MY OVERPROTEKTIF BROTHER [✓]

By Yarniati83

439K 25.2K 3.1K

[Langsung Baca Saja Jika Suka More

Perkenalan Tokoh
Sinopsis
1. Kebersamaan Keluarga Minki
2. Memutuskan
3. Kemarahan Min Jun
4. Jatuh Pingsan
5. Menerima Keputusan
6. Pertengkaran Kecil Antara Jungkook Dan Taehyung
7. Firasat Buruk
8. Ancaman Jungkook Dan Kekesalan Taehyung
9. Keberanian Jungkook Melawan Ki Tae Young
10. Ancaman Jungkook Terhadap Kelima Sepupunya
11. Keusilan Jungkook Terhadap Jimin Dan Taehyung
12. Niat Jahat Han Sung Woon
13. Maling
14. Kekecewaan Dan Kemarahan Eugene
15. Tujuh Tikus Busuk
16. Hampir Kelepasan
17. Berganti Jabatan
18. Cucu Kakek Tampan Sekali
19. Kabar Kecelakaan
20. Kabar Duka Dan Koma
21. Terpaksa Berbohong
22. Keterkejutan Dan Ketakutan Ki Tae Young
23. Keterkejutan Sunggyu Dan Janji Sunggyu
24. Kemarahan Hoseok Dan Namjoon
25. Kebersamaan Aaron Dan keempat Adiknya
26. Kedatangan Woobin Dan Penolakan Jungkook
27. Pembagian Perusahaan
28. Ketakutan Ki Tae Young Dan Woobin
29. Terbongkar
30. Pertemuan Eugene Dan Kelima Putranya
31. Mengambil Alih Permainan
32. Kemarahan Minki Dan Keenam Putra Tertuanya
33. Kembali Bernafas
34. Bercerita
35. Keterkejutan Minki Tentang Yugyeom
36. Dunia Alam Bawah Sadar
37. Menyampaikan Sebuah Pesan
38. Kekhawatiran Minki Akan Kondisi Jungkook
Chapter 40 (END)

39. Persidangan Dan Hukuman

7.4K 546 83
By Yarniati83

[KEDIAMAN KELUARGA JEON]


[Kamar Jungkook]

Jungkook sedang bersama ketujuh sahabatnya. Saat ini mereka berada dikamar Jungkook.

"Kook. Bagaimana keadaanmu saat ini?" Tanya Yugyeom.

"Udah mendingan," Jawab Jungkook.

"Ach, syukurlah!" Ucap mereka kecuali Bambam.

Bambam sedari tadi fokus dengan ponselnya. Saat ini Bambam sedang membuka Instagram. Bambam membaca salah satu status di Instagram tersebut, lalu detik kemudian Bambam nangis bombay.

"HUUAAAA."

Hal itu sukses membuat yang lainnya terkejut mendengar Bambam yang tiba-tiba menangis bak anak kecil.

"Yak, Bamie! Kau kenapa?" Tanya Mark.

"Kenapa kau menangis?" Tanya Jackson.

"Aku baca status salah satu warga Indonesia. Besok mereka akan merayakan hari raya idul Adha," Jawab Bambam.

"Terus apa masalahnya?" Tanya Jungkook bingung.

"Bukankah itu sudah menjadi tradisi agama mereka," Kata Jaebum.

"Karena Shaun The Sheep bakal dikurbanin. Padahalkan itu film favoritku," Jawab Bambam.

Mereka semua menepuk jidat masing-masing saat mendengar jawaban dari Bambam.

TAK..

TAK..

BUGH..

Jinyoung dan Yugyeom melayangkan masing-masing satu jitakan di kening Bambam sehingga membuat Bambam meringis. Sedangkan Mark melemparkan bantal kelinci milik Jungkook ke wajah Bambam

"Aww!!"

"Kenapa kalian pada menyerangku?" Protes Bambam.

"Mau lagi?!" Seru mereka semua sembari menatap horor padanya. Dan hal itu sukses membuat Bambam ciut.

Jungkook melihat kearah Yugyeom. "Gyeom."

Yugyeom yang merasa dipanggil pun langsung menolehkan wajahnya melihat kearah Jungkook.

"Ada apa, Kook?"

"Kamu punya hutang denganku. Dan kamu belum bayar," Ucap Jungkook dengan wajah yang penuh selidik.

"Hutang? Belum bayar? Memangnya kapan aku punya hutang sama kelinci buluk ini?" Batin Yugyeom.

"Hei, Gyeom! Kalau kau punya hutang sama sikelinci buluk ini. Buruan bayar. Ntar hidupmu tak tenang," Ejek Bambam.

Baik Yugyeom maupun Jungkook menggeram kesal. Mereka berdua menatap horor pada Bambam.

Sedangkan Mark, Jinyoung, Jackson, Jaebum dan Young Jae tersenyum gemas melihat ketiganya. Mereka tidak berniat untuk ikut campur. Mereka hanya menjadi pendengar setia saja sembari tetap berkutat dengan ponsel dan ada juga yang sedang bermain video game milik Jungkook.

"Perasaan aku tidak punya hutang apapun padamu, Kook. Kalau pun ada. Aku bakal bayar dan nggak bakal lupa," Ucap Yugyeom.

Dirinya benar-benar tidak pernah punya hutang apapun pada Jungkook. Baik pada Jungkook maupun pada yang lainnya.

Sedangkan Jungkook sedari berusaha menahan tawanya saat melihat wajah bingung Yugyeom yang berusaha untuk mengingatnya.

"Kau memang tidak punya hutang padaku, Gyeom!" Kata Jungkook.

"Lalu kenapa tadi kau bil........" Ucapan Yugyeom terpotong.

"Tapi kau punya hutang penjelasan padaku tiang listrik kamprett!" Ucap Jungkook sarkas dan juga kesal.

"Hahahaha." Yang lainnya tertawa mendengar ucapan Jungkook.

"Yak, diam kalian! Kalau tidak aku akan sumpal mulut kalian pake kaus kaki sikelinci bongsor ini," Yugyeom berucap kesal sembari menatap horor Mark, Jinyoung, Jaebum, Jackson, Young Jae dan Bambam.

Mereka semua pun langsung mengatup mulut masing-masing.

Yugyeom mengalihkan pandangannya melihat Jungkook. "Hu-hutang penjelasan? Maksudmu apa, Kook?"

TAK..

Jungkook menjitak kening Yugyeom tak tanggung-tanggung.

"Yak, Kook! Kenapa kau malah menjitakku?" Kesal Yugyeom sembari mengelus-elus keningnya.

"Sudah tahu salah masih berani protes, Song Yugyeom!" Ucap Jungkook. Matanya menatap horor Yugyeom.

Yugyeom membelalakkan matanya saat Jungkook menyebut namanya lengkap dengan marganya.

