Li Xian Empress

By saskavirby

1.2M 142K 4.3K

Rank #1 Permaisuri 28 Juni 2020 Rank #3 reinkarnasi Agustus 2020 Dia di bunuh secara keji oleh saudara tiriny... More

PROLOG
1. Kehidupan kedua
2. Proses yang mengangumkan
3. Waktunya tiba
4. Memanah
5. Kuda yang mengamuk
6. Kunjungan pertama kali dari Putra Mahkota
7. Keberangkatan
8. Kedatangan Putra Mahkota
9. Pemberontak
10. Perjalanan menuju Istana
11. Keterkejutan penghuni istana
12. Kesialan
13. Kissing
14. Teh Melati
15. Yihua
16. Pria misterius
17. Fakta di balik kebencian
18. Tamu tak di undang
19. Merenung
20. Dia aneh
21. Ungkapan hati
23. Perang
24. Perang 2
25. Tahanan
26. PURA - PURA
27. Kamu adalah aku
28. Awal Pembalasan
29. Taman bungaku
30. Hukuman
31. Kesialan berbuntut keberuntungan
32. Ku harap kau bersabar lebih sedikit
33. Selir Xu Yenn i
34. Tangkap
35. Shi Zhu hamil?
36. Sergapan paksa
37. Tagihan Hadiah
38. Celaka Mencelakai
39. Celaka Mencelakai 2
40. Selidik
41. Eksekusi
42. Tidak bisa menolak perintahmu
43. Dia Ayahku?
44. Kenapa harus ada Selir di dunia ini???
45. Kedai Yin Ann
46. Penginapan
47. Putra dan Putri Mahkota
48. Rencana lainnya
49. Itu bagian dari rencana
50. Time too.. pembalasan
51. Tentang perjodohan
52. Pesta
OPEN PO

22. Pembicaraan dengan Shizhu

29.5K 2.8K 61
By saskavirby

Terlihat Liu Xingsheng yang berjalan beriringan dengan Li Xian, sesekali keduanya berbicara dan tersenyum, seperti seorang remaja yang tengah kasmaran.

Hal itu tak luput dari pandangan ketiga selir, ketiganya kompak menatap tajam ke arah Li Xian.

"Apa yang terjadi dengan mereka?" Tanya selir Nuwa penasaran.

"Kenapa mereka terlihat lebih akrab sekarang?"

"Apa Pangeran mulai mencintai Li Xian?"

"Tidak mungkin." Hentak Shizhu cepat, membuat selir Nuwa juga selir Yenny menoleh padanya.

"Kita harus melakukan sesuatu terhadap Li Xian." Sambungnya mengepalkan tangannya kuat.

"Aku setuju denganmu selir Shi."

"Aku juga."

***

"Jadi.. apa kau juga berlatih pedang sebelumnya?"

Li Xian mengangguk. "Ayahku mempunyai koleksi pedang, jadi diam-diam aku mencurinya satu, dan meminta seseorang untuk mengajariku."

"Kau pernah bertarung sebelumnya?"

"Pernah, tapi menggunakan pedang mainan. Meskipun dengan pedang sungguhan, tapi lawannya hanya mainan berbentuk manusia." Jawab Li Xian tersenyum.

Liu Xingsheng menarik tubuh Li Xian agar duduk di pangkuannya, keduanya kini sedang berada di kediaman Pangeran. Melingkarkan tangannya di pinggang Li Xian.

"Aku tidak ingin melihatmu terluka, jadi lain kali jangan coba-coba untuk menggunakan pedangmu lagi."

"Jadi.. apa aku harus diam saja melihat musuh membantaiku?"

"Ada aku yang akan melindungimu."

"Bagaimana jika tidak ada kau di dekatku?"

"Ada panglima dan prajurit Permaisuri." Tekan Liu Xingsheng menatap tajam.

Li Xian terkekeh. "Baiklah,"

Li Xian segera beranjak dari pangkuan Liu Xingsheng saat mendengar seseorang akan memasuki kediaman Pangeran.

"Salam Yang Mulia."

"Ada apa Minghao?"

"Yang Mulia, beberapa prajurit yang kita tugaskan di perbatasan tiba-tiba hilang Yang Mulia. Kami sudah menyusuri beberapa tempat, tapi mereka tidak bisa kami temukan."

"Kau menemukan sesuatu?"

"Belum Yang Mulia. Kemungkinan ada beberapa pemberontak yang sengaja menjadikan mereka sandera, mereka tidak terima dengan kemenangan anda dalam mengambil alih kerajaan Shaolin."

