Kyra

By gofasya

40K 2.8K 403

Kyra. Seorang gadis biasa yang sudah menyimpan perasaannya pada seorang pria yang mempunyai sejarah perseling... More

Bab 2 - Masa lalu
Part 3 - Sup Jamur Pertama
Part 4 - Rahasia Bibi Zoe
Part 5 - Sepupu
Part 6 - Wajah Palsu
Part 7 - Noah dan aku -
Part 8 - Patah Hati, Lagi -
Part 9 - Dia datang -
Part 10 - Kesempatan? -
Part 11 - Dia kekasihku -
Part 12 - Bimbang -
Part 13 - Mari menikah -
Part 14 - Dia lagi -
Part 15 - Malam Pertama -
Part 16 - Rumah Mertua -
Part 17 - Cemburu Pertama -
Part 18 - Kau disini? -
Part 19 - Perasaan-nya -
Part 20 - Kau milikku -
Part 21 - Dia Kembali -
Part 22 - Tak ada arti -
Part 23 - Cinta -
Part 24 - Rumah Baru -
Part 25 - Gosip keluarga -
Part 26 - Tuan Yu -
Part 27 - Hamil? -
Part 28 - Sendiri -
Part 29 - Cerita Juan -
Part 30 - Dia disini -
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50

Bab 1 - Ingatan Lama

3.6K 100 0
By gofasya


Sebuah lengkungan senyuman pada bibir milik seorang pria yang kini sudah menginjak umur 55 tahun. Meskipun sudah berumur lebih dari setengah abad, Maxi masih terlihat gagah jauh dari kata tua.

" Apa kau akan tetap berdiri disana dan menatapku yang tengah memasak" ujar Zoe yang masih sibuk dengan wajannya.

" Sudah lebih dari 50 tahun umurmu, tetapi kau masih saja cantik saat memasak" puji Maxi yang masih menatap istrinya.

" Sudah cukup pujiannya tuan Smith. Kau benar - benar menggangguku" komplain Zoe kini membuat sang suami malah tambah ingin menggodanya.

" Betapa bahagianya aku masih bisa hidup denganmu. Melihat anak - anakku tumbuh menjadi pria pria tampan sepertiku dan aku tinggal melihat cucu cucuku saja nanti" ujar Maxi kembali berhayal.

Mendengar kata cucu membuat Zoe meninggalkan sejenak aktivitasnya dan menatap suaminya dengan penuh rencana, " Ah berbicara soal cucu, bagaimana kalau Cassian kita kenalkan pada putri dari temanku? "

" Zoe.. kita sudah bicarakan ini, aku tidak akan setuju jika kau menjodohkan putra putra kita. Biarkan mereka memilih pasangan hidupnya masing - masing. Aku tidak masalah jika harus menunggu Casian atau Levi menemukan calon pendamping hidupnya"

Zoe menghela nafas, " Tapi Max, Cassian sudah hanpir menginjak 30 tahun. Sekalipun dia tak pernah membawa wanita kerumah. Bagaimana kalau Maxi..."

" Tenang saja mom, aku masih menyukai wanita" sahut Cassian yang tiba - tiba saja datang lengkap dengan kemeja merah marun dan jas hitamnya.

Cassian memeluk ibunya dan mencium kening Zoe, " Aku datang dan tidak telat" ucapnya kemudian beralih memeluk Maxi ayahnya.

" Apa kalian masih saja membahas soal siapa jodohku?" Tanya Cassian lagi menatap orang tuannya bergantian. Zoe meletakkan semua peralatan masak yang digenggamnya dan mendekati Cassian, " Apa kau tidak kasihan melihat mommy yang semakin menua? Aku juga ingin seperti teman - temanku yang sudah menggendong cucu" ujar Zoe dengan memasang ekspresi memelas.

Cassian menghela nafas panjang, "Sebaiknya aku menunggu di ruang makan. Sampai jumpa" ujar Cassian melenggang dari dapur membuat Zoe gemas dibuatnya. Ia malah melirik Maxi yang kini justru angkat tangan dan mengikuti langkah Maxi. " Ayah sama anak sama saja" gerutu Zoe.

