REIYRAFA [END]

By revnrsrni

587K 11.6K 471

"Kak.. Gue ha-hamil" "Kalo bener itu anak gue yaudah tinggal lo gugurin, beres kan?" Karna datang ke perta u... More

1. Terulang Kembali 🦋 (REVISI)
2. Rencana Pertukaran Pelajar 🦋 (REVISI)
3. Pertukaran Pelajar 🦋 (REVISI)
4. Kehidupan Baru Di Kota Bandung 🦋 (REVISI)
5. Hari Pertama Sekolah 🦋 (REVISI)
6. Caffe Jendela 🦋 (REVISI)
7. Kotak Makan 🦋 (REVISI)
8. Pesta Ulang Tahun 🦋 (REVISI)
10. Mencoba Melupakan 🦋 (REVISI)
11. Liburan Ke Puncak 🦋 (REVISI)
12. Keceplosan 🦋 (REVISI)
13. Hamil? 🦋 (REVISI)
14. Air Terjun 🦋 (REVISI)
15. Meminta Pertanggung-jawaban 🦋 (REVISI)
16. Si Sampah Masyarakat🦋 (REVISI)
17. Bolos Pertama Kali 🦋 (REVISI)
18. Sahabat Kecil Dan Cinta Pertama 🦋 (REVISI)
19. Ketahuan Papah Mamah 🦋 (REVISI)
20. Hancur 🦋 (REVISI)
21. Pergi Dari Kota Bandung 🦋 (REVISI)
22. Bogor 🦋 (REVISI)
23. Mimpi Aneh 🦋 (REVISI)
24. NYIDAM🦋 (REVISI)
25. MISTERIUS🦋(REVISI)
26. CLUB 🦋 (REVISI)
27. KUCING DAN TIKUS 🦋 (REVISI)
28. BERTEMU?🦋 (REVISI)

9. Malam Petaka 🦋 (REVISI)

13.2K 390 26
By revnrsrni

HAI KESAYANGAN AUTHOR, APA KABAR?

SEBELUM BACA LEBIH BAIK KALIAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT DI SETIAP PARAGRAF 💬

_HAPPY READING_

🦋🦋

Reiyhan membawa Rafa pulang, namun bukan ke apartemen Rafa melainkan ke sebuah apartemen milik Reiyhan yang mengetahui keberadaannya hanya, abangnya saja yaitu Refga.

Reiyhan membeli apartemen ini dengan hasil dirinya balapan selama ini dan alasan Reiyhan membeli apartemen ini untuk dirinya beristirahat jika dia malas untuk pulang ke rumah.

Mobil Reiyhan berhenti di parkiran apartemen. Lalu pandangan Reiyhan kini teralih menatap Rafa yang duduk di sampingnya yang juga sedang menatapnya.

"Ini dimana?".

Rafa menatap luar yang tampak asing baginya tempat ini. "Kak Reiyhan inikan bukan apartemen Rafa?".

Reiyhan turun dari mobilnya tanpa membalas pertanyaan Rafa meninggalkan Rafa yang masih kebingungan. Reiyhan memutari mobilnya lalu membukakan pintu mobilnya untuk Rafa.

Reiyhan menatap datar Rafa. "Turun" Perintah Reiyhan kepada Rafa.

Dengan takut-takut Rafa mulai turun dari dalam mobil Reiyhan. Reiyhan membawa Rafa masuk ke dalam apartemen dengan menarik pergelangan tangan Rafa.

Setelah sampai di dalam apartemen Reiyhan langsung mendudukkan Rafa di sofa ruang tamu apartemen itu.

Rafa menatap Reiyhan bingung. Kini ada rasa takut yang menyelimuti dirinya. "Kak Reiyhan, sebenarnya ini dimana? Dan Ini apartemen siapa kak? Gue takut, gue mau pulang".

Reiyhan menatap balik Rafa dengan datar. "Apartemen gue".

Reiyhan berjalan pergi meninggalkan Rafa sendirian di ruang tamu apartemennya yang masih kebingungan.

