REGALDIN [COMPLETED]

Door ismeana21

149K 8.3K 408

Best cover by Callmepi (CERITA DIROMBAK BESAR-BESARAN) Ini tentang Regaldin Redly Andersson. Dengan semua ke... Meer

1. GALDEROZ
2. MURID BARU
3. SERBUK RACUN
4. BERAKHIR
5. TEKA-TEKI BARU
6. PETUNJUK
7. TIPU DAYA
8. PERHATIAN
9. APAKAH BERKHIANAT?
10. KEMBALI
11. PERSIAPAN
12. SURPRISE!
13. PERTEMUAN
14. HARI TANPA TEROR
15. FULL TIME WITH FRIENDS
16. LYLA
17. SAPAAN
18. MANJANYA REGAL
19. MOMEN
20. NGUMPUL SIALAN
21. TEMAN ATAU LEBIH?
22. INSIDEN TAMAN KOMPLEK
23. SOBAT KAMPRET
24. CINTA DAN RAHASIA
25. KISAH BARU
26. HARI KELABU
27. CREEPYPASTA
28. BAD FEELING
Cast pemain!!
Cast Pemain 2!!!
29. GEBI & FRANS
30. REGAL VS ARIANA
31. VANDER DAN JULIO
32. VANDER & JULIO II
33. VANDER & JULIO III
34. JADIAN
35. KENANGAN
36. SHOPPING WITH SYILA
37. BALAP!
38. TAKTIK VANDER
CUAP CUAP
39. PIKIRAN BAR-BAR VANDER
40. BLOOD MISSION
41. SESUATU YANG JANGGAL
42. MISS YOU
43. RAHASIA VANDER
44. MASALAH LING LING
45. DOUBLE V
46. BERITA DUKA
48. HEMATOMA
49. BERKORBAN
PROMOT!
50. PERSAHABATAN BAGAI KEPOMPONG
51. INFORMASI
52. SEBUAH GAMBARAN?
53. BERSAMAMU
54. THE GAME BEGINS
55. SEBUAH AKHIR [END]
EPILOG
REGALDIN 2
Spin Of Vander

47. MAKHLUK HALUS

1.1K 82 5
Door ismeana21

Gelap.....

Semuanya gelap....

Hanya ada satu cahaya diujung sana. Berjalan dengan beribu keraguan. Disepanjang jalan ada saja kejutan. Entah itu teriakan, ledakan, suara tembakan, tangisan, dan kepergian.

Semuanya samar, putih, hitam, dan abu-abu. Kaki tetap berpijak, tapi serasa melayang. Menoleh kebelakang, disana ada orang. Dia tersenyum lebar, lalu menghilang dalam sekejap mata.

Langkahnya terus melaju ketempat sang cahaya. Terlintas pikiran untuk berbalik, tapi kakinya tak bisa dikendalikan. Dia sampai ketempat cahaya. Matanya menangkap siluet seseorang. Seorang perempuan cantik yang menatapnya dengan senyuman. Naas, sebelum perempuan itu mendekat sesuatu membuatnya berdarah. Dia mundur, lalu melambaikan tangan. Diiringi dengan perginya perempuan itu, teriakkan keras menggema keras.

Hitam. Semuanya hitam.

Ada setitik cahaya lilin dari arah barat. Dia mengikuti cahaya itu. Dihadapan cahaya lilin, berdiri seorang lelaki. Lelaki itu menunduk sambil tersenyum. Teriakan itu terdengar lagi. Tapi lebih keras dan memekakkan telinga.

Ada suara dari arah selatan. Dia mengikuti suara itu. Dia terlihat kebingungan. Terus berpikir sambil bergumam tak jelas. Saat sampai disana, dia melihat seorang perempuan yang terduduk. Dia menggoyangkan tubuh perempuan itu. Dia mendongak, sesaat kemudian semua menjadi putih.

Semua memory nya terputar otomatis disekelilingnya. Pertemanan, kisah kasih, tawa, sedih, dan juga..... Kepergian.

Prang!!!

