SOULMATE [Completed]

By dairyymilk

41.9K 5.5K 5.4K

Siapa yang bilang friendzone itu enak? Friendzone itu capek, friendzone itu harus bisa nahan cemburu, friendz... More

Prolog๐ŸŒธ
chapter 1๐ŸŒธ
chapter 2๐ŸŒธ
Chapter 3๐ŸŒธ
chapter 4๐ŸŒธ
chapter 5๐ŸŒธ
Chapter 6๐ŸŒธ
Chapter 7๐ŸŒธ
Chapter 8๐ŸŒธ
Chapter 9๐ŸŒธ
chapter 10๐ŸŒธ
chapter 11๐ŸŒธ
Chapter 12๐ŸŒธ
Chapter 13๐ŸŒธ
Chapter 14๐ŸŒธ
Chapter 15๐ŸŒธ
Chapter 16๐ŸŒธ
Chapter 17๐ŸŒธ
Chapter 18๐ŸŒธ
Chapter 19๐ŸŒธ
Chapter 20๐ŸŒธ
Chapter 21๐ŸŒธ
Chapter 23๐ŸŒธ
Chapter 24๐ŸŒธ
Chapter 25๐ŸŒธ
Chapter 26๐ŸŒธ
Chapter 27๐ŸŒธ
Dairyymilk ๐ŸŒธ
Chapter 28๐ŸŒธ
Chapter 29๐ŸŒธ
Chapter 30๐ŸŒธ
Chapter 31๐ŸŒธ
Chapter 32๐ŸŒธ
Chapter 33๐ŸŒธ
Chapter 34๐ŸŒธ
Chapter 35๐ŸŒธ
Chapter 36๐ŸŒธ
Chapter 37๐ŸŒธ
Chapter 38๐ŸŒธ
Chapter 39๐ŸŒธ
Chapter 40๐ŸŒธ
Chapter 41๐ŸŒธ
Chapter 42๐ŸŒธ
Chapter 43๐ŸŒธ
Chapter 44๐ŸŒธ
Chapter 45 ๐ŸŒธ
SOULMATE ๐ŸŒธ
Bonus Chapter ๐ŸŒธ
Epilog ๐ŸŒธ
Alya Rizky ๐ŸŒธ
I just....

Chapter 22๐ŸŒธ

646 87 79
By dairyymilk

Aku tau dia menyakitimu, jadi aku sengaja menorobos masuk ke celah sempit dengan kemungkinan kecil, berharap ada sebuah keajaiban muncul -Devano Arya Wijaya
.
.
.
.

Devan baru saja membeli tiketnya, mereka memilih untuk menonton film bergenre action, Alya memang sangat suka menonton film-film bergenre action. Menurutnya, film seperti itu lebih menantang dan Devan hanya menurut saja.

Sambil menunggu waktu film dimulai, Devan dan Alya memilih untuk membeli cemilan beserta minumannya.

..........

Alya dan Devan saat ini sedang menikmati film yang sudah berlangsung sejak 30 menit yang lalu.
Saat tangan Alya mengambil popcorn yang ada disampingnya tanpa mengalihkan pandangannya dari film itu, ia tersentak kaget. Pasalnya, tangannya tak sengaja menyentuh tangan Devan yang ternyata sedang mengambil popcorn juga. Begitupun dengan devan yang secara otomatis menoleh ke arah Alya. Dan secara bersamaan, bola mata mereka bertemu. cukup lama tanpa ada yang mengalah untuk mengalihkan pandangan itu dan entah dorongan dari mana, Devan secara tidak sadar mendekatkan wajahnya ke arah alya. menatap manik coklat itu lebih dekat dan setelah puas, tatapannya beralih ke bibir tipis berwarna merah muda yang sukses membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Namun setelah itu, Alya tersadar dan mengalihkan pandangannya sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak terasa gatal.

"Maaf, gu.. gue ga bermaksud kaya gitu" ucap Devan terbata, dan dalam hati ia merutuki apa yang hampir ia lakukan tadi. Alya tidak menanggapinya, dan mereka hanyut dalam keadaan canggung sampai film berakhir.

.........

Setelah film selesai, Devan mengajak Alya untuk makan terlebih dahulu. Tapi Alya menolak, ia ingin pulang dan Devan hanya mengiyakan tidak mau memaksa.

"Al serius ni gamau makan dulu?" Tanya pria itu, yang dijawab dengan gelengan kepala disertai senyuman hangat.

"Bentar" ucap Devan yang lalu berjalan meninggalkan Alya yang kebingungan. Tapi tak lama, ia datang membawa dua cup ice cream rasa strawberry.

"Nih" ucapnya sambil menyodorkan satu cup ice cream itu.

Alya tersenyum dan sedikit terkekeh "Thanks ya"

"Loh kenapa ketawa?" Tanya nya heran.

"Lo suka rasa strawberry?" Tanya Alya dengan kekehannya membuat Devan bingung menjawab apa.

"Cowok.. ga boleh ya makan ice cream strawberry?" Jawabnya sambil menggaruk kepalanya. Dan itu semakin membuat Alya tertawa kencang, ekspresi pria yang ada dihadapannya ini sangat lucu.

"Gue becanda kali" jawabnya sambil menepuk pundak Devan.