"Masih belum ada niat untuk memberitahuku, hah?!"

"Hehehe! Maaf, Kook!" Jawab Yugyeom sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Hah." Jungkook menghela nafas akan sikap Yugyeom.

"Sekarang katakan padaku. Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa Paman Song atau Dokter Song Ji Sung itu Papamu?"

"Yak, Kook! Aku juga tidak sengaja merahasiakan hal ini darimu. Lagian aku juga baru tahu. Aku mengetahuinya saat kau dan yang lainnya main kerumah. Sepuluh menit kalian pergi, Papaku pulang. Dari situlah aku tahu bahwa Papaku dan Papamu bersahabat," Jawab Yugyeom.

"Kenapa kau tidak langsung memberitahuku setelah kita bertemu disekolah?" Tanya Jungkook yang matanya masih menatap horor Yugyeom.

"Hehehe. Sorry. Aku lupa," Jawab Yugyeom seenaknya udelnya.

"Dasar tiang listrik bodoh, idiot, tolol." Jungkook berucap kesal. Lalu membuang wajahnya kearah lain.

Yugyeom membelalakkan matanya saat mendengar umpatan dari Jungkook. "Kalau aku punya sihir. Sudah aku sihir jadi kelinci beneran nih bocah," Gumam Yugyeom. Tanpa Yugyeom sadari. Gumamannya terdengar oleh Jungkook.

"Tapi nyatanya kau tidak memiliki ilmu sihir sama sekali, tiang listrik. Jadi enyahkan ide jahatmu dari otak idiotmu itu. Dan aku ini bukan bocah," Ucap Jungkook.

Yugyeom langsung memukul mulutnya sendiri. "Sial. Dasar mulut kurang ajar," Batin Yugyeom.

"Sabar, Gyeom. Sabar!" Seru Mark yang fokus dengan ponselnya.

"Anggap aja ini ujian terberatmu, tiang listrik," Kata Young Jae yang fokus main video game bersama Jackson.

"Dasar para sahabat-sahabat laknat," Kesal Yugyeom.

***

Keesokkan paginya semua anggota keluarga sudah terbangun dari tidurnya dan sudah dalam keadaan rapi. Hanya ada satu orang yang masih berperang dengan tempat tidur dan juga selimut. Siapa lagi kalau bukan sikelinci kesayangan Papa dan Mamanya dan kesayangan para hyungnya.

"Tae sayang. Jangan banyak bergerak dulu. Tuh lukanya kan belum sembuh seratus persen, nak!" seru Hyun Jin yang melihat putra bungsu keduanya yang tidak bisa diam.

"Aish, Mama! Aku sudah tidak apa-apa. Mama tidak perlu khawatir. Lagian aku mau kekamarnya Kookie."

Taehyung melangkahkan kakinya menuju kamar adik kesayangan yang ada dilantai dua. Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti karena merasakan sakit di telinganya.

"Yak, hyung sakiitt!" Taehyung meringis karena telinganya ditarik.

"Makanya jadi anak itu jangan ngeyel. Kamu pikir dengan kamu menaiki anak tangga ini, kamu tidak merasakan sakit dibagian pahamu itu, hah?" Ucap Min Jun yang menatap horor adiknya.

Min Jun menjewer telinga Taehyung karena Taehyung ingin menemui adik bungsunya dikamarnya yang berada dilantai dua.

Sedangkan anggota keluarganya yang melihatnya hanya tersenyum. Mereka juga tidak ada yang berniat untuk ikut campur atau hanya sekedar membantu Taehyung.

Akhirnya Taehyung pun pasrah tubuhnya dibawah kembali keruang tengah oleh hyungnya dan didudukkan disana. Dan jangan lupa bibir yang manyun serta berkomat-kamit menyumpahi sang kakak.

"Dasar psikopat tua tidak berperiperasaan. Akukan kangen ama Kookie ingin bermain dan berbicara dengannya. Dari kemarin sore aku tidak bertemu Kookie. Kemarin Kookie menghabiskan waktunya bersama ketujuh sahabatnya, dari sore hingga berakhir pukul delapan malam. Setelah itu Kookie langsung disuruh istirahat," Gerutu Taehyung.

Mereka yang mendengar gerutuan Taehyung hanya tersenyum gemas dan geleng-geleng kepala. Tak terkecuali Min Jun.

Sebenarnya Min Jun tidak tega melakukan hal itu pada Taehyung. Min Jun sangat tahu bagaimana kedekatan Taehyung, kasih sayang Taehyung dan perhatian Taehyung pada adiknya. Taehyung adalah orang yang paling panik dan juga takut kalau terjadi sesuatu pada kesayangannya itu. Dan Taehyung juga gampang menangis kalau melihat adik kesayangannya itu kesakitan.

Hyun Jin yang kebetulan duduk disampingnya mengelus lembut rambut nya. Dan mencium pucuk kepalanya.

"Maafkan hyungmu ya. Hyungmu seperti itu karena dia sayang padamu. Tae dan Kookie sama-sama terkena luka tembak dan kalian berdua harus banyak istirahat. Tujuan kami memindahkan Tae di kamar bawah agar Tae tidak naik turun tangga. Apalagi Tae itu orang pembosan dan gak betah lama-lama di kamar," Hibur Hyun Jin.

Taehyung hanya diam mendengar ucapan dari ibunya. Lalu tiba-tiba tanpa diminta air matanya pun mengalir membasahi wajah tampannya. Hal itu sukses membuat mereka merasa bersalah. Terutama Min Jun.

Hyun Jin menarik tubuh putranya kedalam pelukannya. "Hiks.. maafkan Tae. Tae tidak bermaksud membuat semuanya khawatir.. hiks. Tae hanya ingin ketemu Kookie. Tae hanya ingin bermain dengan Kookie. Dari kemarin sore Tae tidak melihatnya dan berbicara dengannya."

"Iya. Mama mengerti sayang. Kalau Tae tidak sakit saat ini. Mama dan yang lainnya juga tidak akan ngelarang Tae untuk pergi ke kamar Kookie. Dan Tae bisa bebas ngelakuinnya." Hyun Jin berusahan menenangkan putranya.

"Sudahlah, Tae. Jangan menangis lagi ya," Bujuk Jimin.

Jimin yang duduk disampingnya mengelus-elus lengan kiri Taehyung.

"Sebentar lagi Kookie juga akan turun. Dan Tae bisa sepuasnya bersama Kookie dan kami tidak akan mengganggunya," Yoongi ikut menenangkan Taehyung.

Taehyung melepaskan pelukannya dari sang ibu. Lalu menghapus air matanya. Lalu Taehyung menatap wajah-wajah para hyungnya.

"Benarkah?"

Dengan kompaknya mereka semua mengangguk mantap. "Benar!"

