REVANO

By slljuuwww_

129K 11.6K 7K

[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]📍 Namanya REVANO WILLIAM, Siapa yang tidak mengenal laki-laki beralis tebal ini... More

>PROLOG<
1. THE RANKED [basketball]
2. RUANG UKS
3. DAPAT HUKUMAN
4. BIMBINGAN KONSELING
5. SYARAT DAN ANCAMAN
6. KABUR?
7. PRIA BAIK
8. MENCARI KEYLA
9. DIPAKSA
11. RUMAH BELLA
12. BACK TO SCHOOL
13. INVITATION TO MATCH
14. BASKETBALL MATCH
15. MALL
16. RUMAH SAKIT?
17. RUMAH SAKIT (2)
18. INCIDENT?
19. CHARGER KEYLA
20. DI SEKOLAH [Bella kenapa?]
21. LORONG SEMPIT
22. KEYLA HILANG
23. MANUSIA BERTOPENG
24. I'M HERE!
25. 2 HEROES
26. WAKE UP
27. MARTABAK SPECIAL
28. PERMAINAN REVANO
29. INDRA'S HOME
30. THE RESTAURANT
31. REVANO VS INDRA
32. REVANO CRYING?
33. BARRA DAN KEYLA
34. INDRA KOMA?
35. KENYATAAN?

10. PERGI DARI RUMAH?

3.6K 376 162
By slljuuwww_


HAI GAES? GIMANA KABARNYA? MALMING KALIAN DI TEMENIN NIH SAMA VANO HEHEH.

ADA YANG KANGEN VANO NGGA NI? UDAH LEBIH 1 MINGGU LHO GA UP XIXI

MAAF YAW KLO TERLALU LAMA, SOALNYA AKU LAGI MARATOM DARING:😀

YODAH GOSAH BNYAK BACOT XIXI.

ENJOY THE STORY!

HAPPY READING!

***


Saat ini Keyla tengah berbaring di kasur Queen-Sizenya. Ia sedang memainkan ponselnya. Tak lupa ia selalu mengunci pintu kamarnya.

Saat dirinya beranjak mengambil cemilan favoritnya di sebuah meja kecil yang terletak persis di samping meja belajarnya, tiba-tiba ada suara ketukan pintu, yang membuat langkahnya terhenti.

'Tok! Tok! Tok!'

Pandangan Keyla beralih pada pintu kamarnya. Ia sudah tau siapa yang mengetuk pintunya itu. Siapa lagi kalau bukan Revano? Karena, dirumah ini hanya ada dia dan Vano saja, tidak mungkin ada orang lain.

"Dee?! Buka pintunyaa!" suara Vano sedikit teriak dari luar sana.

Keyla berusaha menelan salivanya, kali ini jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Ia takut mendengar suara itu, apalagi suara itu memerintahkannya untuk membukakan pintu.

"Duhh buka ngga ya?" tanyanya pada diri sendiri dengan suara yang sangat pelan sampai-sampai tak ada yang bisa mendengarnya.

"Dee— Gue tau lo ada di dalem! Mau gue dobrak atau bukain?!" ancam Vano, membuat Keyla segera berlari kecil menuju pintu.

Saat ini Keyla berada tepat di dekat pintu. Saat jarinya mulai memutarkan kunci dan selot pintu itu dan pintu itupun terbuka. Menampakkan wajah tampan dan licik seorang Revano tengah berdiri tegap memandang Keyla dengan senyum smirk nya.

"Ma—mau ngapain kak?" tanya Keyla grogi.

"Gue mau lo," jawab Vano santai, tanpa merasa berdosa. mendengar itu Keyla hanya mengernyit bingung.

"Tengah malem nanti ke kamar gue! pake baju yang sexy!" suruhnya membuat Keyla melotot memandangnya.

"Engga kak! Keyla gamauu!" Keyla membranikan membantah. Padahal dalam hatinya ia sangat takut bila berhadapan dengan iblis di hadapannya ini.

Vano yang mendengar bantahan itupun memajukan langkahnya mengikis jarak antara dirinya dan Keyla. Keyla pun memundurkan langkahnya. Saat Vano sudah berada di dalam, ia menutup pintu itu dengan kasar.

'Bukkk!'

"K—kak pliss jangan mendekat" pinta Keyla lirih. Ia terus mundur. karena, Vano terus memojokkan dirinya.

Saat tubuh Keyla telah terpentok di tembok, Vano memincingkan wajahnya dengan senyuman smirk khasnya.

