BELVA (Hiatus)

By berliyana20

17.1K 5.4K 7.3K

Seorang gadis cantik yang dikenal sangat pintar namun mempunyai mulut sepedas cabai jika ia sedang kesal dan... More

Bellvania Pratista Valerie
Arkananta Reymon Atmajaya
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 10

Part 9

655 171 404
By berliyana20

°°Disaat aku menatap bulan dan bintang yang terbentang dilangit sana kenapa bayanganmu selalu terbayang seolah enggan tuk pergi dari pikiran ini°°

-REYMON-

•Happy Reading•

"BELVA, SUDAH BELUM LAMA BANGET SIH" Teriak Maya dari balik pintu karna sejak tadi belum ada keluar dari kamar. Ngaret.

"UDAH BUN. BUKA AJA PINTUNYA GAK DIKUNCI"

Saat pintu terbuka tampak jelas bundanya yang mengenakan dress dengan warna senada membuat Maya terlihat masih muda, bisa dikatakan kalau seperti kakak beradik.

"Ya ampun!!! Cantik banget anak bunda kali ini" Pekik Maya saat melihat anaknya yang terlihat eum, hampir sempurna. Dress maroon serta tambahan make up yang terkesan natural.

Belva hanya mendengus kasar "Berarti biasanya Belva gak cantik gitu bun?".

"Cantik juga dong tapi malam ini lebih cantik, sudah pasti calon kamu terpesona nantinya"

Calon? Calon apaan, batinnya terkejut.

"Calon?"

"Iya, jadi bunda lupa ngasih tau kamu. Kalau malam ini bunda sama ayah mau nemuin kamu sama calon tunangan kamu" Balas Maya santai dengan menata rambut Belva melalui kaca agar lebih rapi.

"HAH tapi bun-" Belum selesai ia bicara, omongannya sudah dipotong terlebih dahulu oleh Maya.

"Untuk protes ditunda dulu sekarang kita kebawah, kasian ayah sama Rasen udah nungguin kamu yang super ngaret" Ucap Maya sambil berjalan keluar kamar diikuti Belva dibelakang.

Sesampai dibawah tak kalah exticed kedua pahlawannya itu memuji dirinya, karna tidak ingin mengulur waktu mereka pun segera menaiki mobil agar tidak terlambat lebih lama.

Menuju restoran membutuhkan jarak tempuh sekitar 45 menit ditambah malam ini malam minggu dimana seluruh kalangan kaum muda menghabiskan waktunya untuk nongkrong atau kencan jika memiliki pasangan. Yang jomblo? Yaudah diem dirumah.

Saat memasuki restoran alunan musik pop mengalun indah di pendengaran siapa saja termasuk Belva. Maya dan Joseph berjalan dahulu didepan menuju rooftop dimana ia sudah memesan meja dengan sahabat kecilnya.

Belva yang menggandeng lengan Arsen pun banyak yang menatap iri padanya sebab kapan lagi melihat pesona mereka. Namun tak sedikit yang mengira kalau keduanya berpacaran.

"Eh jeng udah lama sampai maaf ya lama, soalnya anakku ngaret banget" Ucap Maya dengan cepika cepiki pada seorang ibu-ibu yang tak Belva kenali itu.

"Iya gapapa santai aja lagian kami juga baru sampai" Sahut sang suami.

"Ini anak kamu Maya?" Menunjuk Belva dan Arsen secara bergantian.

"Iya ini anak aku. Mana anak kamu nih" Canda Maya.

"Wahh cantik dan ganteng sekali sama seperti bunda dan ayahnya"

"Bisa aja kamu" Balas Maya tersipu malu-malu. "Anak kamu juga cantik. Kelas berapa?" Lanjutnya.

"Sandra sudah kelas 9" Sahutnya diangguki anak itu dengan ramah.

"Belva, Rasen kenalin nama kalian" Ucap Joseph pada kedua anaknya itu agar memperkenalkan namanya.

"Kenalin om, tante saya Belva" Ucapnya dengan wajah manis bagaikan gula. Namun bukan semut yang mendekat melainkan cowok-cowok.

"Saya Arsen"

"Nama yang bagus" Balas seorang pria paruh baya yang ada disamping ayah saat ini. "Tunggu sebentar anak saya lagi ke mobil katanya ada yang ketinggalan" Lanjutnya.

Yang hanya diangguki mereka. Maya pun mengobrol asik dengan ibu-ibu tersebut, begitu pula dengan ayah yang membicarakan bisnisnya, untung saja disini ada Arsen ditambah pemandangan malam ibukota dari atap bangunan terlihat sangat indah.

Dengan berbagai sajian makanan dan minuman yang disajikan diresto itu. Membuat tempat ini sangat cocok untuk melepas penat diakhir pekan bersama pasangan, sahabat maupun keluarga, karna nuansa dedaunan hijau yang segar membuat pengunjung betah untuk berlama-lama dan bersantai ditempat tersebut.

