Setelah beberapa menit berlalu, Yue akhirnya kembali dengan kedua tangannya yang terlihat penuh dengan rambut dan alis mata.
Tentu Nier yang melihatnya terkejut, Penjaga Red Hawk terkenal dengan kekuatan, kesombongan, dan kegarangannya, tapi kenapa Yue bisa mendapatkan rambut mereka sebanyak ini?
"Yue, bukankah ini terlalu banyak?Dan juga bagaimana aku bisa membalasnya jika kau membawanya sebanyak ini?" Nier tersenyum gembira sembari memasukkan semua rambut tersebut ke dalam Inventory.
"Tidak perlu dibalas, lagi pula Nier sudah banyak membantuku." Yue segera menggelengkan kepalanya lalu ikut tersenyum. Ia merasa senang karena akhirnya bisa membalas kebaikan Nier di waktu itu.
Kreeekkk!
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, lalu Queen sang pemilik rumah pun keluar dari kamarnya. Ia terlihat sedikit berbeda dengan rambut panjangnya yang terurai.
"Bagaimana? Apa persiapannya sudah selesai?" Tanya Queen sembari berjalan menghampiri mereka.
"Sudah, lihat saja tumpukkan rambut ini, aku bahkan tidak percaya jika Yue bisa mendapatkannya sendirian." Jawab Nier dengan menunjukkan rambut yang dibawa Yue tadi.
"Apa itu cukup? Lalu kapan kita akan pergi?" Tanya Yue.
"Tenang saja, ini sudah lebih dari cukup, dan juga karena besok aku tidak memiliki banyak waktu luang, jadi lebih baik kita selesaikan saja Questnya sekarang." Queen menatap Nier sebentar sebelum membuka pintu rumahnya.
Nier mengangguk setuju, ia segera memasukkan salah satu rambut ke dalam mulutnya lalu mengaktifkan skill Masquerade untuk berubah.
Berselang beberapa saat kemudian, wajah Nier kini terlihat lebih dewasa, rambutnya berubah menjadi pirang, matanya menjadi biru, selain itu tubuhnya juga berubah menjadi lebih kekar dan berotot.
Karena semuanya sudah siap, mereka bertiga mulai berjalan menuju Istana.
Jarak antara istana dan rumah Queen berjarak cukup dekat, bahkan tidak sampai 10 menit, mereka bertiga sudah sampai di depan pintu gerbang Istana.
Saat berada di depan gerbang, para penjaga yang berada di sana segera menghampiri mereka.
"Permisi Baron Queen, ada keperluan apa anda datang kemari?" Tanya penjaga tersebut.
"Aku ingin bertemu dengan Pangeran, katakan padanya kalau aku sudah menyelesaikan semua perintahnya." Jawab Queen.
"Tentu, sebenarnya kami juga memiliki perintah agar bisa membawamu masuk setelah anda berada disini." Ucap penjaga tersebut lalu membuka pintu gerbang.
Kreeek!
Pintu gerbang terbuka, dan tanpa menunggu tanggapan dari penjaga, Queen pun segera berjalan memasuki istana.
"Semudah itu?" Gumam Nier dengan tidak percaya, ternyata memasuki istana akan menjadi sangat mudah jika sudah memiliki Title Baron.
Nier dan Yue saling bertatapan mata sebelum tersenyum lalu ikut berjalan mengikuti Queen menuju pintu masuk istana.
"Queen, bagaimana cara kami berdua melewati ini?" Tanya Nier dengan penasaran. Di pintu ini terdapat penghalang transparan yang sangat kuat, bahkan tidak ada sedikitpun ruang untuk hewan kecil bisa masuk.
"Cukup seperti ini." Queen menyentuh penghalang tersebut dengan kedua kanannya, lalu..
Singgg!
Saat tangan Queen bersentuhan dengan penghalang, penghalang tersebut tiba-tiba bersinar terang lalu menghilang tanpa jejak.
Nier mengangguk mengerti, sepertinya penghalang tersebut akan menghilang jika bersentuhan dengan tangan para bangsawan.
Karena penghalang sudah teratasi, mereka bertiga kembali melanjutkan langkahnya hingga akhirnya tiba di depan pintu masuk yang terlihat besar dan mewah. Dilihat dari nama ruangannya, sepertinya ruangan ini adalah kantor pangeran pertama.
"Queen, kau benar-benar ingin bertemu pangeran?" Tanya Nier dengan tidak percaya, ia tadi mengira Queen hanya sedang bercanda saat berbicara tentang pangeran.
Queen mengangguk lalu menatap kedua temannya, "Yue, bantulah Nier mencari buah itu, kau pasti sudah tahu dimana lokasinya, kan?"
"Aku mengerti, kalau begitu bagaimana denganmu kak?"
"Seperti yang kau lihat, aku akan pergi menemui Pangeran, dan mungkin urusanku akan selesai dalam waktu 30 menit."
Nier dan Yue segera mengangguk, berarti dalam waktu 30 menit ini mereka berdua harus bisa mendapatkan buah tersebut.
"Kalau begitu berhati-hatilah, jangan sampai membuat keributan." Queen menatap Nier sebentar sebelum masuk ke dalam ruangan.
