SOULMATE [Completed]

By dairyymilk

41.9K 5.5K 5.4K

Siapa yang bilang friendzone itu enak? Friendzone itu capek, friendzone itu harus bisa nahan cemburu, friendz... More

Prolog๐ŸŒธ
chapter 1๐ŸŒธ
chapter 2๐ŸŒธ
Chapter 3๐ŸŒธ
chapter 4๐ŸŒธ
chapter 5๐ŸŒธ
Chapter 6๐ŸŒธ
Chapter 7๐ŸŒธ
Chapter 8๐ŸŒธ
Chapter 9๐ŸŒธ
chapter 10๐ŸŒธ
chapter 11๐ŸŒธ
Chapter 12๐ŸŒธ
Chapter 13๐ŸŒธ
Chapter 14๐ŸŒธ
Chapter 15๐ŸŒธ
Chapter 16๐ŸŒธ
Chapter 17๐ŸŒธ
Chapter 18๐ŸŒธ
Chapter 19๐ŸŒธ
Chapter 20๐ŸŒธ
Chapter 21๐ŸŒธ
Chapter 22๐ŸŒธ
Chapter 23๐ŸŒธ
Chapter 24๐ŸŒธ
Chapter 25๐ŸŒธ
Chapter 26๐ŸŒธ
Chapter 27๐ŸŒธ
Dairyymilk ๐ŸŒธ
Chapter 28๐ŸŒธ
Chapter 29๐ŸŒธ
Chapter 30๐ŸŒธ
Chapter 31๐ŸŒธ
Chapter 33๐ŸŒธ
Chapter 34๐ŸŒธ
Chapter 35๐ŸŒธ
Chapter 36๐ŸŒธ
Chapter 37๐ŸŒธ
Chapter 38๐ŸŒธ
Chapter 39๐ŸŒธ
Chapter 40๐ŸŒธ
Chapter 41๐ŸŒธ
Chapter 42๐ŸŒธ
Chapter 43๐ŸŒธ
Chapter 44๐ŸŒธ
Chapter 45 ๐ŸŒธ
SOULMATE ๐ŸŒธ
Bonus Chapter ๐ŸŒธ
Epilog ๐ŸŒธ
Alya Rizky ๐ŸŒธ
I just....

Chapter 32๐ŸŒธ

612 76 134
By dairyymilk

Tak perlu lagi mengungkapkan bagaimana rasanya, airmata itu cukup memperjelas apa yang terjadi.
.
.
.
.

Pagi-pagi sekali Alya sudah bangun. Hari ini dia ada janji dengan Rizky. Meski chat terakhirnya hanya centang biru, tapi Alya tidak mau berpikir yang aneh-aneh.

Alya memilih dress orange selutut dengan rambut ia biarkan tergerai indah. Alya sengaja sedikit memoles wajahnya, jujur ia sudah tidak sabar untuk bertemu kekasihnya itu. Tak lupa juga ia pakai kalung berliontin bunga, yang Rizky berikan padanya saat hari ulang tahunnya.

Setelah itu ia sambar Sling bag yang tergantung dikastok kamarnya. Dan tanpa ba-bi-bu lagi, Alya langsung menuju taman dekat apartemennya.


°•°•°•      •°•°•°


Dari kejauhan, Alya sudah bisa melihat pria berjaket jeans sedang duduk dikursi taman dengan posisi membelakanginya. Sesekali pria itu melihat ke arah jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Seperti sedang menunggu seseorang, mungkin menunggu dirinya?

Alya berjalan dengan sangat hati-hati tanpa suara, bermaksud untuk memberinya kejutan. Dan ketika jaraknya sudah dekat, Alya memeluk Rizky dari belakang membuat Rizky sedikit tersentak.

"HAIIII" sapa Alya dengan suara yang nyaring seraya melepaskan pelukannya.

Rizky bangkit dari duduknya dan menatap Alya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kamu apakabar?" Alya menggenggam lengan Rizky.

Rizky melihat ke arah tangannya yang digenggam oleh Alya. Dan secara perlahan, tangannya mulai melepaskan genggaman tangan itu. Alya yang melihatnya mengernyit bingung. Ada apa dengan Rizky?

