Straight-A Student | ChanBaek

By zerofoue

81.3K 11.2K 1.9K

completed ✅ Selak beluk kehidupan Baekhyun. Tapi, tidak ada yang mulus seperti yang terlihat oleh kebanyakan... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
- Epilogue -
Bonus Chapter: one
Bonus Chapter: two
Bonus Chapter: three

Chapter 45

1K 146 29
By zerofoue

baek

pulanggg:(

ayo ke sehunnn

atau kemanaa

bosen:(

Chanyeol memang mendapat pesan itu beberapa jam yang lalu saat ia sedang berada di gym dan ia baru saja menapakkan kakinya pada lantai rumah ketika Baekhyun, sudah siap dengan baju pergi, ingin langsung menariknya keluar. 

"Kok lama banget?" Baekhyun merengek dengan bibir yang dimajukan. 

"Iya abis nge-gym, gimana mau bentar." Chanyeol mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan Baekhyun dari lengan atasnya agar ia bisa berjalan dengan bebas.

"Ayo pergi."

"Sabar. Belum mandi."

"Bohong. Kan selalu mandi di sana kalo gym.

Baekhyun bahkan bisa menangkap kebohongannya dalam satu detik, padahal menurut Chanyeol, itu alasan yang paling masuk akal. 

Chanyeol malas.

Sejujurnya, itu saja. Ia ingin beristirahat setelah berolah raga dan menyetir ke tempat tinggal Sehun memerlukan waktu yang cukup lama. 

"Ayo ke papa mama." ajak Baekhyun.

Yang lebih tinggi menatap Baekhyun, bingung karena tujuan yang diinginkannya sudah kembali berubah.

"Hehe." Baekhyun hanya terkekeh senang karena sudah berhasil mendapatkan perhatian Chanyeol yang sedari tadi hanya sibuk berjalan kesana kemari di dalam rumah. 

"Ke Sehun." 

"Cape." 

"Katanya kangen sama Sehun."

"Kapan bilang gitu?"

"Waktu itu!"

"Kapan?"

"Waktu mabuk."

"Itu udah lama banget." 

Baekhyun hanya bisa memajukan bibirnya kesal. Chanyeol selalu saja memiliki alasan untuk melawan kata-katanya. Jadi, ia memutuskan untuk menjadi keras kepala sekali saja. Ia mendudukkan dirinya di atas meja makan, membuatnya tetap berada di dekat Chanyeol yang juga sedang berjalan mendekat untuk mengambil buah jeruk yang tersedia di atas meja. 

"Pertama!" mulai Baekhyun lantang, menunjukkan telunjuknya di depan muka Chanyeol, membuat Chanyeol menghadap ke arahnya. 

"Kalo ketemu Sehun, bisa seneng dan enggak kangen lagi," 

"Kedua, bisa seneng-seneng terus bisa sharing juga. Jadinya engga diem-diem aja, lebih produktif."

Chanyeol hanya tertawa kecil, meledek Baekhyun karena kelakuannya yang sekarang begitu kekanak-kanakan, lumayan jauh berbeda dari Baekhyun yang biasanya. Ia meletakkan buah jeruk yang sudah ia ambil ke tempatnya yang semula.

"Ketiga! Gue enggak bakal bawel lagi ngajak lo per-"

Cup

Baekhyun menegang, cukup terkejut karena apa yang Chanyeol lakukan secara tiba-tiba dan dalam hati mengutuk debar jantungnya yang selalu saja berkehendak sendirinya. 

"Itu sadar. Bawel." bisik Chanyeol.

Cup

Melihat Baekhyun yang hanya menatapnya dengan mata lebar, Chanyeol tertawa kecil. 

Cup

Baekhyun tetap membuka matanya, masih terkejut. Walaupun biasanya lumatan-lumatan yang Chanyeol berikan mampu untuk membuatnya melupakan segalanya. Kedua lengan Chanyeol yang tadi disilangkan pada dadanya, berubah posisi dan sekarang berada di samping pinggul Baekhyun untuk menopang berat tubuhnya. 

Chanyeol masih saja menutup matanya.