Hari ini adalah hari yang sangat penting dimana Cassian, Levi, Maxi dan Zoe bisa makan malam bersama. Momen saat ini begitu jarang dimiliki oleh keluarga ini. Terlebih Cassian dan Levi yang sudah memiliki tempat tinggal sendiri dan sibuk dengan pekerjaan masing - masing.

Dibantu oleh asisten rumah tangga, Zoe menyajikan hasil masakannya di meja makan yang tentu saja sudah terdapat Levi, Cassian dan Maxi yang sudah menunggu.

" Wow, masakan mommy memang tidak ada yang menandingi. Aku bahkan bisa menciumnya sejak 1 jam yang lalu" puji Levi yang nampak sekali tak sabar ingin mencicipi masakan sang ibu.

Semua sangat menikmati masakan Zoe. Zoe merasa sangat bahagia karena kini ia bisa bertemu dengan keluarga kecilnya.

" He'em.." deham Zoe sambil meletakkan pisau dan garpu yang ia gunakan. " Ada hal lain yang juga ingin mommy sampaikan"

Levi melirik ibunya, " Perasaanku tidak enak"

Zoe hanya tersenyum, " Tidak... kau pasti senang mendengarnya"

" Kyra akan datang besok, dia akan tinggal dirumah ini untuk beberapa waktu" ujar Zoe membuat mata Levi dan Cassian menatapnya kaget.

" Kyra... tetangga kita dulu? Adik kelasku waktu SMA yang sangat mengejar Kak Cassian?" Tanya Levi meyakinkan dan dibalas anggukan oleh Zoe.

" Dia butuh tempat tinggal untuk sementara seebelum dia mendapatkan tempat tinggal yang tetap dan aman. Kebetulan dia pindah ke rumah sakit yang ada di Jakarta ini, jadi daripada mommy kesepian disini jadi mommy minta dia untuk tinggal disini" jelas Zoe.

" Wooow , aku setuju. Mommy jadi tidak perlu repot menelfonku sering jika sudah ada temannya" sahut Levi yang terlihat lega. " Aku tidak" jawab Cassian tegas.

Matanya yang tadi melihat piring, kinu beralih menatap Zoe. " Bagaimana ibu bisa biarkan orang lain tinggal disini? Kalau soal tempat tinggal, aku bisa membantu mencarikan tempat yang ia mau dalam waktu sekejab"

Mendengar itu Zoe kembali menatap putranya dengan penuh keyakinan, " Kyra bukan orang lain. Jelas dia dulu tetangga kita. Bahkan mommy sudah Anggap dia sebagai anak perempuan mommy. Apa yang salah?"

Cassian diam tak menjawab. " Ibumu benar Cass, Kyra itu anak yang baik, lagipula apa kau mau terus diganggu ibumu ketika dia kesepian" kini Maxi mencoba meyakinkan putranya.

Zoe tersenyum menang. " Lagi pula, aku pikir dia tidak akan seagresif dulu mengejarmu. Atau mungkin tidak sama sekali. Jadi, jangan terlalu percaya diri nak"

Cassian menghela nafas, tahu ia tak akan menang dalam perdebatan ini, " Baiklah terserah mommy saja"

Melihat putranya pasrah Zoe kembali melanjutkan makannya, ia terus menatap Cassian sambil tersenyum. Senang kini rencananya mulai berjalan mulus.

☆☆☆

" Jadi... dia akan tinggal dirumah bibi besok?" Tanya Gwen terkejut setelah mendengarkan Cassian berbicara.

" Ya begitulah. Kau tahu ibuku seperti apa" ucap Cassian sambil melepaskan dasi dari kemejanya.

" Apa jangan - jangan, bibi berencana untuk menjodohkanmu dengan wanita itu?" Tanya Gwen semanin gusar.

Cassian menatap Gwen dan menghela nafas, " Kau tidak perlu khawatir. Kau tahu aku mencintaimu" ucap Cassian mencoba menenangkan Gwen.

" Ibuku hanya kesepian. Gadis itu juga hanya menetap beberapa waktu"

Gwen terdiam sejenak, " Apa kau akan mengakui tentang hubungan kita pada keluargamu?" Tanya Gwen lagi membuat Cassian berhenti melangkah.

" Gwen kau tahu hubungan kita tidak bisa melangkah lebih dari ini. Apakah seperti ini tidak cukup bagimu?"