Rafa menatap Reiyhan yang sudah melangkah pergi memasuki sebuah ruangan entah ruangan apa meninggalkan Rafa sendirian di ruang tamu.

"Kak Reiyhan! KAK REIYHAN MAU KEMANA" Rafa berteriak.

Rafa berdiri dari duduknya niatnya ingin mengikuti Reiyhan namun Reiyhan terlebih dahulu menutup pintu ruangan itu. Alhasil akhirnya Rafa pun kembali duduk di sofa.

Rafa pasrah dan tetap sentenbay duduk di sofa itu, walaupun perasaannya sedang takut. Hingga sepuluh menit kemudian barulah Reiyhan kembali keluar dari ruangan sambil membawa gelas berisi minuman berwarna merah marun.

Reiyhan berjalan menuju Rafa dan langsung memberikannya minuman itu kepada Rafa.

"Ini".

Rafa menerima minuman itu dengan perasaan ragu-ragu. Rafa menatap Reiyhan dengan pandangan lebih bingung.

"Minum!" Reiyhan membentak Rafa agar Rafa cepat meminum minuman itu.

Rafa menatap air di dalam gelas di tangannya. "Minuman apa ini?".

"Sirup. Cepat minum!".

Rafa mengangguk lalu diapun langsung meminum minuman itu sampai habis karna kebetulan juga Rafa sekarang sedang haus.

Setelah minuman itu habis Rafa kembali mengembalikan gelas tersebut kepada Reiyhan. "Terimakasih" Reiyhan mengangguk sebagai jawabannya.

Reiyhan berjalan menuju nakas terdekat untuk menaruh gelas yang tadi di berikan Rafa. Setelah itu Reiyhan kembali berjalan menuju Rafa dan duduk di sofa samping Rafa.

Terjadi keheningan di antara mereka sampai beberapa menit kemudian ada gelagat aneh dengan tubuh Rafa.

Reiyhan mengernyitkan dahinya. "Kenapa?".

Rafa menatap Reiyhan. "Kak Reyhan. Kak ini ke-kenapa?".

Badan Rafa rasanya gatal dan panas. Matanya pun sekarang sudah mulai memerah.

Reiyhan tersenyum smirk. "Iya kenapa?" Raut wajag Reiyhan kini pura-pura tidak tahu apa yang sekarang terjadi dengan tubuh Rafa.

Rafa menggeleng. "Gu-gue ju-juga engga tau kak. Ba-badan gue ra-rasanya pa-pa-panasss".

Reiyhan tersenyum sangat singkat lalu mendekati telinga Rafa. "Mau gue bantu biar engga panas lagi?".

Rafa memejamkan matanya merinding saat Reiyhan berbisik di telinganya. "I-iya-h".

Senyuman tipis terukir di wajah tampan Reiyhan. Lalu dia langsung menarik pergelangan tangan Rafa untuk masuk ke dalam salah satu kamar di apartemen miliknya.

Setelah mereka berdua masuk ke dalam kamar Reiyhan langsung mengunci kamar lalu dia mendorong tubuh Rafa agar terbaring di atas ranjang kamarnya.

Reiyhan mendekati Rata. "Let's play and sorry" Bisik Reiyhan di telinga Rafa membuat Rafa yang sedang memejamkan matanya langsung menggeliat.

Dan ya kalian tau dong apa yang terjadi selanjutnya. Author ga mau dosa jadi author skip aja bagian itunya ya. Ok next!

🦋🦋

Sinar matahari masuk ke dalam sela-sela hordeng kamar di apartemen milik Reiyhan hingga membuat sepasang manusia yang sedang tertidur terganggu oleh sinar matahari yang masuk itu.

"Ehmm.. " Geraman seorang laki-laki karena terusik tidurnya.

Sedangkan remaja perempuan eh salah maksudnya perempuan yang sudah berganti menjadi wanita tadi malam sekarang telah terbangun dan terduduk di atas tempat tidur sambil menatap kesekitarnya.

