Bibi Kim dibuat kewalahan oleh para lelaki ini.Dia sedari tadi menepuk jidat kala dapur yang baru dibersihkannya tadi pagi,kini seperti kapal pecah.Tepung dan air dimana-mana.Bahkan lantai yang mengkilap,sudah seperti kandang ayam
Jisung,Chan dan Changbin rencananya ingin diajarkan membuat kue,untuk kejutan kedua orang tuanya nanti.Dibantu Minho dan Jeongin sebagai sepupu yang baik hati.Namun,sepertinya itu adalah ide yang buruk.Karena 3 manusia unik ini saja sudah membuat orang pusing,ditambah 2 manusia lainnya yang tak jauh berbeda
Umpatan,teriakan,sentakan,ledekan dan lain-lain sesekali terdengar diruangan itu.Bahkan bibi Kim sempat meminta bantuan pada paman Ji untuk mengatur mereka.Tapi lelaki paruh baya yang sedikit bertubuh kekar itu langsung angkat tangan,menggeleng dan kabur begitu saja
Huh
Sepertinya dia harus lebih sabar saat ini.Bahkan ketika Jisung dan Minho yang melakukan perang tepung,dia hanya diam dan tersenyum.Menatap sendu lantai dan keramik yang tak lagi seperti semula.Kurang sabar apa dia?
Asalkan majikannya bahagia
Iya,itu
"Yha,cebol!Kaki lo nginjek kaki gue" cerca Minho,kemudian memukul keras lengan Changbin "Sakit!"
"Eh?!Ssh..biasa aja dong.Pake ngatain lagi" Dia menatap sang sepupu protes.Tangannya mengusap lengan,yang sudah dipastikan akan memerah akibat pukulan yang cukup keras
"Biasa aja gimana?" Ujar Minho sewot "Sendal lo gak ada yang lain apa?Keras banget"
Changbin berdecih "Ya gitu rakyat jelata.Gak pernah lihat sendal limited edition.Heran,kan lo?"
Minho sontak memperagakan orang muntah.Matanya memutar jengah dan mulutnya mengikuti omongan Changbin dengan sedikit melebih-lebihkan
"Paling,beli di emperan depan,kan?" Celetuk Jeongin.Dia nyengir setelah tatapan tajam dilayangkan oleh Changbin "Kak Changbin serem,deh.Senyum coba,biar manis"
Chan yang baru saja ditugaskan membersihkan loyang menambah panas keadaan dengan berkata "Manis dari mana,sepet iya"
Jisung tertawa saja tanpa ingin menimpali.Dia sudah cukup lelah karena tadi sempat bercanda dengan Minho dan yang lain.Matanya menatap bibi Kim yang sedang mengocok telur "Jisung bantu,bi?"
"Ah,gak usah.Ini hampir selesai" jawabnya kemudian tersenyum
Jisung menatap yang lain.Dia bingung harus melakukan apa.Semuanya sudah dikerjakan oleh saudara-saudaranya
"Kue kalian sudah beres?" Seseorang datang menghampiri dapur.Dia wanita yang tak terlalu tua,namun tidak muda juga.Rambutnya dibawah bahu,dan diwarnai kecoklatan.Sangat cantik
Namanya Nana,yang merupakan tante dari 3 manusia ajaib--Jangan tanya siapa,karena pasti kalian tahu--juga Ibu dari Minho dan Jeongin
"Mama!" Pekik Jeongin.Dia melangkah kearah sang ibu,kemudian menengadahkan telapak tangan "Minta uang,Ma.Jeongin mau beli makanan"
Nana mendengus.Dia mengusap rambut anak bungsunya "Jajan mulu.Padahal tadi Mamah sudah kasih kamu uang.Belum cukup juga?"
Jeongin merengut.Ia mengaitkan lengannya dengan lengan sang ibu "10 ribu cukup buat beberapa ciki doang,Ma.Jeongin pengen beli banyak"
Dari tempatnya,Minho menggeleng pelan "Makan banyak,tapi gak gendut-gendut"
"Eh?" Jeongin melepaskan tangannya kemudian menatap sang kakak "Emang kakak mau Jeongin gendut?"
"Boleh,biar tambah enak kalau kakak cubit kamu" Jawab Minho,dengan seringaian kecil
Jeongin mencebik kesal "Gak mau!"