Terukir senyuman manis dibibir Taehyung. "Baiklah. Aku akan pegang kata-kata kalian. Awas kalau ada yang melanggar."

"Hah!" Mereka hanya bisa menghela nafas.

Dan mau tidak mau mereka harus menuruti keinginan adik alien kesayangan mereka.

***

Rae Won dan putrinya Soo Min sudah berada di Seoul. Saat ini mereka sedang sarapan.

"Pa. Kita jadikan ke pengadilan untuk melihat Mama?"

"Iya, jadi sayang. Sekarang habiskan sarapanmu."

"Baik, Pa."

Rae Won sudah mengetahui perihal apa yang dilakukan oleh Ki Tae Young sebelum dan sesudah bertemu dengannya. Rae Won menyuruh dua orang kaki tangannya untuk mencari informasi mengenai Ki Tae Young dan Woobin suaminya. Tapi Rae Won tidak memberitahu putrinya tentang kejahatan yang dilakukan oleh ibunya. Rae Won tidak mau kalau putrinya membenci ibunya sendiri.

Setelah selesai sarapan Soo Min menuju kekamarnya untuk bersiap-siap. Sedangkan Rae Won memutuskan menuju ruang kerjanya.

FLASBACK ON

Setelah menghibur dan membujuk putrinya yang menangis. Rae Won pergi keruang kerjanya untuk menghubungi anak buahnya.

"Hallo, tuan."

"Hallo, Hak-Kun. Aku ada tugas untukmu."

"Tugas apa, tuan?"

"Aku ingin kau cari tahu tentang Ki Tae Young istriku dan Woobin suami pertamanya. Apa saja yang sudah dilakukan oleh mereka berdua selama ini? Baik sebelum bertemu denganku maupun sesudah bertemu denganku."

"Baik, tuan."

"Kau ajaklah Haneul. Ingat aku ingin semua informasi mengenai mereka berdua. Jangan sampai ada yang tertinggal."

"Siap, tuan."

"Aku tidak tahu apa yang sudah kau lakukan selama ini, Ki Tae Young. Dan sebentar lagi aku akan mengetahuinya. Tapi kau tidak perlu khawatir, Ki Tae Young. Apapun yang sudah kau lakukan. Aku tetap mencintaimu. Kau adalah perempuan pertama yang sudah mencuri hatiku. Kau adalah perempuan pertama yang sudah membuatku jatuh cinta padamu, walau kenyataannya kau sudah memiliki suami dan lima orang putra. Dan kau sudah memberikanku seorang putri cantik dalam hidupku."

***

Keesokkan harinya dimana Rae Won dan Soo Min sedang sarapan, tiba-tiba ponsel milik Rae Won berbunyi. Rae Won pun segera menjawabnya.

"Hallo."

"Hallo, tuan. Aku dan Haneul sudah berhasil mendapatkan apa yang dilakukan oleh Nyonya Ki Tae Young dan Woobin."

"Baiklah! Kita bertemu tempat biasa."

"Baik, tuan."

PIP..

"Soo Min sayang. Setelah sarapan Soo Min pergi sekolah diantar sopir ya. Papa ada urusan sebentar. Tidak apakan sayang?"

"Tidak apa-apa, Pa. Baik, Pa."

"Terima kasih sayang. Kau putri Papa yang terbaik."

"Papa juga. Papa adalah Papa terbaikku."

Rae Won tersenyum hangat pada Soo Min. Rae Won pun beranjak dari duduknya. Kemudian menghampiri putrinya. Rae Won mencium pucuk kepala putrinya itu dengan sayang.

"Papa pergi dulu, oke! Jangan lupa dihabiskan sarapannya dan jangan ada sisa. Papa tidak suka itu. Papa tidak mau Soo Min sakit."

"Baik, Pa."

"Anak pintar."

Setelah itu Rae Won pun pergi meninggalkan Soo Min sendirian dimeja makan ditemani dua pelayan.

***

Rae Won sudah berada ditempat yang sudah dijanjikan olehnya bersama dua anak buahnya.

"Informasi apa yang kalian dapatkan?"

"Begini tuan. Sebelum bertemu dengan tuan. Nyonya dan suaminya Woobin sudah banyak melakukan kejahatan. Lebih tepatnya suaminya yang menjadi dalang, sedang Nyonya hanya menjalankan tugasnya. Rencana mereka selama ini adalah ingin menghancurkan KELUARGA JEON. Woobin ingin membalaskan kematian Ayahnya Jeon Ho Jin. Menurutnya, Ayahnya meninggal karena perbuatan dari Jeon Kun-Hee yang tak lain adalah pamannya sendiri," Kata Hak-Kun

"KELUARGA JEON. Seperti nama marga itu tak asing ditelingaku," Batin Rae Won .

"Apa yang mereka lakukan pada keluarga itu?"

"Pertama Woobin menyuruh Nyonya untuk bekerja di Perusahaan CJ GRUP sebagai sekretaris. Dan rencana mereka berhasil. Nyonya berhasil menjadi sekretaris disana. Lalu setelah Nyonya berhasil masuk ke Perusahaan itu, Nyonya disuruh untuk mendekati salah satu putra dari Tuan Jeon Kun-Hee yaitu Jeon Eugene," Kata Haneul

"Apa? Jeon Eugene?"

Rae Won terkejut saat mendengar nama tersebut disebut. Rae Won pun akhirnya mengingat siapa itu keluarga Jeon dan siapa itu Jeon Eugene? Keluarga Jeon itu adalah nama keluarga dari sahabatnya dan Jeon Eugene itu adalah sahabat masa SMP dan SMA nya.

"Apa yang terjadi?"

"Nyonya berhasil mendekati tuan Eugene. Walau saat itu masih hubungan antara atasan dan sekretaris. Karena tuan Eugene sudah menikah dan memiliki tujuh putra. Nama istri dari tuan Jeon Eugene adalah Yuri. Jeon Yuri," Kata Hak-Kun.

"Untuk bisa lebih dekat lagi dengan anak pemilik Perusahaan. Mereka harus menyingkirkan penghalangnya. Jadi mereka membunuh Nyonya Yuri. Dan kebetulan saat itu, Nyonya Yuri mendatangi Perusahaan CJ GRUP untuk menemui suaminya. Saat setelah bertemu dengan suaminya. Nyonya Yuri tidak sengaja mendengar Nyonya berbicara dengan seseorang. Dalam pembicaraan itu Nyonya mengatakan akan menghancurkan hubungan rumah tangga dari atasannya yaitu Jeon Eugene dan juga akan menghancurkan seluruh anggota keluarga Jeon. Mendengar hal itu, Nyonya Yuri panik dan khawatir. Lalu Nyonya Yuri langsung pergi meninggalkan Nyonya agar tidak ketahuan kalau Nyonya Yuri habis menguping. Tapi sayang......" Ucapan Haneul terhenti.

