Dipaksa Nikah Jadi Cinta [ E...

By Rzyty_

55.1K 1.1K 122

Follow sebelum baca! Lika liku kehidupan rumah tangga hasil perjodohan yang tak luput dari berbagai masalah... More

Part01
Part02
Part03
Part04
Part05
Part06
Part07
Part09
Part10
Part11
Part12
Part13
Part14
Part15
Part16
Part17
Part18
Part19
Part20
Part21
Part22
Part23
Part24
Part25
Part26
Part27
Part28
Part29
Part30
Part31
Part32
Part33
Part34
Part35
Part36
Part37
Part38
Part39
Part40
Part41
Part42
Part43
Part44
Part45
Part46
Part47

Part08

1.3K 25 2
By Rzyty_

Siapin Tisu:v
Vote dan Follow nya:)

°°°°°°°°°°°°°°°°°
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
°°°°°°°°°°°°°°°°°

~🌼🌼🌼~

Vote, comen and follow sebelum baca:)

***

"Yah, Vira pulang dulu bentar ya."

"Kemana?"

"Ke rumah Vira lah, mau ambil baju Vira sama Reza. Vira mau nginep beberapa hari disini." Jelas Vira.

"Oh ... Kalo gitu biar dianterin Tio ya?"

"Gak usah, Vira naik taksi aja. Vira pergi ya." Pamit Vira sambil berlalu pergi.

***

Sesampainya di halaman rumah, Vira heran karena melihat mobil Reza terparkir disana.

'Katanya mau ke kantor. Kok kesini?' batin Vira.

Vira melihat pintu masuk terbuka, dia berdecak kesal karena Reza pasti terlupa menutup pintu. Dia Kemudian segera masuk ke rumah. Tapi saat akan masuk, Vira terkejut dengan suara perempuan di dalam yang tengah berbicara dengan Reza.

"Aku kangen, dari bandara aku langsung kesini nemuin kamu. Kangen banget sama tunanganku ini."

Vira sangat kaget melihat Reza tengah berpelukan dengan perempuan yang mengatakan bahwa dia adalah tunangannya. Vira yang sudah menangis langsung berlari keluar sambil  memasuki sebuah taksi yang kebetulan lewat.

Reza yang melihat Vira pun mencoba mengejar Vira tapi Putri masih memeluknya dengan erat.

"Lepasin Put." Gertak Reza dengan nada khawatir melihat Vira pergi.

"Kamu kenapa si? Aku kan kangen banget sama kamu, satu tahun gak ketemu, tapi kamu bahkan gak meluk aku balik. Kamu gak kangen gitu sama aku?" tanya Putri heran sambil melepas pelukannya.

"Put, dengerin aku ya. Aku udah nikah sama orang lain sekarang. Aku juga Cinta dan sayang sama dia." Jelas Reza lembut.

"Apa?! Nikah?!" sentak Putri kaget.

Putri memegang dadanya dengan napas yang semakin berat kemudian terjatuh dilantai.

"Put! Putri?!" teriak Reza khawatir.

Reza langsung membawa Putri kerumah sakit, Putri dengan cepat dibawa masuk keruang UGD.

"Halo Ma?"

["Iya Za?"]

"Mama cepet kerumah sakit sekarang. Putri masuk rumah sakit"

["Putri? Kok Putri ada disini?"]

"Nanti Reza jelasin, sekarang Mama ke sini." Desak Reza yang nampak sangat cemas dengan Putri.

Reza teringat dengan Vira, dia kemudian langsung menelpon Pak Bram ayahnya Vira.

["Iya Za?"]

"Halo yah? Apa Vira ada dirumah?"

["Tadi sore Vira pulang. Katanya mau ngambil baju, tapi sampe sekarang masih belum pulang. Kenapa emang Za?"]

"Oh Ng-nggak Yah. Kirain masih disana, Yaudah makasih ya Yah."

Reza langsung menutup telponnya karena cemas mendengar Vira belum kembali. Reza segera berlari keluar menuju mobil dan pergi dengan mengebut. Dia pergi ke rumahnya berharap Vira kembali ke sana. Tapi nihil, Vira tidak ada disana.

Reza semakin panik. Dia melajukan mobilnya sangat cepat dengan napas yang masih ngos-ngosan karena berlarian mencari Vira.

"Vira kamu dimana si sayang?" monolog Reza dengan airmata yang tanpa sadar sudah menetes.

