A L P H A《Jaeyong》✔

By acel_kins-

2.7M 348K 135K

[ABO] [Omegaverse] [Romance] [M] Taeyong tahu bahwa semuanya akan berubah seiring berjalannya waktu, tapi ia... More

Prolog
I
II
III
IV
V
VI
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX
XXXI
XXXII
XXXIII
XXXIV
PDF ALPHA!

VII

82.3K 11.2K 3.7K
By acel_kins-

SINAR terang yang menembus kelopak mata berhasil membuat Taeyong melenguh pelan, namun sedetik kemudian lenguhan tersebut berubah menjadi ringisan. Seluruh tubuhnya terasa begitu nyeri, terutama di bagian pinggul dan pantat. Taeyong bergumam dan membuka mata, menatap matahari yang ternyata berada tepat di atasnya.

Aroma asing yang masuk ke dalam indra penciuman membuat Taeyong mengerutkan kening, ia mengerjapkan mata beberapa kali, berusaha membiasakan netra nya dengan cahaya yang cukup terang. Oh, pukul berapa sekarang? Kepalanya terasa sedikit pening.

Begitu Taeyong merubah posisinya menjadi duduk, ia terdiam dengan jantung yang berdegup kencang. Iris hitamnya menatap Jaehyun yang sedang berlutut di atas rerumputan, ujung senjata api berada tepat di kepala lelaki bermarga Jung itu. Tempat yang awalnya sepi dan sunyi kini terlihat begitu ramai, di penuhi oleh beberapa penjaga yang berdiri tepat di hadapan Taeyong, berusaha menahan Jaehyun yang sedang menatap lekat ke arahnya. Warna mata Jaehyun kembali seperti semula; cokelat tua.

Napas Taeyong memburu, ia menyentuh bagian tubuhnya sendiri dan menyadari bahwa ia sudah berpakaian lengkap. Sementara Jaehyun hanya mengenakan celana; tanpa atasan, membuat bentuk tubuhnya semakin terlihat, memperkuat dugaan bahwa lelaki bermarga Jung itu memang seorang Alpha.

Feromon Jaehyun bertebaran di udara, menyatu dengan feromon Taeyong karena semalam mereka menghabiskan waktu bersama. Menikmati tubuh satu sama lain tanpa memikirkan resiko yang akan di tanggung. Seperti saat ini, penjaga mengetahui keberadaan mereka, menyekap Jaehyun yang hanya bisa terdiam.

Oh sial, Taeyong baru menyadari bahwa wajah Jaehyun di penuhi oleh lebam. Apa yang terjadi di saat ia tertidur? Taeyong tidak mendengar apapun!

"Urus Omega itu, aku akan membawa Alpha ini ke gedung pusat." ujar salah satu penjaga yang berdiri di belakang Jaehyun, menarik paksa bahu si lelaki bermarga Jung itu hingga Jaehyun berdiri.

Taeyong mengulum bibir bawah. "J-jaehyun!" suaranya tercekat di tenggorokan, "lepaskan temanku!" ia berusaha bergerak, mengabaikan rasa nyeri yang mendera tubuh, merangkak mendekati Jaehyun yang sudah mengeraskan rahang.

Seharusnya sejak awal Jaehyun tahu bahwa tidak ada tempat aman yang bisa menyembunyikannya. Sejak ia mengetahui jati diri sebagai Alpha, orang-orang dari pemerintah pasti langsung mencari dan berusaha mendapatkannya. Jaehyun tidak berpikir ketika feromon mereka bergerak di udara, memancing para penjaga untuk menemukan mereka.

Sial, sudah Jaehyun duga bahwa kehidupannya pasti akan berubah. Apa yang harus ia lakukan?

Tubuh Taeyong di angkat paksa oleh dua penjaga laki-laki, tidak membiarkan lelaki cantik itu mendekati Jaehyun yang hanya bisa berdiri tegang karena ujung hand gun yang di todongkan di kepala.