Nana menghela nafas "Sudah,jangan diteruskan" ujarnya kemudian menghampiri bibi Kim yang sedang mengaduk adonan.Dia membantu sedikit sampai adonan dimasukkan kedalam oven
"Jisung sudah makan?" Tanya nya pada pemuda disampingnya.Sedari tadi anak itu hanya diam ketika yang lain bercanda
Jisung mengangguk kecil "Sudah,tante"
Nana tersenyum.Tangannya mengelus surai Jisung dengan lembut "Kalau capek,istirahat di kamar aja.Kuenya juga sudah jadi.Tinggal kasih hiasan sedikit"
"He'em"
Jisung beranjak dari duduknya.Dia berjalan menuju kamar,meninggalkan orang-orang yang masih sibuk mencari ide untuk dekorasi romantis nanti.Sebenarnya dia masih ingin membantu,bahkan kejutan ini merupakan usulan darinya.Tapi rasa pening di kepala dan pandangan yang tiba-tiba menjadi buram,mau tak mau harus mengurungkan niat baiknya.Lagipula dia tak ingin membuat semua orang khawatir
Jisung bersandar pada kepala ranjang.Berkali-kali dia memejam dan menggosok matanya,tetapi tak ada yang berubah
Dan untuk yang kesekian,dia menekan-nekan kedua matanya,hingga akhirnya cahaya silau mulai menyorot netra legam itu.Dia mengerjap perlahan
Huft
Akhirnya
Jisung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar.Dari mulai jam dinding,foto,meja belajar,lemari dan lain-lain,bisa dia lihat.Semuanya terlihat jelas sekarang
Dia bingung,mengapa hal tadi bisa terjadi?Sejak kejadian kecil di toko,matanya jadi sedikit bermasalah.Mudah lelah dan tiba-tiba buram.Padahal sebelumnya dia tak pernah begini
_▪▪▪_
Younghyun menggandeng tangan sang istri memasuki rumah.Tubuhnya sudah sangat lelah dan pegal karena perjalanan jauh tadi.Jika saja dokter Suzy saat ini berada di kota yang sama,mungkin ia tak akan merasa seperti ini.Dokter cantik itulah yang nanti mungkin akan memberikan pengobatan pada Jisung
Ya
Memang kalian pikir untuk siapa dia rela menyetir selama berjam-jam,jika buka demi Jisung,putra bungsunya.Sesuai dengan apa yang sudah dia katakan,dia akan berusaha mencari pengobatan terbaik untuk anak itu.Dan salah satu usahanya adalah ini,menemui dokter Suzy yang sedang berada diluar kota
Yoona menatap gurat lelah diwajah suaminya.Dengan pengertian dia membalas genggaman tangan besar itu dan mengelusnya perlahan.Atensi Younghyun pun seketika teralih.Melihat senyum teduh Yoona membuat hatinya menghangat seketika
"Terima kasih" lirih wanita itu,yang dibalas anggukan dari Younghyun
"Sudah menjadi kewajibanku"
Keduanya melempar tatap dan menyunggingkan senyuman terbaik.Menyalurkan segala rasa yang tengah memenuhi hati keduanya.Mereka akan berusaha bersama,untuk kebahagiaan dan anak mereka tentunya.Apapun tantangan dan halangan didepan nanti,jika Tuhan mengizinkan,mereka akan lewati semuanya bersama
Pintu utama dibuka perlahan,menampilkan suasana rumah yang sangat berbeda.Keduanya sama-sama terkejut,bahkan membulatkan mata dan membuka mulut sangking kagetnya
Pemandangan yang tak biasa,membuat keduanya tak bisa berkata-kata
(Anggap saja seperti itu
Abaikan kasur dibelakang:v)
Yoona menoleh pada Younghyun,yang sama-sama menampilkan wajah terkejut.Jadi,dia pun tak ada rencana menyiapkan hal ini?Lalu,ini pekerjaan siapa?