Tidak lama akhirnya dia teringat tentang kejadian semalam yang menimpa dirinya. Dengan cepat wanita itu langsung menarik selimut untuk menutup tubuhnya yang tidak memakai pakaian sehelai benang pun. Catat tanpa sehelai bedanya pun. Wanita tersebut adalah Rafa.

Laki-laki yang tidak bukan tidak lain adalah Reiyhan kini sedang mencoba untuk duduk dari tidurnya.

"Sudah siang rupanya?" Seakan tidak tersadar bahwa kini di sampingnya sudah ada seorang wanita yang mulai menitihkan air matanya.

Suara isikan Rafa kini mulai terdengar. Reiyhan akhirnya tersadar bahwa di sampingnya kini terdapat seseorang selain dirinya.

Oke sekarang dia ingat tentang kejadian semalam. Dia langsung memejamkan matanya menahan emosi.

"Brisik!" Bentak Reiyhan menatap tajam Rafa.

Rafa terpaku terdiam seketika mendengar suara yang ia kenal itu ada di sampingnya. Rafa langsung menolehkan kepalanya untuk melihat laki-laki yang merenggut keperawanannya.

Mata wanita itu membulat kaget saat melihat ternyata Reiyhan tidak menutupi area atasnya membuat dia bertelanjang dada.

"KA REIYHAN" Teriak Rafa kencang.

"Brisik goblok" Umpat Reiyhan.

Reiyhan menidurkan kembali badannya menatap bodoamat perempuan yang kini sudah menjadi wanita karena ulahnya. "Udah tidur lagi. Masih pagi".

Tanpa mendengarkan perkataan Reiyhan, Rafa kini kembali menangis. Dia harus bagaimana setelah ini. Pasti orang tua dan juga abangnya akan kecewa jika mendengar bahwa dia sudah tidak perawan.

Rafa menangis terisak sambil meremas selimut. "Hiks hiks..".

Bagaimana ini. Batin Rafa.

Reiyhan yang hampir memejamkan matanya langsung membuka matanya dengan cepat lalu menatap tajam Rafa.

"Diam!" Tidurnya kini terganggu oleh isak tangis wanita di sampingnya.

Bukannya berhenti menangis, tangis Rafa malah semakin keras. Hidupnya kini telah hancur dan laki-laki di sampingnya dengan enteng meminta untuk dia diam tidak boleh menangis?

Reiyhan bangkit dari tidurnya kembali. "Bisa diem ga sih?!".

Rafa menggeleng. "Hiks hikss.. Hidup gue udah hancur ka gara-gara hubungan itu!".

"Yang jelas kalo ngomong! Maksud lo hubungan seks?".

Reiyhan tertawa. "Cuman seks kali, di luar sana juga banyak orang yang melakukan hubungan seks tanpa ikatan pernikahan".

Rafa menatap tajam Reiyhan. "Kakak enak banget yah ngomong kaya gitu! Gue engga sama kaya orang lain yang melakukan hubungan seperti itu tanpa ikatan pernikahan!".

"Terus tadi malam apa?! Bukannya lo ngelakuin seks tanpa ikatan pernikahan".

Rafa terdiam mendengar perkataan Reiyhan. "Ya-ya itu semua karena ka Reiyhan! Ka Reiyhan kan yang udah nyampurin sesuatu ke minuman gue tadi malem!".

Reiyhan terdiam sejenak. "Engga usah fitnah!".

"Mungkin lo minum seuatu sewaktu di pesta Damara. Bukan karena minuman gue" Sambung Reiyhan.

Rafa kembali menangis tanpa menjawab perkataan Reiyhan. Sedangkan Reiyhan kembali merebahkan tubuhnya.

Setelah beberapa menit akhirnya tangis Rafa mereda dan dia langsung menatap laki-laki di sampingnya yang ternyata kembali tertidur.

"Kak Reiyhan" Rafa menepuk pundak telanjang Reiyhan pelan.

"Hmm" Jawab Reiyhan masih memejamkan matanya.

"Gue mau pulang, tolong anterin".

