Reymond menatap kearah tangga lalu kembali menatap layar ponsel nya dengan malas, tidak ada hal yang menarik yang bisa ia lihat hampir selama setengah jam ini. Suara pintu yang di buka dan di tutup mulai menyita perhatiannya saat ketukan high heels pada anak tangga membuat matanya seolah terhipnotis karena sosok wanita yang berjalan kearahnya dengan senyum kecil yang tampak menawan.
"Bagaimana?" Tanya Alexa dengan ragu.
Masalahnya ia tidak pernah berpakaian seperti ini, baju berlengan pendek berwarna cream yang di padukan dengan pants putih membuat penampilan Alexa terlihat sangat sempurna. Nyaman dan tetap terkesan elegan. Rambut panjangnya yang kini di ikat menyisakan beberapa helai rambut yang menutupi wajahnya membuat leher jenjangnya kini terekspos dengan sempurna membuat setiap mata yang memandang tidak akan bisa melepaskan tatapan mereka dari dirinya.
"Apa aku terlihat aneh?" Tanya Alexa kembali saat tidak ada respon apapun yang di berikan pria yang masih duduk dengan santai di tempatnya.
Reymond mengalihkan pandangan, wajah datarnya membuat Alexa merutuki dirinya sendiri karena kebodohannya dalam memilih pakaian.
Reymond berdiri dari duduk dan berjalan kearah wanita yang kini menatapnya dengan wajah di tekuk kesal karena ia sejak tadi tidak mengeluarkan sepatah katapun. Entah kenapa dirinya sedikit merasa kesal saat melihat Alexa yang tampak cantik dengan rambut yang di ikat dan memperlihatkan leher putihnya yang tampak menggoda.
"Aku akan berganti pakai—ah." Alexa menjerit tertahan saat tangannya yang tiba-tiba di tarik begitu saja. Tangan kekar Reymond yang melingkar di pinggangnya dan hembusan nafas pria itu yang menerpa wajahnya membuat Alexa tanpa sadar menahan nafasnya.
Matanya membulat saat bibir itu menyentuh bibirnya dengan begitu cepat, tangan Reymond yang semula mengusap lembut punggungnya kini beralih menarik tali rambutnya, membuat rambut coklat Alexa kini jatuh terurai begitu saja.
Dan sialnya di mata Reymond penampilan Alexa saat ini terlihat begitu seksi, rambut wanita itu yang kini tampak sedikit berantakan dan bibir merahnya yang sedikit membengkak karena ciuman nya membuat pria itu rasanya ingin membawa Alexa kembali kedalam kamar.
Ia tidak Sudi jika ada pria lain yang menatap kekasihnya ini.
"Kenapa kau tampak sangat seksi Alexa?" Bisikan lembut di lehernya membuat Alexa sedikit bergidik geli saat Reymond berbisik tepat di samping telinga nya.
Alexa mendorong dada pria itu menjauh, ia berkacak pinggang menatap Reymond yang balas menatap tajam dirinya.
"Ganti baju mu, aku tidak suka ada pria lain yang melihat mu dengan baju se seksi itu."
Alexa menatap tak percaya kearah Reymond. Yang benar saja, ia sudah memakai pakaian yang sangat sopan saat ini. Dan pria itu bilang pakaiannya terlalu seksi?
"Jangan berlebihan Reymond!" Balas Alexa tak terima.
Tapi bagaimana patung yang keras kepala pria itu kembali duduk di kursinya dengan wajah datar.
"Ganti."
Alexa berdecak kesal. "Berangkat!" Balas Alexa tak mau kalah.
Wanita itu berjalan begitu saja melewati Reymond yang kini menggeram kesal saat melihat Alexa yang dengan santainya berjalan keluar apartemen tanpa memperdulikan dirinya.
"Alexa!"
------------
"Jangan menekuk wajah mu seperti itu, aku tidak suka."
Alexa memalingkan wajahnya menatap jalanan kota LA yang tampak padat, entah kemana pria itu akan membawanya ia tidak terlalu memperdulikan hal itu. Sikap posesif Reymond membuatnya suasana hatinya memburuk, pria itu selalu bersikap berlebihan untuk segala hal, termasuk penampilan nya.
"Baju mu Alexa." Reymond kembali menarik jaket hitam miliknya untuk menutupi tubuh Alexa.
