SOULMATE [Completed]

By dairyymilk

41.8K 5.5K 5.4K

Siapa yang bilang friendzone itu enak? Friendzone itu capek, friendzone itu harus bisa nahan cemburu, friendz... More

Prolog๐ŸŒธ
chapter 1๐ŸŒธ
chapter 2๐ŸŒธ
Chapter 3๐ŸŒธ
chapter 4๐ŸŒธ
chapter 5๐ŸŒธ
Chapter 6๐ŸŒธ
Chapter 7๐ŸŒธ
Chapter 8๐ŸŒธ
Chapter 9๐ŸŒธ
chapter 10๐ŸŒธ
chapter 11๐ŸŒธ
Chapter 12๐ŸŒธ
Chapter 13๐ŸŒธ
Chapter 14๐ŸŒธ
Chapter 15๐ŸŒธ
Chapter 16๐ŸŒธ
Chapter 17๐ŸŒธ
Chapter 18๐ŸŒธ
Chapter 19๐ŸŒธ
Chapter 20๐ŸŒธ
Chapter 21๐ŸŒธ
Chapter 22๐ŸŒธ
Chapter 23๐ŸŒธ
Chapter 24๐ŸŒธ
Chapter 25๐ŸŒธ
Chapter 26๐ŸŒธ
Chapter 27๐ŸŒธ
Dairyymilk ๐ŸŒธ
Chapter 29๐ŸŒธ
Chapter 30๐ŸŒธ
Chapter 31๐ŸŒธ
Chapter 32๐ŸŒธ
Chapter 33๐ŸŒธ
Chapter 34๐ŸŒธ
Chapter 35๐ŸŒธ
Chapter 36๐ŸŒธ
Chapter 37๐ŸŒธ
Chapter 38๐ŸŒธ
Chapter 39๐ŸŒธ
Chapter 40๐ŸŒธ
Chapter 41๐ŸŒธ
Chapter 42๐ŸŒธ
Chapter 43๐ŸŒธ
Chapter 44๐ŸŒธ
Chapter 45 ๐ŸŒธ
SOULMATE ๐ŸŒธ
Bonus Chapter ๐ŸŒธ
Epilog ๐ŸŒธ
Alya Rizky ๐ŸŒธ
I just....

Chapter 28๐ŸŒธ

671 89 121
By dairyymilk

Jika ditakdirkan untuk bersama, akan ada masanya kita bukan hanya dipertemukan tapi juga dipersatukan.
.
.
.
.

Menjelang tahun baru, Alya tidak ikut pulang ke rumah orang tuanya yang ada di Bandung. Ia memilih tetap di Jakarta. Alya merasa belum siap menemui orang tuanya, terlebih lagi sama mamahnya setelah kejadian hari itu.

Memang salah melarikan diri dari masalah, tapi Alya butuh waktu untuk sendiri. Toh tiap tahunnya tidak ada yang spesial, ia hanya menonton tv atau berdiam diri dikamar ketika tahun baru tiba. Jadi apa bedanya?

Dan saat ini Alya sedang bersantai-santai ria dikasurnya. Aroma bubble gum dari kamarnya, menyeruak di Indra penciumannya. Tak ada yang berubah dari gadis itu, sejak SMP ia selalu menyukai wangi ini.

Tersemat rapi ditelinganya sebuah earphone berwarna biru muda. Yang membuat pemiliknya sekali-kali bersenandung kecil mengikuti lagu yang ia dengar.

Tapi setelah itu, gadis dengan bibir tipis itu berdecak ketika musiknya berhenti dan tergantikan oleh nada dering yang menandakan ada telepon masuk.

Ikyyy Ganteng is calling

Bibirnya mengulas senyum. Sudah berapa lama nama kontak ini menghilang dari ponselnya?

"Apakah benar ini dengan saudara Alya Arezka?"

Alya tertawa renyah mendengar suara Rizky yang sengaja dibuat-buat.

"Iyaa kenapa ahaha"

"Selamat sore, saya dengan Rizky Afandi putra. Bertujuan mengundang saudari Alya untuk hadir di rumah saya untuk pesta barbeque nanti malam. Apakah saudari bersedia?"

Alya semakin tertawa terbahak bahak mendengar Rizky yang terus-terusan berbicara seolah menjadi MC.

"ckk ketawa aja terus.. jawab dong bersedia apa ngga"

"Iyaiyaa mau"

"Ok gue otw jemput Lo"

"Ehh.. tapi gw belum man--"

Tuut tuut

"Di" lanjutnya sambil menghela nafas panjang.

🌸.🌼.🌸.🌼

Setelah menempuh perjalanan dalam waktu 20 menit, akhirnya motor Rizky sampai pada halaman rumahnya. Setelah melepaskan  helmnya, Rizky berjalan lebih dulu ke dalam rumahnya. Meninggalkan Alya yang masih kesusahan membuka kaitan helm.