Reiyhan terbangun dan bangkit dari duduknya lalu langsung menatap Rafa datar yang ternyata sekarang matanya sudah sembam dan pipi serta hidungnya memerah.

Reiyhan mengangguk pelan. "Iya. Mandi sono".

Rafa mengangguk dan langsung bangkit dari tempat tidur dengan selimut menutupi badan polosnya berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar dengan tertatih.

Meninggalkan Reiyhan yang sedang menyenderkan tubuhnya di kasur. Untungnya saja di kasur ada dua selimut jadi saat Rafa membawa satu selimut masih ada selimut lagi.

Reiyhan yang melihat Rafa berjalan dengan tertatih menutupi badannya menggunakan selimut pun tertawa.

"Ga usah di tutup. Gue udah tau semua bentuk tubuh lo" Reiyhan senyawa menggoda Rafa karena menurutnya Rafa sangat lucu saat berjalan menuju kamar mandi.

'Lucu' Batin Reiyhan.

Rafa hanya diam dan berjalan menuju kamar mandi dengan berjalan menahan rasa sakit di bagian sensitifnya.

Rafa menutup pintu kamar mandi lalu langsung memulai ritual mandinya. Sedangkan Reiyhan, setelah melihat Rafa sudah masuk ke dalam kamar mandi langsung memberhentikan tawanya. Kini tatapannya langsung berganti menjadi ekspresi bersalah.

"Maafin gue. Gue lakuin semua ini agar sahabat gue engga turun jabatannya".

Reiyhan langsung mengambil Hpnya dan menatap layar HPnya. Reiyhan tersenyum menatap foto anak kecil perempuan di wallpaper HPnya.

"Kamu dimana Dinda aku kangen kamu" Jari Reiyhan terulur mengusap wajah anak perempuan di layar HPnya.

Setelah itu Reiyhan langsung membuka aplikasi whatsapp yang sekarang sudah penuh dengan chat-chat dari para sahabatnya dan para pacar-pacarnya.

Iya Dinda, Dinda sahabat Rafa, pacarnya Teddy cowok yang pernah di sukai Rafa. Entah Dinda masih bisa di sebut sahabat atau apa karena telah menghianati Rafa.

Dinda dan Rafa bertemu saat mereka berusia sepuluh tahun. Sebelum Dinda bersahabatan dengan Rafa, Dinda memang terlebih dahulu bersahabatan dengan Reiyhan dan Refga.

Flashback onn.

Terdapat tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan yang sedang berlari di jalan depan rumah yang sepi.

"Reiyhan, Refga tungguin Dinda" Anak kecil itu menatap kepada kedua sahabat laki-lakinya yang sudah berlari duluan meninggalkannya.

Dinda, Reiyhan dan Refga.

"AYO CEPETAN DINDA" Teriak Reiyhan kecil sambil tertawa.

"IYA CEPETAN DINDA KEJAR KITA" Lanjut Refga kecil yang juga ikut tertawa.

Dinda menyanyunkan bibirnya menatap kesal kearah dua anak laki-laki di depannya yang sedang berlari mendahuluinya.

"IH.. JANGAN CEPET CEPET DONG LAR--.. ADUH...!".

Dinda kecil terpental terjatuh ke sisi jalan saat tiba-tiba saja sebuah motor menabraknya saat mengejar Reiyhan kecil dan Refga kecil dan tak lama Dinda pun tak sadarkan diri karena kepalanya tadi mengalami benturan yang cukup keras.

Entah dari mana datangnya motor itu yang sepertinya sengaja menabrak Dinda.

Reiyhan dan Refga yang mendengar suara orang terjatuh langsung memberhentikan larinya dan menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang yang terjatuh.

Betapa kagetnya mereka melihat sahabatnya yang terjatuh di aspal dengan darah di kepalanya yang sudah tidak sadarkan diri.

"DINDAAA!" Teriak Reiyhan dan Refga bersamaan dan berlari menuju Dinda yang sudah tidak sadarkan diri pinggir sisi aspal.

