MY OVERPROTEKTIF BROTHER [✓]

By Yarniati83

439K 25.2K 3.1K

[Langsung Baca Saja Jika Suka More

Perkenalan Tokoh
Sinopsis
1. Kebersamaan Keluarga Minki
2. Memutuskan
3. Kemarahan Min Jun
4. Jatuh Pingsan
5. Menerima Keputusan
6. Pertengkaran Kecil Antara Jungkook Dan Taehyung
7. Firasat Buruk
8. Ancaman Jungkook Dan Kekesalan Taehyung
9. Keberanian Jungkook Melawan Ki Tae Young
10. Ancaman Jungkook Terhadap Kelima Sepupunya
11. Keusilan Jungkook Terhadap Jimin Dan Taehyung
12. Niat Jahat Han Sung Woon
13. Maling
14. Kekecewaan Dan Kemarahan Eugene
15. Tujuh Tikus Busuk
16. Hampir Kelepasan
17. Berganti Jabatan
18. Cucu Kakek Tampan Sekali
19. Kabar Kecelakaan
20. Kabar Duka Dan Koma
21. Terpaksa Berbohong
22. Keterkejutan Dan Ketakutan Ki Tae Young
23. Keterkejutan Sunggyu Dan Janji Sunggyu
24. Kemarahan Hoseok Dan Namjoon
25. Kebersamaan Aaron Dan keempat Adiknya
26. Kedatangan Woobin Dan Penolakan Jungkook
27. Pembagian Perusahaan
28. Ketakutan Ki Tae Young Dan Woobin
29. Terbongkar
30. Pertemuan Eugene Dan Kelima Putranya
31. Mengambil Alih Permainan
32. Kemarahan Minki Dan Keenam Putra Tertuanya
33. Kembali Bernafas
34. Bercerita
35. Keterkejutan Minki Tentang Yugyeom
36. Dunia Alam Bawah Sadar
37. Menyampaikan Sebuah Pesan
38. Kekhawatiran Minki Akan Kondisi Jungkook
39. Persidangan Dan Hukuman

Chapter 40 (END)

10.2K 655 256
By Yarniati83

Ki Tae Young yang tiba-tiba dipanggil Mama oleh seseorang langsung melihat kearah orang yang memanggilnya itu.

DEG

Ki Tae Young terkejut saat melihat Kim Rae Won berdiri dihadapannya dengan seorang gadis cantik.

"Ma-mama. Ini aku Soo Min. Apa Mama tidak mengenalku? Apa Mama sudah melupakanku?"

"So-soo Min," Lirih Ki Tae Young dan tanpa diminta air matanya pun mengalir.

"Mama,"

GREP..

Soo Min langsung memeluk tubuh Ki Tae Young. Begitu juga dengan Ki Tae Young. "Mama. Soo Min sangat merindukan Mama."

"Mama juga merindukan Soo Min. Maafkan Mama yang tidak ada di samping Soo Min."

"Aku mengerti."

Setelah puas memeluk sang ibu, Soo Min melepaskan pelukannya itu. Para petugas mendekat ingin membawa pergi Ki Tae Young dan Woobin, namun saat para petugas hendak membawa mereka. Sang Woo yang kebetulan sahabat dekat kepala kepolisian meminta waktu untuk membiarkan Woobin dan Ki Tae Young berbicara dengan putra-putranya dan putrinya serta anggota keluarga Jeon. Dan kepala kepolisian tersebut pun memberikan waktu untuk Ki Tae Young dan Woobin.

Woobin yang melihat kejadian tersebut hanya bisa diam. Dirinya tidak tahu harus melakukan apa. Sekali pun dirinya ingin marah, percuma. Semua sudah terjadi. Dan disini dirinya yang paling bersalah.

Melihat Woobin hanya diam membuat Ki Tae Young benar-benar merasa bersalah. Ki Tae Young mendekati Woobin dan berjongkok di hadapannya.

"Woobin, Aku minta maaf telah mengkhianatimu. Bukan maksudku melakukan semua itu. Ini diluar dugaanku dan aku tidak pernah merencanakan apapun untuk menyakitimu karena aku sangat mencintaimu."

"Kalau kau benar-benar mencintaiku. Kenapa kau bisa memiliki anak dari pria lain sebelum semua rencana yang kita buat terlaksana?"