"BUNDAA RIZKY BAWA MBA TROLLY NIH" teriak Rizky yang terdengar jelas di Indra pendengarannya. Alya mencebikkan bibirnya, apa katanya? Mba trolly? Yang benar saja.

Sudah 3 menit Alya berkutat dengan pengait helmnya, tapi tak kunjung bisa. Sampai akhirnya Rizky kembali ke teras rumahnya, disusul oleh bunda Mona yang mengekor dibelakangnya.

"Daritadi gabisa buka helm?"

"Bisaa!! Cuma susah aja"

"Astagfirullah dasar anak TK" ucap Rizky yang langsung membantu Alya melepaskan kaitan helmnya. Kemudian ia lepas helm itu, lalu mengacak-acak rambut Alya yang awalnya sudah berantakan karena helm tadi.

"Ih tuhkan jadi berantakan rambutnya" Alya sedikit merapikan rambutnya. Sedangkan Rizky hanya tertawa mengejek.

"Ya Allah ky bunda kira siapa, cantik gini ko dipanggil mba trolly"

"Iya tuh bunda, Rizky emang ngeselin"

Setelah itu bunda Mona mempersilahkan Alya masuk. Dan Rizky secara tiba-tiba merangkulnya dari belakang sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

Tanpa sadar, Alya berjalan mengikuti Rizky yang mulai naik ke tangga.

"Ko Lo ngikutin gue si?"

"Hah?" Ucap Alya melongo.

"Lo mau ikut gue ke kamar?"

Alya hanya mengernyitkan dahinya terlihat berpikir. Benar juga, untuk apa Alya mengekor?

"Udah yuk, Lo kebanyakan mikir" ucap Rizky seraya menarik lengan Alya.

"BUNDAAA JANGAN KE KAMAR IKY YA!!" Lanjutnya sedikit berteriak.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Alya duduk ditepi kasur Rizky, setelah ia melihat-lihat kamar bernuansa monokrom yang terlihat rapih itu.

Rizky melempar ponselnya ke kasur dekat Alya duduk. Alya menatap Rizky dengan bingung.

"Tuh gue ada game masak-masakan baru. Kalo mau maen, tinggal cari aja di hp gue" Alya terkekeh dan tiba-tiba teringat dulu kalau jamkos, ia sering main game masak-masak diponsel Rizky. Ternyata laki-laki itu masih mengingatnya.

"Gue mandi dulu" lanjutnya. Dan Alya hanya mengangguk lalu mulai asik dengan ponsel Rizky.

Saat sedang asik-asiknya Alya main game, tangannya tak sengaja menekan tombol kunci pada ponsel Rizky. Sial! Alya tidak tau kata sandinya. Lalu ia berjalan kearah kamar mandi yang ada diujung kamar itu.

"RIZKYY HPNYA KE KUNCII"

"Lah terus?"

"Kata sandinya apa?"

"Satu sampe seratus"

"HAH?"

"SATU SAMPE SERATUS"

Alya mencoba mengetikkan angka dari 1 sampai seratus, tapi kunci layar itu tak kunjung terbuka. Sampai akhirnya pria berbadan tegap itu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya.
Alya yang melihatnya sontak menutup mata.

"RIZKYYYYY"

"Apasi brisik Lo!"

"Cepet pake baju!!"

Tanpa mendengarkan perkataan Alya, Rizky berjalan mendekat.

"Kenapa? Lo terpesona sama gue hm?"

"CEPET PAKE BAJU!! GUE TERIAK NIH"

"Padahal seneng kan lu liat aurat gue"

Setelah merasa kondisi aman, Alya membuka matanya. Dan menyodorkan ponsel Rizky yang masih terkunci itu.

"Kata sandinya apa si?"

"Dibilangin satu sampe seratus"

"UDAH GUE COBA TAPI TETEP GABISA KYYY!!"

"Ini bisa" ucap Rizky santai sambil menunjukkan ponselnya.

"Loh tadi gabisa ko"

"Kata sandinya satu sampe seratus Alya Arezka. SATU SAMPE SE RA TUS"

Alya menepuk jidatnya sambil menghela nafas panjang. Ternyata yang Rizky maksud hanya kata "satu sampe seratus" bukan angka. Boleh tolong ditampol ni anak? :)

"Jangan bilang Lo ngetik angka dari 1 sampe 100?" Ucap Rizky yang terkekeh sekaligus gemas pada gadis yang sedang mengerucutkan bibirnya saat ini.

"Tau ah"

"Pfftt.. bego" cibirnya sambil mengunyel-ngunyel pipi Alya.