Gwen beranjak dari tempat tidur dan memeluk Cassian dari belakang. " Aku tidak ingin kehilanganmu Cass" Cassia menggenggam tangan Gwen dan berbali menatapnya. " Tidak jika kita tetap seperti ini"

Gwen mengangguk dan memeluk Cassian erat, " Aku mencintaimu Cass"

☆☆☆

Di tempat lain, seorang wanita tak henti - hentinya tersenyum menatap dirinya pada kaca. Rasanya tak sabar ia pergi ke Jakarta besok untum bertemu dengan seseorang yang telah lama menetap di hatinya.

" Kau yakin dia masih mengingatmu?" Tanya seorang wanita yang tak lain adalah Eva, teman Akyra.

Akyra hanya tersenyum tipis, benar juga, mungkin Cassian kini sudah lupa padanya, meski ia tak pernah melupakan Cassian.

" Ingat atau tidak aku tidak tahu. Lagi pula aku tidak kesana untuk menemuinya. Kenangan masa kecilku yang ingin aku temui disana" ujar Akyra lagi yang kini berubah nada.

Eva turun dari ranjang milik Akyra dan merangkul sahabatnya yang tengah memegang sebingkai foto perempuan cantik mirip Akyra. " Kau.. pasti juga merindukan kenanganmu"

Akyra mengangguk perlahan.

" Kau pasti akan bahagia saat kau disana" ucap Eva lagi yang dibalas senyuman oleh Akyra.

" aku harap begitu" ucap Kyra mencoba yakin. Yakin bahwa dirinya akan bahagia saat kembali.

☆☆☆

Levi berulang kali melihat jam yang melingkar pada pergelangan kirinya, ia menyadarkan tubuh tinggi tegapnya pada sebuah dinding, tak lupa ia juga mengenakan kaca mata hitamnya yang semakin membuat orang lebih sering menatapnya saat melewati Levi.

Sebagai salah seorang influencer yang cukup terkenal akan ketampanan, kekayaan dan kecerdasannya, bukan hal yang aneh jika Levi cukup tidak nyaman dengan ruang publik. Ia pun tidak akan menunggu dibandara seperti ini jika bukan Zoe yang memintanya.

" Kemana wanita ini" gerutu Levi yang mulai berdecak bosan. Ia kembali menatap jamnya dan menatap layar tv flat yang terpampang tepat dihadapannya. Seharusnya wanita yang ditunggunya sudah mendarat dan bertemu dengannya.

" Levi!" Teriak seseorang akhirnya.

Levi menatap wanita itu dengan terkejut. Kyra, adik kelas yang hanya berbeda 1 tahun dan juga merupakan tetangganya datang menghampirinya. Ia membuka kacamata gitamnua Menatap Kyra tersenyum dan melambaikan tangannya membuat Levi diam tak berkutit bahkan menyapanya balik. Ianhanya terkesima oleh penampilan Kyra yang berbeda 180 derajat dari Kyra yang pendek, gemuk dan berambut keriting, hingga menjadi Kyra yang memiliki badan proporsional dan berambut lurus.

" Sudah lama tidak bertemu denganmu!" Ucap Kyra kini yang hanya berjarak satu langkah saja dari hadapan Levi.

Levi yang masig terkejut menatap Kyra dari atas sampai bawah, memastikan wanita yang ada dihadapannya Benar - benar Kyra.

" Kau... Kyra?" Tanya Levi sedikit menyidikkan matanya, " I.. iya aku Kyra.. apa.. kau sudah lupa denganku?"

Levi tersenyum miring dan mengenakan lagi kaca matanya, " Tidak.. kau.. tampak sangat berbeda dari 10 tahun yang lalu"

Kyra tersenyum dan menatap dirinya dari ujung sepatunya, " Ya, aku melakukan diet sehat dan meluruskan rambutku akan lebih mudah untuk disisir"

Sebenarnya walau Kyra dan Levi tinggal berdekatan dan orang tua mereka adalah sahabat dekat, baik Levi maupun Cassian tidak pernah menganggap Kyra sebagai teman dekat. Meski Kyra merasa seperti itu. Namun Levi bersikap lebih baik dari Cassian, ciri khas Levi yang ramah dan supel membuat dirinya lebih disenangi orang untuk bergaul tak terkecuali Kyra.