"Mungkin mereka menginginkanmu untuk menemui mereka Yang Mulia." Sela Li Xian.

"Bagaimana menurutmu Permaisuri?" Tanya Liu Xingsheng menatap Li Xian.

"Em.. entah mengapa aku merasa ini adalah jebakan untukmu Pangeran."

Minghao sedikit melirik ke arah Li Xian, merasa bingung akan kalimatnya.

Liu Xingsheng menghampiri, mengelus lengan Li Xian. "Tenanglah, aku akan baik-baik saja."

"Panglima, siapkan kudaku, kita ke perbatasan sekarang."

"Baik Yang Mulia."

"Pangeran, apa kau yakin akan pergi?" Tanya Li Xian khawatir, dia benar-benar merasa tidak enak hati melihat kepergian Liu Xingsheng.

Liu Xingsheng menarik tubuh Li Xian kedalam pelukannya. "Tenangkan dirimu Permaisuri, aku akan kembali dalam keadaan baik-baik saja. Apa yang kau takutkan? Hm?" Tanyanya mengelus pipi Li Xian.

"Aku.. kita.. baru saja berbaikan, tapi kau akan pergi meninggalkanku?"

Liu Xingsheng tersenyum lebar. "Apa sebaiknya kita melakukan hubungan suami istri dulu sebelum aku pergi?" Godanya.

Li Xian segera menarik diri. "Jangan harap aku akan melakukannya."

"Kau istriku, sudah sepantasnya aku meminta hakku."

"Tidak, sebelum kau menjadikan aku istrimu satu-satunya."

Liu Xingsheng terdiam, kemudian mengembuskan nafas pelan. "Aku akan segera berangkat."

Li Xian menekuk wajahnya, bahkan Liu Xingsheng tidak mau menuruti permintaannya, pada akhirnya dia bukan menjadi satu-satunya wanita yang di cintai Liu Xingsheng.

Apa dia sanggup berbagi suami? Bahkan dengan status Liu Xingsheng yang kini menjadi Pangeran, sangatlah wajar jika dia memiliki istri lebih dari satu.

Li Xian meringis membayangkan dirinya harus terus terjebak dalam pusara kehidupan menyebalkan ini.

"Jangan terlalu di pikirkan, aku hanya mecintaimu." Ucap Liu Xingsheng melihat kesedihan di wajah Li Xian.

"Maafkan aku, aku hanya belum terbiasa dengan keadaanku saat ini. Aku lupa bahwa kau adalah Pangeran kerajaan, yang sangat wajar jika mempunyai banyak selir." Sindir Li Xian menunduk lesu.

Liu Xingsheng tersenyum, menarik dagu Li Xian agar mendongak dan memberikan kecupan di bibirnya.

"Aku akan melakukannya jika kau sudah siap." Bisiknya tepat di depan wajah Li Xian.

Mau tak mau Li Xian mengangguk, hingga kemudian dia kembali merasakan bibir Liu Xingsheng yang melumat bibirnya dengan lembut.

***

Seakan teringat dengan gulungan kertas yang di berikan oleh seorang tamu misterius saat itu, Li Xian yang tengah memainkan panah menghentikan aktifitasnya.

"Linda, dimana gulungan kertas yang di berikan pria itu?"

Linda yang berdiri di sisinya berfikir sejenak. "Akan aku carikan Putri."

Tak berapa lama Li Xian duduk di kursi sambil membuka gulungan kertas tersebut.

Bersiaplah untuk sesuatu yang besar Yang Mulia.

Linda juga Li Xian tampak bingung setelah membaca kalimat itu, keduanya saling tatap.

"Apa anda kenal pria itu Putri?"

Kepala Li Xian menggeleng. "Tapi aku pernah melihatnya bertemu dengan selir Shizhu di belakang istana."

"Apa ini salah satu rencana selir Shizhu, Putri?"

"Aku belum bisa memastikannya Linda, tapi kita harus segera mencari tahu apa yang tengah direncanakan oleh Shizhu."

Linda mengangguk. "Aku setuju Putri."

*

"Ada apa kau mengunjungiku?" Tanya Shizhu ketus ketika melihat kedatangan Li Xian di kediamannya.

"Bukankah kita bersaudara, sudah sepatutnya aku mengunjungimu bukan?"

Shizhu membuang muka dan berdecih kecil, dia benar-benar benci berpura-pura baik dengan Li Xian.

