Bukan Keju Mozzarella [Revisi]

naylechy tarafından

6.6M 811K 97.5K

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Apa jadinya 6 cowok penguasa sekolah yang tidak pernah masuk ke kelas, kini kembali... Daha Fazla

prolog
01.berjumpa
02.jaminan
03.malu-maluin
04.rusak
05.teman
06.tentang mereka
07.patah semangat
08.baik atau gak?
09.rapat
10.outfit
11.alamat asing
12.bersihin
13.terbongkar
15.bully
16.Maaf
17.ketinggalan
18.Mentor
19.hipnotis
20.lampu merah
21.minuman
22.permainan
23.salah orang
24.hangout
25.upacara
26.taruhan
27.DOOOORRR!
28.botol bekas
29.roti
30.DOOOORRR!(2)
31.bunuh diri
32.pelecehan
33.basket
34.bubur
35.balapan
36.larangan
37.buku
38.walkie talkie
39.warung
40.pasar malam
41.boneka buaya
42.nangis
43.guru
44.mobil
45.kolam renang
46.awas Mozza!
47.dijaga 6 cowok ganteng.
48.tamu tak diundang.
49.kepang rambut
INFO!
Plagiarisme

14.kerja kelompok?

101K 15.8K 1K
naylechy tarafından

Tidak terasa hari sudah larut malam, langit yang tadinya begitu cerah sekarang sudah gelap dan dipenuhi bintang-bintang yang sangat indah.

Mozza mulai membereskan barang-barangnya, dan menyimpannya di dalam tas miliknya.

Tidak enak jika dia pulang larut malam, apa kata tetangga nanti anak gadis pulang malam-malam. Ia juga belum izin sama ibunya takut jika nanti ibunya khawatir.

"Lo mau kemana?" tanya Sakhi saat Mozza memakai tas ranselnya.

"Pulang," jawab Mozza dan membetulkan posisi tasnya.

"Jangan pulang sendiri." ujar Sakhi lagi.

"Lha, emang kenapa?" tanya Mozza bingung.

"Gak baik cewek pulang sendirian," jawab Sakhi dan mengambil kunci motornya.

"Gak usah biar gue aja yang ngantar dia." Ziedan menahan tangan Sakhi ketika hendak mengambil kunci motor.

"Gue aja yang ngantar dia sekalian mau ke minimarket." ujar Ziedan lagi dan mengambil kunci motornya dan jaket nya.

"Ayo." Ziedan menarik tangan Mozza pelan.

"Eh iya, aku pulang ya jangan lupa beli bukunya." Mozza mengingat kan mereka agar membeli buku.

"Iya." ujar mereka semua kecuali Ziedan.

"Udah?" tanya Ziedan dan diangguki Mozza.

"Udah, ayo kita pulang." jawab Mozza dan mendahului Ziedan.

Ziedan mengeluarkan motor sport berwarna hitamnya dan menghidupkan mesin motor.

"Woy, tunggu." ujar Azaleel membuat Mozza membalikkan badannya.

"Nih." Azaleel menyodorkan beberapa uang pada Mozza.

"Buat apa?" tanya Mozza kebingungan.

"Besok buatin kita bekal nanti lo antar dirooftop," jawab Azaleel dan Mozza mengambil uang tersebut.

"Oh, diantar ke kelas yang menyatu dengan alam itu?" tanya Mozza dan Azaleel tertawa

"Iya, serah lo mau bilang apa tuh rooftop." ujar Azaleel dan berusaha tidak tertawa lagi.

"Tapi ini kebanyakan uangnya." ujar Mozza menghitung uangnya.

"Emang uangnya berapa?" tanya Azaleel melirik uang yang dipegang Mozza.

"500 ribu." ujar Mozza.

"Kembaliannya buat lo," sambung Azaleel.

"Makasih," Mozza menyunggingkan senyum manisnya dan diangguki Azaleel.

"Udah ngebacotnya." ujar Ziedan dan diangguki Azaleel.