"Itu juga berawal dari kesalahanmu."

"Apa maksudmu, Ki Tae Young?"

"Kau lupa saat itu aku melihatmu dengan perempuan lain. Kau sangat mesra dengannya. Dan setelah itu kita ribut besar. Kau menamparku sehingga aku pergi dari rumah," Jawab Ki Tae Young.

Setelah mendengar ucapan Ki Tae Young, Woobin terdiam. Dirinya benar-benar menyesal telah menampar Ki Tae Young.

"Maafkan aku Ki Tae Young," Lirih Woobin.

"Aku yang harusnya minta maaf padamu, Woobin. Aku gagal menjaga cintaku. Kejadian itu diluar kemauanku. Saat itu aku.. aku......" Ucapan Ki Tae Young terhenti.

"Saat itu Ki Tae Young mabuk berat." Kim Rae Won melanjutkan ucapan Ki Tae Young.

Semua yang ada di dalam ruangan itu mengalihkan pandangannya melihat kearah Rae Won.

"Saat itu aku berada di Club. Aku selalu kesana setiap aku ada masalah di kantor. Di Club itu juga aku bertemu Ki Tae Young. Aku melihat Ki Tae Young sudah banyak minum dan Ki Tae Young juga mabuk. Tanpa Ki Tae Young sadari ada dua pria yang mendekatinya, salah satunya dari pria itu memasukkan sesuatu kedalam minumannya. Awalnya, aku tidak peduli. Tapi saat aku melihat kedua pria itu berusaha berbuat yang tidak-tidak dengan Ki Tae Young, akhirnya aku pun menolongnya. Aku membawa Ki Tae Young ke Apartemenku karena aku tidak tahu dimana rumahnya. Setelah sampai di Apartemenku, aku membawanya kekamar dan membaringkannya ditempat tidur. Kebetulan di Apartemenku itu ada dua kamar. Tapi saat aku ingin melangkah keluar kamar, Ki Tae Young tanpa sadar menarik tanganku. Dan........!! Kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya. Maafkan aku.." Ucap Kim Rae Won.

"Papa," Lirih Soo Min. Soo Min langsung memeluk Rae Won sang ayah. Rae Won juga memeluk putrinya.

"Setelah kejadian itu, Ki Tae Young tidak berani pulang ke rumah. Dirinya benar-benar takut. Makanya aku membiarkan Ki Tae Young tinggal di Apartemenku sampai dirinya ada keberanian untuk pulang ke rumahnya. Dan aku kembali pulang ke rumah orang tuaku. Satu minggu kemudian, Ki Tae Young menghubungiku dan minta bertemu. Aku pun mengabulkannya. Setelah kami bertemu, Ki Tae Young mengatakan padaku bahwa dirinya hamil anakku."

"Aku bersedia bertanggung jawab karena aku juga tidak ingin anakku lahir tidak memiliki ayah atau lebih tepatnya anak haram. Saat itu juga aku memutuskan menikahi Ki Tae Young secara sah," Kata Rae Won.

"Woobin. Kau masih ingat kecelakaan yang menimpa Ki Tae Young?" Tanya Rae Won.

"Iya. Aku ingat. Setelah Ki Tae Young pergi dari rumah, keesokannya aku dapat kabar mobil yang ditumpanginya jatuh kejurang. Dan polisi bilang kemungkinan Ki Tae Young selamat dan berhasil keluar dari mobil itu. Dan aku berharap Ki Tae Young baik-baik saja," Jawab Woobin yang tatapan matanya hanya fokus ke lantai.

"Kecelakaan itu aku yang buat untuk membantu menyembunyikan Ki Tae Young saat dirinya sedang hamil. Setahun kemudian kau mendapatkan kabar tentang polisi yang telah menemukan istrimu. Itu adalah saat-saat dimana Ki Tae Young akan segera pulang kerumahnya dan bertemu denganmu serta kelima putranya. Dan kaulah yang akan menjemputnya. Dari situlah Ki Tae Young menyembunyikan semuanya darimu. Dirinya takut untuk memberitahumu. Jujur, Ki Tae Young ingin memberitahumu saat itu. Dikarenakan sifatmu yang gampang emosional, makanya Ki Tae Young memilih mencari aman. Dan membatalkan niatnya untuk memberitahumu," Kata Rae Won.