"Aku tahu apa yang ada di otakmu, tidak perlu berpura-pura baik denganku. Aku juga tahu tujuanmu untuk menggulingkanku dari posisi Permaisuri. Tidak perlu sungkan untuk mengakuinya." Ujar Li Xian dengan santainya, meneliti tiap sisi kediaman Shizhu.

Shizhu mendengus. "Memang seharusnya kau tahu itu sejak lama, dan kau seharusnya juga sadar diri."

Li Xian mengangguk. "Aku sadar bahwa kesalahan terbesarku adalah meminta Pangeran untuk menikahimu juga. Mungkin saat itu aku belum melihat sisi burukmu, tapi kini aku sadar bahwa kau sama sekali tidak menghargai aku juga ayah sebagai keluargamu."

"Sudah terlambat." Sela Shizhu acuh.

"Untuk itu mari kita lanjutkan sampai tuntas, jangan pernah ragu untuk melakukan apa yang telah kau rencanakan untukku."

Shizhu menatap tajam ke arah Li Xian. "Apa maksudmu?"

"Aku tahu kau bersekongkol dengan seorang pria, entah apa yang kau janjikan sebagai imbalannya sehingga dia mau menuruti keinginanmu. Tapi aku ingatkan satu hal, jika kau bermasalah denganku, jangan libatkan oranglain yang tidak bersalah untuk memuluskan niatmu. Jangan kau ganggu orang-orang yang tidak tahu apapun untuk membalasku. Cukup lawan aku, jangan libatkan yang lain." Tukas Li Xian masih dengan raut wajah datar, sangat jelas bahwa dia mengatakan semuanya dengan tenang dan tanpa emosi.

Berbanding terbalik dengan Shizhu yang tampak geram, menahan emosi yang meluap. "Jadi kau sudah mengetahuinya? Lalu.. apa rencanamu? Kau akan mengadu pada Pangeran, atau Kaisar?" Tantang Shizhu mencibir.

Li Xian tersenyum kecil. "Sudah aku katakan, jangan libatkan orang lain dengan masalah ini. Aku tidak akan memberitahukan Pangeran atau siapapun. Biarkan mereka mengetahuinya sendiri, karena sebaik-baiknya kau menyembunyikan bangkai, suatu saat akan tercium juga."

"Sepintar-pintarnya kau menghapus jejak, ada beberapa hal yang tidak kau ketahui bahwa kau telah membuka jalan orang lain untuk menemukan bukti itu."

Kedua bola mata Shizhu melebar. "Aku pastikan kau menerima balasannya Li Xian, aku sungguh membencimu." Hentaknya menggeram marah.

Li Xian tertawa kecil. "Aku sungguh menantikan kata-kata itu keluar dari mulutmu selir Shi."

"Pria itu memang utusanku, jadi bersiaplah untuk hal besar yang sudah aku siapkan sebagai kejutan untukmu. Dan saat itu tiba, kau pasti akan pergi dari istana atau bahkan dari dunia ini." Balas Shizhu tersenyum menyeringai.

Tubuh Li Xian terkesiap, meskipun dia sudah bisa menebak apa tujuan Shizhu, tapi mendengar kalimatnya membuat ingatan Li Xian memutar pada kejadian dimana Shizhu dengan teganya mengutus hewan peliharaannya untuk menerkamnya hidup-hidup.

"Jangan pernah coba-coba kabur dari pantauanku, karena dimanapun kau berada aku akan mengejarmu."

Li Xian menatap dingin ke arah Shizhu. "Aku pastikan kau tidak akan bisa membunuhku untuk yang kedua kalinya." Desisnya lirih.

"Aku tunggu saat itu tiba, jangan salahkan aku jika pada akhirnya justru kau yang akan di depak keluar dari istana ini." Balasnya tak kalah tajam.

Li Xian bangkit dan pergi meninggalkan kediaman Shizhu.

Shizhu menatap tajam kepergian Li Xian. "Bagaimana jika Pangeran sendiri yang menghunuskan pedang di tubuhmu Li Xian." Ucapnya tersenyum miring.

.

.

.

***

Wow.... Bersiaplah...
Siap untuk apa thor?
Nggak tahu, aku suka tempe. 😝

See you bai bai,
12 Agustus 2020
Saskavirby

Continue Reading

You'll Also Like

10.1M 1.2M 62
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
729K 56.9K 30
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
1.5M 120K 95
Satu-satunya harapan Sera adalah diakui dan dicintai oleh putra mahkota. Demi pengakuan dan cinta dari sang Putra Mahkota membuat Sera melakukan sega...
184K 16.4K 18
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...