengarnya. Kau dan Jessie, gadis yang sekarang ditubuhmu itu" tegas Joi.

Kialla pun menghentikan langkahan nya setelah mendengar pernyataan Joi.
Dia lalu menoleh kearah Joi.
Joi pun melangkah kearah nya.

"Aku sudah tahu semua nya sekarang kau tak perlu menyembunyikan nya" ucap Joi dengan nada lemah lalu memeluk Kialla yang diraga Jessie itu.

Kialla hanya menangis dipelukan Joi.
Merekapun pergi ketaman tak jauh dari kedai ibunya.

Tibanya ditaman Joi dan Kialla duduk dikursi sekitar taman dan mulai berbincang-bincang.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Joi.

"Aku baik-baik saja".

"Bagaimana mungkin kau baik-baik saja, aku mendengar pembicaraanmu dengan gadis itu kalau ibunya sangat jahat, dia benar-benar harus diberi pelajaran beraninya dia memperlakukan temanku dengan tidak baik"

"Apa kau tukang menguping hah?!"

"Hehe... aku hanya tidak ingin melihatmu diperlakukan kasar oleh orang lain, apa kau tau!!"

Kialla hanya tersenyum melihat tingkah Joi yang seakan menghiburnya.
Dia sangat bersyukur karena memiliki sahabat seperti Joi.

"Joi bisa kah kau menolongku satu kali lagi?" Tanya nya dengan wajah yang murung.

"Apapun itu akan kulakukan, katakan saja" ucap Joi lalu tersenyum.

"Aku ingin kau menjaga Ibuku dan Jessie agar baik-baik saja, juga aku mohon kau bisa merahasiakan ini dari ibu"

Joipun mengangguk dan menatap Kialla dengan senyumannya.

"Ada satu hal lagi ini sangat penting, aku harap kau benar-benar mau membantuku" Pinta Kialla kepada Joi lalu tersenyum.

*****

Sore itu Kialla memutuskan untuk pulang. Ia akan memulai rencananya untuk membalas perbuatan Clara dan ibunya itu.
Iapun masuk kerumahnya lalu menghampiri ibu tirinya itu di ruang tv.

"Kenapa kau pulang? Ku pikir kau akan benar-benar pergi dari rumah ini" kata ibunya yang sedang duduk menatap tv dengan remot ditangannya dan kaki yang menyilang.

"Aku minta maaf bu.. aku mohon maafkan aku" ucap Kialla dengan wajah memelas.

"Ciihh, apa gunanya kau minta maaf setelah menghancurkan pertunanganmu dan membuatku malu"

"Jika Mike masih mau menerimaku dan memaafkanku, aku ingin melanjutkan pertunangan ini bu"

"Kenapa? Kau menyesal sekarang? Kemana laki-laki yang membawamu itu ? Apa dia mencampakanmu?" Tanya ibunya yang meringis.

Kialla mengangguk lalu berlutut dihadapan ibu tirinya Jessie.

"Aku mohon maafkan aku bu, aku janji tidak akan mengulangnya lagi" kata Kialla yang memohon dan meyakinkan ibu tirinya itu.

"Hmm.. oke akan ibu coba tanyakan kepada Mike apa dia masih mau menerimamu atau tidak" ucap ibunya dengan menaikan kedua alisnya dan memajukan sedikit kedua bibirnya lalu tersenyum seraya ingin memulai rencana nya lagi yang sempat gagal itu.

"Cepat sana ke kamarmu mandi dan ganti bajulah ! Kau sangat bau !!" Ucap nya lagi seakan menerima permintaan maaf Kialla.

Kialla hanya mengangguk dan tersenyum.
Kialla pun berlalu melangkah ke arah kamar nya dan tersenyum tipis sambil bergumam pelan "permainan akan dimulai".
Kialla sedang memulai rencananya untuk membalas Mike, Clara dan ibunya. Dia harus bersandiwara didepan mereka agar tak ada yang mencurigainya.