"Apa? Jangan bilang.....!!" Rae Won menggantung ucapannya.

"Iya, tuan. Nyonya Yuri ketahuan telah menguping pembicaraan Nyonya. Jadi Nyonya memutuskan untuk mengejar Nyonya Yuri. Sebelumnya Nyonya juga sudah menghubungi beberapa anak buah suaminya Woobin untuk mengejar mobil yang dikendarai oleh Nyonya Yuri.." Kata Haneul.

"Lalu apa yang terjadi?"

"Mobil yang dikendarai oleh Nyonya Yuri menabrak pohon besar setelah ditabrak oleh tiga mobil anak buahnya Woobin. Nyonya Yuri meninggal ditempat sebelum dibawa krumah sakit. Mendengar kabar meninggalnya Nyonya Yuri, tuan Eugene syok dan seperti orang kesetanan saat melihat jasad istrinya. Semua anggota keluarga Jeon berduka," Kata Haneul.

"Dari situlah Nyonya masuk dalam kehidupan pribadi tuan Eugene. Sehingga membuat tuan Eugene jatuh hati atas kebaikan Nyonya. Nyonya menunjukkan sisi baiknya selama berada didekat tuan Eugene. Bahkan Nyonya juga memperlihatkan sisi keibuannya pada ketujuh putra tuan Eugene. Dan akhirnya mereka berdua menikah. Tanpa diketahui oleh tuan Eugene, ternyata Nyonya dan suaminya Woobin telah menukar kelima putra tuan Eugene dengan kelima putranya dengan Woobin. Jadi selama ini yang hidup dengan tuan Eugene bukanlah putra-putra kandungnya. Nyonya dan Woobin hanya menyisakan dua putra kandung tuan Eugene yaitu putra pertama dan putra kedua tuan Eugene. Karena mereka yang akan memegang Perusahaan CJ GRUP," Kata Hak-Kun.

Rae Won benar-benar sangat terkejut dan juga syok mendengar apa yang disampaikan oleh kedua anak buahnya. Dirinya tak menyangka Ki Tae Young dan suaminya tega melakukan hal itu semua.

"Woobin suaminya Nyonya juga berhasil membunuh tuan Jeon Kun-Hee. Dan itu disaksikan oleh cucu bungsu kesayangannya yaitu Jeon Jungkook. Jeon Jungkook itu putra bungsu dari tuan Jeon Minki," Kata Haneul

"Baiklah. Kalian boleh pergi."

"Baik, tuan."

FLASBACK OFF

"Ki Tae Young. Kenapa kau melakukan semua itu? Aku pikir saat aku bertemu denganmu kau adalah wanita yang baik. Wanita yang tersakiti akan ulah suamimu. Kau mengatakan padaku bahwa suamimu mengkhianatimu. Lalu kau pergi meninggalkan suamimu dalam keadaan marah. Lalu berakhir ditempat yang tak semestinya kau datangi malam-malam. Kau mabuk sehingga kau tak menyadari ada dua laki-laki hidung belang yang sedang mengincar tubuhmu. Salah satunya telah memasukkan sesuatu kedalam minumanmu. Aku yang melihatnya tak tega melihatmu dan aku pun membantumu. Dan.. dan terjadilah sesuatu yang seharusnya tidak harus terjadi," Monolog Rae Won.

***

Woohyun sekarang berada di Perusahaan JBN CORP milik Ayah kandungnya. Akhirnya Woohyun dan Hoya memilih untuk menerima keputusan sang Ayah yang memberikan Perusahaan tersebut untuknya dan adik-adiknya. Dirinya sadar. Sejahat-jahatnya Ayahnya, tapi Ayahnya tetap memperhatikan dirinya dan adik-adiknya selama ini. Ayahnya sudah menyiapkan semuanya untuknya dan untuk adik-adiknya. Ayahnya tidak ingin dirinya dan adik-adik hidup susah.

Tapi apapun alasannya, Woohyun dan adik-adik tetap tidak bisa menerima perbuatan Ayah dan Ibunya itu. Bagaimana pun perbuatan mereka itu sangat tidak manusiawi. Mereka benar-benar marah dan kecewa pada kedua orang tua mereka. Keadilan tetap harus ditegakkan dan hukuman harus tetap dijalankan. Woohyun dan adik-adiknya siap dengan semua itu. Anggap saja semua itu adalah pembelajaran berharga untuknya dan untuk adik-adiknya agar bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.

TOK..

TOK..

Woohyun tiba-tiba dikejutkan dengan suara ketukan dari luar.

"Masuk!"

CKLEK..

"Hyung," Sapa Hoya.

"Kau Hoya. Duduklah. Ada apa?"

"Hyung tidak lupakan?" Tanya Hoya.

Woohyun tersenyum hangat pada Hoya. "Tentu. Hyung ingat kalau hari ini adalah persidangan Mama dan pria itu."

Woohyun belum bisa menyebut kata PAPA untuk Woobin. Lidahnya terasa keluh dan berat untuk menyebut kata itu. Selama ini yang selalu menjaganya, merawatnya adalah Jeon Eugene.

Hoya yang melihat perubahan wajah dari sang Hyung menjadi tidak tega.

"Hyung," panggil Hoya.

Woohyun terkejut. "Ach, kau ini mengagetkan hyung saja."

"Habis siapa suruh hyung melamun. Makanya aku mengagetkan hyung. Aku tidak mau hyung kesurupan disaat sedang asyik melamun," Ledek Hoya.

"Aish, kau ini."

"Hahahaha." Akhirnya mereka pun tertawa.

"Ya, sudah. Lebih baik kita pulang sekarang. Kasihan Myung Soo, Sung Yeol dan Sung Jong. Dan sebelum pulang, kau hubungi mereka dulu untuk bersiap-siap. Jadi saat kita sampai dirumah, tinggal kita berdua saja yang akan bersiap-siap!" Kata Woohyun.

"Baik, hyung!" Jawab Hoya.

Dan Hoya langsung menghubungi Myung Soo

***

Sesuai permintaan Taehyung dan sesuai janji para hyungnya, kini Taehyung sedang bermanja-manja ria dan bermain bersama adik kesayangannya. Jungkook pun tidak masalah kalau dirinya jadi bahan adonan oleh hyung aliennya itu. Lagian Jungkook juga merasakan apa yang dirasakan oleh hyung aliennya. Jungkook rindu kejahilan dari hyungnya itu.

Minki, Hyun Jin, para hyung kandungnya dan anggota keluarga lainnya tersenyum hangat melihat interaksi Taehyung dan Jungkook.

"Hyung. Sudah hentikan. Apa hyung tidak bosan menciumi wajahku terus?" Protes Jungkook.

"Tidak. Hyung tidak pernah bosan untuk menciumi seluruh wajah Kookie karena hyung sayang Kookie. Bagi hyung Kookie itu bayi kelinci hyung yang manis dan imut," Jawab Taehyung.

