REIYRAFA [END]

By revnrsrni

588K 11.6K 471

"Kak.. Gue ha-hamil" "Kalo bener itu anak gue yaudah tinggal lo gugurin, beres kan?" Karna datang ke perta u... More

1. Terulang Kembali πŸ¦‹ (REVISI)
2. Rencana Pertukaran Pelajar πŸ¦‹ (REVISI)
3. Pertukaran Pelajar πŸ¦‹ (REVISI)
4. Kehidupan Baru Di Kota Bandung πŸ¦‹ (REVISI)
5. Hari Pertama Sekolah πŸ¦‹ (REVISI)
6. Caffe Jendela πŸ¦‹ (REVISI)
7. Kotak Makan πŸ¦‹ (REVISI)
8. Pesta Ulang Tahun πŸ¦‹ (REVISI)
9. Malam Petaka πŸ¦‹ (REVISI)
11. Liburan Ke Puncak πŸ¦‹ (REVISI)
12. Keceplosan πŸ¦‹ (REVISI)
13. Hamil? πŸ¦‹ (REVISI)
14. Air Terjun πŸ¦‹ (REVISI)
15. Meminta Pertanggung-jawaban πŸ¦‹ (REVISI)
16. Si Sampah MasyarakatπŸ¦‹ (REVISI)
17. Bolos Pertama Kali πŸ¦‹ (REVISI)
18. Sahabat Kecil Dan Cinta Pertama πŸ¦‹ (REVISI)
19. Ketahuan Papah Mamah πŸ¦‹ (REVISI)
20. Hancur πŸ¦‹ (REVISI)
21. Pergi Dari Kota Bandung πŸ¦‹ (REVISI)
22. Bogor πŸ¦‹ (REVISI)
23. Mimpi Aneh πŸ¦‹ (REVISI)
24. NYIDAMπŸ¦‹ (REVISI)
25. MISTERIUSπŸ¦‹(REVISI)
26. CLUB πŸ¦‹ (REVISI)
27. KUCING DAN TIKUS πŸ¦‹ (REVISI)
28. BERTEMU?πŸ¦‹ (REVISI)

10. Mencoba Melupakan πŸ¦‹ (REVISI)

8.8K 333 19
By revnrsrni

HAI KESAYANGAN AUTHOR, APA KABAR?

SEBELUM BACA LEBIH BAIK KALIAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DI SETIAP PARAGRAF 💬

_HAPPY READING_

🦋🦋

Senja bertebaran di langit-langit yang artinya sebentar lagi matahari akan berganti dengan bulan.

Kini seorang wanita masih saja duduk dan menangis sesenggukan di bangku taman hingga sekarang matanya berubah menjadi sembab dan penampilannya juga sudah berantakan.

Wanita ini adalah Rafa yang menangis sepanjang hari di taman apartemennya.

Sedari pagi hingga sore Rafa belum juga pulang ke apartemen, hatinya hancur sekarang. Entah dia harus melakukan apa setelah ini.

Dia merasa menjadi wanita yang gagal menjaga keperawanannya, setelah ini bagaimana reaksi orang tua dan abangnya mendengar dia sudah tidak perawan?

Tidak henti-hentinya Rafa menangis sampai banyak orang yang di taman salfok dengan dirinya. Beberapa orang juga ada yang mendekatinya sekedar menanyakan soal kenapa dia menangis sampai seperti ini.

"Kakak kenapa ko nangis?" Tiba-tiba saja ada anak kecil laki-laki yang umurnya sekitar 8 tahun mendatanginya.

Rafa mendongakkan kepalanya untuk menatap anak kecil yang baru saja menghampiri. Rafa menghapus air matanya lalu menggelengkan kepala tersenyum. "Engga papa, kakak engga kenapa-kenapa".

Rafa menengokkan kepalanya ke sekitaran untuk mencari keberadaan orang tua atau keluarga anak kecil di depannya ini namun hasilnya di taman itu kini hanya ada mereka berdua.

Kini tatapan Rafa kembali menatap anak kecil di depannya. "Kamu sendirian kesini?".