" Baiklah, biar ku bantu menaikkan barangmu ke mobil, kita harus segera kerumah, mommy sudah menunggunu" ujar Levi yang disambut baik Kyra. Pria itu membantu Kyra membawakan barangnya sampai di mobil.

Mereka pun akhirnya meninggalkan bandara dan pergi melaju ke kediaman Zoe dan Maxi. Hanya 1 jam berkendara mereka akhirnya sampai di rumah yang juga menjadi bagian dari kenangan masa kecil Kyra.

Kyra tak henti - hentinya menatap rumah dengan nuansa putih itu dengan banyak kenangan yang juga menghampirinya.

" Kyra... " panggil Zoe membuat Kyra tersadar dari lamunannya. " Bibi Zoe.." ucap Kyra balik. Tanpa rasa canggung Kyra berlari ke arah Zoe dan memeluknya erat.

Zoe, wanita yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri.

" Bagaimana perjalananmu sayang?" Zoe mengelus lembut rambut Kyra seperti ia mengelus rambut putrinya sendiri.

" Cukup menyenangkan bibi, tetapi cukup untuk membuatku lelah" jawab Kyra lagi.

" Baiklah, Pak Dino akan membawakan barang - barangmu ke kamar, kau bisa mandi dan istirahat"

Kyra mengangguk paham.

Zoe kemudian melirik putranya yang hanya berdiri di belakan Kyra. " Jam 7 malam nanti kau harus kembali lagi ya. Jangan lupa kakakmu diingatkan. Tak akan ada nama kalian dalam daftar warisan jika kalian sampai melewatkan ini" ancam Zoe yang sudah biasa ia lontarkan jika putra - putranya tidak mengikuti titahnya.

Levi menghela nafas lesu, " Yaya kau selalu mengatakannya mom. Aku akan menemui clientku dulu, lalu aku akan datang untuk makan malam" ucap Levi lalu mencium pipi Zoe seperti biasa.

Levi kembali ke mobilnya dan pergi dari hadapan Zoe dan Kyra.

" Kalau begitu silahkan kau ke kamarmu dulu nak, sampai bertemu jam 7 malam"

Kyra tersenyum pada Zoe , ia mengikuti langkah Pak Dino yang sudah menunggunya dari tadi. Langkah Kyra kini menuju sebuah kamar yang ada di lantai 2. Kyra tersenyum lega saat Pak Dino mengantarkannya masuk ke dalam kamar. Sederhana namun tetap nyaman, Zoe benar - benar niat untuk membuat tamunya nyaman untuk tinggal di kamar.

" Kalau nona butuh sesuatu bisa panggil saya atau Bu Nanik ya nona. Selamat istirahat"

" Terimakasih ya Pak Dino" ujar Kyra sambil tersenyum. Pak Dino pun keluar dan meninggalkan Kyra sendiri di kamar.

Kyra memperhatikan setiap inchi dekorasi kamar yang sudah Zoe siapkan. Kali ini ia sangat merasa beruntung mengenal Zoe yang selalu baik padanya.

" Badanku lelah sekali. Aku akan mandi dan istirahat sebentar"

☆☆☆

Waktu sudah menujukkan pukul 7 malam. Sesuai dengan rencana ia akan makan malam bersama seluruh keluarga Zoe, termasuk Levi dan Cassian.

Cassian.

Hanya dengan mengingat namanya sudah cukup membuat Kyra tersenyum. Sudah 10 tahun ia tak bertemu dengan Cassian, pria yang sudah berhasil mengambil hatinya sejak 10 tahun yang lalu.

Continue Reading

You'll Also Like

385K 25.1K 40
Rio Dewangga yakin bahwa ia tidak pernah berkhianat, meski nyatanya seorang Andini hadir di kehidupan rumah tangganya bersama Arin untuk memporak-por...
408K 29.2K 28
Beberapa bab telah dihapus, cek akun Karyakarsa di bio "Nomor saya udah saya simpan di hp kamu, kalo ada apa-apa kamu hubungi nomor saya aja." Setela...
828K 38.8K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
5.2K 395 62
Apa jadinya bila Pria Jawa dan Wanita Eropa saling mencintai? Emma Handerson seorang mahasiswi jurusan sastra Inggris yang susah payah melupakan mant...