"Maaf lama menunggu" Ucap seorang laki-laki itu.

Semua orang yang ada dimeja pun menegok ke sumber suara, betapa terkejutnya Belva saat melihat siapa orang yang akan dijodohkan dengannya.

"Kak Aidan"

"Belva"

"Loh kalian saling kenal?" Tanya Maya heran karna lelaki dihadapan Belva ini juga menyebut nama anaknya. Yang hanya diangguki Aidan dan Belva.

"Kak Aidan mana kakak?" Tanya Sandra saat melihat Aidan hanya seorang diri.

"Masih dibawah katanya ke toilet dulu" Sahut Aidan lalu mendudukan bokongnya disamping Arsen.

"Ngapain lo disini?" Tanya Belva dengan memelankan suaranya sudah mirip seperti berbisik.

"Gw sepupu Sandra" Ucap Aidan menunjuk anak perempuan disebelahnya lalu dibalas senyum manisnya.

Belva yang mendengar pun merasa heran kalau bukan Aidan calon tunangannya. Lalu siapa lagi?.

"Maaf semuanya jadi menunggu lama" Sahut seorang lelaki yang ngos-ngosan dan dada yang turun naik dengan tempo lebih cepat.

"LO!"

"LO?"

"Udah saling kenal juga kalian?" Tanya pria paruh baya itu.

"Udah pa dia adik kelas aku" Sahut Rey lalu duduk disebelah Sandra dan meminum air yang ada didepannya tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Memang benar lelaki tadi adalah Rey dan sahabat kecil ayah juga orang tua Rey, ditambah Aidan yang bersepupu dengan lelaki itu. Oh shit! Sempit sekali dunia ini.

"Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal, jadi perjodohan akan semakin mudah" Ucap Arjuna yang diangguki Joseph.

"Apa perjodohan? Aku sama anak songong ini?" Tanya Rey yang langsung ditatap tajam oleh Belva. Bahaya nih bendera permusuhan sudah berkibar.

"Heh! Lo kira gw mau dijodohin sama tiang listrik kayak lo!" Sungut Belva. Enak saja ia dikatai songong di hadapan orang tuanya.

"Kenapa malah berantem?" Tanya Feli. Karna dari pertama Rey datang Belva sudah menyambutnya dengan tatapan tajam.

"Mereka disekolah terkenal tom&jerry tante, gak kenal tempat pasti aja debat" Balas Aidan menjawab pertanyaan Feli yang kebingungan.

"Berawal dari benci dan berakhir jadi cinta nanti loh"

"Yasudah jadi acara tunangan kapan kita laksanakan?" Tanya Arjuna membuka pembicaraan lebih dulu.

"Lebih cepat lebih baik" Jawab Joseph yang tak ingin menunda terlalu lama lagi.

"Betul itu, kalau bisa sih bulan depan" Ucap Maya memberikan saran yang tepat.

"Eum.. Sepertinya terlalu lama untuk satu bulan mendatang, bagaimana kalau minggu depan aja?" Sahut Feli tak sabaran.

"Yasudah kalau seperti itu minggu depan aja kita adakan acara tunangannya. Gimana sep?" Tanya Arjuna pada Joseph karna ia juga butuh pendapat lain.

"Hal yang bagus kalau semakin cepat" Jawab Joseph yang tidak mempermasalahkan kapan waktunya. Yang jadi masalah adalah Belva nya.

"Bun. Yah. Pleaselah ini tuh bukan jaman Siti Nurbaya lagi yang dijodoh-jodohkan. Belva bisa milih mana yang terbaik buat Belva sendiri" Ucapnya memelas saat mendengar penuturan orang tua didepannya ini.

"Iya ma. Pa. Lagian aku udah dewasa pa, aku mau milih pasangan hidup yang aku cintai tulus dari hati aku. Bukan dari perjodohan seperti ini" Tambah Rey karna ia tidak terima saja kalau tunangannya cewek songong ini.

"Kami berdua udah sepakat waktu masih sma dulu, kalau mempunyai anak pertama berjenis kelamin yang berbeda maka akan kami jodohkan agar persahabatan kami semakin erat hingga jadi kakek-kakek"

"Jadi kalian setuju ajakan?" Tanya Feli menatap Rey dan Belva secara bergantian yang mana duduk mereka amat jauh jaraknya.

"Maaf tante kita butuh waktu berdua untuk ngobrol jadi saya pamit sebentar" Ucap Belva lalu menarik tangan Rey agar mengikutinya.

Semua yang ada dimeja hanya mengangguk paham terkecuali Aidan yang ingin tertawa terbahak-bahak namun ditahannya saat melihat wajah Rey waktu mengetahui siapa perempuan yang ia temui.

