My Everything

By greyxmoonx

138K 6.4K 66

Kamu adalah segalanya bagiku. Perkenalan yang sangat tidak biasa, hingga kita kenal satu sama lain. Aku menge... More

Prolog
2.Sing
3.Mood Booster
4.Mood Breaker
5.Haus Hormat
6.Pacar boongan
7.Temen senasib
8.New?
9.Best Day
10. Tukang Onar
11.All About New
12. Jadi deket ?
13. Motivator Sableng
14. Kok Aneh ?
15. Good Idea!
16. Kejutan
17. The second surprise
18. Do You Love Me ? I Love You!
Epilog

1.Friend ?

10.7K 452 9
By greyxmoonx

Hai:) aku mau ralat ceritanya , kemarin di prolog kan aku bilang si Viona ini kelas 11 tapi aku ralat jadi calon anak SMA oke hehe :D

++++++=====================+++++++

Viona turun dari lantai atas dengan atribut layak nya anak-anak MOS. Pita merah yang di lilitkan di ikatan rambut nya , name tag , dan gaya layak nya anak nerd.

"Baik-baik lo disana, kalo lo dikerjain jangan baper nama nya juga MOS pasti dikerjain sama senior," Ucap Vano yang tak lain adalah Kakak laki-laki satu satu nya itu.

"Tenang aja gue orang nya ga baperan kok," Ucap Viona sambil terkekeh kecil.

"Yaudah sarapan dulu nih nanti telat loh," Ucap sang Bunda yang bernama Vina itu.

Viona mengangguk lalu mengambil roti berisi selai coklat dan kacang yang di satukan. Ia menggigit gigitan terakhir lalu meminum susu coklat nya, itu sudah menjadi kebiasaan.

"Hati-hati ya nanti kalo udah pulang telepon mama biar mama jemput," Ucap Bunda nya seraya mengacak ngacak rambut anak gadis nya itu.

"Iya Bunda, Ayah aku pergi dulu yaa! Yuk bang," Viona masuk kedalam mobil Vano itu.

Vano adalah Kakak kandung dari Viona. Vano menduduki bangku kelas 12 yang tentu berbeda sekolah dengan Viona , Viona sengaja tidak memilih sekolah yang sama dengan Vano karena jika begitu pasti Viona akan berketergantungan pada Vano setiap hari nya.

"Bang berenti disini aja deh, soalnya peserta ga boleh dianterin atau bawa kendaraan sendiri ntar gue dihukum," Ucap Viona , Vano menepikan mobil nya di jarak sekitar 8 meter dari sekolah nya. Viona berpamit lalu turun dari mobil dan menarik nafas nya perlahan. Ia sedikit gugup dengan MOS hari pertama nya ini.

Viona mempercepat langkah nya ketika dilirik nya jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya. Sesampai nya di gerbang Viona dapat melihat segerombolan peserta MOS sedang mengerubungi papan pengumuman. Viona berlari menuju papan pengumuman itu , ia yakin disana sudah terpampang jelas nama peserta MOS itu beserta kelompok yang akan menjadi satu nanti didalam kelas.

Viona menatap jeli nama-nama diatas kertas ini dan ketika dirinya menemukan nama nya ia melirik bagian atas kertas dimana terdapat nama kelompok disana.

"Kelompok 6 : Rajawali," Gumam Viona.

"Lo kelompok 6 Rajawali ? Gue juga sama," Viona melirik samping nya. Ada seorang pria yang berbicara padanya barusan.

"Yaudah bareng aja yuk, gue ga terlalu tau tempat nya," Ucap Viona dan mendapat anggukan dari si pria itu.

Bagus lah dihari pertama ia sudah mendapat teman kenalan walaupun itu adalah lawan jenis nya , tapi jujur saja berteman dengan lawan jenis lebih baik dari pada dengan sesama jenis.

"Oh iya nama lo siapa ?" Tanya si pria itu.

"Nama gue Viona panggil aja Vio , lo ?" Tanya Viona.

