Exit | Produce X 101 ✓

By tiredkiya

68.9K 17K 8.9K

Cari jalan keluarnya. Atau mati menjadi santapan siluman. ❝ what if there's no exit? ❞ More

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Epilog
Just for fun!

16

1.7K 499 317
By tiredkiya

Minhee mengerjapkan matanya saat cahaya matahari menusuk indra penglihatan nya.

Ia meringis saat mengubah posisinya menjadi duduk. Matanya sedikit berkunang-kunang dan kepalanya pusing.

"K-kok..?"

"Apa gua udah di akhirat?"    gumamnya saat memandang sekitar

Begitu tenang dan sejuk, suasana yang begitu damai.

Minhee mengerutkan keningnya saat melihat seseorang melambai padanya. Seseorang yang tak terlihat begitu jelas karena cahaya yang menyilaukan.

Orang itu berjalan bersama seseorang yang lebih pendek dirangkulnya.

Meski tak jelas, minhee yakin kalau orang itu tersenyum padanya.

Dan minhee yakin ia tak salah lihat.

Orang yang ia khawatirkan sudah mati, dan orang yang terakhir ia jumpai sebagai siluman. Kini ada didepannya.

Minhee segera tersenyum lebar dan membalas lambaian tangan pada mereka.






"Bang wonjin.."








"Bang seungwoo!"





Orang yang minhee sebut namanya tersenyum lalu memeluknya. Begitu hangat dan tenang.

Orang itu, seungwoo tersenyum hangat padanya lalu mengambil sebelah tangan minhee. Dan menaruh sebelah tangan milik wonjin diatasnya.




"Bertahan"



Satu kata dari seungwoo, berhasil membuat hati minhee bergetar. Ia takut namun juga yakin kalau ia bisa bertahan seperti yang seungwoo maksud.

Perlahan seungwoo berjalan menjauh dari mereka, tak mempedulikan minhee yang terus memanggilnya dengan keras.

Entah kenapa minhee ingin nangis, tapi kemudian sebuah tangan menepuk bahunya.

Minhee menoleh dan disambut dengan senyuman milik wonjin.

"Ayo"

"Kita pasti bisa"

Perlahan minhee tersenyum lalu mengangguk pada wonjin.

Setelah itu sebuah cahaya datang membawa jiwa mereka, dan dalam beberapa detik kemudian semua berubah menjadi sebuah kegelapan yang membawa jiwa mereka kembali.




























"Hahhh-!"

Napas minhee begitu memburu, ia segera menatap sekitarnya. Hutan gelap dan sebuah pohon besar didepannya.

Juga junho yang tak sadarkan diri di dekatnya dengan dahi yang mengeluarkan darah dari sana.

Ia yakin kalau ini dunia aslinya.

Ia segera mencari keberadaan wonjin, dan wonjin masih dalam keadaan terakhirnya. Tak sadarkan diri, dengan pelipis yang berdarah.

Minhee langsung menghampiri wonjin dan mau tak mau menggendong wonjin di punggungnya.

Lalu segera berlari sebisanya meninggalkan junho disana yang masih tak sadarkan diri.






Tapi sepertinya minhee salah.


Junho perlahan membuka matanya dengan santai. Lalu ia segera bangkit dan mengambil kembali celuritnya.

























"Minhee.."

Minhee tersentak lalu tersenyum lega, wonjin sudah sadar.

"Bang seungwoo.."

Ucapan wonjin membuat kaki minhee terasa melemas seketika, tapi ia kembali menguatkannya.

Minhee pun tersenyum, "kita harus bertahan, bang"   ucapnya

Dan wonjin mengangguk.

"Bang.."   gumam minhee pelan

Wonjin berdeham menyahuti minhee, dan sedikit tersentak dengan ucapan minhee.

"Jangan tinggalin gua sendiri ya"   ucap minhee tersirat rasa takut darinya

Karena minhee pikir, kondisi wonjin sangat rentan untuk melayang jiwanya. Terlebih wonjin banyak mengeluarkan darah, dan apalagi? Kepalanya kejedot akar pohon gede. Sakit lah tuh, berdarah pula sampe pingsan.

Pokoknya mereka harus bertahan. Setuju??

Ok lanjut.