"Yak, hyung! Aku ini manusia bukan kelinci," Ucap Jungkook kesal, lalu...

"Aaakkkhhh!" Taehyung berteriak saat merasakan sakit dipinggang nya. Taehyung mengelus-elus pinggangnya itu.

Sedangkan anggota keluarga yang melihatnya makin tersenyum gemas dan bahagia melihatnya. Mereka tidak ada niat untuk menghentikan keduanya. Kalau mereka sudah lelah, keduanya akan berhenti dengan sendirinya.

"Kenapa Kookie mencubit hyung. Sakit tahuu." Taehyung menatap Jungkook horor.

"Siapa suruh ngatain aku kelinci?" Jungkook tak kalah menatap horor Taehyung.

Keduanya saling tatap dan tidak ada yang mau mengalah. Anggota keluarganya terus memperhatikan mereka berdua. Bahkan mereka berbisik satu sama lain.

"Ayo. Kira-kira siapa diantara keduanya yang nyerah duluan?" Batin para hyungnya dan saudara-saudara sepupunya.

"Dasar kelinci kurap."

"Alien idiot."

"Kelinci gembul."

"Alien bau tai ayam."

"Kelinci cengeng."

"Alien mesum."

"Kelinci dodol."

"Alien tolol."

"Gila."

"Sinting."

"Jelek."

"Hyung yang jelek."

"Kookie."

"Hyung."

"Kookiiieeeee."

"Hyuuuuunnggg."

Keduanya sama-sama membuang wajah dan menatap kedepan sembari tangan yang dilipat didada. Jangan lupa bibir mereka yang manyun.

"Akhirnya kelar juga peperangan antara kelinci dan alien."

"Hahaha. Keduanya milih menyerah."

"Yaaah. Gak seru. Kita pikir salah satunya yang akan menyerah."

"Kalau salah satunya ada yang menyerah. Kitakan bisa meledek salah satunya."

Itulah kata-kata yang diucapkan oleh para hyung-hyungnya.

Baik Minki, Hyun Jin maupun anggota keluarga lainnya tersenyum gemas melihat kearah Jungkook dan Taehyung.

"Sudah selesai perangnya?" Tanya Minki menggoda kedua putranya.

"Apa mau dilanjutkan lagi, hum?" Hyun Jin juga ikut menggoda kedua putranya itu.

"Aish, Mama!" Seru Jungkook dan Taehyung bersamaan. Lalu tanpa sengaja keduanya saling melirik.

Kemudian.....

"Apa liat-liat," Ucap Taehyung kesal.

"Yeeey! Siapa juga yang ngeliat hyung. Tuh!! Aku ngeliat Nichkhun hyung yang duduk disana," Kata Jungkook ngeles.

Taehyung menolehkan wajahnya melihat kearah Nichkhun dan benar, hyung keduanya itu duduk tepat tak jauh dari dirinya dan Jungkook duduk. Jungkook tersenyum kemenangan saat melihat wajah Taehyung yang malu.

Taehyung yang melihat senyuman dibibir adiknya itu sedikit curiga. "Kenapa senyam senyum gitu? Ngejek hyung ya?"

"Aish. Bukan wajah saja yang kayak alien. Tapi otak juga. Udah mesum. Sekarang nambah satu lagi yaitu berburuk sangka terhadap orang lain. Mending sama orang lain. Nah, ini sama adek sendiri. Apa isi otaknya hyung cuma dua itu saja? Apa gak ada yang lain?" Ucap Jungkook sarkas.

Mendengar penuturan dari Jungkook. Membuat anggota keluarganya tidak bisa menahan tawa mereka. Mereka semua pun tertawa.

"HAHAHAHAHA."

Tapi tidak dengan Taehyung. Taehyung menatap horor pada adiknya itu. Saat Taehyung ingin membalas perkataan Jungkook. Tiba-tiba ponsel Jungkook berbunyi.

DRTT..

DRTT..

Jungkook mengambil ponselnya yang memang diletakkan diatas meja ruang tengah. Dan dapat Jungkook lihat nama HYUN WON dilayar ponselnya. Tanpa membuang waktu. Jungkook langsung menjawabnya.

"Hallo, Hyun Won. Ada apa?"

"Hallo, Bos. Bos tidak lupakan kalau hari ini pukul 12 siang akan ke pengadilan. Siangnya dimulai pukul 1 siang."

"Iya. Aku tidak lupa. Hanya itu?"

"Tidak, Bos. Ada hal yang lain yang ingin saya katakan pada Bos."

"Apa? Buruan katakan."

"Anak perempuan dan selingkuhannya Ki Tae Young akan datang ke Pengadilan. Mereka sudah tahu tentang apa yang menimpa Ki Tae Young. Bahkan selingkuhannya itu sudah mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh Ki Tae Young dan Woobin."

"Apa?" Jungkook sedikit berteriak dan tanpa sadar Jungkook berdiri dari posisi duduknya. Dan hal itu sukses membuat anggota keluarganya menjadi khawatir. Mereka juga ikut berdiri.

Hyun Jin menatap wajah Minki, suaminya. Minki yang melihat wajah khawatir istrinya pun berusaha menenangkannya dengan memberikan senyuman dan anggukan kepala.

"Apa kau yakin?"

"Aku yakin, Bos. Aku dan Dino sudah mencari tahu semuanya."

"Dari mana dia mengetahui hal itu? Siapa dia sebenarnya?"

"Saya juga tidak tahu, Bos. Tapi sepertinya selingkuhan Ki Tae Young itu memiliki beberapa anak buah. Bisa saja dia menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki masalah ini."

"Hm. Kau benar! Apa kau dan Dino juga akan datang?"

"Iya, Bos. Kami akan datang. Aku dan Dino akan datang dengan beberapa anak buah kami, Bos."

"Ach, baiklah kalau begitu. Apa ada lagi?"

"Tidak, Bos. Hanya itu saja."

"Ya, sudah. Kalau begitu aku tutup."

PIP..

Jungkook langsung mematikan panggilannya. Lalu Jungkook memikirkan selingkuhan Ki Tae Young.

"Siapa dia? Kenapa dia mau datang ke Pengadilan dan menampakkan wajahnya didepan Ki Tae Young dan Woobin? Apa yang sudah direncanakan olehnya?" Batin Jungkook.

Minki mendekati putra bungsunya itu. Lalu menepuk pelan bahunya.

PUK..

Dan hal itu sukses membuat Jungkook terkejut. "Aish, Papa." Jungkook mempoutkan bibirnya kesal.

Minki hanya tersenyum. "Ada apa, hum?"

"Maksud Papa?"

"Ditanya malah balik nanya." Minki memperlihatkan wajah pura-pura kesalnya.