"Dinda! Dinda" Panggil Refga menepuk pipi Dinda pelan.

Reiyhan menatap Refga yang ada di depannya. "Kak, kakak sekarang cari bantuan ya. Dinda harus cepat di bawa ke rumah sakit" Reiyhan kecil sangat kawatir melihat sahabat + orang yang dia cintai kini tidak sadarkan diri.

Reiyhan memang menyukai Dinda sejak mereka baru saja bertemu tiga tahun yang lalu saat Reiyhan dan Refga pindah ke Bandung dengan kedua orang tuanya.

Awalnya Reiyhan dan Refga ini tinggal di Singapore lalu pindah ke Bandung karena daddy Reiyhan akan mengurus bisnisnya yang ada di Bandung.

Kebetulan ternyata rumah Dinda dan rumah Reiyhan serta Refga bersebelahan membuat Reiyhan, Refga, dan Dinda selalu bermain bersama lalu akhirnya menjadi sangat dekat.

Refga mengangguk. "Iya kakak pergi dulu. Kamu jagain Dinda ya, nanti kakak kesini lagi bawa bantuan" Refga kecil juga sama-sama kawatir melihat sahabatnya seperti ini.

Refga kecil langsung pergi berlari menuju rumahnya yang tidak jauh dari tempat jatuhnya Dinda untuk meminta bantuan kepada daddy dan mommynya yang untungnya ada di rumah karena hari ini adalah hari minggu.

Mengapa tidak langsung ke rumah orang tua Dinda? Karena kedua orang tua Dinda sekarang sedang berada di luar kota. Dinda itu sekarang sedang di titipkan kepada orang tua Reiyhan dan Refga selama seminggu.

Reiyhan kecil menatap Dinda dengan pandangan satu. Tiba-tiba saja air matanya kini jatuh karena tidak kuat melihat orang yang dia sukai tengah terbujur kaku dengan darah yang keluar dari kepalanya.

Dengan pelan-pelan Reiyhan membawa kepala Dinda agar bersender di dadanya. "Dinda bertahan ya, sebentar lagi daddy mommy bakalan sampe" Reiyhan terisak lalu tangannya terulur mengelus rambut Dinda.

Tidak lama kemudian Refga kecil datang bersama kedua orang tuanya dengan berlari lalu daddy si kembar alias Reiyhan dan Refga langsung membawa Dinda ke rumah sakit di ikuti si kembar dan mommynya yang berjalan di belakangnya.

Dinda langsung di tangani oleh dokter saat baru sampai rumah sakit dan David, daddy Reiyhan dan Refga sudah menelpon kedua orang tua Dinda dan katanya mereka akan langsung pulang hari ini.

Reiyhan dan Refga kecil terus saja menangis di pelukan Santi, mommy Reiyhan dan Refga.

"Hiks hiks Reiy gak becus jagain Dinda mom.." Isak Reiyhan di pundak mommynya sebelah kanan.

"Iya Ga juga gak bisa tepatin janji Ga buat ngejaga Dinda hiks hiks... Ini semua salah Ga dan Reiy gak bisa jagain Dinda momm..." Sekarang Refga kecil yang terisak di pundak mommynya sebelah kiri.

Reiy dan Ga adalah panggilan dari mommy dan daddynya saat kecil yang sekarang bukan lagi. Karena sudah banyak orang yang memanggil mereka dengan Reiy dan Ga.

Santi mengusap kepala kedua putranya. "Sstt.. Bang Ga sama Reiy udah jaga Dinda dengan baik kok. Ini semua bukan salah bang Ga dan Rey, ini semua ini takdir. Yaudah inikan udah malem kita pulang yuk. Biar daddy yang jagain Dinda disini" Si kembar hanya menangguk masih terisak menangis.

Hingga esok sore harinya Reiyhan kecil dan Refga kecil kembali datang ke rumah sakit dan mereka di kejutkan dengan Dinda yang sudah di bawa keluarganya pergi keluar kota untuk pengobatan karena katanya kepala Dinda ada penggumpalan darah di otaknya.