"Nier, ikuti aku.." Yue tidak ingin membuang waktu lagi, ia segera menarik tangan Nier lalu membawanya berjalan ke tempat pohon itu berada.
"Pohon yang selama ini kau cari itu berada di taman Sang Ratu, dan kalau tidak salah jumlah buahnya juga sangat banyak." Sambung Yue.
Nier hanya bisa menurut dan berjalan mengikuti Yue. Setiap kali mereka bertemu dengan pelayan ataupun penjaga istana, mereka semua pasti akan menunduk hormat kepada Yue.
Melihat itu, Nier pun menjadi penasaran dengan apa yang terjadi. Yue bukanlah seorang bangsawan, namun kenapa ia bisa mendapatkan perlakuan spesial seperti ini?
"Yue, apa kau seorang bangsawan? Kenapa mereka semua sangat menghormatimu?" Tanya Nier dengan penasaran.
"Tentu saja tidak. Mereka semua menghormatiku karena mengira aku adik dari Queen." Jawab Yue sambil berjalan.
"Begitu..." Nier ingin bertanya lebih jauh, namun sayangnya Yue tidak menjawab. Setelah berselang beberapa saat kemudian, mereka berdua akhirnya tiba di depan pintu taman milik Sang Ratu.
"Nier, kita sampai." Ucap Yue sambil membuka pintu tersebut, dan pada saat pintu itu terbuka, Nier mendapati belasan pohon yang dahannya penuh dengan buah keron.
"Sangat banyak..." Gumam Nier.
Saat menatap buah tersebut Nier pun dibuat tersenyum, ukuran buah keron ternyata lebih kecil daripada buah apel, namun Nier tidak peduli dengan bentuknya karena saat ini ia melihat lebih dari puluhan bahkan ratusan buah keron yang terdapat dari satu pohon.
Jika dari satu pohon saja terdapat ratusan buah keron, lalu berapa banyak buah yang akan ia dapatkan dari belasan pohon ini?
Nier segera menyeringai, andai saja ia bisa mengambil semua buah keron ini, sudah pasti dirinya akan menjadi kaya dalam semalam.
"Yue tunggulah disini, aku akan mengambil beberapa buah itu untukmu."
Nier berjalan menuju pohon terdekat lalu mulai memanjatnya. Dengan kekuatan fisiknya saat ini, Nier dengan mudah memanjat pohon tersebut dan bahkan dalam beberapa detik saja ia sudah sampai diatasnya.
『 Buah Keron
Rating: Rare
Expiration date: Tujuh hari.
Health Recovery: 500.
Khasiat: Mereka yang memakannya akan dapat menghilangkan kutukan tingkat rendah sampai tingkat menengah. 』
"Ini tertulis sama persis seperti yang ada di ensiklopedia buah. Yah.. apapun itu aku akan mengambil semuanya." Nier menyeringai lalu melemparkan semua buah yang berada di dekatnya ke dalam Inventory.
10 buah.
50 buah.
100 buah.
200 buah.
Dalam beberapa menit saja ia sudah memetik ratusan buah, namun disaat ia sedang bersemangat tiba-tiba Yue datang memperingatinya.
"Nier, apa yang kau lakukan?! Ambil saja buah itu secukupnya, kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau mengambil semuanya."
"......" Seketika itu juga gerakan tangan Nier terhenti, lalu ia teringat dengan peringatan Queen agar tidak membuat keributan.
'Apa aku terlalu berlebihan?' Nier memperhatikan sekelilingnya dan mendapati banyak dahan dan ranting yang patah akibat perbuatannya tadi.
"Nier cepatlah turun dan bereskan semua sampah ini." Teriak Yue dengan cemas.
Nier pun segera mengangguk, namun belum sempat ia turun dari pohon, tiba-tiba seorang penjaga berteriak keras ke arahnya.
"Hoi Dory, apa yang kau lakukan?!" Teriak penjaga tersebut sambil menatap tajam ke arah Nier.
"Dory?" Nier menjadi bingung lalu matanya mulai mencari siapa Dory yang dipanggil penjaga tersebut.
"Dory! Kenapa kau disana, cepat turun!"
Nier yang masih kebingungan itu pun akhirnya tahu siapa Dory yang dimaksud penjaga tersebut.
"Tenang saja kapten, aku diperintahkan untuk memetik buah-buahan ini!" Seru Nier dengan wajah tak bersalah. Ia tadi lupa kalau dirinya sedang menyamar sebagai penjaga yang bernama Dory.
"......"
Penjaga tersebut segera terdiam, ia menjadi sedikit heran karena tidak biasanya Sang Ratu meminta buah-buahan itu pada malam hari.
"Kalau begitu petik dengan cepat lalu segera selesaikan tugasmu!" Teriak penjaga itu lalu pergi meninggalkan Nier.
Nier yang melihat itu pun segera terdiam, ia tidak tahu kalau penjaga itu akan melepaskannya begitu saja.
"Apa dia benar-benar tidak menyadariku? Ya tuhan... sekarang aku mengerti kenapa Queen memuji skill Masquerade-ku dengan sangat berlebihan."