"Hehe. Maaf."

"Mau cerita? Papa tahu Kookie mengetahui sesuatu. Itu yang menelepon Kookie barusan adalah salah satu anak buah Kookie kan?"

Jungkook mengangguk. "Iya."

"Dia bicara apa?"

Jungkook menatap manik hitam sang Ayah. "Selingkuhan dan anak perempuan Ki Tae Young akan datang ke Pengadilan nanti."

"Apa?" Mereka semua terkejut saat mendengar ucapan Jungkook.

"Dan....!" Jungkook menundukkan kepalanya

"Dan apa sayang?"

Jungkook mendongakkan kepalanya menatap wajah tampan Ayahnya. "Dia.. dia juga sudah tahu semuanya. Semua yang telah terjadi. Termasuk apa yang dilakukan oleh Ki Tae Young dan Woobin."

"Dari mana orang itu tahu, Kookie?" Tanya Min Jun.

"Aku tidak tahu hyung. Tapi menurut pengakuan Hyun Woon barusan, orang itu tahu dari anak buahnya. Kemungkinan orang itu menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki masalah ini," Jawab Jungkook.

"Pa."

"Iya, sayang. Ada apa, hum?"

"Aku benar-benar takut saat ini. Apa akan datang masalah baru dikeluarga kita? Aku benar-benar lelah, Pa! Aku tidak mau ada masalah lagi," Lirih Jungkook.

Minki yang melihat wajah sendu putra bungsunya itu menjadi tidak tega dan juga khawatir. Begitu juga dengan Hyun Jin, para hyungnya dan anggota keluarganya yang lainnya. Mereka semua khawatir akan kondisi Jungkook.

GREP..

Minki menarik tubuh putra bungsunya kedalam pelukannya. "Semoga semuanya baik-baik saja, sayang!" Ucap Minki.

"Aku takut, Pa. Aku tidak mau ada yang pergi lagi," Lirih Jungkook dalam pelukan Ayahnya.

Mereka yang mendengar ucapan lirih Jungkook benar-benar khawatir. Tidak bisa dipungkiri, mereka juga memiliki perasaan yang sama seperti Jungkook. Tapi mereka berusaha untuk menepis semua perasaan itu. Saat ini mereka hanya fokus pada Jungkook.

"Kookie," Panggil Min Jun.

Jungkook yang mendengar suara lembut dari hyung tertuanya itu pun melepaskan pelukannya dari sang Ayah dan melihat wajah tampan hyungnya itu.

GREP..

Jungkook langsung memeluk tubuh hyungnya itu. Memeluk erat sekali.

"Hyung jangan pernah ninggalin aku ya. Hyung harus selalu bersamaku. Dan tidak boleh kemana-mana."

"Yah. Mana bisa begitu. Kalau hyung mau ke kantor bagaimana? Kalau hyung ingin mandi atau yang lainnya juga bagaimana? Terus kalau suatu saat hyung ingin......" perkataan Min Jun terpotong.

"Enggak gitu juga kali hyung. Aish! Hyung tahu maksudku," Protes Jungkook yang masih memeluk tubuh Min Jun.

"Hehehe. Oke.. Oke! Maafkan hyung. Semuannya akan baik-baik saja," Hibur Min Jun.

"Heeiii, Kookie. Itu tidak adil namanya. Kookie memiliki banyak hyung disini. Tapi kenapa hanya Min Jun hyung saja yang diperhatikan, hum!" Sela Jun Ho yang pura-pura cemburu.

Jungkook kemudian melepaskan pelukannya dari Min Jun. "Aish, Jun Ho hyung! Hyung tidak perlu menyindir segala. Kalau hyung ingin dipeluk juga, katakan saja." Jungkook mempoutkan bibirnya kesal.

Mereka semua tersenyum gemas melihat wajah kesal Jungkook. Tanpa pikir panjang lagi. Jungkook langsung menerjang tubuh Jun Ho dan memeluknya erat. Begitu juga dengan hyung-hyungnya yang lainnya. Secara bergantian mereka memberikan pelukan dan kecupan-kecupan sayang di kening Jungkook.

Setelah selesai acara peluk-pelukan dan kecupan-kecupan. Mereka memutuskan untuk ke kamar masing-masing dan bersiap-siap untuk ke Pengadilan.

***

Kini mereka semua sudah berada di Pengadilan. Yang pertama memasuki ruang sidang adalah panitera pengganti, jaksa penuntut umum, dan penasehat hukum serta pengunjung, masing-masing duduk di tempat yang telah ditempatkan.

"Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang. Hadirin dimohon untuk berdiri," Ucap pembawa acara.

Semua pengunjung, termasuk JAKSA PENUNTUT UMUM dan PENASEHAT HUKUM.

Majelis Hakim memasuki ruang sidang dengan melalui pintu khusus yang terdepan HAKIM KETUA dan diikuti HAKIM ANGGOTA I (senior) dan HAKIM ANGGOTA II (yunior).

Majelis Hakim duduk di tempatnya masing-masing degan posisi HAKIM KETUA di tengah dan HAKIM ANGGOTA I berada di sebelah kanan dan HAKIM ANGGOTA II di sebelah kiri.

"Hadirin dipersilahkan duduk kembali," Ucap Pembawa acara sidang. Dan semua pengunjung pun duduk kembali.

"Sidang pengadilan negeri Korea yang memeriksa perkara pidana nomor 101 dan 102 atas nama terdakwa Ibu Ki Tae Young dan Bapak Woobin pada hari Rabu tanggal 12 April dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.."Ucap hakim sambil mengetuk palu sebanyak 3x.

"Apakah kedua terdakwa siap untuk dihadirkan pada sidang hari ini?

"Siap, Hakim Ketua."

Lalu Jaksa Penuntut Umum memerintahkan pada petugas agar kedua terdakwa dibawa masuk ke ruang sidang.

Petugas membawa kedua terdakwa masuk ke ruang sidang dan mempersilahkan duduk di kursi pemeriksaan. Jika terdakwa tersebut ditahan, biasanya dari ruang tahanan pengadilan hingga keruang sidang terdakwa dikawal oleh beberapa petugas. Sekalipun demikian, terdakwa harus diperhadapkan dalam keadaan bebas. Artinya tidak perlu diborgol.

Setelah terdakwa duduk di kursi pemeriksaan. Hakim ketua pun mulai mengajukan pertanyaan pada kedua terdakwa. Sidang pun berjalan dengan tertib. Dan tanpa disadari persidangan sudah berjalan selama satu setengah jam.

Saat ini suasana didalam ruang pengadilan sangat mencekam dan juga menegangkan. Dimana baik Hakim, Anggota Majelis lainnya maupun mengunjung lainnya sedang menyaksikan video-video tentang kejahatan Ki Tae Young dan Woobin. Ditambah bukti-bukti lainnya yang saat ini sudah ada dihadapan sang hakim.

