Ghost7

By Minfanda

26.1K 2.8K 4.9K

BTS mendapat insiden saat konser tengah berlangsung. Insiden itu sampai membuat mereka koma. RM terbangun se... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
cast
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

14

1K 95 160
By Minfanda

"Eonnie? Kenapa mengemas barang? Kau mau ke mana?" Gadis kecil itu mengusap matanya, ia baru saja terbangun karena mendengar suara berisik.

"Aku akan pergi untuk menjadi Idol. Kau akan mendukungku kan?"

Ia tersenyum lebar sembari mengangguk mantap. "Tentu! Aku suka melihatmu menari dan bernyanyi, menakjubkan!"

Tampak samar, terlukis senyuman hambar dari gadis yang lebih dewasa beberapa tahun darinya, perlahan menghela napas berat lalu kembali buka suara. "Karena itu aku akan pergi cukup lama."

"Ke mana? Aku ikut ...."

"Aniya, kau harus di sini. Jaga Appa dan Eomma untukku nee? Aku percayakan mereka padamu," sela gadis itu sembari menatap lekat adiknya.

Tak terima, sang adik mulai merengek dengan mata berkaca-kaca, mengulum bibir bawahnya seraya menunduk.

"Eunha ... aku sudah memikirkan ini sejak tiga tahun lalu. Kau tahu itu kan?"

Gadis kecil itu mengangguk pelan, mengusap bulir air yang masih tertahan di pelupuk mata. "Arayo ... tapi haruskah kau pergi?"

Kakaknya mengangguk lemah. "Nee."

"Dan ... jangan menungguku. Aku tak tahu kapan harus kembali tapi aku janji kita akan bertemu lagi," lanjutnya lalu memeluk erat adik kecilnya, menahan tangis yang sejak tadi telah memaksa ingin keluar.

Diliriknya sekilas jam dinding yang menunjukkan pukul dini hari, sejenak mempererat pelukannya lalu mendorong pelan pundak adiknya.

"Nah sekarang aku harus pergi. Sampai jumpa dan ...

... saranghae."

"Eonnie andwae. Aku tak yakin bisa menjaga mereka sendirian, biarkan aku ikut. kumohon Eonnie! Uh hiks Eonnie ...."

"Mianhae ... jaga dirimu."

"Eonnie gajima! jangan tinggalkan
aku! Eonnie! Eonnie!! Eon--!"

"EUNHA IREONA!!"

Eunha terbangun di kasurnya, menatap langit-langit kamar dengan mata yang basah entah sejak kapan.

"Eunha! Ini sudah pagi. Ayo bangun! kajja! kajja! kajja!" seru V dari luar kamar. Ia terus mengetuk pintunya dengan keras seperti punya dendam kesumat.

Eunha bangkit dari tidurnya, duduk sambil menatap datar ke arah pintu. "Sialan ... padahal mimpinya sedang seru."

"Oh? Memang aku mimpi apa?"

"EUNHA!!"

"Aah nee! Aish ... menyebalkan." Segera gadis itu turun dari kasurnya dan bergegas mandi.

Setelah selesai dengan ritual paginya, ia lantas menuju dapur untuk sarapan. Ternyata sudah berkumpul Bangtan yang sarapan bersama di sana.

"Annyeong ...," sapanya lalu menarik salah satu kursi di samping Jin dan duduk.

"Nee!" balas mereka serentak.

Jin meliriknya sinis. Ia kesal karena gadis itu tak membantunya membuat sarapan, padahal sebelumnya sudah berjanji untuk membantu.

"Ya kenapa kau lama sekali? Apa kau begadang? Aish ... jinjja. Walau sudah tak bekerja, bangun pagi itu wajib! Tak baik bagi seorang gadis tidur sampai kesiangan. Bagaimana jika--"

BRAK!

Eunha menghentak meja dengan sumpitnya. "Ah hajimara ... moodku sedang buruk. Berhentilah mengomel."

"Mwo?! Mengomel? Wah tak bisa dipercaya ... ya! Aku hanya menasehatimu agar tidak terus tidur di jam segini! Tidur di saat pagi itu dapat menimbulkan resiko diabetes! Kau mau terkena diabetes?! Lagipula bukankah kau sudah berjanji untuk membantuku membuat sarapan? Tapi apa? Kau hanya tidur-tiduran!" celoteh Jin. Napasnya menderu serta wajahnya mulai memerah menahan amarah.