***

Malampun tiba,

Vira tengah duduk disebuah kursi taman sambil menangis sejadi-jadinya. Dia tidak percaya Reza mengkhianatinya, ketakutannya selama ini akhirnya terjadi juga, Reza berpaling dengan wanita lain sama seperti yang dilakukan Pian padanya.

"Kamu tega banget si Za? Aku udah sayang sama kamu, tapi sekarang kamu ninggalin aku demi orang lain." Caci Vira sambil terus menangis.

"Kenapa semua cwok tega banget sama aku?! hik ... hiks ... "

Vira terus menangis ditengah malam yang sepi dan dingin. Dia pun pergi ke sebuah bar dan minum disana untuk menghilangkan rasa sedihnya tak peduli dengan hal lainnya.

"Aku sayang sama kamu. Tapi kamu jahat sama aku! Ha ... ha ... ha ... " Bentak Vira yang tengah mabuk sambil tertawa, orang-orang mulai melihatnya aneh.

"Kamu bilang kamu sayang sama aku tapi sekarang kamu sama perempuan lain hiks ... Mungkin kamu gak tulus sama aku ... hiks ... hiks ... " Tangis Vira kembali pecah setelah tertawa tak jelas.

Emosi Vira berubah-ubah karena sedang mabuk sekarang, kadang dia tertawa seperti orang gila kadang juga menangis menjadi-jadi.

***

Reza yang masih mencari Vira tapi belum juga menemukannya merasa frustasi sekaligus menyesali dirinya sendiri. Reza menangis karena pasti Vira kecewa melihatnya sedang berpelukan dengan Putri, Vira pasti salah paham.

Reza terus menelpon Vira sambil mengemudi tapi handphone Vira tetap tidak aktif.

***

Dirumah sakit terlihat Pak Anton dan Bu Mala sedang cemas menunggu Putri yang ada diruang UGD. Tak lama kemudian dokterpun keluar.

"Dok, bagaimana keadaan Putri?" ucap Bu Mala cemas sambil menghampiri dokter tersebut.

"Saat ini kondisinya mulai stabil. Putri sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap. Sepertinya Putri terkena serangan jantung kecil, jantungnya sangat lemah sekarang," jelas dokter.

Bu Mala menangis mendengarnya, Pak Anton pun ikut terlihat sedih.

"Dan setelah saya periksa, sepertinya Putri pernah mengalami serangan jantung sebelumnya. Apa benar?"

"Benar dok. Putri pernah mengalami serangan jantung sekali. Saat itu Putri dibawa ke Singapura karena dokter disini tidak sanggup menanganinya." Papar Pak Anton.

"Pantas saja jantungnya memakai alat bantu. Tolong jaga Putri dengan baik Pak, Putri sudah mengalami serangan jantung 2 kali. Saya tidak tau jika yang ketiga kalinya Putri akan selamat atau tidak, hanya tuhan yang tahu." Jelas Dokter dengan nada sedih.

Pak Anton dan Bu Mala kemudian masuk menemui Putri yang terlihat pucat dengan selang impus dan oksigen dimulutnya.

***

Vira berjalan sempoyongan dipinggir jalan karena mabuk.

"Wah ... Hidupku memang seperti drama korea. Mungkin karena aku sering menonton drama Korea, Ha ... ha ... ha ... " Ujar Vira sambil tertawa seperti orang gila karena tidak sadar.

"Eh?! anak kucing!" sorak Vira dengan matanya yang setengah terbuka. Dia melihat anak kucing di tengah jalan kemudian menghampirinya sambil jongkok.

"Kasian, kamu pasti dibuang ya kayak aku hiks ... hiks ... " Lirih Vira sedih sambil menangis dan mengelus-ngelus kepala kucing tadi.

Vira menyipitkan matanya karena tiba-tiba melihat cahaya terang yang datang dari arah depan menyilaukan matanya. Dan...

Brukk!

Sebuah mobil yang tengah melaju menabrak tubuh mungil Vira membuat Vira langsung langsung terjatuh dari jongkoknya. Vira langsung tak sadarkan diri, darah segar mengalir banyak dari kepalanya.

"Re-za." Lirih Vira tak berdaya, matanya perlahan mulai menutup.

Orang yang menabrak Vira langsung kabur karena ketakutan saat melihat orang-orang yang mulai berdatangan.

***

Reza mulai putus asa mencari Vira, dari tadi Reza menelepon Vira tapi tidak aktif-aktif. Dia hanya bisa berharap dimanapun Vira berada sekarang dia dalam keadaan baik-baik saja.

