DABELA [ hiatus ]

By basthyazhh

2K 493 1.2K

[ follow akun dulu ya ] Cerita remaja yang hidup dengan kemandirian dan dipertemukan dengan bermacam-macam re... More

DABELA -1. Awalan
DABELA - 2. Masalah
DABELA -3. Kebodohan
DABELA -4. Lamban
DABELA -5. Merah
DABELA -6. Sesuatu tersembunyi
DABELA -7. Keceplosan
DABELA - 8. Acara tahunan

DABELA - 9. Acara tahunan (2)

121 24 500
By basthyazhh

Masih berlangsung acara tahunan kali ini hingga malam, bahkan acara tahunan yang lalu-lalu tidak sampai malam cukup sampai sore.

Katanya sih angkatan kali ini cukup spesial karena banyak angkatan kelas XII tahun ini yang meraih prestasi tak terduga.

Sungguh hal yang membuat keterkejutan berkali-kali bukan? Ya memang, sekolah gabungan siswa ini sangat berprestasi.

Tak sadar waktu kini sudah malam, dimana saatnya makan besar-besaran malam ini di lapangan utama yang dilantunkan musik band dari DABELA, oh tidak ini sangat menarik.

"Guys! Sumpah, ini menarik banget pakai banget yang berkali-kali." Ujar Rani dengan antusias kepada teman-temannya yang berjumlah 9 orang termaksud dirinya di meja bundar yang cukup besar.

Seperti acara from night saja lama-lama, memang benar mereka semua memakai pakaian yang cukup formal namun tidak berlebihan, lelaki cukup memakai kemeja sedangkan perempuan cukup memakai dress tanpa berlebihan.

"Iya sih, parah banget ini seru banget, kalau kayak gini rasanya gue gak mau lulus, dulu pandangan gue buruk banget sama sekolah asrama gini, ternyata boom! Bikin gue justru gak mau balik," Jelas Raras.

"Iya bener, tapi kalau soal gak mau lulus gue gak setuju, yakali cita-cita gue jadi desainer harus ketunda-tunda," Sahut Herma

"Ya gak gitu konsepnya!" Gemas Ara kepada Herma.

"Vinka sama Ziah gak bisa makan bareng ya disini, dia makan sama anak musik nya pasti." Ujar Aldina yang diangguki mereka.

"Iya, harusnya mereka ikutan disini," Jawab Ody.

"Tapi gue yakin, mereka nanti selesai tampil kesini kok," Ujar Amara.

Sedari tadi tidak ada burung beo yang sibuk mengoceh tidak jelas justru sekarang dia diam, benar-benar seperti lugu.

"Lo napa dah Yan?" Tanya Rianty yang berada disamping sisinya.

"Gue gatau mau ngomong apa, ini terlalu—mengejutkan." Ungkapnya yang dibalas kerutan kening oleh mereka.

Rani bertanya, "Hah? Maksudnya gimana?"

"Iya, kagum banget sama malam ini, tuh liat langitnya, dibikin tambah cantik sama kembang api."

"Uuuuuuuuu gemash nya gue sama lo Yan, ternyata lo suka liat kembang api ya??" Tanya Ara dengan tatapan berbinar dan diangguki oleh Dian.

"Iya, cantik, tapi gue gak suka, kenapa ya?" Tanya Aldina kepada mereka.

"Lo—" Perkataan Herma terhenti saat makanan mereka datang dan lampu-lampu tiba-tiba meredup mati.

"Eh! Lampunya mati! Ish panikkkkk," Bisik Amara pada mereka.

"Ra, tuh ditengah meja ada lilin anjir, gunanya buat apa?" Tanya Raras sambil melipat tangannya didepan dada.

"Oh iya! Pinter!" Sahut Amara yang langsung menyalakan lilin itu dan diikuti meja-meja lainnya.

Entah dari mana Ara sudah mengambil gambar malam ini dengan kameranya, "Liat deh! Bagus banget! Sumpah, Herma! Lo pinter banget ngatur desain nya!" Antusias Ara.

Herma mengangguk, "Gak cuma gue kok, dibantu yang lain juga."

Setelah percakapan itu selesai hingga disambung lantunan lagu yang sangat indah untuk didengar para tamu serta siswa-siswi DABELA.