Belva masih saja menarik tangan tersebut hingga sampai di sebuah taman restoran yang sengaja disediakan agar para pengunjung bisa menikmati udara segar pada sore maupun malam hari.

"Jadi gimana?" Tanya Belva membuka pembicaraan dan bersedekap tangan didepan dada. Tak lupa wajah songongnya.

"Apanya yang gimana?" Ucap Rey yang sengaja memancing perdebatan, karna ia suka saja melihat wajah Belva yang merah padam jika menahan kekesalan.

"Tolol!. Yang perjodohan tadilah. Gw gak mau dijodohin sama lo!!"

"Heh maemunah!!. Lo kira gw mau, gw juga gak mau kali. Bisa gila gw nanti kalau dijodohin sama lo" Sungut Rey yang juga menolak keras perjodohan tersebut.

"Ya terus gimana caranya supaya perjodohan gagal. Pikir dong!" Ingin rasanya Belva memaki laki-laki dihadapannya ini kalau saja tidak mengingat bukan tempat umum.

"Gak ada cara. Selain lo nerima perjodohan ini, bonyok lo sama gw bakal nyari cara supaya semua tetap berjalan dengan lancar" Dengan santai Rey mengucapkan kalimat itu.

"Anjir enak banget lo ngomong gitu, pokoknya gw gak mau, titik.!!" Bagaimana jadinya kalau tom&jerry Valerie bersatu dengan cara dijodohkan? Sudah pasti gempar nantinya.

"Tinggal jalanin dulu apa susahnya sih. Lo kira gw mau dijodohkan kayak gini, kalau emang gak cocok yaudah bilang kalau kita emang gak cocok" Terpaksa sekali Rey memberi penjelasan pada manusia batu satu ini.

Sejenak Belva menimang-nimang perkataan Rey. Ada benarnya juga, apa salahnya kalau dijalanin terlebih dahulu. Jika sudah tidak ada kecocokan diantara mereka maka perjodohan dengan paksa dibatalkan.

"Oke. Jangka waktu 2 bulan" Putus Belva setelah berpikir berulang kali.

"Oke masa kontrak berlaku dua bulan setelah acara tunangan. Gimana? Deal?" Tanya Rey dengan mengulurkan tangannya pada Belva dan langsung dibalas pada sang empu.

"Deal, dan dilarang ada yang jatuh cinta dengan pertunangan ini, karna semua hanya berlaku 2 bulan" Jawab Rey yang diangguki Belva artinya ia stuju dengan ketentuan selama 2 bulan.

•°•°•°•

"Jadi, apa keputusan kalian?" Tanya Joseph tegas ia menatap kedua sejoli didepannya itu.

"Kami memutuskan untuk menerima perjodohan ini om. Pa" Jawab Rey yang tak kalah tegas agar meyakinkan keputusan yang mereka sepakati.

"Tidak ada taruhan atau janji kontrak kan?" Tanya Feli penuh teliti membuat Rey terlonjak kaget, jangan sampai baginda ratunya ini tahu.

"Ihh tante apaan sih, kita itu udah sepakat buat jalanin aja dulu gimana kedepannya. Taruhan? Janji kontrak? Gak ada gituan jadi tenang aja kalian" Sahut Belva, lalu terdengar hembusan pelan dari hidung laki-laki disebelahnya itu.

"Baguslah, jadi kapan acara tunangan kita adakan?" Yang kini Maya lah membuka suara.

"Bagaimana kalau minggu depan sesuai tujuan pertama tadi?"

"Nah bagus itu lebih cepat lebih bagus lagi"

"Duhh gak sabar banget bakal dapat menantu secantik Belva. Kamu bisa masakkan nak?" Girang sekali rupanya tante Feli dengan mengusap kepala Belva lembut entah kapan Feli berpindah tempat.

"Bisa dong tan. Nanti tante mau dimasakin apa? Tenang sama Belva, semua beres" Ucapnya santai dengan tangan mencuil ujung jarinya kalau ia menganggap enteng saja soal masak-memasak.

"Baiklah jadi acara akan kita gelar minggu depan. Serahin aja semua sama aku gampang semua bisa diatur" Sahut Arjuna berkata pada Joseph yang hanya diangguki sahabat kecilnya itu. Karna masalah sepele itu bagi mereka sangatlah gampang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk saat ini.

•°•°•°•°•

Hari ini adalah hari Minggu dimana sebagian orang memanfaatkan untuk, berkebun, olahraga, beres-beres rumah, hang out, marathon drakor, atau bermalas-malasan dengan kasur.

Saat ini Belva sangat bosan karna sehabis solat subuh ia hanya menonton drakor tanpa berniat turun kebawah padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.30, sudah dipastikan kalau bundanya mengira Belva masih terlelap.