Minhee terus berlari sampai terasa sudah jauh dari tempat tadi, ia berhenti sejenak sambil menatap sekitar. Sepi, ia bisa mengatur napasnya kembali untuk sejenak.

Saat minhee hendak menurunkan wonjin dari punggungnya, sebuah suara lebih dulu mengejutkan mereka berdua.





"Ketemu..."






Detik itu juga, minhee dan wonjin ingin pasrah dan meminta maaf karena tak bisa menepati perkataan seungwoo. Bertahan.

Keringat dingin jatuh saat mata mereka bertemu dengan mata tajam milik junho, juga senyuman yang terpampang di wajah junho.






































































































































Yohan perlahan membuka matanya, dan mendapati pemandangan yang begitu gelap. Ia ingat, ia loncat ke dalam lubang bersama yang lain.

Yohan terbatuk saat terlalu banyak menghirup udara kotor disana, lalu segera berdiri untuk mencari yang lain.

Aneh, harusnya mereka tidak jatuh dengan jarak yang berjauhan begini. Pikirnya.

"Bang byungchan?"    panggil yohan

"Dongpyo?"      panggil yohan lagi

Sampai seterusnya yohan memanggil satu persatu nama teman-temannya. Namun tak ada satupun yang menyahutinya.

"Mereka dimana.."    gumam yohan

Ia terus berjalan menyusuri tempat dibawah tanah ini untuk mencari yang lain.




Terus berjalan, sampai sebuah suara aneh menarik perhatian yohan untuk mendekat ke sumber suara.

Hidungnya pun mencium bau busuk juga bau hanyir yang kuat saat mendekat ke sumber suara.

Ah, satu hal lagi. Banyak kerangka tengkorak yang berserakan disana.

Perlahan yohan mengintip, dan betapa terkejutnya yohan saat melihat donghyun yang sudah tak bernyawa dengan tubuh yang tak utuh sedang digerogoti oleh manusia yang ia yakini aslinya sesosok siluman.

"D-donghyun.."    gumamnya benar-benar pelan

Kakinya gemetar, ia benar-benar takut melihat hal didepan matanya.

Saking gemetarnya ia jadi terjatuh karena oleng dan menginjak tengkorak disana.

Dan sialnya sosok itu langsung menyadari keberadaan yohan.

Yohan membelalakkan matanya saat matanya bertemu dengan sepasang mata merah milik siluman itu.




"Yohan..??!"

Bagai membangunkan yohan dari lamunan keterkejutan, yohan segera berlari sekencang mungkin.

Dan segera menghampiri sumber suara milik hangyul dengan cepat.

Namun sepertinya siluman itu masih lapar, ia langsung mengejar yohan masih dengan daging di mulutnya. Dan darah yang berceceran dari daging yang ia bawa di mulutnya.



"Bang yohan..!"


Akhirnya yohan bertemu dengan teman-temannya.

Namun yohan menggeleng keras saat yang lain menghampirinya, "lari!!"

Dapat yohan lihat, hangyul baru saja membelalakkan matanya karena siluman yang mengejar yohan baru saja menyemburkan api dari mulutnya.


"Anjing, siluman!!"     teriak hangyul

"Lari!!"    seru byungchan panik

Detik itu juga mereka semua langsung berlari sekencang yang mereka bisa. Bahkan dongpyo hampir menangis saking takutnya.

Sudah kedua kalinya dongpyo hampir disembur api oleh siluman begini.

"Gua masih mau hidup plis!!"     rengek dongpyo

"Jangan tinggalin gua!"     teriak dongpyo saat berada di posisi paling belakang

Namun dengan segera, byungchan menarik dongpyo dan menggendong nya dipunggung sambil berlari.

Untung kaki byungchan panjang dan ia bisa berlari cepat.

"Sialan, licik amat maen api!"    gerutu hangyul sambil rusuh berlari

"Jungmo, barang ajaib!"      teriak yohan panik

"Bacot!!"     balas jungmo tak kalah rusuh




Seketika byungchan berhenti membuat dongpyo yang digendongnya ketakutan sampai rasanya ingin pipis di celana.

"Bang, anjir!"     seru yohan kesal, bingung kenapa byungchan malah berhenti

Byungchan merogoh saku celananya dan mengeluarkan kertas mantra dari sana, lalu mulutnya komat-kamit membacakan sesuatu.