"Ya! Jangan mengatur hidupku! Terserahku jika aku tidur sampai siang, sore, malam atau bahkan besok! Dan juga, kau mengungkit aku yang tak membantumu memasak? Ya! Bukankah kau bisa membangunkanku sebelum membuat sarapannya? Hah?!" balas Eunha tak terima.

Kini mereka saling melempar tatapan maut andalan.

Suga melirik mereka bergantian lalu menselonjorkan kakinya di salah satu kursi yang kosong. "Ah akhirnya ada tontonan menarik ... hoam ...."

RM mulai merasakan aura tak enak dari kedua manusia itu. Ia mencoba melerai. "Hei hei ayolah ini masih pagi."

"Ya! Kenapa ini seakan jadi salahku?!" Jin mulai histeris. Tak terima dirinya disalahkan.

"Lalu? Ini salahku? Begitu?!" balas Eunha lagi tak mau kalah.

"Nee! Semuanya salahmu! Dimulai sejak kau yang berjanji akan membantuku! Jika tau kau takkan membantu, aku akan meminta Yoongi yang membantuku!" Jin semakin histeris. Menunjuk-nunjuk Suga di seberang yang sebetulnya tak peduli dengan pertengkaran konyol ini.

"Mwo?! Aish Jinjja! Tak bisa dipercaya kau masih mengungkitnya? Wah benar-benar ... Wahh."

"YA JIMIN-AH! KEMBALIKAAANN!!" teriak V tiba-tiba. Kini perhatian RM beralih pada Jimin yang naik ke atas kursi sambil memeluk semangkuk mandu.

"Hyung! Jimin mencuri manduku!" adu V padanya.

"Aniya Hyung! Ini milikku! Aku yang pertama melihatnya!" seru Jimin sambil terus menyingkirkan tangan V dari mangkuk di genggamannya.

"Di mana susu pisangku?" Jungkook sejak tadi sibuk mencari susu pisang yang sebenarnya sudah habis diminum Suga.

Jimin terus menghindari V hingga naik ke atas meja makan dan beberapa makanan tumpah karenanya.

"Agh! Tidaakk! Kimchiku!" teriak J-Hope.

"Dasar jelek! Pemalas!" ledek Jin pada Eunha.

"Kalau begitu kau babi! Babi pink yang sangat gemuk!"

"Kau memanggilku babi?! Yaa!!" Jin yang semakin murka menarik kerah baju gadis itu hingga kakinya tak menyentuh lantai.

Eunha yang merasa sesak, perlahan menggapai rambut Jin lalu ditariknya sekuat tenaga.

"AAAA! YA! LEPASKAN! AAGH KIM NAMJOON TOLONG AKU!" Bukannya berhenti menyelamatkan rambutnya, Jin malah membalas menarik rambut Eunha.

Kini keduanya saling tarik-menarik. Sama-sama kesakitan tapi tak ada yang ingin mengalah. Jadilah sang leader yang berusaha keras memisahkan mereka. Namun naas, rambutnya menjadi korban.

"Hahaha ya bagus! Jambak rambutnya," seru Suga memprovokasi.

Jungkook terus mencari-cari susu kotaknya, namun seketika matanya melotot menatap kotak susu pisang yang sudah tak berisi berada di samping Suga. "Kenapa ... kenapa ada kotak susu pisang milikku di dekatmu Hyung? Kau meminumnya?! Hah?! Jawab!" tanyanya histeris.

"Ah nee. Mianhae," jawab Suga santai, tak menyadari rekan termudanya itu telah memberenggut kesal.

"Bukankah kau tak suka susu? Kenapa kau meminumnya?! Kenapa kau tega? Wae?!" Jungkook menatapnya penuh emosi lalu pergi duduk di sudut dapur. Ia tidak bisa mengamuk jika yang melakukan hal 'kejam' itu adalah Suga ataupun RM, mereka pengecualian. Tapi tetap saja, ia tak terima.

