Exit | Produce X 101 ✓

By tiredkiya

68.9K 17K 8.9K

Cari jalan keluarnya. Atau mati menjadi santapan siluman. ❝ what if there's no exit? ❞ More

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Epilog
Just for fun!

11

2.3K 613 313
By tiredkiya

Di lain tempat, di waktu yang sama. Minhee dan wonjin kehilangan junho sejak sekitar lima belas menit yang lalu.

Padahal rasa-rasanya mereka terus berjalan menuju utara. Tapi anehnya junho malah terpisah dan mereka terus-terusan kembali bertemu dengan wilayah yang sama seperti sebelumnya.

Minhee menghela napas, "kita tersesat"

Wonjin bangkit dari duduknya, "ayo cari junho lagi"

"Tapi daritadi kita cuma muter-muter doang disini"   ujar minhee

Wonjin terdiam, benar kata minhee. Akhirnya wonjin memilih untuk duduk kembali dan membiarkan minhee untuk rebahan.







Belum lama mereka istirahat, tiba-tiba orang yang mereka cari muncul dari gelapnya pepohonan disana.

"Bang wonjin!"     serunya

"Dongpyo.. gua liat dongpyo diseret sesuatu"    ujarnya sambil menstabilkan kembali napasnya

Wonjin dan minhee terbelalak, "bukannya dongpyo harusnya udah nyampe utara?"   tanya wonjin

Junho menggeleng masih dengan napas tersengalnya, "gak tau. Tapi gua yakin itu dongpyo"

Mereka terdiam lalu saling menatap.

"Ayo kita cari dongpyo"   ujar wonjin yakin, membuat junho dan minhee mengangguk

Dan segera mencari dongpyo kearah junho datang tadi.
















Tapi satu hal mengalihkan fokus minhee...

Terdapat sisa darah kering dipipi junho.









Padahal junho sama sekali tidak terluka.












































"Bang hangyul-!"

Lengan hangyul baru saja tercakar siluman —seungwoo— cukup dalam, bahkan sampai daging nya hampir kelihatan. 

Memang, cakarnya tidak main-main.

Beberapa saat yang lalu hangyul terpeleset dari dahan pohon, sialnya seungwoo langsung menyadari keberadaan hangyul dan langsung mencakarnya.



Seungwoo menyeringai lalu menjilat jarinya sendiri yang terkena darah hangyul.

"Darah manusia emang paling seger"

Yunseong bergidik dan langsung menghampiri hangyul yang meringis sambil menatap kesal pada seungwoo.

Seungwoo menghirup aroma darah hangyul bagai menghirup aroma makanan lezat.

"Lu gak bisa kabur, darah lu jelas kecium"

"Sial.."    desis hangyul

"Dan liat, mereka sampai berani muncul cuma karna nyium darah lu"

Hangyul dan yunseong memandang sekeliling mereka, dan benar. Banyak pasang mata merah menyala mulai bermunculan.

"Tapi sayangnya gak ada yang boleh nyentuh kalian selain gua!"   seru seungwoo menatap tajam pada siluman kecil lainnya

Detik selanjutnya seungwoo mengerang bahkan mata merahnya semakin menyala. Dan saat itu juga gelang jimat milik hangyul dan yunseong putus.

Seketika semua mata merah memandang kearah mereka berdua.

"Sialan!"    desis hangyul

Hangyul dan yunseong tersentak saat tubuh mereka tiba-tiba diraih oleh seungwoo dan dicengkeram di genggaman nya.

"Maju kalo mau makan manusia ini!"

Suara ricuh mulai terdengar, dan perlahan siluman lain yang sejak tadi bersembunyi mulai menampakkan diri.

Hangyul dan yunseong menelan saliva mereka.








Detik selanjutnya, pertarungan antara seungwoo dan siluman kecil lainnya dimulai.


































Di lain tempat yohan, jungmo, dan donghyun terus bersembunyi saat beberapa siluman mulai muncul disekitar mereka.

Aneh, padahal sejak tadi tak ada yang muncul satupun. Pikir mereka.

Seketika donghyun melotot, "bang eunsang-!"

"Donghyun! Lu mau kemana? Bahaya —argh!"   erang yohan, hendak mengejar donghyun

Namun baru hendak keluar dari tempat persembunyian, sesosok siluman tiba-tiba muncul dihadapannya.

Yohan berteriak kaget, dan makin kaget saat siluman dihadapannya tiba-tiba ambruk.

Ia menoleh dan mendapati jungmo dengan tangan gemetarnya yang memegang senapan.

"Untung lu tepat sasaran, mo"















"Bang eunsang—!"

Donghyun membeku saat baru memasuki gua.

Eunsang sudah tergeletak dengan darah yang menggenang disana.

Donghyun menggelengkan kepalanya dan mundur perlahan. Tapi tubuhnya tersentak saat melihat tangan eunsang yang masih bergerak.

"Penghianat.."

Donghyun melotot dan segera menghampiri eunsang. Donghyun meraih tangan eunsang yang sudah dingin, "bang jangan mati"   lirih donghyun

"Dia kabur.. dia bukan manusia.."  

Donghyun menggeleng, semakin menguatkan genggaman nya pada tangan eunsang.

"Salah satu diantara kita..."

"Bang!"    lirih donghyun

"..siluman"


Donghyun membelalakkan matanya, saat eunsang menutup matanya dan berhenti bernapas.

Perlahan donghyun meletakkan eunsang kembali.

Donghyun menunduk dengan tubuh gemetarnya, "kalo aja gua dateng lebih cepet.. kalo aja gua.."

Donghyun mengepalkan tangannya saat menyadari sesosok siluman sudah berada dibelakangnya.