Baekhyun menatap kedua mata indah itu, dengan lipatan yang sungguh dalam, memberikan kesan tajam dan lembut di saat yang bersamaan. Dan paling penting, bagaimana tatapan kedua mata itu seakan bisa membuatnya tunduk begitu saja.

Baekhyun ingin menyatakan perasaannya. Ingin sekali. 

Apa ia terlalu serakah karena tidak puas akan apa yang ia miliki dengan Chanyeol sekarang? 

Ia menginginkan Chanyeol untuk melihat ke arahnya. Sebagai pasangan. 

Tangannya yang terkepal dan mendorong dada Chanyeol perlahan. Jantungnya bertalu-talu dan tidak mau berhenti karena ia merasa begitu gugup. 

Kehangatan dari bibir Chanyeol hilang saat itu juga dan matanya ditatap oleh milik Chanyeol yang begitu tajam. 

"Chan, gue ..." 

Suaranya terkesan percaya diri, berbeda jauh dari keadaan dirinya di dalam. Ia merasa begitu gugup, tangannya sudah bisa ia rasakan menjadi basah karena keringat yang mendadak keluar. 

"Kenapa?" 

Baekhyun terdiam, hanya menatap Chanyeol.

"Hey," Chanyeol mendekatkan wajahnya pada Baekhyun, ingin menatapnya lebih dekat dan memastikan bahwa Baekhyun baik-baik saja.

"Kenapa?" 

Kerutan halus terlihat pada dahi Chanyeol. Memberitahunya secara langsung bahwa sahabat tingginya itu sedang khawatir.

Ah, Baekhyun tidak bisa kehilangan ini. Ia tidak mau kehilangan Chanyeol yang memerhatikannya sedemikian rupa seperti ini. Chanyeol pasti akan menolak jika ia menyatakan perasaannya bukan? Chanyeol mungkin saja tidak merasakan apapun terhadapnya, hanya nafsu. 

"Ayo ke Sehun!" 

Baekhyun tersenyum lebar tiba-tiba, membuat Chanyeol kembali menjauhkan wajahnya karena merasa dijahili oleh Baekhyun. 

Chanyeol mendengus.

"Ya udah, ayo." 

Baekhyun tersenyum senang, lega karena Chanyeol tidak curiga atas keanehannya tadi dan juga, akhirnya Chanyeol setuju untuk pergi ke rumah Sehun. 

Fokus mereka terpecah ketika mendengar bel rumah yang bunyi secara tiba-tiba, membuat Chanyeol terpaksa harus meninggalkan Baekhyun untuk membukakan pintu. 

Siapa yang mungkin datang? Mereka tidak ingat ada yang mengatakan bahwa akan ada yang berkunjung.

Chanyeol membukakan pintu dan menemukan seorang pengantar paket yang memberikannya satu kotak coklat berukuran sedang. Setelah mengucapkan terima kasih pada sang pengantar paket, Chanyeol melihat detail yang tercantum pada kotak tersebut sembari tangannya menutup pintu. Rupanya paket yang ia pesan beberapa hari yang lalu sudah sampai.

"Itu apa?" 

Chanyeol tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Baekhyun.

"Nanti liat."

Baekhyun menaikkan alisnya bingung, namun tetap mengangguk.

///

Begitu Sehun membukakan pintu apartmentnya untuk mereka, Sehun langsung saja menarik Chanyeol ke dalam pelukannya dan Baekhyun kemudian. 

Ia terkekeh pelan ketika memeluk Baekhyun dan menepuk-nepuk punggung yang lebih kecil karena tak mau melepaskannya. 

Setelah mempersilahkan mereka berdua masuk ke dalam apartemennya, Sehun langsung menyuguhkan beberapa makanan ringan dan beberapa kaleng minuman yang bisa Chanyeol dan Baekhyun nikmati selagi menghabiskan waktu mereka di sana. 

"Jadi gimana? Ada cerita apa?" Sehun memulai percakapan setelah ia menyusul duduk.

"Gak ada apa-apa." jawab Chanyeol datar. 

"Masa?"

Chanyeol mengangguk.