Suara pecahan kaca terdengar nyaring. Cuplikan memory itu hilang tergantikan oleh bayangan gedung tua yang samar-samar. Belum sempat dia berjalan, gedung itu meledak. Sebuah jam terdampar dihadapannya. Jam hijau zamrud, mirip sekali dengan seseorang yang dia kenal.

Apa yang terjadi? Kenapa semuanya kacau?

Dia termenung sambil melihat jam itu tanpa kedip. Sesaat kemudian dia ingat. Jangan itu milik gadisnya. Dia berlari kesana-kemari sambil berteriak memanggil nama gadis itu. Hingga akhirnya dia tiba ditepi jurang yang dalam.

Dor!!

***

Regal terbangun dari tidurnya. Dia mengusap wajahnya kasar. Cowok itu mengambil nafas sebanyak mungkin. Pasokan udara di paru-parunya semakin menipis seirama dengan detak jantungnya yang menggila.

Sialan! Mimpi apa itu?

Regal mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ada sebuah pesan masuk di WhatsA*p nya. Cowok itu menyeringit saat tertera nama Vander yang mengirimnya pesan tersebut.

Vander: Kita hampir dipuncak.

Seperti itu isi pesan dari Vander. Regal semakin bingung. Cowok itu berjalan keluar untuk mencari angin. Padahal sudah tengah malam loh.

Belum sempat Regal keluar, matanya menangkap bayangan seseorang yang berdiri di ujung lorong. Orang itu semakin mendekat. Regal sudah was-was kalau terjadi apa-apa.

Regal menyeringit bingung saat orang itu menunjuk ke kanan. Regal mengikuti arah tunjuk si orang misterius. Rahang nya hampir saja jatuh saat melihat apa yang ada disana.

Ini gue, Damian. Temennya Leon

Seperti itu tulisan yang ada didinding yang ditunjuk Damian dengan ditulis menggunakan darah. Entah darah siapa itu dia juga tak tau. Regal sendiri tak percaya bahwa dia melihat sosok Damian yang berwujud hantu. Cowok itu melihat penampakan Damian, ada sebuah tato bertuliskan namanya di leher hantu itu. Oh ya, Regal jadi ingat bahwa Vander pernah mengatakan Damian itu mempunyai tato di lehernya.

"Mau apa lo?" tanya Regal ragu.

Damian kembali menunjuk kearah barat. Regal mengikuti arah tunjuk hantu itu.

Gue disuruh Evan kesini. Gue disuruh jagain lo sama Syila. Lo tau aja, si Evan itu firasatnya 90% benar

"Si Evan punya firasat apa sekarang?"

Katanya sih lo bakal kejar-kejaran sama seseorang. Si Evan juga ikut

"Shit. Apa lagi ini." Regal mengguyar rambutnya. Sudah runyam otak cowok itu sekarang. "Lalu, mana si Evan?"

Di belakang lo

Regal langsung menoleh kebelakang. Ya, benar kata Leon. Vander tengah berdiri dibelakangnya sambil bersedekap tangan di dada.

"Nekat juga lo kerumah sakit malam-malam begini." sindir Regal pada Vander sahabatnya yang aneh itu.

Vander berdecak. "Gue juga ada alasan kemari."

"Really?"

"Ya, kita lomba lari tepat jam dua belas lebih sepuluh menit." Vander melirik jam tangannya.

Regal menyeringit bingung. Cowok itu melirik jam tangannya. Matanya membelalak. Tepat 3 menit lagi akan menunjukkan pukul 00:10. Regal sudah was-was sekarang.

"Siapa disana?!"

Regal terlonjak kaget saat Vander berteriak. Dia melihat si Evan sudah pasang ancang-ancang akan menghajar orang yang menggangunya itu.

Prang!!

Regal bertambah kaget saat botol kaca lewat pas disampingnya. Rahang cowok itu mengeras pertanda dia sedang marah.

Vander langsung berlari mengejar orang yang melempar botol kaca kearah Regal tadi. Regal juga tak mau kalah. Cowok itu juga tancap gerakan seribu kaki untuk mengejar si pengganggu tadi.

