Hola bestiii🤩🤩🤩
Today, the random question comes from LILAC.
Thank you for LILAC, thank you verry much for your partisipate in this story 😘😘😘
Semoga suka ya sama jawabannya🤗
Notes :
Kalo mau ss or posting bagian favorit temen-temen di ig, wa, twitter, facebook, or sosial media lainnya silahkan yaa. Tapi jangan lupa buat tag aku di @ylrhm__
(ingat! underscoresnya ada dua ya)
Happy reading🥰🥰🥰
****
Ok jadi LILAC tuh punya satu pertanyaan nih temen-temen, dia nanya ke aku katanya kenapa sastra itu identik sama warna biru.
Kayak ada judul 'Pensil Biru', 'Lentera Biru' dan mungkin masih banyak lagi judul-judul lain yang berhubungan sama warna biru.
Tapi menurut aku sendiri nggak deh sebenernya, sastra nggak identik sama biru aja kok.
Banyak warna-warna lain yang identik di sastra. Merah misalnya, kayak 'Selendang Merah', 'Gadis Kerudung Merah', atau bahkan 'Dunia Oranye' yang kita kenal ini. Ini juga bagian dari sastra kan? Tapi nggak warna biru.
Jadi sastra nggak identik sama biru aja yaa. Banyak kok warna lain yang dipake para sastrawan.
Tergantung pengennya sastrawan aja sih.
Tapi emang banyak juga sastrawan yang pake warna biru. Mungkin emang mereka suka biru.
Di sini pertanyaannya kenapa kan ya?
Sebenarnya warna yang dipake itu pasti berkaitan sama isinya sih, atau bisa juga biru itu emang salah satu warna favorit sastrawannya. Atau bisa lagi ada makna atau pengalaman tersendiri bagi sastrawan itu.
Kenapa mereka ngambil warna biru? Menurut aku ada beberapa faktor juga sih.
Seperti yang udah aku bilang tadi, bisa aja biru adalah warna favorit pembuatnya. Atau bisa juga karena emang warna biru ini punya filosofi yang bagus.
Biru ini banyak arti. Bisa jadi langit, bisa juga laut.
Kenapa pilih biru?
Seperti yang kita tahu, langit itu luas seluas gagasan dan pemikiran yang sastrawan itu punya. Bayangin luas langit itu segimana? Dan bayangin juga kalo kita punya gagasan dan pemikiran seluas itu, udah jadi apa kita ya? (pengen banget hhu)
Kita bisa menuangkan ribuan ide gagasan yang kita punya menjadi bongkahan karya. Keren tuh pasti.
Itu bisa jadi salah satu alesan sastrawan milih warna biru untuk ia selipkan di dalam karyanya.
Terus ada lagi nih.
Langit juga tinggi, setinggi harapan dan cita-cita sastrawan yang mengambil warna biru sebagai filosofi mereka. Juga setinggi posisi yang ingin mereka raih atau bahkan setinggi pencapaian yang udah berhasil diraih sastrawan itu.
Selain itu, langit pun indah, langit itu tempat di mana ratusan bahkan jutaan benda-benda yang cantik berada. Bulan, bintang, pelangi, dan masih banyak yang lain lagi. Mungkin langit bisa disebut salah satu sumber keindahan terbesar.
Langit juga menjadi tempat dimana benda-benda bermanfaat berada. Intinya sumber manfaat. Bulan misalnya yang selalu jadi penernag di kala gelap melanda. Matahari yang selalu memberi kehangatan, yang selalu siap bersinar. Juga awan yang dengan suka rela mengirimkan hujan untuk kita. Hujan itu rahmat, hujan bisa menghasilkan air. Dan dari air itu sendiri banyak manfaatnya 'kan? Bisa buat tanaman, bisa buat kita minum, cuci baju, mandi, cuci piring dan sebagainya.