***

Ziah merebahkan tubuhnya di sofa ruangan kamarnya, Aldina terlentang di atas karpet berbulu didekat sofa, Amara? Dia sedang membersihkan diri.

Hari ini hari yang cukup panjang, waktu yang tak kenal henti kini tiba-tiba bergerak seolah-olah menjadi lamban, sungguh melelahkan hari ini benar-benar membuat seluruh tubuh enggan untuk bergerak.

"Capeeee," Rengek Aldina sambil menutupkan kedua matanya dengan lengannya.

"Banget tapi seru." Sahut Ziah sambil menerawang acara tadi dan direspon Aldina dengan gumaman, sepertinya dia benar-benar kelelahan, bagaimana tidak lelah? Acara ini sampai jam setengah 11 malam sangat menguras energi.

"Mandi gih Din, abis itu tidur." Ujar Amara yang telah keluar dari bilik kamar mandi yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Ziah melihat kearah suara tadi dan melotot tak percaya bisa-bisanya hampir tengah malam seperti ini malah keramas!

"Lo gak salah?" Tanya Ziah dan Aldina berbarengan.

"Kenapa?" Tanya balik Amara yang tak mengerti maksud dari mereka berdua.

"Masa lo keramas malem-malem? Udah mau tengah malem malah, gak dingin emangnya?" Kali ini hanya Aldina yang bertanya, tidak berbarengan seperti tadi.

"Dingin tapi seger dan gue sengaja karena gue mau maraton wattpad, ehehehe." Ujar Amara dengan diakhiri tertawa kecil.

Aldina merespon dengan menye-menye namun tanpa suara, Ziah? Dia bertanya pada Amara, "Lo baca wattpad juga?"

Amara mengangguk mengiyakan, "Lo baca?" Tanya Amara kembali, Ziah kali ini yang mengangguk mengiyakan dan langsung bangun meninggalkan mereka berdua untuk membersihkan diri.

Aldina menyadari harusnya dia yang mandi terlebih dahulu namun terselak Ziah.

Perempuan itu lari mengejar Ziah nun terlambat karena Ziah sudah berada dikamar mandi walaupun belum menutup pintunya.

"Zih, gue duluan!" Ujar Aldina dengan mata layu namun gertakan akhir yang tak bernada seperti gertakan karena lelah jadi dia tak bersemangat.

Ziah menaikan kedua bahunya tak peduli, "Yang masuk duluan siapa?"

"Lo."

"Nah yaudah." Ujar Ziah yang langsung menutup bilik kamar mandi dan menguncinya, Aldina menatap tak percaya lagi-lagi perempuan itu harus menerima nasib dan mencibir tak jelas.

Dilain ruangan, keempat gadis sudah tergeletak tak beraturan di dekat televisi kamar.

"Ngantuk." Ujar Dian yang tengah menguap sehingga membuat ucapannya tak jelas.

Dian tak mendengar sahutan dari ketiga temannya langsung melirik mereka satu persatu, Dian menyeringit, "Dih udah tepar bocahnya."

Dian kembali menatap langit-langit ruangan sambil berujar, "Ya ampun gue pengen malam ini hujan ish, kan enak nanti jadi makin damai tidurnya."

Kalau hujan gimana nasib lapangan utama DABELA yang tadi baru saja mengakhiri acaranya? Ya tentu saja tidak apa-apa.

Karena DABELA adalah sekolah yang elite dikalangan Indonesia serta penjuru negara lainnya bagaimana tidak? Ya karena di sisi lapangan sudah terpasang atap otomatis yang bisa melengkung menutupi lapangan saat hujan, cukup menekan tombol khusus dan jika ditekan akan terlihat seperti lengkungan besar yang terdapat tulisan "DABELA HIGH SCHOOL" pada atap tersebut.

Dan ruangan terakhir geng terbesar DABELA, kini mereka justru seperti sangat sibuk dengan urusannya masing-masing kecuali Vinka.

"Akhirnya maskeran gue jadi juga," Ujar Ara sambil memoleskan cairan masker itu kepada wajahnya untuk yang terakhir.

"Maskeran mulu Lo! Mending nontonin suami gue," Sahut Raras tanpa mengalihkan pandangannya pada MacBook nya.

"Ras, Lo belom mandi anjir, mandi sana ih," Ujar Vinka yang terduduk di sofa sambil memperhatikan kegiatan teman-temannya.