"Saat aku bersama Ki Tae Young, Ki Tae Young selalu memikirkanmu dan kelima putra-putranya. Ki Tae Young sangat mencintaimu, Woobin. Sedangkan kau hanya seorang pria brengsek. Seharusnya kau melindungi istrimu. Tapi kau malah menjual istrimu sendiri demi harta dan dendammu. Kalau tahu akan begini jadinya, aku tidak akan membiarkan Ki Tae Young kembali padamu," Ucap Rae Won ketus dan dingin.

Setelah Rae Won berbicara. Tidak ada satupun yang bersuara. Semuanya diam.

Jungkook yang ikut mendengar semua yang diucapkan oleh Rae Won membuat dirinya bingung. Dirinya juga tidak menyangka kalau mantan bibinya itu sudah menikah dua kali sebelum menikah dengan Pamannya.

"Siapa Paman sebenarnya?" Tanya Jungkook to the point.

Baik Rae Won, anggota keluarganya, Woohyun dan adik-adiknya melihat kearah Jungkook yang saat ini berdiri tak jauh hadapan mereka semua dan didampingi oleh Min Jun dan Nichkhun.

"Aku Kim Rae Won dan ini putriku Kim Soo Min," Ucap Rae Won.

"Aku tidak menanyakan namamu dan juga putrimu. Yang aku ingin tahu adalah siapa Paman dan kenapa Paman bisa mengetahui semua kejahatan yang dilakukan oleh kedua iblis itu," Ucap Jungkook sembari menunjuk kearah Ki Tae Young dan Woobin.

"Jangan menyebut Mamaku iblis. Mamaku bukan iblis. Mamaku manusia!" Teriak Soo Min.

"Ya. Iblis berkedok manusia. Ibumu seorang pembunuh dan juga seorang penipu. Kau tidak tahu apa yang sudah dilakukan oleh ibumu kepadaku selama ini. Ibumu selalu menyakitiku, menghinaku, memakiku. Bahkan ibumu hampir membunuhku saat aku pulang sekolah!" Teriak Jungkook yang tak kalah nyaringnya.

Soo Min terdiam seketika. Dirinya membenarkan apa yang dikatakan oleh Jungkook. Ibunya lah yang bersalah. "Aku tahu mamaku bersalah padamu dan keluargamu. Tapi mama sudah mendapatkan hukumannya yaitu hukuman mati dari pengadilan dan kau masih menghinanya. Apa kau belum puas juga? Kau menghina Mamaku, jadi apa bedanya kau dengan Mamaku. Kalian berdua sama-sama suka menghina orang lain."

"Kau........!!"

Nichkhun membekap mulut Jungkook dengan tangannya. Dirinya tidak mau kalau adiknya sampai benar-benar bertengkar dengan gadis itu.

Jungkook membelalakkan matanya kearah Nichkhun. Sedangkan Nichkhun tak mempedulikan pelototan dari adik bungsunya itu.

Lalu tiba-tiba saja Jungkook menekan tangan Nichkhun sehingga Jungkook bisa menggigit tangan sang kakak.

"Aaakkkkhhhh!" Teriak Nichkhun saat merasakan tangannya digigit oleh adiknya.

Min Jun tersenyum melihat kedua adiknya. Begitu juga anggota keluarga lainnya.

Saat Nichkhun hendak protes, Jungkook sudah terlebih dahulu mengeluarkan taringnya. "Kalau hyung berani memarahiku. Selama satu tahun aku tidak akan bicara dengan hyung," Ucap Jungkook dengan menunjukkan wajah menantangnya.

Nichkhun membelalakkan matanya saat mendengar penuturan dari adik bungsunya itu. Bagaimana bisa adiknya memberikan ancaman seperti itu. Kalau hal itu benar terjadi, apa kata dunia. Seorang Jeon Nichkhun yang diabaikan oleh adik kelincinya yang manis dan imut. Bisa hancur dunia seorang Nichkhun.

"Hehehe. Tidak kok. Hyung tidak akan protes Kookie gigit tangan hyung," Ucap Nichkhun sembari mengelus lembut rambut Jungkook.