"Lepaskan dia." ujar Jaehyun dengan nada suara yang begitu rendah, ia tidak tahan melihat Taeyong yang memberontak dan meneriaki namanya. "Taeyong tidak ada kaitannya denganㅡ"

"Oh tentu saja kalian berkaitan." potong seorang penjaga yang menodongkan senjata di kepala Jaehyun, "kalian bersetubuh tadi malam di sini, ingat? Liar. Sayang sekali Alpha sepertimu akan di musnahkan dengan cepat. Beberapa Omega menggila di dekat bukit ini karena menghirup feromon milikmu."

Rahang Jaehyun mengeras, ia melirik sekilas ke arah hutan, berusaha mencari cara untuk melarikan diri agar bisa melanjutkan hidupnya. Bajingan, baru kemarin Jaehyun menyadari bahwa ia adalah Alpha dan sekarang ia akan di bunuh? Jangan bercanda.

Penjaga yang berada di samping Jaehyun mengetahui arah pandang si lelaki bermarga Jung. "Jangan berani mencoba atau jalang itu akan mati."

Jaehyun menoleh, tidak mempedulikan bahwa pelatuk sudah di tarik. "Siapa yang kau sebut sebagai jalang?"

"Tentu saja Omega itu, siapa lagi? Bukankah Omega memang jalang?"

Taeyong menatap lurus ke arah Jaehyun, ia tidak bisa menggerakan tubuh karena di himpit oleh dua penjaga bertubuh besar. Taeyong takut, ia tidak mau kehilangan Jaehyun. Fakta yang ada membuat bahunya terkulai, fakta bahwa keberadaan Alpha sama sekali tidak di terima dan semua Alpha pasti di musnahkan dengan tragis.

Andai saja ia tidak terbawa suasana tadi malam, mungkin Taeyong bisa menyelamatkan Jaehyun dan membawa lelaki bermarga Jung itu pergi menjauh dari kota.

Jaehyun menarik napas dalam. "Apa kau tahu bahwa kau terlalu dekat?"

"Apㅡ"

Belum sempat si penjaga bertanya, Jaehyun sudah terlebih dahulu merebut hand gun yang di todongkan ke kepalanya dan menembak tiga penjaga di sana sekaligus tanpa jeda. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sama sekali, seolah insting bertahan hidupnya muncul. Insting sebagai Alpha, pemimpin yang tidak bisa di remehkan.

"TANGKAP ALPHA ITU!"

Jaehyun menembak dua penjaga yang menghimpit Taeyong dalam hitungan detik dan berlari menuju si lelaki bermarga Lee, membawa Taeyong pergi menjauh dari sana; ke arah hutan.

Beberapa penjaga yang tidak terkena tembakan berlari mengejar Jaehyun dan Taeyong seraya melesatkan beberapa peluru, berusaha membuat Jaehyun berhenti.

"Jaehyun!" teriak Taeyong panik, ia sama sekali tidak bisa mengikuti langkah kaki Jaehyun yang begitu lebar dan cepat, Taeyong terseret!

Menyadari bahwa Taeyong kesulitan, Jaehyun menarik lelaki cantik itu ke atas punggungnya, menahan paha Taeyong dan kembali belari dengan cepat ke arah hutan. Sungguh aneh, stamina di tubuhnya seolah tidak berkurang. Jaehyun berlari tanpa beban, kecepatannya meningkat tiga kali lipat, ia bahkan meninggalkan para penjaga begitu jauh.

"Jaehyun apa yang akan kita lakukan?!" Taeyong memeluk leher Jaehyun dengan erat, tidak ingin terjatuh karena saat ini Jaehyun benar-benar berlari begitu cepat, "a-aku tidak ingin kau mati seperti Alpha yang lain!"

Kaki telanjang Jaehyun menapak di tanah kotor, ia memasuki hutan, berlari menghindari pepohonan yang ada di hadapannya. Iris cokelat Jaehyun menatap lurus ke depan, ia harus menyelamatkan diri dan pergi dari sini secepatnya.