Lorong rumah sakit terasa mencekam saat derap langkah tiga orang yang  berkejaran saling berpacu. Rumah sakit 6 lantai itu bertambah seram saat Regal tak sengaja melihat sosok perempuan yang tersenyum padanya.

Kampret! Banyak setan ternyata dimari!

Regal yang berada di lantai 2 sekarang sudah berada di lantai 5. Tepat nya dikamar mayat. Regal berdiri didepan pintu kamar keramat yang paling anti bagi dirinya itu.

"Van... Si Sisil... Gimana?" tanya Regal dengan nafas terengah-engah.

"Ada Leon. Lo tenang aja." jawab Vander.

Emang kampret si Evan. Vander tanpa takut, tanpa peduli situasi dia membuka pintu kamar mayat yang seharusnya dihindari itu. Regal mengumpat kasar dalam hati.

"Ikut gue."

Regal memberanikan dirinya untuk masuk kedalam sana. Dengan wajah ngeri, Regal terus saja melihat Vander yang tanpa takut itu.

"Lo nggak perlu takut. Gue cuman mau ketemu seseorang." kata Vander kelewat santai.

Ketemu seseorang gundul mu! Ini dikamar mayat Evan!!

Vander berdiri disamping ranjang yang ada di ujung ruangan. Dengan nekat dia membuka penutup mayat yang sudah terbujur kaku itu.

"Keluar, gue mau bicara."

Suasana bertambah tegang saat Vander berbicara dengan mayat seorang perempuan. Regal merasakan ada sesuatu dibelakangnya yang membuat bulu kuduk nya meremang.

Lampu ruangan itu padam. Vander menyalakan senter ponselnya lalu meletakkan ponsel itu di bawah.

Ada apa?

Suara itu terdengar jelas. Regal hampir saja berteriak saat melihat sosok perempuan berambut sepinggang dengan wajah pucat memakai baju hitam berdiri tepat dihadapan Vander.

"Gue mau nanya. Lo bisa lihat sesuatu yang akan terjadi. Benar?"

Ya, apa kau perlu bantuan ku?

Vander mengeluarkan sebuah foto lalu meletakkannya didamping ponselnya. "Lo bisa lihat apa yang terjadi sama orang itu?"

Orang yang ada di foto itu adalah Sora, Ariana, Gebi, dan Frans. Regal semakin bergidik saat dua makhluk berbeda alam itu saling menatap tajam.

Aku bisa melihat, mereka akan menghilang. Selamanya. Dan mimpi yang dialami teman mu itu akan jadi nyata

Regal teringat akan mimpinya tadi. Seketika dia membatu. Mimpi aneh yang sangat mengerikan baginya itu akan jadi nyata? Oh ayolah! Apakah dia harus percaya pada hantu itu?

"Apa semua itu bisa di ubah?" tanya Vander lagi.

Aku tak tau. Kemampuan ku hanya ini. Aku tak bisa merubah takdir

Sosok itu hilang bersama dengan lampu yang kembali menyala. Regal mengusap dadanya lega saat Vander sudah mau keluar dari ruangan menyeramkan itu.

"Lo gila Van! Gue hampir aja jantungan gara-gara lo!" kata Regal kesal. "Dan lo ngapain bawa-bawa gue ke kamar mayat tadi?!"

Vander menatap Regal datar. "Bukan urusan lo."

Damn it! Bolehkah Regal menampar Vander menggunakan kapak? Dia sudah kelewat kesal saat ini. Evan kampret!

"Kita ke atap! Orang yang melempar lo pakai botol kaca tadi ada di atap!" seru Vander. Cowok itu berlari kencang ke atap rumah sakit itu.

Regal mau tak mau harus mengikuti Vander. Kalau saja Vander ini buka sahabatnya, pasti sudah bonyok oleh Regal.

Setelah beberapa menit, Regal dan Vander sudah sampai di atap. Cahaya bulan purnama menjadi alat penerangan mereka. Mata Regal melihat seseorang tengah berdiri di tengah atap itu sambil merokok.

"Siapa lo?" tanya Regal pada orang itu. Dia berbalik. Sekarang Regal tau siapa pengirim orang tersebut.