Anak kecil itu langsung menggeleng. "Engga, tadi aku kesini bareng kakak perempuan aku".

Rafa mengernyitkan dahinya. "Terus sekarang dia kemana?".

"Kakak lagi beli minuman di warung itu" Jari anak kecil itu menunjuk kearah seorang gadis remaja yang usianya sekitar 13 tahun sedang berada di sebuah warung.

Rafa menatap gadis remaja itu yang tidak lama kemudian dia berjalan kearahnya sambil membawa tiga botol air mineral.

"Ini kakak aku" Anak kecil laki-laki di depan Rafa tersenyum menatap seorang gadis remaja yang baru saja tiba di di sampingnya.

Gadis remaja  itu tiba-tiba saja menyodorkan sebotol air mineral kearah Rafa. "Ini kak di minum, kakak pasti capek nangis terus dari tadi".

Rafa menatap botol air mineral yang baru saja di sodorkan kearahnya lalu tatapannya kini berganti menatap gadis remaja di depannya. "Kamu tahu dari mana aku udah lama menangis di sini?".

Gadis remaja itu kini duduk samping tempat duduk Rafa yang masih kosong sedangkan anak kecil laki-laki yang adalah adik dari gadis itu kini masih berdiri di depan Rafa.

"Aku sebenernya udah dari tadi merhatiin kakak sedari siang dari balkon apartemen aku di lantai 6" Gadis remaja itu menatap Rafa.

"Kamu tahu aku nangis selama itu?" Gadis remaja itu mengangguk.

Tangan gadis remaja itu kini memegang punggung tangan Rafa . "Kakak jangan nangis lagi ya. Aku emang engga tau masalah yang kakak hadapi apa, tapi dengan cara kakak nangis dari siang sampe sore gini engga bakal nyelesain masalah kakak".

"Coba kakak bicarakan baik-baik atau jika bukan sedang ada masalah namun sekarang mendapatkan cobaan dari Tuhan kakak cobalah untuk mengikhlaskannya. Mungkin saja setelah mendapatkan cobaan ini kakak bisa mendapatkan hikmah, Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan kepada umatnya sampai melebihi batas kemampuan umatnya" Kini mata Rafa kembali berkaca-kaca.

Karena tidak sanggup lagi Rafa akhirnya memeluk gadis di depannya. "Makasih ya udah mau ngehampirin kakak, mungkin kalo kamu engga dateng ke sini kakak bakalan tetep nangis sampe malem".

Gadis remaja itu membalas pelukan Rafa. "Kakak engga perlu berterimakasih, aku seneng ngelihat kakak udah engga nangis lagi".

Gadis itu melepaskan pelukannya dengan Rafa. "Sekarang kakak minum dulu ya, mungkin sekarang tenggorokan kakak udah kering kelamaan nangis" Sambung gadis itu sambil terkekeh guna mencairkan suasana.

Rafa menatap botol air mineral di tangannya. Tiba-tiba saja anak kecil laki-laki di depannya mengambil botol air mineral itu dan langsung membuka tutupnya.

"Aku bukain ya kak" Setelah terbuka tutupnya dia langsung memberikan botol air mineral itu kembali kepada Rafa.

Rafa menerima botol air mineral itu kembali sambil tersenyum menatap anak kecil laki-laki di depannya. "Terimakasih ya" Anak kecil laki-laki itu mengangguk sambil membalas senyuman Rafa.

Rafa pun meminum air mineral itu sampai isinya tinggal setengah. Setelah Rafa selesai minum anak kecil laki-laki itu kembali meminta botol air mineral guna menutupnya kembali dan menaruhnya di rumput taman.

Hati Rafa menghangat saat melihat senyum kedua orang yang sekarang berada di dekatnya. "Nama kalian siapa?".

"Nama aku Bibil dan ini kakak aku Indah" Anak kecil laki-laki itu memperkenalkan namanya dan juga kakaknya alias gadis remaja yang sedang duduk di samping Rafa.