"Aku mau pulang. Kalau aku lama-lama disini, bisa-bisa aku mati muda. Ya, walau aku sudah mengalami apa itu kematian," Ucap Jungkook lantang. Lalu Jungkook melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

Lalu langkah terhenti sejenak dan menatap dua petugas. Lalu terukir senyuman sinis disudut bibirnya. "Lebih baik kalian bawa dua terdakwa itu segera. Jangan biarkan mereka berlama-lama disana. Bisa-bisa nanti anggota keluarganya membawa kabur mereka lagi. Apalagi anak gadisnya itu," Ucap Jungkook.

Setelah mengatakan hal itu, Jungkook pun pergi meninggalkan ruang sidang.

DEG..

Mereka semua terkejut mendengar penuturan dari Jungkook. Mereka tak menyangka Jungkook bisa berbicara seperti itu. Min Jun dan Nichkhun menyusul adik bungsunya yang sudah meninggalkan ruang sidang.

"Maaf. Kami harus membawa kedua terdakwa untuk kembali kedalam tahanan," Kata salah satu perugas

"Mama.. hiks," Isak Woohyun, Hoya, Sung Yeol, Myung Soo dan Sung Jong serta Soo Min.

Mereka memeluk tubuh Ki Tae Young dengan erat. Setelah puas, mereka pun  melepaskan pelukannya. Ki Tae Young memberikan ciuman pada putra dan putrinya secara bergantian.

"Terima kasih atas kasih sayang kalian untuk Mama. Jaga diri kalian baik-baik. Kalian semua harus hidup sehat dan juga menjadi anak-anak yang baik. Jangan lakukan apa yang telah mama lakukan. Mengerti!"

"Hiks.. hiks.. Mama! Kami akan mendengarkan apa yang mama katakan," Kata Woohyun dan keempat adiknya bersamaan.

"Soo Min janji akan menjadi anak yang baik dan adik yang baik."

"Terima kasih sayang."

Woohyun mengalihkan pandangannya melihat kearah Woobin. Tanpa pikir panjang lagi. Woohyun langsung memeluk tubuh pria itu. Hal itu sukses membuat Woobin terkejut dan juga bahagia. Terukir senyuman manis dibibirnya.

"Pa-papa!" Ucap Woohyun.

Setetes air mata jatuh membasahi wajah tampan Woobin. "K-kau bilang apa sayang? Apa Papa boleh mendengarnya lagi?"

"Papa.. Papa.. Papa," Ucap Woohyun lancarnya.

Woobin mengeratkan pelukannya pada Woohyun. Ini adalah kado terindah yang diberikan oleh Tuhan padanya. Bertahun-tahun dia berpisah dengan kelima putra-putranya karena ulahnya sendiri. Kini dirinya bisa mendengar secara langsung putra sulungnya memanggilnya dengan sebutan Papa.

Woobin melepaskan pelukannya dan menatap wajah tampan putranya itu.

CUP.. CUP.. CUP..

CUP.. CUP..

Woobin memberikan ciuman bertubi-tubi diseluruh wajah tampan putra sulungnya. "Terima kasih sayang. Terima kasih banyak karena kau sudah mau memanggil Papa lagi. Hal itu yang Papa nanti-nantikan selama ini. Maafkan Papa.. maafkan Papa atas apa yang sudah Papa lakukan padamu dan adik-adikmu."

Anggota keluarga Jeon, Rae Won dan Soo Min yang melihat adegan itu sangat tersentuh. Mereka sangat bahagia melihatnya. Kerinduan seorang ayah dan anak terbayar sudah.

"Papa," Ucap Hoya, Sung Yeol, Myung Soo dan Sung Jong.

GREP..

Keempatnya memeluk tubuh Woobin. "Papa maafkan kami. Maafkan kami yang telah jahat pada Papa. Kami menyayangi Papa.. hiks."

Woobin lagi-lagi meneteskan air matanya karena bahagia. Akhirnya sempurna sudah kebahagiaannya. Kini kelima putranya telah kembali padanya dan bersedia memanggilnya dengan sebutan Papa.

"Papa menyayangi kalian. Dulu dan sekarang. Maafkan Papa yang telah membuat kalian menjadi seperti ini. Maafkan Papa yang tidak ada untuk kalian selama ini," Woobin memberikan ciuman sayang diseluruh wajah putra-putranya secara bergantian. Dimulai dari Hoya, Sung Yeol, Myung Soo, lalu terakhir Sung Jong.