Jimin terfokus pada Jungkook yang kini terisak meratapi kotak susu pisangnya. V yang menyadari Jimin lengah, diam-diam merebut mangkuk mandu itu.

"Ah manduku! Aish Kim Taehyung kembalikan!"

"Hahah! Tak akan~ ini akan masuk kemulutku lalu turun ke perut dan akhirnya pantat! Hahahah!" V berlari di sekitar meja makan, diikuti oleh Jimin yang mengejarnya dengan wajah semerah tomat.

"TAEHYUNG-AH!!"

"Susu pisang ... hiks Yoongi Hyung kenapa kau melakukan ini padaku? Apa salahku?"

"...." <-- pelaku pencuri susu pisang.

"Ki ... Kimchiku..."

"KYAA LEPASKAN!"

"Kau dulu yang lepaskan! Aaa! AAA! JANGAN TARIK PONIKU!!"

"Susu pisang ... susu pisang terakhirku ...."

"HYUNG! Manduku--"

BRAKK!!

RM menggebrak meja makan, menatap tajam pada mereka satu persatu.

Seakan mengerti kondisi, mereka kembali duduk di kursi masing-masing dan acara sarapan pagipun berlangsung dengan tenang.

Setelah sarapan, Jin dan J-Hope membersihkan meja makan. Suga dan maknae line menonton TV, sementara Eunha ke kamarnya dengan RM.

RM duduk di samping Eunha yang kini membelakanginya. "Eunha ... perkataan Jin Hyung tadi jangan terlalu dipikirkan. Dia hanya khawatir padamu. Nee?"

"Hm ... aku juga salah karena kesiangan dan tak membantunya."

RM menghela napas. "Huft syukurlah kau mau mengerti. Sebaiknya setelah ini kalian bicarakan ini berdua. Jangan sampai ada salah paham," ucapnya pada Eunha yang hanya mengangguk pelan.

"Baiklah aku akan ke ruang tamu. Kalau butuh aku panggil saja," lanjutnya dan pergi setelah menutup pintu kamar Eunha.

Setelah yakin RM sudah meninggalkannya, gadis itu menghempaskan tubuhnya ke kasur, lagi-lagi menatap langit-langit kamarnya.

"Ah aku ingat mimpinya. Eonnie ... bogosipeo ...."

***






"Wah lihat resort itu, di musim semi ini cocok sekali untuk liburan!" seru Jimin.

Mereka sedang menonton acara berita tentang objek wisata di Busan yang saat ini tengah viral di kalangan selebgram.

"Benar! Banyak tempat bagus untuk berfoto," seru V setuju. Ia membayangkan suasana pantai dan taman yang sangat indah.

Jungkook mengangguk setuju. "Aku juga ingin membuat GCF lagi, di sana tempat yang pas!"

"Kalian ingin liburan?" tanya RM yang berjalan menghampiri mereka.

"Nee!" jawab pemuda itu serempak.

Jimin menggaruk pipinya. "Tapi memangnya bisa?"

RM mengangguk sembari menunjukkan senyum hangatnya. "Mari bicarakan dengan yang lain."

Tanpa ba-bi-bu lagi para maknae line itu segera membawa Jin, J-Hope, dan Eunha bergabung di ruang tamu.

Setelah berkumpul, RM langsung buka suara. "Nah langsung saja. Bagaimana kalau kita liburan? Yah untuk mengisi waktu kosong ini."

"Setuju!" jawab Jimin, V, dan Jungkook antusias.

J-Hope mengangguk tanda setuju. "Boleh juga. Sudah lama kita tak jalan-jalan."

"Nee tapi berlibur ke mana?" tanya Jin.

"Ayo kita ke kampung halaman! Gochang! Gochang!" seru V semangat.

"Ide bagus! Ayo ke kampung halaman Namjoon Hyung!" sambung Jungkook tak kalah semangat.

Jin mengerutkan dahinya. "Kenapa Namjoon?"

"Aku ingin melihat lagi daerah dimana Namjoon Hyung dilahirkan dan dibesarkan hehe," jawab Jungkook malu-malu.

RM mengangguk,mengelus dagunya seraya menatap langit-langit tanda berpikir.