•🌸•🌼•🌸•🌼•

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, tapi petasan sudah terdengar bersahutan sejak tadi. Rizky, Alya, bunda Mona dan Reyhan ayahnya Rizky sudah terlihat sibuk menyiapkan panggangan, jagung, dan juga dagingnya.

Rizky dan ayahnya bertugas menyalakan api dipanggangan itu. Sedangkan Alya dan bunda Mona sibuk menyiapkan bahan-bahannya.

Alya terlihat sangat bahagia, pasalnya baru kali ini ia ikut merayakan tahun baru seperti orang lain. Rizky hanya 2 bersaudara. Kakanya perempuan dan sudah menikah, sayangnya ia tak bisa ikut dipesta barbeque ini. Keluarga Rizky terlihat sangat hangat dan harmonis. Alya yang melihatnya, merasa ada sedikit rasa iri dalam hatinya. Andai saja mamah dan papahnya bisa membuang rasa ego itu secuil saja, mungkin Alya akan sangat bahagia.

Setelah cukup lama berkutat dengan panggangan, akhirnya merekapun makan dengan lahap dihalaman belakang rumah Rizky. Dengan diselingi candaan, menambah suasana yang terasa sangat menyenangkan.

Dan tak terasa waktu sudah hampir menunjukkan tengah malam, yang artinya sebentar lagi Alya akan menyaksikan malam pergantian tahun itu.

"Rizky, Alya, bunda sama ayah masuk dulu ya" ucap Mona pamit masuk ke dalam rumah.

Alya sedari tadi menatap ke arah langit, petasan itu muncul saling bersahutan terlihat begitu indah. Rizky yang ada disampingnya, memilih memandangi gadis yang tak henti-hentinya tersenyum ketika melihat petasan yang melayang di udara itu. Lalu ia tersenyum kecil. Dan tanpa sadar tangannya terulur, mengusap lembut puncak kepala Alya.

"Al mau maen game ga?"

Alya menoleh, dan membenarkan posisi duduknya berhadapan dengan Rizky.

"Game apa?"

"Jadi gue bakal nanya random, tapi Lo cuma bisa jawab ya atau ngga doang. Gampang kan? Tapi harus jawab cepet tanpa jeda"

"Gitu doang? Hhh gampang" ucap Alya mengejek.

"Sampe salah jawab, ada hukuman loh"

"Iyaiyaa selow"

"Pemanasan dulu ya"

"Kalo tidur merem"

"Ya"

"Lo jelek"

"Ga"

"Gue ganteng"

"GAAAA!!" Jawab Alya sambil terkekeh.

"Gampang kan? Oke ini game yang sesungguhnya. Pokonya harus jawab cepet jangan lambat!"

"Oke oke siap" ucap Alya dengan nada serius.

"Hujan itu air"

"Ya"

"Api itu panas"

"Ya"

"Bintang di langit"

"Ya"

"Rumput warna hijau"

"Ya"

"Lo jadi pacar gue"

"Ya"

Degg..

Alya membelalakkan matanya kaget sambil menoleh ke arah Rizky, apa yang ia katakan barusan? Siapapun tolong Alya!!

"YESSS!!" Ucap Rizky sambil meninjukan lengannya di udara.

Alya masih terdiam, pipinya sudah terasa panas. Pasti warnanya sudah merah atau mungkin ungu. Apakabar dengan jantungnya? Rasanya seperti mau meledak!!

Lalu setelah itu Rizky mendekatkan wajahnya ke arah Alya. "I love you my girlfriend" ucapnya dengan suara berbisik tepat di telinga Alya.

Alya menutup wajahnya, karna sudah tak tahan menahan malu. Tapi Rizky dengan sengaja tidur dipangkuan Alya sambil menggodanya.

"Ih mukanya kenapa?"

"Ihh itu kenapa coba gue liat utututu"

"Senyum ni senyum satu dua tigg--" ucap Rizky yang menggoda Alya sambil terkekeh. Alya ikut terkekeh dengan wajahnya saat ini sudah sangat merah seperti kepiting rebus. Dan Rizky sangat puas melihat wajah gadisnya yang terlihat malu-malu menggemaskan itu.


Kapal AlyaRizky mnaa ni wkwk

24 Juli 2020

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 129K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET ๐Ÿšซ "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
6.8M 286K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.6M 168K 56
Nalika sampai sekarang saat ini tidak tahu apa tujuan Erlangga menikahinya. Jelas-jelas bukan karena cinta, laki-laki itu tiba-tiba datang ke rumah m...
220K 11.8K 35
Cerita ini bisa dibaca sambil kedip:v Gak percaya? Coba aja^.^ "Mungkin aku saja yang menganggap hubungan ini ada. Kamu tidak!" Cerita ini aku persem...