Tidak, SIAL !!
Ku rasa dia sengaja menjatuhkan pisau itu. Di sudut pisau itu terdapat sebuah benda kecil yang terlihat seperti kamera dan ya, ini yang membuat orang-orang mengepungku sekarang.
*author's pov*
"Lepasin" teriak Cia begitu orang-orang suruhan Anton menangkapnya.
Mereka membawanya ke tempat kedua orangtuanya di sekap.
"Kalian boleh berjaga-jaga di luar" ujar Eldbert a.k.a Anton.
Anton berjalan maju mendekati gadis itu, membuat Cia berjalan mundur hingga tubuhnya membentur dinding.
"Sudah kukatakan kau tak akan bisa melawanku" ujar Anton seraya tersenyum licik.
"LEPASIN CIA" bentak Charles.
"Mom, dad" panggil Cia pelan.
"Lepasin mereka" ujar Cia.
"Aku akan melepaskan mereka, tapi tandatangani dulu kertas itu"
"Baik, berikan kertasnya padaku"
Ketika Anton mengambil kertas itu, Cia mengecek handphonenya secara diam-diam, melihat pesan masuk dari bi karti.
"Non, kita lagi dalam perjalanan. Kurang dari 5 menit lagi kita akan sampai" begitulah isi pesannya yang membuat Cia tersenyum.
Anton memberikan kertas itu.
"Kau lihat, demi menyelamatkanmu anakmu akan menyerahkan perusahaan miliknya dengan begitu kau tidak akan berada pada posisi pertama lagi. Aku akan mengalahkanmu Charles"
"Sebenarnya siapa kau?" Tanya Charles.
"Aku orang yang kau kenal yang memiliki dendam padamu"
Anton memberikan kertas itu kepada Cia dan menyuruh Cia menandatanganinya. Dengan sangat terpaksa, Cia menandatangi surat itu.
"Berikan padaku" ujar Anton.
"Lepaskan dulu kedua orangtuaku setelah itu aku akan memberikan kertas ini kepadamu"
"Tidak. Berikan kertas itu dulu kepadaku baru aku akan melepaskan kedua orangtuamu. Kalau kau tidak mau melakukannya, aku akan membuat kau kehilangan orangtuamu"
Mendengar perkataan Anton, Cia langsung memberikan kertas yang sudah ia tandatangani. Setelahnya, Cia langsung menghampiri kedua orangtuanya dan melepaskan ikatan mereka. Diam-diam, ia mengecek pesan dari bi Karti.
"Kita sudah sampai. Polisi sedang menangkap orang yang ada di luar. Sebentar lagi kita masuk"
Gadis itu kembali tersenyum melihat pesan itu. Rencananya berjalan lancar.
"Hahaha, perusahaanmu sekarang menjadi milikku"
"Oh ya?" Tanya Cia meremehkan, hal itu membuat Anton menatapnya binggung.
"Ya kau memang akan menjadi pemilik perusahaan itu tapi hanya dalam jangka waktu sejam"
"Tidak mungkin"
"Periksa saja sendiri"
Anton membaca tulisan yang tertera di kertas itu dengan serius dan ya, ia berkuasa atas perusahaan itu tapi hanya dalam waktu sejam. Laki-laki itu terlihat sangat binggung, pasalnya ini bukan surat yang ia buat. Ia tidak pernah membuatnya.
"Kau binggung ?aku akan menceritakannya. Jadi, surat yang kau buat sudah aku ganti. Kapan aku menggantinya ? Kau penasaran bukan ?" Cia menceritakan semuanya kepada Anton.
Sebelum pergi ke tempat ini, gadis itu telah menyiapkan sebuah surat yang mengatakan bahwa Eldbert Loxandro akan menjadi pemilik perusahaan di bagian Asia selama satu jam. dan tadi ketika Anton menyerahkan surat itu, Cia langsung menukarnya dengan surat yang sudah ia bikin, tentunya ketika Anton sedang tidak memperhatikannya.
"Kurang ajarrr"
"ANGKAT TANGAN" ujar polisi yang membuat Anton kaget.
"KAU?"
Sebelum polisi berhasil menangkap Anton, ia melemparkan sebuah pisau ke arah Gloria.
"Mom, awas" Teriak Cia. Cia segera mendorong Gloria, membuat pisau itu tertancap di perutnya.
"CIA"
"NON"
Bi Karti segera berlari menghampiri Cia, sedangkan Anton, polisi telah menangkapnya.
"Cia hiks bangun sayang" Gloria menangis melihat Cia yang sudah tidak sadarkan diri.
"Tuan, kita harus bawa non Cia ke rumah sakit. Pakai mobil non Cia aja, dia ke sini pakai mobil" Charles mengangguk.
Mereka membawa Cia ke rumah sakit pelangi yang tidak terlalu jauh dari sana.
"Dok, tolongin anak saya" ujar Charles.
Cia segera di bawa ke UGD dan langsung di tangani oleh dokter.