Jantung Keyla macam berhenti bergetar kali ini. Bagaimana tidak? Sekarang mereka sudah tak berjarak. Vano mengunci kedua tangan Keyla, dan mendekatkan bibir tebalnya ke telinga kanan Keyla.

"Yakin lo nolak? Kalau lo nolak tengah malem—berarti sekarang ajah ya?" tanya Vano berbisik dengan Sexsualnya, membuat bulu kudup Keyla berdiri. Keyla terus memejamkan matanya, ia tak membalas perkataan kakaknya ini. Karena, ia takut dan gugup.

"Sepertinya kamu suka kalau kakak bermain kasar" timpal Vano lagi. Membuat Keyla semakin terpojok dan tidak mau membuka mulut.

"JAWAB KEY! MAU ATAU TIDAK!" tanya Vano membentak Keyla. Membuat Keyla sedikit kaget. Ia perlahan membuka mata, dan mencoba menjawab. Sepertinya, Vano sangat membutuhkan jawaban dari adiknya ini.

"I—iya kak, Ke—Keyla mau," pasrah Keyla, dan lagi-lagi mendapat senyuman Smirk dan tatapan licik dari Vano. Tatapan yang selama ini Keyla benci dari seorang Revano.

Vano segera pergi meninggalkan adiknya ini, membuka pintu dan menutupnya dengan sedikit membanting.

Keyla–pun perlahan menangis dan perlahan berjongkok dengan punggung yang terus menempel di tembok itu.

"Hiks, Hiks... Kenapa kakakku bersikap seperti itu.. Hiks," tangisnya tersedu-sedu sambil menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Saat dirinya sudah mulai tenang, Ia-pun mulai berdiri dan berjalan dengan gontainya menuju jendela. Saat dirinya duduk di kursi itu ia termenung mengingat seseorang.

"Ndraa... Hiks, kenapa kamu percaya dengan perkataan kakakku? Aku ini wanita baik-baik. Semua yang dikatakan kakakku iti bohong.. hiks," tangisnya lagi.

Keyla sangat tak percaya, kalau Indra dengan semudah itu mempercayai omongan kakak iblisnya itu. Keyla frustasi sekarang! Bagaimana bisa ia melewati malam ini? Apa yang ingin Vano lakukan dengannya? Sungguh! Keyla tak mau hal yang tak diinginkan terjadi pada dirinya.

"Ayahh?... Bunda?... Kalian kapan pulang..? Keyla butuh kalian, Keyla mau di peluk sama bunda, hiks..." lirihnya.

Dan saat itu-pun ia berhenti menangis. Karena, ada satu hal yang ia ingat. Ya! Sebuah rencana yang konyol! Tapi, mungkin bisa membantunya untuk selamat malam ini.

Ya! Kabur dari rumah.

"Haruskah aku pergi dari rumah terkutuk ini? Nanti bagaimana kalau kak Vano semakin murka kepadaku?" tanyanya pada diri sendiri.

"Ngga! Aku ngga boleh kabur dari sini! Karena,  aku sudah berjanji dengan Vano. Tapi—" Keyla menggantung ucapannya sendiri, ia membatin, 'Aku harus pergi dari rumah ini! Untuk menjauhi Vano! Aku harus bisa menghindar darinya! Ya! Kaburlah hal yang harus ku lakukan saat ini!' batinnya berambisi.

Walaupun Keyla berambisi ingin kabur dari rumahnya. Tetap saja, rasa takut kepada Vano belum terbayar.

"Tapi—kalau kabur aku harus kemana?" tanyanya kembali.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di benak Keyla, " Hah! Iyaa aku karumah Bella saja!" semangatnya.

"Tapi—aku harus pergi lewat mana?" bingungnya, "mungkin jendela ini adalah jawabannya?" lanjutnya.

Keyla berniat kabur lewat jendela kamarnya. saat ini dirinya berusaha ingin melompat dari lantai dua. Tapi, ia sangat takut untuk melompat. Jadi, bagaimana? Mau gimana lagi? Tidak ada jalan keluar lagi. Kalaupun ada apa ia harus turun kebawah melewati pintu depan? Sungguh! Itu ide yang konyol! Mau tidak mau Keyla harus melompat.

Dirinya agak susah untuk kabur melalui jendela yang cukup sempit itu, hingga dia sedikit memekik. Karena, tubuhnya yang terlalu besar.

Tidak ralat! Bukan tubuhnya yang besar. Namun, body Keyla–lah yang terlalu modis bak model.