Reza tak sengaja melihat kerumunan orang didepannya dan langsung menghentikan mobilnya.Dengan cepat Reza keluar dan mendekati kerumunan orang tersebut. Sebuah tas yang nampak tak asing bagi Reza tergeletak terlihat diantara kaki-kaki kerumunan banyak orang tersebut.

'Tidak mungkin ... ' Batin Reza sambil membuka kerumunan orang tersebut secara perlahan, dia merasa takut sekarang.

"VIRAAA!!!" teriak Reza melihat Vira tergeletak dengan darah yang banyak mengalir ke jalanan aspal.

Reza langsung memeluk Vira sambil menangis, darah dari kepala Vira melumuri tangan dan baju Reza saat Reza memeluknya.

"Nggak. Sayang ... kamu gak boleh ninggalin aku kayak gini. Bangun V, VIRA!" bentak Reza seperti orang kesetanan.

Tak lama ambulan pun datang karena seseorang telah menelpon ambulan tadi. Vira langsung dilarikan ke Rumah Sakit yang sama dengan Rumah Sakit tempat Putri dirawat.

Vira segera dibawa masuk dengan bantuan dokter dan beberapa suster dengan menggunakan alat tempat tidur dorong pasien, suasana sangat riuh karena panik.

Dokter segera memasangkan oksigen kemulut Vira dan menahan luka di kepala Vira yang terus mengeluarkan darah. Reza pun tak lupa membantu mendorong dengan masih menangisi Vira dan memegang erat tangan Vira.

Suasana terlihat sangat kacau. Baju Reza terlihat penuh dengan bercak darah membuat orang-orang disana menatap Reza tapi Reza tidak peduli sama sekali, pikirannya saat ini hanya tertuju pada istrinya.

Bu Mala dan Pak Anton melihat Reza dan Vira yang melintas dilobi rumah sakit membuat mereka sangat terkejut.

"Reza, Vira kenapa?!" tanya Pak Anton sangat terkejut sambil mengejar Reza yang tengah mendorong Vira. Tapi Reza tidak memperdulikannya, Reza terus menangis dan mendorong Vira menuju ruang UGD.

Bu Mala langsung pingsan saat melihatnya, dengan sigap Pak anton pun langsung membawa Bu Mala dari sana.

***

"Maaf, anda tidak boleh masuk pak, biarkan dokter menangani pasien." Tahan seorang Suster kemudian menutup Pintu ruang UGD.

Langkah Reza terhenti menatap Vira yang dibawa masuk kedalam ruang UGD, pikirannya sangat kacau sekarang.

Waktu terasa berhenti bagi Reza, dia terkulai lemas terjatuh dilantai dengan tatapan kosongnya, tapi matanya terus mengeluarkan air mata membasahi pipinya.

Terlintas di ingatan Reza wajah Vira yang sedang tersenyum dan tertawa membuatnya pikirannya semakin sedih.

"VIRAAA!!!" teriak Reza sambil terus menangis seperti orang gila.

Reza sangat frustasi dan putus asa sekarang, dia merasa kecelakaan Vira adalah salahnya.

Tak lama kemudian Pak Anton dan Bu Mala yang telah sadar pun langsung mendatangi Reza yang tengah terkulai lemas bersender di tembok dengan tatapan kosongnya.

"Reza sebenarnya ada apa ini?!" desak Bu Mala sambil menangis.

"Kenapa dengan Vira? Kenapa Vira bisa seperti itu?!" sambung Pak Anton geram karena Reza tidak juga bicara.

"Reza!" Bentak Bu Mala sambil menangis menggoyang-goyangkan tubuh Reza yang terkulai lemas.

Hiks ... Hiks ...

Reza hanya diam mendengar pertanyaan-pertanyaan mereka, saat ini pikirannya serasa sedang tidak berada disana, hanya Vira satu-satunya yang ada di pikirannya sekarang.

"Papa sudah menelpon keluarga Vira, mereka akan segera kesini." Ujar Pak Anton sambil berusaha menenangkan istrinya.

Reza tiba-tiba menangis sejadi-jadinya membuat Bu Mala ikut menangis dan memeluk Putra satu-satunya itu, ini semua pasti sangat berat bagi Reza.

***

Bu Mala menenangkan Reza agar tetap sabar dan tabah, Pak Anton mengatakan kalau Vira anak yang kuat, dia pasti akan baik-baik saja.