"Oh begini saja, setelah ke Ilsandong-gu, kita ke Gwacheon lalu ke Taejeon-dong, Mandeok-dong, Geumjeong-gu, Ilgok-dong dan terakhir Gochang," ucapnya memberi pendapat.

"Kenapa Gochang di akhir? Kenapa Geumjong-gu yang kelima?" tanya V tak setuju.

Jimin menatapnya sinis. "Apa masalahmu? Memang kenapa kalau kalau kota kelahiranku yang kelima?"

RM mengusap wajahnya. Lelah dengan pertengkaran mereka yang tiada henti. "Hah ... kita hanya mengikuti rute, kau jelas tahu kalau dari Taejeon-dong ke Gochang itu jauh sementara yang paling dekat itu Busan kan?"

"Hah! Dengar itu!"

V merengut. Ia paham ia hanya bisa setuju walau masih merasa tak adil.

RM melirik Suga dan Eunha yang sejak tadi hanya diam dan menyimak. "Hyung dan Eunha bagaimana? Kalian setuju?"

"Terserah," jawab Suga, malas. Yah menolak pun tak bisa pikirnya.

Sementara Eunha hanya mengangguk.

"Kalau begitu ayo susun rencana dan buat list keperluan kita!" usul J-Hope penuh semangat dan di balas anggukkan oleh semuanya.

"Oh soal makanan tak perlu lagi kan? Kita sudah membelinya dua hari yang lalu," ucap Eunha.

"Kalau begitu persediaan obat?" tanya Jimin.

RM mengingat-ingat kalau persediaan obat di Dorm masih ada. "Itu juga tak perlu, kita masih punya stok di Dorm, gunakan itu saja."

"Lagipula kita hantu, tak perlu itu," celetuk V.

"Tapi Eunha membutuhkannya!" balas Jimin kesal. Telinganya sudah mulai memerah menahan marah.

Eunha yang merasa terpanggil hanya menatap mereka dengan tampang cengonya.

J-Hope mengusap wajahnya, ikut lelah dengan pertengkaran sepasang sahabat ini. "Aish sudah-sudah! Kalian ini ... jadi apa yang harus kita siapkan?"

Mereka diam sejenak. Larut dalam pikiran masing-masing.

"Aku tahu apa yang harus kita persiapkan! Ah bukan kita tapi kalian. Dan ini sangat penting," ucap Jin tiba-tiba dengan ekspresi serius.

Semuanya kini berfokus pada dirinya yang entah mengapa tersenyum miring lalu menepuk bahu J-Hope, "Persiapkan hati kalian," katanya serius.

"Wae?" tanya yang lain serentak.

"Karena kalian akan melihatku tampan lebih dari biasanya saat berlibur nanti Hahahahaha!"

"...."

Krik Krik

"...."

"Oh."

"Hm."

"Hoam ...."

"Nah ayo bubar-bubar."

"Nee kembali ke kamar masing-masing."

Mereka kecuali Jin pergi meninggalkan ruang tamu.

"Haha bahkan sudah menjadi arwah pun kalian terus mengabaikanku, dasar adik-adik tak tahu diri!"

***




Note :
- arayo : aku tahu
- andwae : jangan
- gajima : jangan pergi
- saranghae : aku mencintaimu
- ireona! : bangun!
- hajimara : jangan lakukan itu
- aniya : tidak
- bogosipeo : aku rindu kamu
- GCF : Golden Closet Film
- mandu : pangsit
- kimchi : asinan hasil fermentasi beberapa sayuran (seperti acar) yang diberi bumbu pedas yang khas
- busan : salah satu kota metropolitan di Korea Selatan
- ilsandong-gu : sebuah distrik di kota Goyang, provinsi Gyeonggi-do, Korea Selatan
- gwacheon : kota di provinsi Gyeonggi-do, Korea Selatan
- taejeon-dong : sebuah lingkungan di Buk-gu, provinsi Daegu, Korea Selatan
- geumjeong-gu : sebuah distrik di bagian utara pusat Busan, Korea Selatan
- mandeok-dong : sebuah lingkungan di Buk-gu, Busan, Korea Selatan

Continue Reading

You'll Also Like

311K 23.7K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
60.7K 5.5K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
172K 14.6K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
47.1K 3.4K 49
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...