"Au lo Ras! Mandi! Em a en de i." Sahut Ara dengan sentakan yang membuat Raras berdecak.

Raras diam tak mengurbis karena dia tak perduli namun siapa sangka kini suaranya benar-benar membuat telinga tak berfungsi sama sekali, "WOAH! LIAT! JIMIN WOIII SUAMI GUEEEE!! ASTAGA GANTENGNYA, HUAAA SIXPACKNYA GAK NAHAN YA AMPUUUUUNNN."

Benar-benar membuat singa bangun, "Bisa mingkem gak sih mulut lo? Gak liat gue lagi nonton TV apa?" Tanya Ody dengan lirikan panas.

Laras melirik kembali tak kalah panas, "Terserah gue dong, hak lo ngatur apaan?" Tanya Raras dengan nada superduper nyolot.

"Tunglipit akar tulang bawang, siapa kejepit tunggu lobang, bakar nasi bakar ketupat, jaga lari jaga lompat kompor meleduk, DOR!" Ujar Ara dengan nyanyian serta peragaan yang diikuti peragaan oleh Vinka. Punten... Anak Jakarta pasti tau lagunya bwahaha.

"Berisik." Ujar Raras dan Ody berbarengan, mereka lagi-lagi saling melirik.

"Nyenyenye," Sahut Vinka dengan menye kepada mereka berdua dan dibalas jari tengah dengan kompak oleh mereka kepada Vinka.

"Please udah diem, anteng dong tolong ya banget-banget dah, Ras Lo mandi dah, Ody Lo rapihin kamar Lo yang udah kayak kapal selam, eh kapal pecah anjir maksudnya nih mulut sembrono dan lo Vin—" Suruh Ara dengan keibuannya.

"Apa?" Tanya Vinka.

Ara kembali mengaca untuk melihat maskernya dan berujar, "Diem aja disitu."

Setelah percakapan itu berakhir tibalah suara gemericik air dari atas langit untuk membasahi pijakan manusia pada kali ini.

Semakin lama jatuhan air tersebut semakin banyak dan sesekali memasuki ventilasi karena teterpa angin malam.

Satu kata dibenak antara perkumpulan besar milik DABELA.

"Semoga damai."

"Semoga mimpi kali ini terbawa sejuknya malam."

"Semoga akan baik-baik saja."

"Semoga bila mata ini tertutup dengan baik akan ada kabar baik untuk saat nanti."

Kertas yang tak sengaja terjatuh dari atas meja diruang kamar Ziah dkk yang kini tergeletak di atas lantai dingin penuh rasa angin malam dan bau tanah ini.

Karena hujan mengajarkan bahwa seseorang berhak bangkit untuk berdiri walaupun sesekali terjatuh.

Tak ada luka ringan mungkin, namun percaya setiap luka berhak sembuh untuk luka yang baru.

justfunny.

________________________
geng? bwahahaha, gimana? b aja ya? maap deh eheheq.

jangan lupa kalian baca

THANK YOU

story baru gue tuh🐙 emang ye gaya banget gue cerita ini aja blom selesai udah nambah aje.

so? gue harus apa? gue beneran lagi antusias banget buat post THANK YOU karena apa? ada deh beberapa kejadian yg gue rasain kiw.

masih support DABELA kan? ayolah eheheq.

°•|———————|•°
mulai saat ini gue taro use Instagram gue y eheheq, kali aja mau follow:3

use : @basthyarmz
°•|———————|•°

bye! jumpa part selanjutnya.

________________________

next or next?

hahaha.

Continue Reading

You'll Also Like

102K 508 12
Yang orang tau Kiara Falisha adalah gadis lugu, imut, lucu, menggemaskan juga lemot. Tapi di depan seorang Faidhan Doni Advik tidak seperti itu. Pun...
147K 9K 36
Diyah (30th) terkejut saat Galil (24th) menyatakan cinta padanya. Padahal setahu Diyah, Galil punya hubungan spesial dengan Embun (24th)-adiknya. Mak...
446K 38.3K 59
jatuh cinta dengan single mother? tentu itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, tak ada yang salah dari mencintai single mother. namun, bagaimana jad...
40.8K 2.5K 18
Akankah lian kembali membuka hati untuk salma? ikuti cerita aku terus yaa