Setelah mendengar nasihat-nasihat dari orangtuanya, Rezapun mulai sedikit tenang. Mereka sekarang tengah menunggu dikursi tunggu yang ada diluar ruang UGD.

Pak Anton dan Bu Mala nampak berusaha menyembunyikan rasa cemasnya agar Reza tidak sedih. Sementara Reza masih melamun dengan tatapan kosongnya dengan penampilan yang sudah acak-acakan.

Tak lama kemudian keluarga Vira datang,
Bu Desi menangis sambil terus berjalan dengan cepat mencari UGD tempat Vira ditangani. Mereka kemudian melihat keluarga Reza dan segera menghampiri mereka.

Tio yang tiba-tiba datang langsung memukul wajah Reza dengan keras membuat Reza sedikit terdorong ke samping, sudut bibir Reza mengeluarkan sedikit berdarah.

"Lo gak becus jagain adik gue!!" teriak Tio sambil memegang kerah baju Reza dengan amarah yang meluap-luap.

Reza hanya diam tak peduli saat dipukul oleh Tio dan masih dengan tatapan kosongnya, dia berfikir pukulan yang dia terima sangat pantas untuknya bahkan menurutnya belum cukup untuk menebus rasa bersalahnya.

Pak Anton dan Pak Bram kemudian melerai mereka, Bu Desi dan Bu Mala hanya menangis melihat mereka. Suasana sangat kacau saat itu, hanya terdengar tangisan-tangisan kesedihan dilorong.

"Sebenarnya ada apa ini nak Reza? Kenapa dengan Vira?" tanya Pak Bram setenang mungkin.

"Vira ... Vira kecelakaan. Semuanya gara-gara Reza." jelas Reza dengan tangisan yang kembali pecah.

"Kamu jangan menyalahkan diri sendiri, semuanya sudah diatur oleh yang maha kuasa." Pak Bram berusaha menenangkan menantunya sambil memeluknya.

***

Sudah 2 jam mereka menunggu Vira yang masih ditangani dokter diruang UGD. Tiba-tiba dokter keluar, semua orang langsung menghampiri dokter.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Pak Bram cemas.

"Anak bapak saat ini dalam keadaan kritis pak, pasien mengalami koma karena benturan keras di kepala dan membuatnya kehilangan banyak darah." Jelas dokter dengan raut wajah menyesal.

Semua orang sangat sedih mendengarnya, Bu Mala dan Bu Desi kembali menangis terisak.

"Sepertinya putri bapak mabuk sebelum terjadi kecelakaan." Duga dokter.

"Anak saya tidak pernah mabuk dok."

"Ada apa ini Za? Kenapa Vira bisa mabuk?" tanya Bu Mala.

"Ini semua salah Reza. Kalau aja Reza langsung ngejar Vira dan membiarkan Putri. Vira gak bakal mabuk dan kecelakaan." Lirih Reza menyesal sambil terus menangis.

Tio yang sangat marah mendengar perkataan Reza langsung memukul Reza kembali tetapi Reza hanya diam tidak melawan seperti tadi.

"Seharusnya gue dengerin Vira. Seharusnya dia gak nikah sama cwok berengsek kayak lo yang gak bisa jagain adik gua!" teriak Tio dengan wajah memerah karena marah sambil memegang kerah baju Reza.

"Ini semua juga salah kalian. Karena kalian menjodohkan Vira dengan si brengsek ini!" Tio menyalahkan orangtuanya sambil meneteskan air matanya, dia kecewa dengan keputusan orangtuanya menjodohkan Vira dan membuat Vira menjadi seperti sekarang.

"Siapa Putri?!" tekan Bu Desi dengan nada keras sambil terus menangis.

"Dia adalah tunangan Reza," jawab Pak Anton dengan wajah menyesalnya.

Pak Bram, Bu Desi dan Tio sontak kaget mendengarnya.

~TBC~

Ig_@ryzuchiha77

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 180K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
2M 48K 29
(18+) Araxi elqueensha nazeera (19) harus merelakan masa remajanya untuk menjadi istri sekaligus ibu untuk anak dari lelaki pilihan kedua orangtuanya...
3.5K 410 5
[17+] Fantasy-romance Vivianne menginginkan Arthur Leander, bukan takhta ratu Orison. Ia mencintai sang laki-laki, bahkan sebelum janji di hadapan De...
1.8M 20.5K 19
'depanya aja kelihatan sanggar, galak, judes, coba kalo berduan aja, apalagi kalo di kamar behhh..., langsung nyosor' hm.., sedikit cerita ringan ten...