Mereka akhirnya mulai ngobrol dan anak kecil laki-laki itu kini sudah di pangku kakaknya. Ternyata mereka itu satu frekuensi sampai tidak terasa mereka mengobrol sampai magrib.

Acara mengobrol mereka terhenti karakter tiba-tiba saja terdengar deringan telpon dari HP Rafa.

Abang Zico lope💞 Cheling.

Itulah nama yang tertera di layar HP Rafa. Gadis dan anak kecil laki-laki  ikut menatap Rafa yang sedang melihat layar HPnya.

"Angkat aja kak" Mendengar perkataan gadis di sampingnya dia bergegas menggeser layar hijau ke atas.

"Halo"

"Halo dek. Dek kamu dimana?" Ucap Zico dari sebrang sana.

"Aku lagi di taman deket apartemen bang. Maaf engga ngabarin abang dan bikin abang cemas".

"Huh abang kira kamu hilang dari tadi engga pulang pulang. Dek pulang gih dah mau malem ini, atau mau abang susulin ke taman aja?".

"Eh ga usah bang. Ini Rafa mau pulang kok" Tolak Rafa.

"Yaudah abang tunggu ya, btw abang udah beli sate ayam pade Karyo kesukaan kamu lohh".

"Serius bang? Wah iya ini adek langsung otw pulang deh hehe.." Jawab semangat 45 Rafa dan di akhiri dengan tawaan.

Dari sebrang sana sepertinya Zico juga ikut tertawa. "Yaudah cepet gih abang tunggu".

Sambung telpon di matikan oleh Rafa. Setelah itu kini tatapan Rafa kembali menatap dua orang di sampingnya. "Ini kan udah mau malem, lebih baik kalian pulang gih ya".

Keduanya langsung mengangguk tersenyum menatap Rafa. "Iya kak".

Rafa juga ikut tersenyum. "Sekali lagi terimakasih ya".

"Sama-sama" Balas mereka berbarengan.

Lalu gadis remaja itu dan adiknya langsung pamit kepada Rafa lalu melangkah pergi meninggalkan Rafa yang masih duduk di bangku taman.

Setelah di rasa dua anak itu sudah masuk ke dalam pintu loby apartemen Rafa bergegas pergi dari taman.

Dia sudah tidak sabar untuk pulang setelah mendengar sate ayam pade Tarjo dari abangnya, yah Rafa sangat-sangat suka sate ayam yang letaknya di depan sekolahan barunya.

Rafa kini telah sampai di depan pintu apartemennya. Rafa bergegas masuk ke dalam apartemen yang terasa sepi karna Zico sedang berada di dapur.

"Assalamu'alaikum" Rafa melangkah menuju dapur.

Zico yang ada di dapur langsung bergegas mendekati Rafa sambil membawa segelas minum.

"Waalaikumsalam, cepet banget sampenya pasti lari-lari ya kesininya?" Goda zico.

Rafa tertawa. "Abang tau aja. Yaudah mana bang satenya? Adek laper banget nih".

Zico menunjuk kearah meja makan. "Itu di atas meja makan".

Rafa bergegas mendekati meja makan dan langsung duduk dimeja makan melihat banyak sate ayam di piring dengan bumbu kacang yang sangat banyak.

Rafa langsung mengambil satu sate ayam dan dilanjutkan satu lagi sate ayam untuk dimakannya sampai akhirnya sate ayam pun habis.

🦋🦋

Tidak terasa satu bulan setengah berlalu. Kini Rafa sudah mulai mencoba melupakan dan mengikhlaskan semuanya walaupun dia belum berani cerita kepada siapa-siapa termasuk ke orang tuanya dan juga Zico.

Kini Rafa dan Zico sekarang baru saja sampai di sekolah dan mereka berjalan berdampingan menuju koridor sekolah yang sudah ramai oleh siswa-siswi.

Zico menatap adiknya. "Mau abang temenin sampe kelas?".

"Eh ga us-".

Perkataan Rafa terpotong karena tiba-tiba saja seseorang memanggil nama Zico dari belakang. "ZICO".