"Jaga diri kalian baik-baik. Jadilah anak-anak yang baik. Jangan seperti Papa. Cukup Papa saja yang berbuat jahat kepada orang lain. Kalian jangan pernah melakukan kejahatan apapun. Jangan ikuti jejak kami orang tua kalian. Mengerti!"

"Baik, Pa. Kami berjanji akan menjadi anak-anak yang baik," Ucap Woohyun dan adik-adiknya.

"Woobin!" Panggil Minki.

Woobin melihat kearah Minki. Saat melihat wajah Minki. Woobin langsung melihat wajah sang Paman di wajah Minki. Wajah Minki sedikit mirip dengan sang Paman.

"Maafkan aku Minki. Ach.. maksudku Minki hyung."

Minki tersenyum. Lalu berjalan mendekati Woobin. Tanpa ada keraguan. Minki memeluk tubuh Woobin. Setelah puas memeluk Woobin. Minki pun melepaskan pelukannya.

"Aku tidak pernah membencimu, Woobin. Yang aku benci itu adalah sifat jahatmu. Aku tahu kau sebenarnya adalah pria yang baik. Kau melakukan semua ini hanya ingin membalas kematian Paman Ho Jin. Tanpa kau berpikir terlebih dahulu untuk mencari tahu apa penyebab sebenarnya. Dan aku aku sangat yakin. Satu-satunya orang yang membuatmu berpikir kalau Papaku yang telah menyebabkan kematian Paman Ho Jin adalah nenekmu yang tak lain adalah ibu tiri dari Papaku," Ucap Minki.

Woobin menatap wajah Minki. Dapat dilihat olehnya wajah damai dan sorot mata yang memancarkan ketulusan dan kelembutan. Didalam hatinya, Woobin membenarkan ucapan Minki.

"Kau benar, Hyung. Perempuan tua itu yang sudah mengatakan hal itu padaku. Dia mengatakan padaku bahwa Papa meninggal saat setelah bertemu dengan Paman. Dan dia juga bilang bahwa Paman telah melakukan sesuatu pada Papa. Dan saat itu juga aku langsung termakan hasutannya. Tanpa mencari tahu kebenarannya. Maafkan aku.. maafkan aku."

Tanpa mereka sadari. Jungkook, Min Jun dan Nichkhun mendengar semua yang dibicarakan didalam ruang sidang. Mereka bertiga tampak sedih dan kasihan melihat Woobin. Terutama Jungkook.

"Apakah hukuman mati untuk mereka berdua terlalu kejam? Apakah aku bisa mencabutnya dan menggantikannya dengan hukuman lain?" Batin Jungkook dan tanpa sadar air matanya mengalir membasahi wajah tampannya dan hal itu dilihat oleh Min Jun dan Nichkhun.

"Maaf. Kami harus membawa kedua terdakwa sekarang."

Lalu petugas itu membawa Ki Tae Young dan Woobin untuk pergi meninggalkan ruang sidang.

"Mama!" Teriak Soo Min.

"Ma, Pa!" Lirih Woohyun dan adik-adiknya.

***

Semua orang berkumpul di kediaman Keluarga Jeon. Saat ini semuanya sedang berada diruang tengah, termasuk Kim Rae Won, Kim Soo Min serta Woohyun dan adik-adiknya, kecuali Jungkook. Jungkook memutuskan untuk istirahat. Lebih tepatnya para hyung-hyungnya yang menyuruhnya untuk istirahat.

"Jadi kau belum ingat denganku, Jeon Eugene?" Tanya Kim Rae Won.

Eugene terus memperhatikan wajah Rae Won, tapi sungguh. Eugene benar-benar tidak ingat dengannya.

"Aish. Dasar kancil idiot tukang nyontek," Ucap dan umpat Rae Won.

FLASBACK ON

"Yak, kancil idiot sialan. Bisa tidak kau mengerjakannya sendiri."

"Aish. Kalau aku mengerjakannya sendiri itu akan memakan waktu bertahun-tahun. Dan aku tidak mau membuang waktuku. Jadi aku menyalin punyamu saja."

"Dasar tukang nyontek."

"Marmut culun."

FLASBACK OFF

Terukir senyuman manis di bibir Eugene saat dirinya sudah mengingatnya. Rae Won yang melihatnya menjadi senang.

"Apa kau sudah ingat sekarang, tukang nyontek?"