Reiyhan kecil dan Refga kecil begitu sedih saat itu dan Reiyhan selalu berdoa agar Dinda kembali dan ia akan selalu mencintai Dinda.

Flashback off.

Rafa keluar dari kamar mandi dengan baju tadi malam. Mata Rafa sembam karena menangis tadi.

Reiyhan sudah siap akan untuk menghantarkan Rafa pulang. Reiyhan tadi mandi di kamar mandi dapur karena dia tahu Rafa akan lama di kamar mandi.

Sebelum itu Reiyhan sudah memberi tahu Zico bahwa Rafa tadi malam menginap di apartemennya. Kasian juga kalau nanti Rafa di marahi saat pulang nanti oleh Zico.

Reiyhan menatap datar Rafa. "Ayo!".

"I-iya kak. Emm Boleh engga ka-lo kita foto du-lu. Buat buktiin ke ka Zico kalo gue bareng sama kakak".

Reiyhan mengernyitkan dahinya. "Hmm".

"Boleh?".

Reiyhan mengangguk singkat. "Iya".

"Okey".

Setelah ini dia akan memamerkan foto ini kepada Dilah sahabatnya karena dia telah berfoto bersama dengan most wented SMA Garuda yang di idam-idamkan seluruh siswi di sekolah.

Entah kenapa Rafa melupakan kejadian tadi malam tentang dirinya bersama Reiyhan.

Mereka berpose di depan kaca. "1.. 2.. 3" Hitung Rafa.

Reiyhan menatap Rafa yang berada di depannya. Lalu tangannya entah dengan reflek memeluk leher Rafa dari belakang.

'Imut' Batin Reiyhan.

"Wah bagus banget. Gye posting di instagram boleh kan kak?" Reiyhan mengangguk sebagai jawabannya.

"Hore.. Makasih" Sorak Rafa.

@Rafalaskadirgan

❤27.5k 💬16.1k
@Rafalaskadirgan Uhuyy foto sama Most Wanted nih🖤😊 @Reiyhantuansa

Comen.

@Aryakamandanudi | Anjirr seorang @Reiyhantuansa ternyata mau juga foto sama cewek🤗😆.

@Sadilahfadilani | @Rafalaskadirgan kamu ko bisa foto sama kak Reiyhan sih?! Ihh ga ngajak-ngajak kalo mau foto sama kak Reiyhan. Dilah ngambek pokoknya 😣😣.

@Zicolaskardirgan | @Rafalaskadirgan Pulang!

@Lambe.Turah067 | Ganjen banget @Rafalaskadirgan Dasar lonte.

@.FansReiyhan | ihh @Reiyhantuansa kok mau sih foto sama cabe! .

@Refgamarsel | Lu dimana? @Reiyhantuansa

Dan masih banyak lagi.

"Makasih ya ka Reiy" Girang Rafa melihat postingan nya walaupun ada saja komentar yang tidak enak di hati.

"Hmm".

"Ihh kak Reiyhan jawabnya yang bener dong, Sama-samake atau apake ini malah jawabnya hmm hmm mulu udah kaya nisa sabyan aja! Sebel gue sama lo kak!".

Tak ada balasan dari Reiyhan malahan laki-laki itu langsung menarik Rafa keluar dari apartemennya menuju lift.

🦋🦋

Kini Rafa dan Reiyhan sudah duduk manis di dalam mobil. Reiyhan mengemudikan mobilnya keluar dari area apartemennya.

Saat sedang fokus menyetir terkadang mata Reiyhan melirik-lirik wanita di sampingnya yang hanya diam tanpa ekspresi wajah sedih karena peristiwa semalam.

"Lo udah engga marah dan sedih lagi?" Tanya Reiyhan dengan mata masih melihat ke depan jalan.

Tidak ada jawaban dari wanita di sampingnya yang kini sedang menatap jalanan.

"Lo engga budeg mendadak kan?!".