Tepat saat dirinya ingin bertanya,sebuah proyektor menyala,menyorot pada sebuah kain putih polos yang ada didepan mereka.Video mulai berputar,dan hal yang tak dapat keduanya percayai adalah rekaman pernikahan mereka,dimana Yoona dengan gaun cantiknya,berjalan anggun menghampiri Younghyun.Tersenyum semanis mungkin pada sang calon suami,hingga pada akhirnya penghulu mengatakan mereka telah sah menjadi sepasang suami istri
Suasana haru menyelimuti.Ucapan syukur keluar dari bibir semua orang yang hadir,termasuk orang tua mempelai yang kini mulai tersorot oleh kamera.Ibu dari keduanya sempat menitikkan air mata bahagia.Tak dapat dipungkiri bahwa mereka senang sekaligus tak rela,karena pada akhirnya sang anak telah memiliki seorang pendamping yang semoga saja tepat
Sesudah itu,video beralih pada bagian dimana Yoona dan Younghyun sedang pergi liburan berdua untuk pertama kalinya,setelah status mereka sebagai suami istri.Tawa keduanya terdengar,bahkan ketika Yoona berlari dengan semangat menaiki bukit hijau.Tangannya melambai,menyuruh Younghyun untuk menghampirinya
"Aah..Kakiku sudah mati rasa!" Younghyun mengeluh dari balik kamera.Bahkan kamera yang dia pegang kini sudah menyorot pada sepatu yang dia pakai
"Payah!" Jawab Yoona
Dan tanpa sadar,sosok yang sedang ada dalam video itu,keduanya kini tertawa kecil.Seolah baru ingat jika mereka pernah selucu itu
Video bergilir lagi.Kali ini,latarnya adalah sebuah pantai.Dan sepertinya Yoona yang sedang merekam,terbukti ketika Younghyun menarik lembut sebuah tangan kecil dari balik kamera
"Sebentar lagi akan ada sunset"
"Woah?Benarkah?Berapa lama lagi?"
Younghyun menatap arloji ditangannya.Ekspresinya seolah sedang menghitung waktu "Ehehe..jamku mati"
"Dasar"
Menyaksikan itu,senyum mereka tak kunjung luntur.Merasakan begitu indah kebersamaan mereka dulu,begitupun sekarang.Apalagi setelah hadirnya 3 jagoan yang membuat rumah tangga semakin bermakna
Video masih berputar sampai durasi 5 menit.Hingga bagian akhir,sebuah tulisan singkat muncul
Happy wedding day, Mom,Dad
thank you for raising us well. With so much love. We will never forget. Always happy and long life. We will succeed and make you proud
May we always be together forever
we love you♡
Yoona tersenyum dengan menahan isak tangis.Dia meletakkan kepalanya didada bidang Younghyun,yang mengusap punggungnya perlahan
Setelah itu,lampu mulai menyala.Dan tak disangka beberapa orang keluar dari balik tembok dengan membawa sebuah kue.Salah satunya adalah ketiga anak mereka
Yoona lantas saja berlari kecil,dan memeluk erat ketiganya.Dia berkali-kali menggumamkan kata maaf dan terimakasih.Hingga Younghyun ikut memeluk orang-orang tersayangnya
Yoona dan Younghyun selama ini tak pernah menginginkan apapun.Cukup saja keluarga mereka diberikan kebahagiaan,bagaimana pun caranya.Itu sudah lebih dari cukup
Hadirnya Bangchan,Changbin dan Jisung ditengah-tengah keduanya telah memberikan perubahan yang sangat besar.Hidup mereka lebih terasa berwarna
Tak ada yang lebih istimewa selain keluarga.Dan mereka harap Tuhan akan selalu mengumpulkan mereka sampai kapanpun
"Terimakasih,sayang"
Bangchan tersenyum lebar "Terimakasih juga untuk bunda dan ayah,yang udah sabar sama sikap kita"
"Maaf karena belum bisa kasih apa-apa" lanjut Changbin
Yoona menggeleng.Dia mengelus pipi putranya satu persatu "Kalian sudah cukup membuat kami bangga.Teruslah menjadi anak yang baik,ya"
Dia beralih pada Jisung yang tak kunjung membuka suara.Younghyun merangkul pundak sempit itu sambil bertanya "Kenapa diam aja?Tumben" candanya
Jisung menatap wajah ayah dan ibunya sekilas "Enggak..gak papa.Jisung cuma senang,jadi gak bisa ngomong apa-apa"
Younghyun terkekeh "Jagoan ayah,terima kasih banyak" Ujarnya sambil membawa ketiganya kedalam pelukan,lalu sedetik kemudian dia menarik tangan Yoona untuk bergabung
Jangan tanyakan bagaimana reaksi orang yang menonton.Mereka sudah terharu sejak awal,hingga tak sadar sempat mengeluarkan air mata.Entah mereka yang baperan,atau memang suasana yang sangat mengharukan
Entahlah
"Oh ya,masih ada satu kejutan" ujar Jisung dengan semangat,membuat yang lain ikut tersenyum
"Apa?"
Ketiga pemuda itu saling tatap,kemudian mengeluarkan seringaian yang tak bisa mereka artikan
"Ada di kamar"
"Kamar?"
"Oh ya..Punya adek satu lagi,gak masalah kan?"
_▪▪▪_
Maksa banget alurnya🙁
Sori kalau agak aneh atau kurang seru.Habisnya aku bingung.Inti cerita sudah ada,tapi untuk nentuin alur aku masih acak-acakan😥
Yaudahlah!Semoga suka♡