"Ya udah gue aja yang cerita. Datar banget sih hidup kalian." Sehun terkikik sendiri sembari mengambil salah satu bungkus keripik kentang dan membukanya. 

"Gue lagi deket sama anak bisnis di kampus."

"Oh ya?" Baekhyun terlihat antusias dan langsung mencondongkan tubuhnya ke depan.

Sehun mengangguk.

"Dikit lagi, kayaknya." 

"Bagus dong!" Baekhyun tersenyum begitu lebar dan itu rupanya juga membuat Sehun tersenyum, sedangkan Chanyeol hanya tersenyum tipis walaupun ia juga senang mendengar cerita Sehun.

"Engga ada yang deketin kalian?" Sehun mengambil sebuah keripik dan melahapnya.

"Chan, biasanya kayak ngantri sembako."

"Ada." jawab Chanyeol, namun terkesan tidak tertarik dan Sehun memahami itu. 

"Gak tertarik?"

Chanyeol hanya diam. Tidak menjawab.

"Baekhyun?" 

Baekhyun menatap Sehun polos, diam-diam dalam hati merenungkan apakah akan baik-baik saja jika ia memutuskan untuk bercerita tentang Joohyung.

"Sampe sekarang dia ada." Chanyeol menyaut, acuh tak acuh.

"Gak berakhir baik, Hun."

"Iya lah, brengsek orangnya." Sehun terdiam dan hanya bisa menatap kedua orang yang berada di hadapannya karena ia tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, sekali-kali tangannya mengambil keripik kentang yang entah kenapa rasanya begitu nikmat hari ini.

Baekhyun tersenyum masam.

"Ya gitu deh." 

"Kenapa?" Tidak salah kan kalau Sehun penasaran?

Baekhyun agak ragu untuk menceritakan kisahnya, tidak ingin cerita mengenai Joohyung untuk menyebar dan kemudian berakhir dengan ia yang selalu teringat tentang Joohyung. Namun, ini Sehun. Ia yakin tak akan ada apa-apa jika ia memberitahunya.

"Dia jadi obsesif, padahal gue berusaha supaya engga kasih harapan." 

"Loh, kok bisa?" 

"Gue juga kurang ngerti. Chanyeol udah sempet ngomong juga sama dia waktu itu."

Sehun sedikit terkejut dengan itu. Chanyeol biasanya tidak akan turun tangan kecuali jika menurutnya masalahnya tidak terkendali dan ia harus segera menyelesaikannya. Apalagi ini tentang orang lain, bukan dirinya.

"Separah itu?"

"Lo jadi gue juga bakal gitu." Chanyeol menatap Sehun dengan tatapan yang diselipkan dengan kejengkelan, mungkin teringat lagi dengan apa yang terjadi.

"Emang kenapa sebenernya? Gue boleh tau?" 

Sunyi. 

Sehun jadi merasa tidak enak hati, takut bahwa pertanyaannya membuat Baekhyun dan Chanyeol tidak nyaman. Chanyeol bukannya tidak ingin memberi tahu Sehun, tapi ia merasa bukan tempatnya untuk menceritakan apa yang dialami oleh Baekhyun.

"Intinya, dia ngelecehin gue." Baekhyun menghela nafas.

Sehun tidak bisa menahan untuk menyingkirkan kemasan makanan ringan yang sedari tadi ia genggam dan membelalakkan matanya.

"What?! "

"Ngerti kan maksud gue apa? Baekhyun udah ngelawan dan bilang enggak, dia gak ngegubris. Ya gue datengin lah. Dia expect gue diem?" Chanyeol menanggapi respon Sehun.

"Ini kapan sih sebenernya?" 

"Mungkin sebulan yang lalu. Atau dua bulan yang lalu ya? Waktu itu gue lagi enggak sama Chanyeol." Baekhyun terlihat berpikir.

"Dia ngejer dari kapan?"

"Dari awal kuliah."

"Dari awal dia emang udah aneh?"

"Justru itu, Se. Engga aneh sama sekali. Cuma nge-chat, mentok-mentok ngajak jalan. Gue enggak nyangka dia akan gitu."