"Iya. Aku sudah ingat. Kau itu si marmut culun kutu buku. Kemana aja? Aku pikir kau sudah mati ditelan bumi," Ucap Eugene

"Hah." Rae Won hanya bisa menghela nafasnya saat mendengar ucapan dari Eugene. "Dari dulu kau memang tidak berubah ya."

"Siapa bilang. Buktinya sekarang aku sudah memiliki Perusahaan dan aku juga memiliki putra-putra yang tampan."

"Perusahaan. Tidak salah tuh. Bisa jadi Perusahaan yang kau kelola sekarang pemberian dari Papamu. Iyakan."

"Sialan kau."

BUGH..

Eugene melempari Rae Won dengan bantal sofa karena kesal.

"Hahaha. Jadi itu benar. Wah! Ternyata sifatmu sama saja seperti dulu. Mau enaknya saja. Dasar anak Papa," Ejek Rae Won.

"Yak, marmut! Diam kau. Apa tujuanmu datang ke Seoul selain ingin bertemu dengan istrimu hanya untuk menghinaku dan membuka aibku, hah?!" Teriak Eugene.

"Hei, santai bung. Jangan teriak-teriak begitu. Ntar urat-urat lehermu pada putus semua," Lagi-lagi Rae Won membuat Eugene kesal.

Sedangkan anggota keluarganya yang melihat pertengkaran kecil antara Rae Won dan Eugene hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala.

Kim Rae Won adalah sahabat dari Jeon Eugene semasa di SMP dan SMA. Mereka berpisah saat lulus SMA. Awalnya mereka ingin satu Kampus. Namun takdir berkata lain. Kedua orang tua Rae Won harus terpaksa pindah ke Amerika dan menetap disana karena Perusahaan di Amerika dalam masalah.

"Papa. Kau lucu sekali," Kata Ren.

"Papa tidak lucu sayang. Papa ini tampan. Ingat itu," Ucap Eugene dengan pedenya.

"Pa, sadar. Papa itu sudah tua. Tidak mudah lagi. Wajah Papa sudah banyak keriputnya. Jadi jangan kepedean mengatakan kalau Papa masih tampan," Ucap Dong Woo seenak udelnya.

Hal itu sukses membuat Eugene membelalakkan matanya tak terima.

"Hahahahaha."

Mereka semua tertawa mendengar penuturan dari Dong Woo. Tapi tawa Rae Won yang paling kencang.

Rae Won tertawa kencang saat mendengar salah satu putra dari sahabatnya itu menghina dirinya.

Sedangkan Eugene menatap tajam kearah Rae Won. "Dasar marmut sialan," Batin Eugene

"Hei, nak. Siapa namamu?"

"Dong Woo, Paman."

"Paman setuju apa yang kau katakan barusan. Kalau Papamu itu sudah banyak keriputnya."

"Kim Rae Won. Jangan menghasut putraku. Kau mengerti!"

"Oke.. Oke."

"Kenapa kalian pada berisik sekali, sih?!" Teriak Jungkook dari lantai dua.

Mendengar teriakan Jungkook, hal itu sukses membuat mereka yang berada di ruang tengah secara bersamaan melihat keatas. Dan dapat mereka lihat Jungkook yang menatap mereka tajam.

"Sayang!" Ucap Hyun Jin.

"Putranya Papa!" kata Minki.

"Kookie!" Kata semua Hyungdeulnya.

"Keponakan tampannya kami!" Ucap Yeon, Tae Hee, Sang Woo, Rain dan Eugene secara bersamaan.

"Memangnya kalian ngapain sih? Kok ribut sekali. Kalian mengganggu tidurku, tahuuuu!" Ucap Jungkook dengan mempoutkan bibirnya.

"Ayo, sayang. Mumpung Kookie sudah bangun. Mari sini turun sayang," Kata Hyun Jin.

"Males ah. Dibawah itu kumpulan para orang-orang yang sudah tua dan juga lanjut usia. Akukan masih muda," Kata Jungkook.

"Kookiiiieeeeee!" Teriak semua anggota keluarganya.

Jin, Yoongi, Hoseok, Namjoon, Jimin dan Taehyung diam-diam menaiki anak tangga. Mereka berniat untuk masuk kekamar Jungkook lalu mereka akan menghukum adik mereka saat dikamar nanti. Tapi rencana dan niat mereka gagal. Dikarenakan Jungkook terlebih dahulu melihat mereka yang sudah menaiki tiga anak tangga.