"Gue Raka," Ucap Raka sambil tersenyum. Viona mengangguk ngangguk sambil tersenyum tipis.

Ketika sudah sampai didepan kelas yang akan ditempati nya selama MOS, Viona menelan ludah pahit nya lalu menjejakan kaki nya di dalam kelas ini. Seluruh anak-anak yang bertempat dikelas ini menatap nya dengan tatapan yang sama 'Dia siapa ?'

Viona segera mengambil tempat duduk didekat pintu kebetulan tempat itu kosong. Dan Raka duduk disamping nya , lagian yang duduk dengan lawan jenis itu banyak bukan hanya mereka berdua -Viona&Raka-.

Tak lama 4 orang berpakaian layak nya anak SMA dengan dibalut jas Osis masuk. Viona mengernyit ? Kenapa semua laki-laki ? Pikirnya.

Tak sengaja matanya bertemu pandang dengan seorang pria di depan itu. Viona mengalihkan pandangan nya, biasanya jika seperti ini ia tidak berani bertatapan dengan senior laki-laki.

"Selamat Pagi.." Ucap seorang pria didepan sana. Kelas hening dan langsung menjawab sapaan itu.

"Perkenalkan nama saya Raditya Davin kalian bisa panggil Kak Radit saya menjabat sebagai Ketua Osis."

"Perkenalkan nama saya Rey Kalangi kalian bisa panggil Kak Rey saya menjabat sekbid 5."

"Perkenalkan nama saya Gerin Diputra kalian Bisa panggil saya Kak Gerin saya menjabat sebagai wakil bendahara."

"Perkenalkan nama saya Leon Satya Nugraha panggil aja Kak Leon menjabat sekbid 1."

"Sekarang kalian yang memperkenalkan diri mulai dari ujung kanan" Ucap Radit.

Viona menunjuk dirinya sendiri dan mendapat anggukan dari Radit. Viona berdiri menghadap seluruh anak-anak dikelas ini.

"Perkenalkan nama saya Viona Arin Annisa bisa di panggil Vio," Ucap Viona sambil tersenyum lalu kembali duduk.

Raka berdiri. "Perkenalkan nama saya Raka Hadisetya panggil aja Raka."

"Tunggu-tunggu! Lo keturunan keluarga Hadisetya ?" Tanya Leon. Raka mengangguk.

"Yaudah lanjut" Ucap Leon

"Emang sama keluarga hadisetya ada apaan Ka ?" Tanya Viona pada Raka.

"Kakek gue punya perusahaan terbesar di indonesia , orang terkaya nomber 2," Ucap Raka. Mata Viona berbinar.

"Yaudah turun kelapang!" Ucap Radit. Raka dan Viona terkesiap cepat sekali perkenalan nya.

Viona sengaja tidak keluar kelas terlebih dahulu ia memilih untuk terakhir agar lebih santai , sementara Raka sudah meninggalkan nya duluan dengan alasan lebih cepat sampai kata nya. Ketika sudah sedikit kosong Viona segera keluar dengan pembina pembina nya tadi berjalan dibelakang nya.

Dilapangan sudah banyak peserta peserta lain nya sedang berbaris kini giliran kelompok Rajawali yang berbaris. Viona ada dibagian tengah karena ia tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek.

"Ayo cepetan baris nya! Lama banget sih," Ucap seorang dari depan mengenakan toa nya.

"Kita masuk ke tantangan pertama oke , tau ga apa ? Dapetin tanda tangan ketua osis dan wakil ketua osis," Ucap seorang cewek di depan sana.

"Nama nya Raditya Davin sama Daffa Erella," Ucap nya lagi.

"Nanti pembina kalian bagiin kertas nya sama pulpen nya."

Mata Viona melihat Radit berlari kearah belakang , Viona yakin ia berlari menuju kantin.

"Udah kebagian kan kertas sama pulpen nya ? Mulai dari ... SEKARANG!"