"Tidak ada yang akan mati Taeyong." balas Jaehyun gusar, napasnya terengah-engah, ia tidak mau berhenti.

Taeyong memejamkan mata, ia sempat berteriak karena Jaehyun hampir menabrak pohon. Jantung Taeyong berdegup kencang, ia masih bisa mendengar suara tembakan di belakang dan beberapa penjaga yang berteriak memanggil Jaehyun.

"M-mereka akan mencari segala cara untuk melenyapkanmu! Hanya kau satu-satunya Alpha di dunia ini!"

Jaehyun menyeringai, mengambil lompatan besar untuk menghindari sungai kecil di sekitar sana. "Kita tidak pernah tahu ada berapa Alpha yang bertahan di dunia ini, Taeyong."

"Tapi Jaehyunㅡ"

"Diamlah." ujar Jaehyun kesal, ia sedang berfokus untuk berlari dan membawa mereka berdua keluar dari sana.

Sayangnya tidak ada apapun selain pepohonan rindang yang menghalangi matahari, membuat tempat tersebut menjadi lembab dan berlumut. Jaehyun menarik napas dalam, ia sudah mulai lelah dan telapak kakinya terasa nyeri. Jaehyun tidak mengenakan alas kaki, beberapa kali ia menginjak dahan kering dan batu yang lumayan tajam.

Taeyong menyembunyikan wajah di ceruk leher Jaehyun, air mata mengalir di pipinya. "Aku tidak mau kehilanganmu." nada suaranya berubah menjadi parau, "aku tidak mau."

"Semuanya akan baik-baik saja."

Ingatan tentang mereka yang menghabiskan waktu semalam membuat Taeyong mengeratkan pelukannya. Jaehyun adalah harapan terakhir Taeyong, hanya lelaki bermarga Jung itu yang bisa membuatnya hidup tanpa menderita. Oleh karena itu, Taeyong akan menjadikan Jaehyun sebagai pusat kehidupannya mulai saat ini.

Kening Jaehyun berkerut saat ia melihat cahaya terang di balik pepohonan. Apakah ia sudah berada di ujung hutan? Jaehyun tidak mendengar bahwa penjaga mengikutinya lagi. Kedua sudut bibirnya terangkat; membentuk senyum lebar. Di balik sana mungkin ia akan menemukan tempat berlindung.

"Jaehyun.."

"Ya?"

Taeyong menggesekan hidungnya di leher Jaehyun. "Kau milikku."

Setelah Taeyong mengatakan itu, Jaehyun melangkah keluar dari balik pepohonan, menuju sinar yang sebelumnya ia lihat. Namun senyumnya luntur begitu mengetahui bahwa ia berada di tempat luas, seperti lahan kosong yang seolah tidak memiliki ujung. Di penuhi oleh rerumputan pendek, dan bagian yang paling buruknya adalahㅡ

ㅡpasukan penjaga sudah menunggunya di sana, ada sekitar tiga puluh orang, mengarahkan senjata tepat ke arahnya.

Tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi.

Sesuatu yang menyengat menyapa lehernya, berhasil membuat Jaehyun terjatuh dan menarik jarum suntik yang ada di leher. Bius.

Kepala Jaehyun berputar, ia tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas dan hal yang terakhir ia dengar adalah suara Taeyong yang meneriakan namanya.

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 277K 38
[Non Baku] Semuanya berawal dari grup. •Jaehyun x Taeyong •BxB || GAY || YAOI •Don't like? Then don't read bitches •Cerita Asli Milik Rachel (Penu...
178K 9.4K 29
"Berhenti Jaehyun, kita tidak boleh melakukan hal seperti ini." Jung Jaehyun x Lee taeyong 📍[Romance] [Kerajaan] [Dinasti] 📍[Kekerasan/Bdsm] 📍[Bo...
1.9M 253K 23
[Romance] Awalnya Taeyong kira ia benar-benar menjadi pengasuh bayi. Tapi, mana ada bayi yang memiliki delapan kotak pada perut? •BXB || YAOI || GA...
784K 79.9K 55
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...