"Oh, ini gue. Frans. Gimana perasaan lo pas tau cewek kesayangan lo kecelakaan?" tanya Frans tanpa dosa sedikitpun.

Tangan Regal mengepal erat. Cowok itu sedang menahan amarahnya. "Perasaan gue? Coba aja lo pikir sendiri. Lo masih punya otak kan?!"

Frans membuang rokok nya lalu berjalan kearah Regal dan Vander. Cowok dengan kulit eksotis itu menatap Regal remeh.

"Otak gue masih berfungsi. Nggak kayak lo yang udah kadaluarsa itu."

Brukh!

Brukh!

Prang!

Vander memberikan pukulan di tengkuk Frans dan juga memukul kepala cowok itu dengan keramik yang ada didekatnya. Daripada cari masalah mending gue bikin pingsan. Pikir Vander.

Regal menggeram kesal saat Vander membuat mainan nya pingsan. "Gue belum selesai ngomong Evan!"

"Ck, mending lo ketempat Syila. Gue mau pulang. Takut bini gue ngamuk pas tau gue pergi tanpa pamit." Vander membopong Frans seperti karung beras lalu berjalan meninggalkan Regal.

Mau tak mau Regal menuruti. Kalau di bantah, si Evan itu ngamuk. Kalau ngamuk, ya abis sudah si Regal ditangannya.

Regal berjalan pelan menuju ruangan Syila. Disepanjang jalan, dia terus saja memikirkan perkataan hantu perempuan tadi.

Hai! Kamu yang sama Vander tadi kan?

Regal berjingkrak kaget saat sosok yang dia pikirkan tadi sudah berada disampingnya. Perempuan itu menemaninya berjalan disepanjang koridor rumah sakit ini.

Regal menghela nafas lalu mengusap dadanya. Kenapa gue tiba-tiba bisa liat setan sih?! Batin Regal kesal.

"Lo ngagetin gue." kata Regal pada perempuan itu.

Maaf, aku hanya ingin bersamamu

Regal menatap horor hantu itu. "Sama gue? Maksud lo?"

Aku mau jadi penjaga kamu. Jadi teman penjaga kamu

"Ada alasan nya yang buat lo mau jadi penjaga gue?"

Hantu itu mengangguk lalu tersenyum simpul.

Aku hanya ingin kamu sama pacar kamu itu baik-baik saja. Aku tau  suatu saat nanti pasti ada kejadian besar yang merubah segalanya. Aku hanya ingin membantu mu merubah semua itu

Regal mengembuskan nafasnya kasar. Dia menatap hantu perempuan itu dengan tatapan yang sulit diartikan. "Gue udah nggak tau harus buat apa lagi biar masalah ini selesai. Gue sih oke-oke aja kalau lo mau bantu gue. Tapi apa bisa dipercaya?"

Ya, kamu bisa mempercayai ku. Kalau masih tak percaya, kamu bisa tanya Vander

Regal hanya mengangguk. Cowok itu melanjutkan perjalanannya menuju ruangan Syila tanpa peduli sosok perempuan tadi yang masih mengikutinya. Dia juga merasa aneh saat mendapat penjaga seperti perempuan itu. Regal harap, perempuan itu benar-benar ingin menjaganya dan juga Syila.

"Punya kodam itu rasanya gimana? Penasaran gue."

–Regaldin Redly Andersson–

TBC
—————————————————

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

281K 13.2K 81
Warning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa c...
288 173 21
Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis bernama Amara Sabilasya "Hari ini lo pacar gue!! Milik gue!! Amara Sabilasya Argantarayza tepat hari ini...
ElgaZa Door Saha Ria

Mysterie / Thriller

31K 2K 34
(DILARANG PLAGIAT!!!) (FOLLOW DULU DONG!!) Elgara Alexander Graham harus menikahi seorang gadis bernama Zahra Aurelia Rahman. Mereka menikah bukan ka...
680K 83.4K 55
❝Andai waktu bisa berputar kembali❞ __________________________________ ⚠️CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN⚠️ Highest rank! #1 in Rano #1 in Trou...