"BELVAAA BANGUN GAK USAH KEBO TERUS"

Dengan cepat ia beranjak dari kasur tak lupa mematikan laptop lalu berlari keluar kamar mendatangi baginda ratu yang sudah pasang tanduk menunggunya dimeja makan.

"Apa sih bun teriak-teriak gak tau masih pagi"

"Kamu tu anak perawan seharusnya bantuin bunda didapur sama bi Sumi buat masak, supaya nanti kalau udah jadi istri bisa masakin suaminya" Ucap Maya.

"Aku tu males, lagian soal masak udah bisa kali gampang kayak gitu" Bagi Belva soal memasak bukanlah hal yang perlu di khawatirnya.

"Iya gampang, tapi gak usah pake keasinan juga kali" Sahut Arsen tepat disebelah adik tersayangnya itu.

"Dih lo mah gak paham banget. Waktu itu kan gw percobaan, pertama masakkan itu bun?" Ia mencari pembelaan kalau waktu memasak keasinan adalah percobaan pertama.

"Iya percobaan pertama. Tapi masaknya kan pake acara ngelamun segala waktu itu. Kata bunda cuma sedikit aja garamnya. Lah kamu.. Satu sendok penuh di tumpahin kesayurnya" Jawab Maya tertawa geli saat mengingat anaknya yang sedang patah hati malah diajaknya untuk belajar memasak, eh keasinan jadinya.

"Astaga bunda juga kenapa pake ajak ade masak waktu lagi galau-galaunya. Ayah tebak nih pasti waktu bunda ngasih tau step-stepnya kamu terbayang-bayang wajah mantan kamu kan?" Ucap Joseph menggoda putrinya membuat Belva berdecak kesal. Ia sangat tidak suka bila dipojokkan seperti ini.

"Wahh ayah suka betul kalo ngomong. Bahkan ni yah sekarang pun ade belum bisa move on dari si nganu."

"Bang please lah kagak usah buka kartu ngapa? Lo juga gak bisa move on dari mantan lo itu" Waktunya pembalasan memojokkan Arsen sekarang.

"Beneran de, abang masih belum bisa move juga dari Vina?" Sahut Maya yang kini makanan di piringnya sudah habis. Vina adalah mantan Arsen, cinta pertamanya waktu SMP hingga saat ini ia belum bisa melupakannya.

"Iya bun, malahan nih ya waktu aku jalan sama bang Rasen sengaja tuh nanyain tentang kak Vina, eh malah langsung bengong gitu bukan bengong, kesel maksudnya bun"

"Gapapa sen itu artinya laki-laki sejati, melupakan orangnya itu emang mudah tapi melupakan semua kenangan yang pernah kita lewati itu yang susah. Apalagi yang pernah ujan-ujan itu bukan sen?" Huftt Joseph memang seperti itu, awal-awal bakal memberi nasehat namun akhirnya akan mengejek juga.

"Terserah ayah ajalah kalau lawanin ayah sama bunda udah pasti Rasen kalah, puas udah de lo mojokin gw" Sungut Arsen, ia tahu jika adiknya ini sedang membalas perbuatannya tadi.

Belva pun hanya mengancungkan jempolnya, "Impas udah" Lanjutnya dengan cengiran yang membuat Arsen kesal.

Hingga mereka larut dalam pembicaraan yang tidak penting, namun ayah selalu mengajarkan kalau habis makan jangan langsung tiduran dikasur. Lakukan aktivitas yang ringan agar tidak terjadi penumpukkan lemak pada tubuh.

Seperti sekarang mereka ber-4 sedang di taman belakang untuk kerja bakti dan Belva dengan Arsen mendapat bagian tugas membersihkan kolam renang yang lumayan banyak dedaunan karna sudah lama tidak dikuras.

A/N: Ingat ya untuk tidak rebahan sehabis makan, karna kebiasaan buruk itu akan terjadi penumpukkan lemak pada tubuh sehingga membuat badan lebih loyo bahkan sering merasa lelah walaupun tidak beraktivitas apapun. Kalau bisa sih tidak langsung berolahraga juga karna antara sehabis makan dengan olahraga memiliki jangka waktu minimal 3 jam. *Sepengetahuan aku sih gitu. Maaf yak kalau ada salah kata dalam penjelasan tersebut.

TO BE CONTINUE...

Hayoo siapa tuh yang suka habis makan langsung rebahan dengan ditemani drakor+cemilan disamping??

Jangan lupa voment&follow guys, thank you yang udah baca👋💕

Continue Reading

You'll Also Like

185K 11.1K 44
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
341K 451 4
21+
544K 21K 49
Takdir yang membawa gadis cantik selalu kena hukuman setiap harinya dari kakak lelaki nya sendiri, karena kenakalan nya dan memiliki sahabat yang sam...
886K 61.6K 49
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...