"Heyy, kamu ga kangen aku gitu?" Tanya Alya sekali lagi.

Rizky diam tanpa bersuara, dan hanya memandangi wajah Alya dengan tatapan yang lagi-lagi sulit Alya artikan. Kemudian tanpa aba-aba, Rizky meraih tengkuk leher Alya dan mendaratkan bibirnya pada bibir tipis Alya. Alya tadinya tersentak kaget, namun setelah itu ia ikut memejamkan matanya.

"First kiss gue?" Batin Alya.

Lalu setelah melepaskan ciuman itu, Rizky menunduk dengan raut wajah antara bingung dan sedih, "Gue mau ngomong sesuatu"

Tunggu, kenapa suasana ditaman ini tiba-tiba berubah? Sepi, sunyi tak ada suara. Angin berhembus menembus pori-pori kulitnya sampai membuat matanya memanas, bahkan sebelum Rizky mengatakan apa-apa. lalu entah bagaimana tadinya, perasaan tak enak itu kembali muncul dibenaknya. Bersamaan dengan terlintasnya kemungkinan-kemungkinan negatif yang akan terjadi padanya hari ini.

"A--apa?"

Alya menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga karna angin yang menerpanya, tanpa izin menyapu rambutnya hingga menutupi wajah.

"Kita---" ucap Rizky menggantung, membuat Alya yang menunggu lanjutan kalimat itu, merasa gelisah sekaligus khawatir.

"Kita gabisa lanjutin hubungan ini"

Degg---

Benar saja apa yang ditakutkan oleh Alya terjadi. Satu kalimat singkat itu sukses membuat jantung Alya seolah berhenti berdetak. Lalu matanya mulai berkaca-kaca siap menumpahkan air yang masih tertampung di pelupuk matanya.

"Ta--tapi kenapa?" Ucap Alya dengan terbata.

"Harus gue sebutin alasannya?"

Alya hanya diam, air mata itu mulai turun membasahi pipinya. Dengan cepat ia usap pipinya tidak mau terlihat seperti wanita yang cengeng.

"Selama ini gue selalu nyari orang yang benar-benar sejalan sama gue--"

Ia tatap bola mata itu dengan intens sambil menunggu kalimat menyakitkan yang akan dikatakan Rizky.

"Dan orang itu bukan lo"

Tess..

Alya tak mampu berkata-kata lagi. Mungkin tetesan air mata yang mulai deras itu sudah bisa mengungkapkan bagaimana perasaannya saat ini. Hancur! Itulah rasanya. Tolong bangunkan Alya dan bilang kalau ini hanya mimpi, tolong beri tau Alya kalau ini hanya becanda.

"Boong! ini becanda kan?" Tanya Alya dengan suara yang parau.

"Bukannya itu udah jelas?"

"Kalo gitu gue balik" lanjutnya sambil berbalik arah, lalu melangkahkan kakinya bermaksud pergi dari taman itu.

Alya mengepalkan tangannya kuat, menahan semua rasa sesak yang kini menyelimutinya. Jujur perasaannya saat ini seperti hancur berkeping-keping. Jujur ia sedang tidak baik-baik saja. Alya masih tidak mengerti kenapa Rizky tiba-tiba seperti ini. "Ayolah Alya jangan menunduk, air mata itu akan jatuh lagi" Batinnya.

"Kyy"

Rizky yang berada tiga langkah di depannya, menghentikan langkahnya ketika suara sendu bercampur isakan yang terdengar menyakitkan itu memanggilnya. Lalu ia membalikkan badannya, kembali menatap gadis yang sedang menatapnya dengan tatapan kecewa.

"Buat apa gue jalanin hubungan ini kalau gue ga bahagia?"

" Sama aja boong kan?"Lanjut Rizky sambil memasukkan satu tangannya pada kantong celana.

Alya memberanikan diri untuk melihat wajah itu lebih dekat, kalimat itu memang terdengar menyakitkan. Namun saat Rizky yang mengatakannya, rasa sakit itu bertambah berkali-kali lipat.