Namun sialnya siluman itu langsung menghindar, sepertinya siluman itu tau benda yang sedang byungchan pegang.

Siluman itu semakin menyemburkan banyak api kepada mereka sambil terbang. Siluman itu berwujud manusia namun memiliki sayap menyeramkan juga kuku dan taring yang tajam.

Siluman itu terbang begitu cepat sampai membuat byungchan kesusahan untuk melempar kertas mantra padanya.


Siluman itu kembali menyemburkan api dengan sembarang.


"Bang hangyul!!"     teriak dongpyo


Hangyul membelalakkan matanya saat api menyembur kearahnya. Namun dengan sekejap, badannya didorong oleh yunseong.

Byungchan panik, ia pun segera melempar kertas mantra itu.

Namun meleset.

Kertas itu menempel pada tubuh yunseong.

Semua membelalakkan mata saat melihat yunseong seperti tersetrum listrik.

Dan lagi, siluman itu kembali menyemburkan api pada yunseong.

"Yunseong!!" 




Dan setelahnya, yunseong terjatuh ke jurang yang ada disana.

Napas mereka tertahan, entah mengapa mereka seperti melihat sebuah adegan slow motion saat detik-detik yunseong terperosok kedalam jurang yang gelap itu.

Tanpa berusaha menolongnya.




Jungmo segera mengeluarkan kertas mantra miliknya dan langsung membacakan mantra dengan cepat.

Lalu hanya dengan sekali lemparan, jungmo berhasil menempelkan kertas mantra nya pada siluman itu.

Siluman itu mengerang mengerikan bahkan sampai membuat langit-langit gua bawah tanah ini sedikit runtuh.

Melihat itu, jungmo mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Sebuah keris.

Lalu ia lemparkan tepat pada dada siluman itu.






Dan setelah itu, siluman itu menghilang bersamaan dengan ledakan api dari tubuhnya.














Mereka mengatur napas mereka yang memburu, dan langsung berlari ke ujung tebing bawah tanah itu.

Jantung mereka masih terasa memburu, terekam jelas bagaimana jatuhnya yunseong dari sana.

"B-bang yunseong.."       lirih dongpyo yang sudah tak bisa menahan tangisnya

"P-pasti ada jalan kesana, gua harus cari yunseong"     ujar hangyul dengan suara bergetar

Karena yunseong lah yang menyelamatkan hangyul dari semburan api siluman tadi.

"Donghyun.."   

"Sekarang yunseong.."     gumam yohan lirih










Namun satu orang beda dengan yang lain, perasaannya kini lebih dipenuhi rasa amarah pada seseorang.











Jungmo, ia menoleh tajam pada byungchan.






"Lu sengaja nempelin kertasnya ke yunseong, hah?!"




"Jawab!!"









Dan byungchan hanya diam.






















































































Haloo, i'm back-!

Gimana kabar kalian?

Makin aneh gak ceritanya?

Hope y'all enjoy the story♡

Sedikit cerita, sebulan yg lalu aku dapet tugas projek yg bikin aku kembali ilang dari dunia wattpad. Awalnya masih santai, tpi lama kelamaan mulai bikin otak butek

dan projek ini dilaksanain smpe desember nnti

Tapi kalian gausah segan, komen aja ya klo kalian kangen aku--- ralat, kalo kalian udh nunggu update an book ini♡

but don't forget the ethics when you comment, ok!

See ya on next chapter!








Tbc?

Continue Reading

You'll Also Like

268K 21.2K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
The Phone | TXT ✓ By MAYA

Mystery / Thriller

1.4M 336K 35
❝Pick up the phone or you'll die.❞
23.8K 5K 17
Nonton film horror itu seru, tapi kalau masuk ke dalam film horror masih seru gak? Genre : black comedy Status : this story is just for fun St...
163K 26.1K 44
Hanya karena sebuah buku suasana kelas menjadi begini?! 𝕤𝕥𝕒𝕣𝕥 : 𝟘𝟙/𝟘𝟙/𝟚𝟘𝟚𝟘 𝕖𝕟𝕕 : 𝟙𝟙/𝟘𝟝/𝟚𝟘𝟚𝟘