Devan tersenyum, melihat gadis yang berusaha menjahilinya ini. Dimata Devan, Alya adalah seorang wanita yang dewasa, mandiri namun menggemaskan. Sesekali tangannya terulur, mengusap lembut ujung bibir Alya yang terkena ice cream. Terlihat belepotan namun lagi-lagi itu membuat Devan gemas.

"Al?"

"Hm?" Jawab Alya yang masih memakan ice creamnya itu.

"Al kalo gue suka sama Lo gimana? gue pengen Lo jadi pacar gue" ucapnya tiba-tiba membuat Alya tersedak karena terkejut.

"Ehh al gapapa?" Ucap Devan seraya membantu Alya menepuk tengkuknya.

"Gue mau balik sekarang" ucap Alya yang langsung berjalan menuju parkiran, meninggalkan Devan yang terus memaki-maki dalam hati karna sikap spontanya itu.

"Bodoh Van bodoh! Aduh alamat ditolak nih gue" batinnya.

Dilain tempat.

Rizky sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur king sizenya itu. Kamar bernuansa monokrom dengan wangi maskulin sangat cocok dengan pria berpostur tinggi itu.

"Hidup gue ko gini-gini aja ya, gada yang spesial" gumamnya sambil menatap langit-langit kamarnya.

Tangannya meraba-raba kasurnya itu mencoba meraih ponselnya.
Lalu jari jemarinya mulai berselancar diatas layar ponsel bersimbol apel yang digigit sebelah itu. Kemudian tanpa sadar kedua sudut bibirnya terangkat ketika ia melihat sekumpulan foto Alya yang ada di galerinya ponselnya.

"Pftt.. lagi tidur aja Masi keliatan galaknya" gumamnya. Sengaja ia perbesar foto Alya yang sedang tidur dikelas itu. Rizky memang jahil, dibeberapa kesempatan, ia sering mempotret Alya secara diam-diam.

Ketika sedang asik melihat foto yang ada di ponselnya tiba-tiba..

"HAYOH LIAT APA!!!" Ucap bundanya yang ikut loncat ke kasurnya membuat Rizky mengusap dadanya karna terkejut.

"ASTAGFIRULLAH BUNDA!!" ucap Rizky kaget.

"Bunda umur berapa si!? Masi loncat-loncat dikasur! Mana ngagetin lagi" lanjutnya sambil duduk menatap bundanya heran.

"Utuutuu pacar bunda cerewetnya" jawab bundanya membuat Rizky memutar bola matanya sambil berdecak sebal. Sedangkan Mona hanya tertawa melihat putranya yang merajuk.

"Lagi liatin foto Alya yahh" lanjutnya.

"Iya" jawab Rizky seadanya dengan senyum yang terus mengembang.

"Aduh, pacar kamu ini sebenernya siapa si ky, Diva atau Alya?"

"Diva, tapi salah ya Bun kalo iky suka sama Alya?"jawaban Rizky membuat Mona menggelengkan kepalanya. Tidak disangka, anaknya ternyata playboy juga.

"Rasa suka itu gasalah, yang salah kamu nya. Udah tau punya pacar tapi Masi lirik cewek lain. Ya walaupun bunda tau, emang Alya itu cantik, baik, pinter masak, cocoklah jadi mantu bunda hehe" jawab Mona dengan cengiran. Rizky yang mendengarnya hanya mencebikkan bibirnya kesal.

Kembali ke Alya Devan.

Selama diperjalanan, Alya tetap diam tanpa mengeluarkan suaranya sepatah katapun dan Devan pun tidak ada keberanian untuk memulai percakapan. Tentu saja Alya kaget setengah mati mendengar Devan yang secara tiba-tiba mengungkapkan perasaannya. Seharusnya Alya senang, karna Devan memang cowok yang baik, perhatian dan juga tampan. Tapi entah kenapa perasaannya mengatakan lain.

Akhirnya mobil Devan berhenti, tanda sudah sampai di kawasan apartemen Alya. Alya pun langsung melepaskan seatbelt nya. "Makasi ya"
Ucap Alya sebelum iya membuka pintu mobil itu.

Saat baru saja kakinya melangkah keluar mobil, Alya kembali menoleh ke arah Devan yang tentu saja sedang menatapnya.

"Jawaban gue iya" ucapnya langsung buru-buru keluar dari mobil itu. Lalu menjauh dari pandangan Devan yang masih melongo dengan jawaban yang dilontarkan Alya tadi.

Bonus foto Alya Devan!

.
.
.
.

Shipper Alya Devan mana nih?
Atau masih Alya Rizky yang belum ada kepastian? Wkwk

Btw makasii yang udah nyempetin waktunya buat baca cerita ini><

8 Juli 2020

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 105K 45
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
2.6M 168K 56
Nalika sampai sekarang saat ini tidak tahu apa tujuan Erlangga menikahinya. Jelas-jelas bukan karena cinta, laki-laki itu tiba-tiba datang ke rumah m...
79.6K 3.7K 38
Terbit dengan judul 'Aku, kamu, dan Masa lalu.' _______________________________ โ€"Kamu lebih pilih aku pacar kamu, atau dia masa la...
6.8M 286K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...