Rafa menatap Reiyhan dengan pandangan sendu. "Kakak tanya sama gue sedih dan marah apa engga?! Jawabannya adalah pasti gue sangat sangat sangat sedih dan marah! Gue tau semuanya, gue tau kalo kakak ngelakuin itu sama gue buat temen kakak biar dia engga turun jabatan sebagai ketua geng kan?" Reiyhan terdiam mendengar perkataan Rafa.

"Gue minta maaf udah lancang nguping perbincangan kakak sama seseorang di telpon tadi malam. Gue tau kalo kakak masukin bubuk entah apa itu di minuman gue tapi di situ gue masih berfikiran positif dengan berfikiran itu adalah gula dan gue kira kakak bakalan ngelakuinnya sama perempuan lain. Tapi ternyata fikiran gue salah, kakak melakukan itu sama gue" Kini air mata Rafa kembali terjatuh di pipinya yang mulus.

Reiyhan memandang balik Rafa dengan tatapan bersalah. "Maafi-".

Perkataan Reiyhan langsung di potong oleh Rafa. "Ga usah minta Maaf kak, maaf kakak ga bakalan ngembaliin keperawanan gue. Hmm tapi kakak tenang aja gue udah maafin kakak kok. Dan gue mau ngomong sesuatu sama kakak".

Reiyhan mengernyitkan dahinya. "Apa?".

"Gue suka sama kakak. Gue nggak maksa kakak untuk balas perasaan gue ini. Kakak tenang aja, setelah ini gue bakalan ngelupain kakak dan perasaan ini".

Reiyhan menatap Rafa sebentar lalu kembali menatap jalanan dengan air mata yang masih ngalir keluar.

"Maaf Raf gue gak bisa balas perasaan lo apa lagi gue gak suka sama lo. Dan lebih baiknya lo emang lupain rasa itu" Balas dingin Reiyhan masih dengan menatap jalanan.

Rafa tersenyum kecil dan menolehkan pandangannya keluar jendela mobil. "Iya gue akan ngelupain perasaan gue, tenang aja".

Rafa mengusap air matanya yang jatuh di pipi mulusnya. 'Sakit ya tuhan' Batin Rafa.

'Maafin gue Raf, gue masih nungguin sahabat sekaligus cinta pertama gue. Dinda' Batin Reiyhan.

Mobil Reiyhan kini telah sampai di depan apartemen Rafa. Rafa turun dari mobil Reiyhan tanpa mengucapkan sepatah katapun meninggalkan Reiyhan yang sedang menatapnya.

Reiyhan juga terdiam di dalam mobil dan setelah punggung Rafa tidak terlihat kembali karna telah masuk ke dalam gedung apartemen, Reiyhan langsung menancapkan gas mobilnya melaju pergi meninggalkan area apartemen.

Setelah di rasa mobil Reiyhan sudah tidak terlihat Rafa berbalikan badannya yang tadinya bersembunyi di balik pintu masuk lobi apartemen langsung menangis sejadi-jadinya setelah itu dirinya berlari keluar menuju taman samping apartemen untuk memenangkan dirinya terlebih dahulu.

√√
Jangan lupa follow instagram author @anivermara

Sampai jumpa di next time dan next part.

_♥_

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 118K 75
"Hidupku berubah drastis setelah peristiwa malam itu." -Ayyara Danastri- "Kalau emang lo nggak mau tanggung jawab, gue bisa guguri...
80.8K 5.6K 27
Mengapa semuanya berakhir begitu mudah dan aku tau suga bukan lelaki seperti itu Dia dalam bahaya aku akan menyelamatkannya meski nyawaku taruhannya ...
136K 7K 72
Follow sebelum membaca demi kepentingan kita bersama: ) Genre romance! Warning 17+ Ini tentang kehidupan seorang gadis dan pemuda. Seorang gadis ya...
272K 12.7K 39
[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] [ᴛᴇʀsᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀsɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ ᴅᴀɴ ᴇ-ʙᴏᴏᴋ] Semua itu terjadi begitu saja. Semua itu terjadi begitu cepat. Semua itu terjadi tanpa alasan. Namun...