"Jauh-jauh lu sialan!!"   tinju donghyun pada siluman dibelakangnya





Tak lama kemudian yohan dan jungmo datang dan langsung menembak siluman itu sampai mati.

"Kayanya gua jago nembak deh haha!"   ujar yohan bangga

Jungmo menyenggol lengan yohan, membuat fokus yohan beralih. Dan seketika lemas.




"E-eunsang..."








"Ayo kita kuburin eunsang"     ajak jungmo






























"Woi! Fokus anjir —argh!"   ringis hangyul

Seungwoo terdiam dan matanya fokus kearah lain padahal didepannya banyak siluman yang hendak menyerang nya.

"Darah manusia.."     gumamnya saat mencium aroma darah lain, dan langsung berlari menuju sumber




Jdugg




"Eh woy! Anjir!"    keluh hangyul saat kepalanya saling terjedot dengan kepala yunseong

"Diem diem bae lu, nyet!"   seru hangyul kesal pada yunseong

Tapi yunseong hanya menatapnya datar, "bacot"

Hangyul mau marah karena respon yunseong yang menurutnya menyebalkan. Tapi karena badannya lagi dicengkeram jadi dia cuma berdecak.



Seungwoo terus berlari mengabaikan beberapa siluman yang mengejar dibelakangnya. Entah kenapa, hati manusia nya saat ini begitu bergejolak.

Beda lagi dengan hangyul dan yunseong yang menyaksikan aksi kejar-kejaran siluman di belakang seungwoo.

Rasanya mereka antara bersyukur dan tidak sedang dicengkeram seungwoo.

"Eh?"  

Ditengah rasa syukurnya, mereka terheran saat melihat siluman yang sejak tadi mengejar terlihat rusuh dan mulai berlarian menjauh.





Seungwoo yang sedang berlari terkejut saat sebuah anak panah hampir mengenainya.

Seungwoo menoleh marah pada dua orang yang menghalanginya.


"Lepasin mereka!"



Hangyul dan yunseong menoleh, ternyata benar kata dongpyo. Ada orang lain di hutan ini.

Seungwoo terdiam marah, matanya bergerak khawatir saat melihat seorang lelaki yang membawa panah itu mendekat kearahnya.

Yang lebih tinggi tertawa remeh, "seok, takut dia liat panah lu"

"Pinter dia, bisa tau ini panah spesial"   ujar wooseok si pembawa panah

"Sekali kena, langsung mampus!"   seru yang lebih tinggi, jinhyuk


Wooseok menarik busurnya, dan mengarahkan nya pada seungwoo, "lepasin mereka"  ujarnya santai

Seungwoo terdiam, namun ia langsung berlari tanpa mengatakan apapun.

Membuat wooseok segera melepaskan anak panahnya pada seungwoo. Namun seungwoo berhasil menghindar.

Hangyul dan yunseong membelalakkan mata mereka, "awas!"    pekik hangyul

"Eh kok awas.. kan bagus kalo kena, nanti kita bebas"   gumam hangyul

Sedangkan yunseong hanya terdiam.











"Cari yang lain"   

Hangyul dan yunseong terdiam, lalu menatap seungwoo heran.

"Jangan sampe ada yang mati lagi"

"Kok lu.. bukannya mau makan kita?"   tanya hangyul heran

Namun seungwoo tidak menjawab lalu berhenti berlari. Ia menatap sekitar kemudian menurunkan hangyul dan yunseong dengan perlahan.

Membuat hangyul dan yunseong terheran-heran bahkan sampai tak bisa berkata apapun.

Tanpa mengucapkan apapun, seungwoo berbalik dan hendak pergi.






"Bang seungwoo!"    panggil yunseong





Seungwoo terdiam. Hati manusia nya begitu merespon kuat saat dipanggil begitu.


"Gua tau lu baik. Dan lu gak bisa makan kita"     ujar yunseong

Rasanya seungwoo ingin pergi sekarang juga, tapi kakinya justru terasa berat untuk melangkah.



"Lu gak bisa makan kita...











Karena kita keluarga kan?"


Seungwoo membatu. Lalu ia mengerang saat memori bersama adik-adiknya selama ini terlintas dikepalanya membuat hati manusia nya semakin tak karuan.

"Pergi!!"


Bukannya pergi, yunseong justru mendekat meski sempat ditahan hangyul.

Tak lama kemudian yohan, jungmo dan donghyun yang sejak tadi terpisah datang.


"Hangyul, yunseong!"    panggil mereka



"Bang seungwoo!"   panggil yohan dengan senapan yang sudah siap menembak

"Jangan!!"   pekik yunseong, namun terlambat







Yohan sudah menekan pelatuknya.

Seungwoo menoleh, dan saat itu juga peluru menembus punggung seungwoo.






Bersamaan dengan anak panah dari arah yang berlawanan juga menancap pada dada seungwoo.

Panah suci. Panah yang dapat membunuh siluman dengan sekali serangan.













Dan juga... matahari yang perlahan mulai terbit dari arah timur.




















Continue Reading

You'll Also Like

DRAMA | TXT ✓ By MAYA

Mystery / Thriller

469K 131K 20
❝ Ini dramaku, bukan drama mereka. ❞
553K 156K 33
❝ Wilayah perbatasan? Wilayah yang memiliki keduanya? Memangnya ada? ❞
23.7K 1.9K 30
" kalau aku gila harta aku akan meminta imbalan karena telah mengasuh anakmu tapi aku tak pernah kepikiran sampai sana , dia memang bukan anakku tapi...
240 65 36
Setelah Sohyun menceritakan tentang mimpinya yang terus berulang kepada kakak perempuannya, sang kakak berpendapat bahwa Sohyun mengalami lucid dream...