Para pengunjung tak henti-hentinya berbisik-bisik saat menyaksikan video-video tersebut. Sedangkan keluarga Jeon, mereka memilih diam. Beda dengan Kim Rae Won dan Kim Soo Min. Mereka berdua tampak sedih, terutama Soo Min. Soo Min sangat-sangat syok saat melihat video-video itu. Dirinya tidak menyangka bahwa Ibunya tega melakukan hal itu semua. Kim Rae Won yang melihat putrinya sudah menangis dan tubuhnya juga sedikit bergetar, Rae Won menggenggam erat tangan putrinya. Inilah yang ditakutkan olehnya. Putrinya pasti akan syok saat tahu perbuatan Ibunya.

Saat dalam kebisuan dan tidak berbicara sedikit pun. Jungkook menatap tajam kearah Ki Tae Young dan Woobin. Lebih tepatnya pada pria yang sudah membunuh Kakeknya tepat didepan matanya. Hanya saja jarak yang memisahkan mereka sehingga Woobin tidak menyadari keberadaannya.

Jimin dan Taehyung yang kebetulan duduk masing-masing disampingnya menyadari akan reaksi sang adik. Mereka mengetahui dari tatapan mata adik bungsu mereka itu. Lalu keduanya menggenggam erat tangan sang adik untuk memberikan ketenangan padanya. Sedangkan anggota keluarga lainnya yang duduk disamping mereka dan juga dibelakang mereka sesekali melirik dan melihat kearah ketiganya. Atau lebih tepatnya kearah Jungkook.

Woohyun dan keempat adik-adik juga merasakan kesedihan yang teramat dalam saat melihat video-video itu. Mereka semua menangis, mereka semua terpukul akan kejahatan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka. Anak mana yang tidak malu dan kecewa serta marah apabila melihat dan mengetahui kejahatan orang tuanya dibeberkan pada orang lain. Seorang anak ingin memiliki orang tua yang baik. Bukan orang tua yang jahat. Tapi nasi sudah jadi bubur. Dan mereka harus menerimanya secara lapang dada. Orang tua mereka bersalah dan harus dihukum. Itulah yang namanya keadilan. Dan keadilan harus ditegakkan.

"Baiklah. Setelah kita semua melihat video-video tersebut, dimana saudari Ki Tae Young dan saudara Woobin telah banyak melakukan kejahatannya. Baik itu dimasa lalu mau pun dimasa yang sekarang," Ucap hakim tersebut.

"Sebelum saya membacakan vonisnya. Apa bisa saksi dari pembunuhan saudara Bapak Jeon Kun-Hee dihadirkan disini untuk meminta kesaksiannya?"

DEG..

Jungkook tiba-tiba langsung terkejut. Tubuhnya sedikit bergetar dan bergerak gelisah. Jimin dan Taehyung makin menguatkan genggaman mereka ditangan adiknya. Dan anggota keluarga lainnya yang duduk dekat dengannya berusaha menenangkannya.

"Bisa Hakim. Saksi sekaligus cucu dari korban tersebut ada disini," Jawab Dong-Min selaku pengacara keluarga Jeon.

Lalu Dong-Min menghampiri Jungkook yang berada di tempat duduknya. "Apa anda sudah siap, tuan?"

Sebelum Jungkook berdiri, dirinya berusaha untuk tenang. Jungkook memejamkan kedua matanya dan menarik nafasnya, lalu kemudian membuangnya secara berlahan.

Jungkook berusaha memperlihatkan senyumannya. "Aku siap."

Lalu Dong-Min memegang tangan Jungkook untuk menuntunnya mengarah kekursi di samping hakim.

(Aku ambilnya ruangan persidangan ala India. Disitukan baik tersangka maupun saksi akan bisa bertatap muka dengan semua pengunjung yang hadir. Begitu juga para pengunjung juga bisa melihat wajah tersangka dan juga wajah saksi. AUTHOR gak tahu bentuk ruangan persidangan ala Korea. Kalau AUTHOR ambil persidangan ala Indonesia. Gak seru dan juga gak menegangkan. Wajah tersangka dan juga wajah saksi gak keliatan oleh pengunjung. Hanya hakim dan anggota yang lainnya saja yang bisa lihat saat ditanya.. hehehe)

Kini Jungkook sudah berada di depan. Jungkook bisa melihat anggota keluarganya dan para pengunjung. Bahkan Jungkook juga bisa melihat Hakim Ketua dan Para Majelis lainnya disamping kanannya.

"Saudara Jungkook. Bisa Anda ceritakan sedikit apa yang terjadi saat sebelum Kakek anda dibunuh?" Tanya JPU.

Jungkook benar-benar gugup saat ini. Kilasan-kilasan tentang kecelakaan dan pembunuhan kakeknya kini berputar-putar di kepalanya. Jungkook memejamkan kedua matanya. Dan tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja. Anggota keluarganya yang melihatnya menjadi sangat khawatir.

"Saudara Jungkook apa anda baik-baik saja?" Tanya Jaksa Penuntut Umum.

Sontak hal itu membuat Jungkook membuka kedua matanya dan menatap wajah JPU itu.

"Aku baik-baik saja."

"Bisa kita lanjutkan?"

"Iya. Silahkan."

"Tolong jelaskan kronologi kejadian yang menyebabkan bapak Jeon Kun-Hee dibunuh?"

Jungkook melihat kearah Minki sang Ayah. Minki yang melihat putranya melihat kearahnya tersenyum hangat dan mengangguk. Lalu Jungkook kembali melihat kearah JPU.

"Saat itu aku, Papaku dan kakekku baru pulang dari Cafe. Saat dalam perjalanan pulang, ada beberapa mobil yang mengejar mobil kami. Bahkan orang-orang yang ada di dalam mobil itu menembaki mobil kami. Papaku menyuruhku dan kakekku untuk melompat keluar. Tujuannya adalah untuk pengalihan. Awalnya aku dan kakek tidak setuju, tapi Papaku tetap memaksaku dan kakekku untuk tetap melompat keluar. Jadii.. mau tidak mau aku dan kakek pun menuruti perintah Papa. Kami berdua melompat keluar secara bersamaan."

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya?"

"Saat itu aku dan kakek jatuh di tempat yang berbeda. Hanya jarak saja yang memisahkan kami. Dari arah yang tidak begitu jauh. Aku bisa melihat keadaan kakek. Kakek dalam keadaan baik-baik saja, hanya kepala, lengan dan kakinya yang terluka. Aku ingin menghampiri kakek. Saat aku ingin berdiri, kakiku benar-benar sakit dan sedikit susah digerakkan. Tapi aku menepis semua rasa sakit dikakiku. Apapun yang aku rasakan, aku akan tetap menghampiri kakek. Tapi.. tapi... hiks.. hiks," tangis Jungkook akhirnya pecah.