Viona berlari menuju tempat tujuan nya yaitu kantin. Dan ketika sampai dikantin ia dapat melihat Radit sedang duduk dipojokan.

"Kak Radit! Minta tanda tangan nya dong."

"Eh ? Kok lo bisa tau gue disini ?" Tanya Radit kebingungan.

"Oh iya dong gue kan liat lo lari kesini," Ucap Viona sambil nyengir.

Radit tersenyum miring. "Kalo gue tanda tangan itu , lo mau ngasih gue apa ?" Tanya Radit.

"Ilahh! Pake ngasih-ngasih segala lagi , tanda tangan ya tanda tangan aja keles," Ucap Viona. Ia memegangi bibir nya karena sadar bahwa ucapan nya tidak sopan barusan.

"Kok lo ga sopan sih ?" Tanya Radit dengan santai nya.

"Ya maaf , makanya tanda tangan dong waktu nya mepet gue belum nyari si Daffa," Ucap Viona.

"Tuh kan ga sopan lagi."

"Bodo. Daffa kan sepupu gue," Ucap Viona.

Radit mendengus lalu mengambil kertas dan pulpen itu lalu menandatangani nya dengan tanda tangan nya sendiri.

"Thanks kak," Viona tersenyum lalu kembali pergi mencari Daffa.

20 menit kemudian ..

Viona duduk di depan aula yang terletak di bagian kanan lapangan. Viona dapat melihat wajah anak-anak itu sedang kelelahan bahkan ada yang sampai marah-marah karena tidak mendapatkan tanda tangan dari ketua dan wakil osis itu.

"Vi , udah dapet tanda tangan ?" Tanya seseorang. Viona menoleh dan mendapati Raka berjalan mendekat kearah nya.

"Udah nih , lo sendiri ?" Tanya Viona. Raka mengangguk.

"Ayo semua nya! Baris lagi kaya semula ya , kita mau beresin tantangan ini," Ucap seorang gadis mengenakan Toa berdiri disana.

Semua anak-anak ini lantas segera mengambil barisan seperti semula. Viona sudah berdiri di tempat nya tadi , mata nya memicing karena terik matahari.

"Kertas nya kalian kasih nama kalian ya pake nama kelompok masing-masing , terus kumpulin ke anak yang baris paling depan," Ucap Gadis tadi.

Viona menuliskan nama serta nama kelompok nya di pojok kiri atas kertas lalu memberikan nya pada orang yang paling depan dengan model estapet.

"Kalo semua kertas nya udah terkumpul di depan yang depan kasihin ke pembina kelompok masing-masing," Viona tersenyum kecil mendengar ucapan gadis tadi. Menurut nya itu juga tantangan tersendiri bagi si anak paling depan.

"Yang lain nya balik lagi ke kelas masing-masing," Ucap Gadis itu. Lantas seluruh peserta MOS itu segera masuk kedalam kelas nya masing-masing. Viona baris paling belakang agar terasa santai.

Tak lama 4 orang pembina tadi memasuki kelas membuat kelas menjadi hening seketika. "MOS hari pertama kalian cukup sampai disini aja ya , siap-siap buat tantangan selanjut nya," Ucap Radit sambil sedikit tersenyum miring.

Viona mengernyit. Apakah pria itu hobby tersenyum miring ? Mungkin saja ..

Bersambung ..

Continue Reading

You'll Also Like

ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2M 109K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
84.9K 4.5K 55
Meracik deru menjadi reda Mendekap hangat dalam gigil __________ Cover Design : sacessahci Image : Clach __________ #892 in Poetry (11/11/17) #861 in...
69K 2.3K 7
Setelah bertemu dengan Sean, hidup Nada seolah berada di puncak kemalangannya. Rasa sakit dari masa lalu membuat lelaki itu mendekatinya dengan penuh...
60.2K 2.8K 61
[Follow dulu baru baca] Jika bunga yang layu tak mungkin mekar kembali lantas bagaimana jika hati yang sudah rapuh apakah bisa tumbuh kembali? Jika...