"Terus akhirnya dia kayak gini?"

"Sebenernya gue udah agak mandang dia aneh pas dia minta nudes ke gue dan itu posisinya gue udah mulai agak ngejauhin karena engga mau kasih harapan."

"Nudes?!" Sehun sungguh-sungguh terperangah dengan semua cerita Baekhyun, seperti terlalu banyak untuk diproses.

"Dia minta foto lo?"

Baekhyun baru ingat. Ia tidak pernah memberitahu Chanyeol perihal ini dan sepertinya Chanyeol semakin membenci Joohyung sekarang.

Baekhyun mengangguk kaku.

"Sebentar, kayaknya gue masih ada chatnya." Baekhyun mengambil ponselnya dari atas meja dan membukanya, mencari-cari pesan yang dikirim Joohyung. Lumayan sulit karena ia sudah tidak pernah bertukar pesan dengan Joohyung lagi semenjak kejadian itu. 

"Ini." Sehun meraih ponsel Baekhyun yang diberikan ke arahnya. 

Joohyung

sapnu puas

pls baek

segini

lo bisa kan segini doang

after what u did to me

ini ga ada apa2nya

gue bakal lepasin lo

lo bisa sama chanyeol

abis ini. gue mohon

Setelah membaca pesan yang tergolong singkat itu, Sehun menaikkan alisnya bingung.

"Kenapa ada Chanyeol?"

Baekhyun tersentak, ia baru ingat jika nama Chanyeol sempat disebutkan di sana. 

"Pada ngira gue pacar Baekhyun dan kayaknya nyampe ke telinga dia."

Sehun mengangguk paham.

"Mukanya kok familiar ya?" Sehun mencoba untuk mengingat-ngingat lagi apakah ia pernah mendengar nama ini sebelumnya dan Baekhyun serta Chanyeol hanya bisa diam mengamati. Wajah yang ia lihat di foto profil 'Joohyung' ini terlihat tidak asing.

"Oh! Dia yang di restoran waktu itu bukan?"

"Oh!" Baekhyun juga baru ingat bahwa saat mereka bertemu waktu itu, Joohyung juga kebetulan berada di sana.

"Iya bener." lanjutnya.

"Pengen gue tonjok rasanya. Padahal gak keliatan kayak tipe yang kayak gitu."

Chanyeol dan Baekhyun mengangguk setuju.

Tidak ingin merasa suasana terus-terusan kelam, Baekhyun menepuk tangannya dan menarik perhatian kedua orang yang berada di sana. Ia membuka tas kecil yang ia bawa dan mengeluarkan beberapa masker wajah miliknya yang sempat ia bawa dari rumah. 

"Ayo skin care !" 

Sehun hanya tertawa puas karena Baekhyun yang betul-betul tidak jelas karena bertingkah tiba-tiba. Chanyeol menatap Baekhyun dengan mata lebarnya bingung.

"Tiba-tiba?"

"Ini sebentar lagi udah expired. Sini tiduran." Baekhyun menepuk-nepuk pahanya pelan sembari melihat kedua lelaki jangkung yang masih terdiam di tempatnya.

Baekhyun tersenyum sumringah.

"Sehun duluan aja sini."

Melihat wajah Chanyeol yang tak bersemangat membuat Baekhyun sedikit takut, jadi ia mengorbankan Sehun. Walaupun Sehun pun tampaknya senang-senang saja dan menurut dengan apapun yang Baekhyun lakukan pada wajahnya, sekali-kali bergumam karena ia merasa tenang.

Chanyeol menatap mereka datar. Namun beberapa kali mendekat juga karena penasaran.

Baekhyun hanya bisa terkekeh.

Continue Reading

You'll Also Like

98.8K 3.5K 25
Love is hard. And sometimes it's even harder to endure it.
28.8K 321 16
hey! hope you enjoy these one-shots I write! these will be an x reader book sorry if that isn't what you're looking for! The original characters all...
890K 42.3K 37
Ellie Jenkins is struggling to write a high school TV show, so her boss gives her an ultimatum: go to her ten year reunion or lose her big break fore...