Jika selama ini Rizky tidak bahagia bersamanya, apa arti tawa itu? Apa arti senyuman itu? Apa arti perlakuan manisnya selama ini? Sakit sekali rasanya. Jadi selama ini hanya Alya yang menjalani hubungan ini? Konyol sekali.

Alya semakin mengeratkan genggamannya pada ujung dress itu sambil menggigit bibir bawahnya, berusaha mengendalikan suara yang membuat dirinya terdengar seperti orang lemah. Banyak sekali pertanyaan yang ingin Alya lontarkan, tapi bibirnya seperti terkunci dan yang keluar dari mulutnya hanya suara isakan.

"Gg--gue ss-siap per--gi" ucap Alya dengan nada yang bergetar.

Rizky berjalan mendekati Alya, lalu tangannya terulur menepuk pelan pundak Alya lalu mengatakan "Bagus deh, jaga diri Lo baik-baik" ucapnya sambil tersenyum miring.

"Anggap aja ciuman tadi, hadiah perpisahan dari gue"

Alya kembali menatap manik coklat yang biasanya selalu memancarkan kehangatan itu, namun nihil! Hari ini Alya tidak bisa menemukannya, yang ada hanya sorot mata seperti yang menatapnya kasihan. Tuhan tolong hentikan waktu sebentar saja, Alya ingin memandangi wajah ini lebih lama, mungkin bagi Alya ini untuk terakhir kalinya.

Lalu Rizky membalikkan badannya dan mulai melangkahkan kakinya untuk meninggalkan taman itu beserta gadis yang sudah ia hancurkan hatinya.

"Gue punya 1000 alasan untuk mundur dan pergi dari hidup lo"

Tapi untuk bertahan, gue cukup punya satu alasan"

"karna gue percaya sama Lo ky"

"Dan sekarang alasan itu ilang, jadi buat apa gue bertahan disini?" Batin Alya.

Ingin sekali Alya mengatakan kalimat itu, tapi pita suaranya seperti tercekat dan tak mampu mengatakan apa-apa.

Lihatlah pria itu, bahkan dia hanya menatap ke depan tanpa ingin melihat ke belakang untuk menatapnya yang terakhir kali.

Dan sekarang Alya hanya bisa menatap punggung Laki-Laki itu yang semakin lama semakin menjauh lalu menghilang di persimpangan jalan itu.

Setelah pria itu pergi, Alya terjatuh lemas di rerumputan hijau itu sambil menatap ke depan dengan mata kosong. Tanpa komando, airmata itu kembali jatuh. Rasanya seperti mimpi, hubungannya dengan pria itu lenyap dalam satu hari.

Tangan kanannya memegang dadanya, jantungnya masih berdetak begitu cepat. Dan dibagian sini terasa sakit sekali seperti ditusuk-tusuk oleh jarum.

Setelah itu tangan Alya beralih pada kalung berliontin bunga yang masih melingkar dengan cantik di lehernya.
Alya tarik kalung itu bersamaan dengan jatuhnya air mata yang tak henti-hentinya menetes, ia tatap sekali lagi kalung yang ada ditangannya dengan nanar sambil tersenyum kecut.

"Satu orang lagi bertambah. orang yang sangat gue percayai, namun berakhir dengan kekecewaan." Batinnya.

.
.
.
.

Aku gamau ngomong apa-apa lagi karna chapter ini nyesek:(

Haruskah malam ini aku double update?

7 Agustus 2020

Continue Reading

You'll Also Like

802K 11K 25
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
526K 19.7K 33
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
TARUHAN By asem

Fanfiction

632K 51.7K 70
[17+]Bagi Mikaya, Jeffriyan adalah kesalahannya. Dan bagi Jeffriyan, Mikaya hanya sebatas wanita taruhannya.
220K 11.8K 35
Cerita ini bisa dibaca sambil kedip:v Gak percaya? Coba aja^.^ "Mungkin aku saja yang menganggap hubungan ini ada. Kamu tidak!" Cerita ini aku persem...