Bi Karti menenangkan Gloria yang masih menangis memikirkan Cia, ia sangat takut jika ia kehilangan Cia.
Sedangkan Charles, ia menelfon orangtua kandung Cia. Bagaimana pun, mereka harus mengetahui kabar Cia.
🌱🌱🌱
"Apa ? Oke kita ke sana sekarang"
"Kenapa, pa?" Tanya Leo.
"Cia, dia di rumah sakit"
"Kok bisa?" Tanya Bunga.
Alex menceritakan semuanya ke Bunga dan Leo, sesuai yang sudah dicerirakan Charles tadi.
Setelahnya ketiga orang itu segera menuju rumah sakit pelangi. Di perjalanan, Leo menghubungi Celine dan memberitahunya keadaan Cia.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit, mereka tiba di sana dan langsung menuju UGD.
Celine sendiri sudah sampai di sana, ketika Leo menelfonnya Celine sedang ada di dekat rumah sakit pelangi. Alhasil, ia bisa cepat sampai ke rumah sakit ini.
"Cia di mana?" Tanya Bunga langsung.
"Cia masih di tangani dokter di dalam" jawab Charles.
Bunga segera menghampiri Gloria, lalu...
PLAKK
Satu tamparan mendarat ke pipi Gloria.
"Kamu liat sekarang, Cia kayak gini gara-gara kamu. Kamu itu gak bisa jagain Cia" ujar Bunga dengan nada tinggi.
"Tan, tante gak bisa nyalahin tante Gloria. Gak ada gunanya juga tante nyalahin tante Gloria, itu gak akan bikin Cia sembuh. Justru kalau Cia tau, dia pasti gak suka liat tante nyalahin tante Gloria" ujar Celine.
"Iya, ma. Yang Celine bilang bener. Sekarang kita harus fokus sama Cia" sambung Leo, lalu membawa Bunga jauh dari Gloria.
"Li, Cia kenapa?" Tanya Glen yang baru saja tiba.
Celine menceritakan semuanya kepada Glen. Soal kedatangan Glen, tadi Celine yang mengabari Glen.
"Jadi gara-gara ini?"
"Maksud lo apa?"
"Seharusnya malam ini gue ada janji sama Cia, tapi tiba-tiba dia gak bisa datang dan ternyata karena hal ini"
Celine mengangguk mengerti.
🌱🌱🌱
Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruang UGD.
"Dok, gimana keadaan Cia?" Tanya Bunga.
"Cia baik-baik aja, setelah kami memindakannya ke ruang inap, ia bisa ditemui"
"Cia udah sadar?" Tanya Charles.
"Belum, prediksi saya, ia akan sadar dalam beberapa jam lagi. Saya permisi dulu"
"Makasih, dok"
🌱🌱🌱
Cia melihat sekelilingnya, ia rasa ia sedang berada di rumah sakit. Ruangan yang berwarna putih serta bau obat-obatan menandakan ia berada di rumah sakit.
"Cia, kamu udah sadar?" Tanya mommy membuat semua orang yang ada di ruangan itu segera menghampiri Cia.
"Maafin mom ya. Karena mom kamu jadi kayak gini. Seharusnya mom sama dad percaya sama kamu tapi kita malah gak percaya sama kamu. Seharusnya kita sadar kalau dia itu orang jahat"
Soal siapa Eldbert sebenarnya, bi karti telah memceritakan semuanya, tentang Eldbert yang adalah Antonius, dan niatnya yang ingin membalas dendam karena perusahaannya pernah bangkrut akibat AUXD group.
"Sudah aku bilang lebih baik Cia tinggal bersamaku bukan bersamamu. Sejak kecil kau telah memaksanya melakukan ini itu, dan sekarang kau membawanya masuk dalam masalahmu, seharusnya kau yang terluka bukan dia" ujar Bunga.
"Kenapa mama ngomong gitu?"
"Gak pa-pa, emang ini salah mom"
"Mom, ini bukan salah mom. Gak ada yang salah di sini dan mama, tolong jangan ngomong kayak gitu lagi"
"Ci, gimana keadaan lo?" Tanya Celine.
"Gue baik-baik aja kok" jawab Cia.
Pandangan Cia beralih pada Glen. Gadis itu ingat, ia telah membuat Glen kecewa dengan mengikari janji itu. Terlebih Glen mengatakan bahwa ia telah menyiapkan semuanya.
"Ehm, Cia mau bicara sama Glen"
Semua yang ada di sana mengangguk mengerti.
"Kalau gitu kita keluar dulu" ujar Leo dan yang lainnya.
Tersisalah kedua orang itu. Mereka saling berpandangan satu sama lain.
"Glen,..."
TBC
Hollaa...
Udah part 30 aja nihh.. besok akan update part terakhir, jadi tungguin besok ya.
Btw, udah siap baca part terakhir dan berpisah sama Chiara ???
Thank you for reading and see u di part terakhir...
13.06.2020
Cindy Caroline