"Kalian ngapain, Hyungdeul?" Tanya Jungkook sembari melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap horor para Hyungdeulnya itu.

Sedangkan Jin, Yoongi, Hoseok, Namjoon, Jimin dan Taehyung seperti maling ketangkap basah oleh pemilik rumah. "Hehehehe." Mereka hanya terkekeh.

"Kalau kalian berniat ingin mengerjaiku. Kalian akan tahu resikonya."

"Hah." mereka semua menghela nafas. Pada akhirnya mereka semua memilih mundur dan kembali ke ruang tengah.

Jungkook tersenyum kemenangan karena sudah berhasil menggagalkan rencana para Hyungdeulnya itu. Jungkook itu memegang kartu as para hyung-hyungnya. Jadi sekali Jungkook mengeluarkan ilmu ancamannya, semua Hyungdeulnya tak berkutik.

Setelah puas berperang dengan anggota keluarganya. Jungkook kembali masuk ke dalam kamarnya.

Sedangkan anggota keluarganya termasuk Woohyun dan adik-adiknya bersama Kim Rae Won, Kim Soo Min melanjutkan pembicaraan mereka.

Soo Min sudah mulai dekat dengan kelima oppa-oppanya. Begitu juga Woohyun, Hoya, Sung Yeol, Myung Soo dan Sung Jong. Mereka juga sudah membuka hati mereka untuk adik perempuan mereka satu-satunya. Bahkan saat ini Soo Min tengah bermanja-manja dengan Woohyun.

Sunggyu dan Dong Woo juga sudah kembali menyayangi Woohyun, Hoya, Sung Yeol, Myung Soo dan Sung Jong. Sebenarnya bukan kembali menyayangi. Tapi lebih tepatnya masih menyayangi mereka. Tak jauh beda dengan Aaron, Jong Hyun, Dong Ho, Min Hyun dan Ren. Mereka juga menerima kehadiran Woohyun, Hoya, Sung Yeol, Myung Soo dan Sung Jong sebagai saudara mereka.

Bagaimana dengan Min Jun, Nichkhun, Taecyeon, Woo Young, Jun Ho, Chan Sung, Jin, Yoongi, Hoseok, Namjoon, Jimin dan Taehyung? Mereka juga sudah menerima dan memaafkan semua kesalahan Woohyun, Hoya, Sung Yeol, Myung Soo dan Sung Jong.

Woohyun, Hoya, Sung Yeol, Myung Soo dan Sung Jong juga ikut berdamai dan meminta maaf kepada Yong Hwa, Jong Hyun, Min Hyuk, Jung Shin, Kang Jin, Jin Ki, Ki Beom, Minho dan Taemin. Mereka berdamai dengan semua saudara-saudaranya.

Mereka semuanya tampak bahagia. Keluarga mereka telah bersatu kembali. Semua masalah telah selesai. Semua kesalahan telah termaafkan.

Lalu bagaimana dengan Jungkook?
Apakah Jungkook mau menerima dan memaafkan kesalahan Woohyun, Hoya, Sung Yeol, Myung Soo dan Sung Jong? Apakah Jungkook mau menerima kehadiran Soo Min? Daannn Apakah Jungkook akan merubah keputusan pengadilan tentang hukuman yang diterima oleh Ki Tae Young dan Woobin?

Jawabannya ada pada Jungkook, sikelinci nakal kesayangan Papa, Mama dan Hyungdeulnya.








END

Jika Banyak Peminatnya
Maka AUTHOR akan
PUBLIKASIKAN

Di Publikasikan
Jumat, 8 Mai 2020
Pukul 03:38

Continue Reading

You'll Also Like

47.1K 6.8K 47
Sepenggal kisah 7 pemuda yang sering murid SMA Nusa Bangsa sebut 'Sirkel B' Mereka berisik, mereka tidak bisa diam, mereka baik. Penilaian setiap or...
48.9K 2.5K 7
(sunoo harem ; warn! bxb, lowercase)
656 87 13
Siswa pindahan yang harus mendapatkan bullying dari seorang yang berpengaruh di sekolah. alasan apa yang membuat pelaku, melakukan bullying? langsun...
493K 36.9K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.