"Udah bro, hati-hati bawa anak gadis orang. masa depannya masih panjang." Azaleel memberi wejangan pada Ziedan.

"Apaan sih lo!" ketus Ziedan dan memberikan helm pada Mozza.

"Naiknya gimana?" tanya Mozza.

"Yaudah naik aja," balas Azaleel sambil menggelengkan kepalanya.

"Tapi ini tinggi, apa harus pakai kursi buat naiknya?" Mozza menatap bingung pada motor Ziedan.

"Dasar pendek!" ketus Ziedan dan membuat Mozza menggeram.

"El lo urus nih cewek." ujar Ziedan dan diangguki Azaleel.

Azaleel tiba-tiba menggendong Mozza dengan gaya bridal style, membuat Mozza setengah berteriak.

"Hei, mau ngapain," Mozza menepuk-nepuk bahu Azaleel.

"Lo mau pulang kan?" tanya Azaleel dan diangguki Mozza.

Azaleel melepaskan gendongannya ketika Mozza sudah diatas motor Ziedan, kemudian memberikan jaketnya untuk menutupi paha Mozza.

"Nah, kan beres tinggal cabut lo berdua." ujar Azaleel dan membuat Mozza cemberut.

"Gak usah cemberut muka lo." Azaleel menutup kaca helm Mozza dan membuat cewek itu berteriak.

Ziedan melajukan motornya dengan kecepatan sedang, cahaya lampu menyinari jalanan yang cukup gelap.

Mozza menatap jalan raya yang sedikit padat karna banyaknya pengendara yang berlalu lalang, sepanjang perjalanan tidak ada percakapan yang mengisi perjalanan mereka.

Mozza tak mengambil pusing akan itu yang terpenting dia harus pulang dan mengerjakan tugasnya yang belum selesai.

Cewek itu terlalu larut dalam pikirannya hingga ia tidak sadar bahwa mereka sudah hampir sampai dirumahnya.

Motor berhenti tepat di pintu pagar rumah Mozza, Ziedan menggetok helm Mozza membuat cewek itu sedikit terkejut.

"Udah sampai." ujarnya dan Mozza langsung turun dari motor miliknya.

"Ini helmnya, terima kasih ya Ziedan." Mozza memberikan helm yang tadi dipakainya pada Ziedan.

"Iya," Ziedan menerima helm yang diberikan Mozza.

"Mozza udah pulang kamu." ujar Rena dan diangguki Mozza.

"Udah Bu," Mozza mencium tangan ibunya.

"Eh, kamu ternyata, sendirian aja?" tanya Rena pada Ziedan.

"Iya Bu." jawab Ziedan sambil tersenyum kecil.

"Kalau gitu saya pamit dulu, Bu," pamit Ziedan pada mereka, ah lebih tepatnya pada Rena ibunya Mozza.

"Iya hati-hati dijalan, terima kasih sudah mau ngantar Mozza ya." ujar Rena sambil tersenyum.

"Iya Bu, sama-sama." Ziedan menghidupkan mesin motornya.

"Jangan lupa nanti mampir kemari lagi sama teman-temannya." ujar Rena lagi dan disikut oleh Mozza.

Ziedan menganggukkan kepalanya dan melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Mozza.

"Maaf ya Bu, Mozza udah bikin ibu khawatir." ujar Mozza menundukkan kepalanya.

"Iya gak apa-apa, orang teman kamu tadi datang kesini ngabarin ibu." ujar Rena membuat anaknya kebingungan.

"Hah, siapa Bu?" tanya Mozza pada ibunya yang masih melihat jalanan.

"Yang nganter kamu tadi sama temannya ngabarin ibu kalau mereka mau kerja kelompok bareng kamu."

*****

Jangan lupa votementnya yah teman-teman, see you.

Naylechy

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

3.4M 277K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
1.4M 102K 44
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
5.5M 309K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
757K 10.4K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+