"Duhh.. Kenapa sempit sekali sihh!" geramnya pelan, agar tidak ada yang mendengar. lebih tepatnya agar Vano tak mendengat. Karena, kamarnya dengan kamar Vano persis bersebelahan.

1

2

3

Dan—

"Aduhh!" Keyla memekik kesakitan. Karena kedua dengkulnya mengenai tanah yang berpasir. Maka dari itu, keduanya lecet. Ia-pun bangkiz dan langsung menggesekkan kedua telapak tangannya yang cukup kotor.

Keyla segera bangkit dari tempat itu, berlari kecil menuju garasi yang seakan-akan tengah mencegahnya keluar. Bagamana tidak? Garasi itu kini sudah di kunci dengan gembok. Sungguh! Keyla merasa hari ini ia sangat apes!.

"Ihh! biasanya jam segini belum dikunci!" geramnya mengacak rambut frustasi.

Karena, garasi itu terbilang lumayan pendek. Tapi, tak juga terbilang tinggi. Keyla berpikir ia harus memanjatnya. Sungguh! Selama ini Keyla tak pernah melakukan pemanjatan! Mau di pohon apalagi di sekolah! Ia tak pernah.

"Apa bisa aku manjat garasi ini?" bingungnya, "Yaa—mau gimana lagi Key? Demi keselamat kamu," lanjutnya meyakinkan diri.

***

Indra Mahesa

Saat ini Indra tengah duduk di pinggiran kasur King-sizenya. sedari tadi, saat ia meninggalkan Keyla di taman Mall dirinya tak bisa tenang, ia khawatir dengan Keyla, dan terus memikirkan gadis itu.

"Tadi siapanya Keyla ya? Kok dia bisa ngomong kek gitu?" tanya Indra penasaran. Banyak sekali pertanyaan yang muncul di benak Indra, dan Indra sangat membutuhkan jawabannya.

"Kenapa tadi gue percaya aja sih! Siapa tau itu orang jahat kan? Kenapa pikiran gue buntu?!" geramnya.

Ia bergumam, "emm... Apa itu dia ya? Yang membuat Keyla pingsan dijalan waktu itu? Hah! Gamungkin! Tadikan gue denger orang itu manggil Keyla adee.. Trus Keyla manggil cowo itu kakak, berarti dia saling kenal kan? Ohh.. Apa itu kakak kandungnya? Ngga! Ngga mungkin! Mana ada kaka kandung sekasar itu sama adiknya sendiri? perempuan pula adiknya. Trus siapa dong? Ahkkkk!" teriaknya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Indra merasa seharusnya ia tak langsung pergi tadi. Kalau terjadi apa-apa dengan Keyla sungguh! Indra merasa bersalah. Ia harus mencari Keyla malam ini!

***

Flashback off

Keyla tengah berjalan gontai dipinggir jalan. Ia sendiri! Benar-benar sendiri, Ia tak tahu lagi harus kemana.

Pandangan yang lurus sangat berfokus pada satu titik, wajah yang yang terlihat lesu, membuktikan bahwa ia tak sedang baik-baik saja.

Ia terus berjalan, hingga semilir angin malam yang berhembus ke kulit dan seakan membelai rambutnya yang terurai panjang. Memakai kaos lengan pendek berwarna Baby pink dan celana levis pendek sedengkul membuat ia terasa sedikit kedinginan. Tangannya yang dilipatkan pada dadanya dan sesekali menggesekkan telapak tangannya agar sedikit lebih hangat.

Walaupun ini sedikit buruk. Namun, Keyla merasa ini adalah ketenangan, Ia suka kesepian. Ia duduk di kursi taman yang lumayan panjang dan berlanjut merebahkan tubuhnya di kursi itu. Kakinya sedikit menekuk. Karena, kursi itu tak sepanjang tubuh Keyla. Dan pada saat dirinya mencoba memenjam kan mata. Ada suara teriakkan yang memanggilnya.

"KEYLAA??!!"

***

TBC!

HI GUYS! GIMANA SAMA PART INI? PASTI BANYAK YANG KOMEN AH NGEGANTUNG WKWK:

BTW KALIAN TIM YANG MANA? VANO-KEYLA / INDRA-KEYLA? COMENT YAW!💚

FOLLOW JUGA:

IG: @slljuuazzz_
WP: azzhyyuw_

SEE YOUU NEXT CHAP!🐣

TBC!












Continue Reading

You'll Also Like

5.7M 243K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
433K 27.7K 53
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANG🤭 Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...
6.3M 143K 40
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
597K 66.7K 8
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...