Hal itu juga menggambarkan harapan sastrawan yang ingin menjadi sumber kebahagiaan bagi manusia lainnya. Juga yang ingin menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi yang lainnya layaknya langit yang menjadi tempat berdiamnya matahari dan benda langit lainnya yang senantiasa memberi kehangatan dan juga kehidupan.
Selain langit, warna biru juga biasanya identik dengan laut. Laut yang jernih, lepas, luas, tenang, dan sumber kehidupan.
Laut itu jernih. Biru di sini mungkin bisa saja menggambarkan betapa jernih dan bersihnya hati juga pikiran sastrawan itu, sehingga ia mengambil warna biru sebagai filosofi untuk karya mereka.
Laut juga lepas, luas, seluas kesempatan yang kita punya jika memang kita berani melangkah, jika memang kita siap berusaha.
Laut pun tenang dan damai. Tapi di balik kedamaian itu, jika kita mengusik sedikit saja, laut bisa jadi menggemparkan. Dan hal inilah yang akan membuat laut sangat disegani.
Sama halnya dengan langit, laut juga menjadi tempat hidupnya ribuan makhluk. Laut menjadi sumber kehidupan. Bahkan bagi beberapa kelompok, laut ini juga merupakan sumber keberuntungan. Nelayan contohnya. Mungkin saja para sastrawan mengambil warna biru karena ia pun ingin sama bermanfaatnya seperti laut.
Nah mungkin itu yaa beberapa filosofi kenapa sastra kebanyakan berhubungan dengan warna biru.
Tapi perlu diinget juga, sebenarnya sastra itu nggak cuma identik sama warna biru kok. Sastra itu bebas.
Soal pilihan warna itu tergantung sastrawan itu sendiri ya.
Ada juga loh beberapa sastrawan yang nggak pake warna biru.
'Selendang Merah' misalnya. Sastrawan ini memilih warna merah yang mengandung makna mistis, horor. Merah itu darah kan?
Atau misalnya 'Kerudung Merah'. Merah di sini berarti merona. Ini menggambarkan perasaan cinta seseorang.
Terus ada juga nih, 'Tinta Emas'. Sama halnya seperti emas, tulisan yang ditulis sastrawan mungkin sangatlah berharga. Jadi ada istilah 'Tinta Emas'.
Kalo soal 'Lentera Biru' sama 'Pensil Biru', mungkin sastrawannya punya filosofi kayak yang tadi aku bilang di atas. Tenang, tinggi, indah, luas. Ya pokoknya kayak yang udah bilang di atas deh.
Atau faktor keduanya kenapa mereka milih warna biru, mungkin biru salah satu warna favorit mereka.
Tapi sebenarnya di sastra nggak ada aturan harus pake warna apa ya. Intinya bebas berkarya. Sama halnya kayak seni ya. Ya emang sastra juga bagian dari seni sih:v
.
.
.
.
.
.
.
.
.
ADUHH DETIK-DETIK HIATUS NIH WKWKK
OKEDEH! MAKASI BANYAK BUAT LILAC ATAS PERTANYAANNYA 🤗🤗🤗
MAAF YA PEMBAHASANNYA PENDEK, SOALNYA EMANG MENTOK SAMPE SANA SIH
KALO ADA TEMEN-TEMEN YANG MAU NAMBAHIN SILAKAN DI KOLOM KOMENTAR YAA 😇😇😇
GAK BOSEN BOSEN AKU INGETIN KALO DI SINI AKU SEKEDAR JAWAB, MOHON MAAF KALO ADA KATA-KATA YANG KURANG BERKENAN TERUS MAAF JUGA KALO JAWABAN AKU MELENCENG ATAU GIMANA
KALO EMANG JAWABANNYA MELENCENG, SILAKAN KOREKSI YAA 😊😊😊
SELALU AKU INGETIN TEMEN-TEMEN BUAT NGAJAK YANG LAIN JUGA BUAT BACA YAA🥰
KARENA APA?
BECAUSE GOODNESS SHOULD TO BE FLOWS 🥰🥰🥰🥰🥰
SEE YOU ALL 👋👋👋👋