Kialla menjalani hari-harinya seperti biasa. Ia pun mulai masuk sekolah lagi setelah ijin beberapa hari.

Di Sekolah terlihat Rey yang tampak murung di dalam kelas. Ia terus memikirkan Kialla yang diraga Jessie itu apakah baik-baik saja atau tidak.

Budi yang melihatnya itu lalu menghampirinya.

"Tak perlu terlalu kau pikirkan dia baik-baik saja, dia akan segera masuk sekolah lagi" kata Budi yang membuat Rey beranjak dari lamunannya.

Rey pun menatap Budi lalu mengerutkan kedua alisnya.
"Bagaimana bisa kau tahu kalau aku sedang memikirkan Jessie?" Tanya nya heran.

"Sikapmu yang mudah ditebak itu bagaimana aku bisa tidak tahu!!".

Rey pun tersenyum mendengar jawaban Budi yang tampak kesal.

Kelaspun akan dimulai, tiba-tiba Kialla berlari masuk kedalam kelas nya.

"Maaf saya terlambat !!" Ucap Kialla dengan nafas yang masih tak beraturan.

Rey dan Budi yang melihat Kialla kembali ke sekolah itu pun tersenyum riang terutama si Rey yang tidak bisa menyembunyikan ekspresi bahagianya.

"Jessie aku merindukanmu...!!" Teriak Hera dibangkunya.

Kialla hanya tersenyum melihat sikap Hera itu.

"Aku sama sekali tak merindukanmu" jawab Kialla menggoda Hera.

Anak-anak di kelasnya yang mendengar itupun tertawa.

"Kau jahat !!" Kata Hera lalu memanyunkan mulutnya.

Jam istirahat tiba, ketika hendak ke kantin Kialla tak sengaja berpapasan dengan Clara. Kialla menhentikan langkah nya ketika Clara membalikan badan nya lalu melangkah kearahnya.

"Aku dengar ada seorang gadis yang tidak tahu malu yang meninggalkan tunangannya diacara pertunangannya dan kabur bersama pria lain" ucap Clara tersenyum mencoba menyinggung Kialla yang dihadapan nya itu.

"Dan gadis itu sangat menyesal sekarang dan berharap jika pertunangannya diadakan sekali lagi ia ingin kau datang menyaksikan pertunangannya itu" kata Kialla dan berlalu meninggalkan Clara lalu tersenyum tipis.

"Hmmh.. benarkah?" Gumam Clara lalu tertawa kecil.

Di kantin sekolah Hera, Budi, dan Rey sudah menunggu Kialla untuk makan siang bersama. Kialla pun berjalan kearah mereka. Dan duduk disamping Hera dengan Rey dan Budi dihadapannya.

"Kau darimana saja berapa hari ini? Kau tahu aku sangat merindukanmu" tanya Hera dengan nada manja kearah Kialla.

"Hanya urusan keluarga" jawab Kialla singkat lalu menyantap makanannya.

Rey terus memandanginya dengan senyumannya itu. Ia merasa bahagia dan lega karena Kialla kembali sekolah dan membatalkan pertunangannya kemarin.

Budi yang hanya diam sedari tadi tak menghiraukan mereka dan menyantap makanan nya sambil menatap kearah jendela kantin seperti memikirkan sesuatu.

"Oh ia aku hanya ingin mengatakan bahwa aku akan bertunangan dalam minggu ini jadi aku harap kalian hadir dalam acara tunanganku ya" kata Kialla yang sontak membuat mereka kaget.

"OMG... kau serius Jessie?" Tanya Hera yang heboh.
Kialla hanya mengangguk.

Rey yang mendengar perkataan Kialla barusan itu kembali memurungkan wajahnya.

"Kenapa?" Gumam Rey dalam hati yang masih tak percaya dengan ucapan Kialla itu.

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 356K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
113K 13.8K 22
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
260K 22.2K 21
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
1.4M 75K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...