Alexa memutar bola matanya malas, sebagai gantinya karena ia tidak mau mengganti baju nya sekarang pria itu menyuruhnya untuk memakai jaket hitam milik nya, bahkan di mobil sekalipun.
Reymond yang tampak santai dengan kaos hitam dan kacamata hitam yang membuat penampilan nya terlihat sangat sempurna itu tersenyum kecil saat matanya melirik sekilas kearah wanita yang sedang duduk di sampingnya, bahkan saat dalam keadaan marah pun wanita itu masih tampak sangat cantik dan menggoda di matanya.
Wajah yang memerah menahan kesal itu tampak bertambah menggoda dalam keadaan seperti ini.
"Fokus." Alexa mendorong wajah Reymond agar pria itu kembali fokus menatap jalanan di depan.
"Aku tahu aku cantik, tapi maaf aku masih mau hidup lebih lama. Jadi menyetir lah dengan benar Mr. Martinez." Ucap Alexa dengan nada sinis.
Reymond tertawa kecil sebelah tangannya kini menarik tangan Alexa untuk ia genggam.
"Reymond." Alexa baru saja akan memprotes untuk tangannya sampai sentuhan lembut dari bibir pria itu di tangannya membuat bibir Alexa bungkam dan berlahan sudut bibirnya tertarik walau sedikit.
Ia masih merasa gengsi untuk mengakui bahwa sikap romantis pria itu selalu berhasil membuat sudut bibirnya terangkat.
"Biarkan seperti ini." Ucap Reymond dengan pandangan fokus lurus ke depan.
Alexa tidak berkomentar lebih lanjut, karena sebenarnya ia juga merasa nyaman nyaman saja dalam keadaan seperti ini. Jendela mobil yang di buka membuat hembusan angin sore menerpa wajahnya, perlahan mata Alexa terpejam menikmati setiap momen hangat yang hanya akan menjadi kenangan di masa mendatang.
Walau tidak mau mengakuinya, Alexa berharap semuanya akan tetap sama seperti ini. Dan alangkah lebih bahagia nya saat Reymond masih bisa menerimanya saat pria itu tahu pekerjaan nya, karena itu akan membuat Alexa sangat tenang dan tidak perlu khawatir untuk memikirkan bahwa suatu saat pria itu akan meninggalkan nya karena identitas aslinya.
Tapi dari semua itu setidaknya Alexa kini bisa bernafas lega, karena pria yang saat ini mengisi hidup nya jauh dari dunia gelap seperti nya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika Reymond juga adalah seseorang yang berasal dari dunia gelap yang memiliki pekerjaan yang berbahaya.
Hidup seperti itu hanya akan membuatnya mati secara perlahan.
Reymond menghentikan mobilnya saat lampu lalu lintas berwarna merah, ia mantap tangan Alexa yang berada di dalam genggamannya. Mata wanita itu yang tertutup dan hembusan nafas yang teratur membuat ia tahu bahwa kini wanita itu sudah memasuki alam mimpinya.
Reymond mengusap lembut pipi Alexa, hari ini ia masih bisa menggenggam tangannya. Tapi ia tidak yakin apakah kedepannya semuanya masih terasa sama, bagaimana pun ia tidak bisa melupakan identitas nya.
Alexa dan dirinya berasal dari dunia yang berbeda, dan tujuan hidup yang berbeda. Semuanya tidak lah sama, dan tidak mungkin akan bisa bersatu.
Maka sebelum hari itu tiba, Reymond berjanji akan selalu menggenggam jemari ini. Dan menjaga wanita ini untuk tetap berada di sampingnya.
Karena saat pertemuan pertamanya dengan Alexa, ia sudah mengklaim bahwa wanita itu akan menjadi miliknya apapun yang terjadi.
Bahkan jika harus mengorbankan dirinya sendiri, bagi seorang Reymond Martinez ia akan selalu bisa mendapatkan apa yang dirinya inginkan. Tidak ada satupun orang yang bisa menghalanginya dalam mendapatkan apa yang ia inginkan.
Termasuk takdir.
"Alexa, kau sudah dengan lancang memasuki kehidupan ku. Jadi jangan harap kau bisa lepas begitu saja dari ku."
To be continued
----------------------
Hai semuanya gimana nih chapter ini. Semoga suka ya, maaf banget kalau masih banyak kekurangan. Jangan lupa tinggalkan jejak ya.
*Cowok kaos item memang menggoda:)
Instagram: aurajuliana__
Thank you.
Salam penulis12