Rafa dan Zico kompak membalikkan badannya untuk menatap ke arah orang yang memanggil nama Zico barusan. Setelah Rafa dan Zico tau siapa yang memanggil nama Zico, Zico langsung memutar bola matanya malas sedangkan Rafa tersenyum kearah seseorang itu yang ternyata adalah si Asep.

"Apa!" Jawab malas Zico.

Asep menghampiri Zico dan Rafa. Setelah itu Asep menatap Rafa lalu memberikan Rafa senyuman manisnya. Kini dia berganti menatap Zico yang sedang memandang dirinya dengan datar.

"Eh engga papa cuma mau ngajak ke kelas bareng aja" Balas Asep sambil cengengesan.

Zico menatap temannya dengan jengah lalu tatapannya berganti menatap adiknya. "Raf lo ke kelas sendiri gak papa kan?".

Rafa mengangguk sambil tersenyum. "Iya engga papa kak tenang aja".

Zico mengangguk lalu setelah itu Zico dan Asep melangkah pergi ke kelas mereka yaitu kelas XI IPS 1 sedangkan Rafa pergi berjalan menuju kelasnya yaitu kelas X IPA 2.

Saat berjalan di koridor tak sengaja Rafa berpapasan dengan Refga dan juga Reiyhan yang sepertinya akan pergi ke kelasnya.

Rafa yang menatap Refga tiba-tiba saja jadi takut sendiri karena mukanya yang datar.

Lebih-lebih pada Reiyhan, huh muka Reiyhan benar-benar nyeremin banget menurut Rafa, udah putih, tinggi punya mata berwarna abu-abu dan super duper datar banget expresinya. Kaya jelmaan iblis.

Saat Rafa sedang melamun menatap Refga tiba-tiba yang di tatap malah menyapanya. "Halo".


Rafa seketika tersentak kaget dan entah kenapa sekarag dia gugup. "Eh halo juga kak Refga, kak Reiyhan"

Sapaan Rafa langsung di balas anggukan dan senyuman dari Refga. Sedangkan Reiyhan hanya terdiam menatap Rafa datar membuat Rafa kesal karena sapaannya tidak di balas oleh Reiyhan.

"Rafa ke kelas dulu" Rafa langsung bergegas pamit kepada Refga dan juga Reiyhan karena tiba-tiba saja datang perasaan malas untuk sekedar melihat wajah Reiyhan.

Refga menatap punggung kecil Rafa yang perlahan-lahan menjauh dari dirinya berdiri. "Cantik" Gumam Refga namun masih bisa terdengar oleh Reiyhan.

Reiyhan menyipitkan matanya menatap Refga. "Lo suka dia?".

Refga di buat kaget dengan pertanyaan dari Reiyhan. "Kalo gue suka sama Rafa dan kalo gue engga suka sama Rafa apa ada hubungannya sama lo?" Tanya balik Refga.

Skakmat.

"Engga ada".

Refga tersenyum smirk. "Terus kenapa lo tanya kaya gitu sama gue?"

"Gapapa" Balas Reiyhan singkat.

Karna Reiyhan tahu dia akan di beri tanya-tanya lagi oleh Refga jadi dia langsung bergegas pergi meninggalkan Refga di koridor yang sedang terkekeh melihat punggung Reiyhan yang menjauh.

Kayanya tuh bocah naksir deh sama Rafa. Batin Refga.

√√

Jangan lupa follow instagram author @anivermara

Sampai jumpa di next time dan next part.

_♥_

Continue Reading

You'll Also Like

701K 55.5K 57
[FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU!!!!!!!!] __________________________________________ menceritakan tentang Avraga Cavero Bagaskara, lelaki tampan d...
1.7M 123K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
879K 63.1K 51
17+ "Lo pikir hasil dari berhubungan badan itu, batu kolar?" - Razandra Alvaskara Adzillio. πŸͺπŸͺπŸͺ Razandra Alvaskara Adzillio, seorang lelaki berwaj...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 76.8K 35
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...