Jungkook memejamkan matanya agar bisa mengendalikan kesedihannya. Anggota keluarganya yang melihat makin khawatir terhadap dirinya.

Jungkook membuka kedua matanya setelah merasa kondisinya mulai stabil.

"Apa yang terjadi?" Tanya JPU.

"Aku melihat seseorang menghampiri kakek. Orang itu tertawa dan berteriak didepan kakek sehingga membuat kakek terkejut. Aku yang melihat orang itu awalnya tidak mengetahui siapa dia. Tapi saat kakek menyebut namanya, barulah aku tahu bahwa dia adalah orang yang diceritakan oleh kakek padaku dan juga Papa. Saat aku ingin melangkahkan kakiku, kakek memberikan isyarat padaku agar aku tetap ditempatku. Kakek tidak mau orang itu melihatku ada disana."

"Apa yang dilakukan oleh orang itu pada kakek anda?"

"Dia.. dia.. hiks.. hiks.. dengan keji." Jungkook sudah tidak kuat untuk melanjutkan ucapannya. Jungkook menangis terisak sembari memejamkan matanya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tanpa pikir panjang lagi, Min Jun berdiri dari duduknya dan berlari menghampiri adik bungsunya itu.

GREP..

Min Jun langsung memeluk tubuh bergetar adiknya. Dan mengelus-elus lembut punggung sang adik.

"Kookie tenang. Ini hyung. Hyung disini."

"Hyung.. Hyung.. hiks." Jungkook makin terisak dalam pelukan Min Jun.

"Hyung disini. Kookie tenang, oke!" Min Jun mencium pucuk kepala adiknya. "Apa Kookie masih mau melanjutkannya atau berhenti disini saja?"

"Aku masih mau melanjutkannya. Tapi hyung temani aku disini."

"Anda boleh menemani saudara Jungkook," Ucap Hakim.

"Terima kasih pak hakim," Jawab Min Jun.

"Lanjutkan," Kata JPU.

"Bajingan itu dengan kejinya menginjakkan kakinya di leher kakek sehingga membuat kakek tak bergerak sama sekali. Saat merasakan tidak ada pergerakan dari kakek. Bajingan itu pergi dengan tawa yang kencang. Setelah aku memastikan kepergiannya. Aku langsung berlari menuju kearah kakek, tanpa mempedulikan rasa sakit dikakiku. Aku berteriak memanggil kakek. Aku memukul pelan wajahnya dan menggoyang-goyangkan tubuhnya berharap kakek bangun. Alhasil, kakek membuka matanya. Kakek mengatakan padaku agar aku tetap sehat dan kuat. Kakek meminta padaku untuk membalaskan kematiannya. Setelah mengatakan hal itu padaku. Kakek benar-benar pergi untuk selamanya. Dan aku seketika jatuh tak sadarkan diri saat setelah melihat kakek pergi. Bajingan itu juga melukai salah satu hyungku. Dan dia juga hampir membuatku kehilangan nyawa karena tembakannya di perutku saat aku berhasil membongkar semua kejahatannya dan istrinya didepan keluarga besarku."

"Bukan hampir lagi. Bahkan adikku sempat dinyatakan meninggal dunia saat dibawah ke rumah sakit!" Teriak Taehyung di dalam ruang persidangan. Taehyung berdiri dan menatap tajam kearah Woobin.

Semua pengunjung melihat kearah Taehyung. Bahkan Majelis Hakim dan Anggota lainnya melihat kearahnya.

"Tae!" Ucap Jimin. Lalu Taehyung kembali duduk.

"Maafkan aku," lirih Taehyung.

"Baiklah. Anda boleh kembali ketempat duduk anda," Kata JPU.

Min Jun membantu Jungkook untuk berdiri. Lalu memapahnya berjalan. Baru enam langkah, tiba-tiba tubuh Jungkook jatuh tak sadarkan diri. Hal itu membuat semua orang terkejut, terutama anggota keluarganya.

"Kookie!" Mereka semua panik dan khawatir.

"Nichkhun, Taecyeon bantu hyung!" Panggil Min Jun.

Nichkhun dan Taecyeon pun langsung berlari menghampiri Kakak dan adiknya lalu mereka membawa Jungkook keluar dari ruangan persidangan.

"Baiklah. Setelah melihat semua bukti-bukti dan mendengar pengakuan dari saksi. Pengadilan memutuskan bahwa terdakwa 101 dan terdakwa 102 atas nama ibu Ki Tae Young dan bapak Woobin dinyatakan bersalah dan akan dikenakan hukuman mati sesuai permintaan dari keluarga korban!" Ucap Hakim.

Saat hakim ingin mengetok palu yang pertama. Tiba-tiba....

"TUNGGU!"

Woohyun tiba-tiba berdiri dan bersuara didepan semua orang. Hal itu sukses membuat semua pengunjung terkejut. Begitu juga dengan anggota keluarga Jeon. Mereka semua melihat kearah Woohyun

"Pak hakim saya mohon. Jangan berikan hukuman itu pada mereka. Saya tahu kejahatan mereka tidak bisa diampuni. Tapi.. tapi paling tidak berikan hukuman lain untuk mereka. Seperti hukuman seumur hidup di penjara sampai sisa masa hidup mereka!" Mohon Woohyun.

"Woohyun hyung, sudahlah. Jangan mengganggu jalannya sidang. Biarkan pihak pengadilan memberikan hukuman pada Mama dan pria itu," Bujuk Hoya. Hoya sama sekali tidak menyembut kata Papa untuk Woobin.

"Tapi, Hoya. Hyung benar-benar tidak tega melihat mereka. Apalagi Mama."

"Aku tahu, hyung. Tapi itu sudah menjadi resiko mereka hyung apa yang mereka tanam dulu. Dan sekarang mereka menerima hasilnya. Bahkan kita yang tidak tahu apa-apa juga ikut merasakan hasil dari perbuatan mereka. Kau lihat keadaan kita sekarang. Itu semua gara-gara mereka, hyung," Kata Hoya.

Anggota keluarga Jeon yang melihat dan mendengar ucapan Woohyun dan Hoya sedikit terenyuh. Hati mereka merasakan sakit dan juga merasa bersalah terhadap Woohyun dan adik-adiknya. Setelah kejadian dimana Ki Tae Young dan Woobin dibawah paksa oleh Sang Woo dan kedua anak buahnya Jungkook kekantor polisi. Semenjak itulah mereka melupakan Woohyun dan adik-adiknya. Padahal mereka tahu, mereka tidak salah sepenuhnya. Yang bersalah itu adalah orang tua mereka.

"Sekarang kita duduk ya. Biarkan hakim melanjutkan keputusannya." Dan akhirnya Woohyun pun duduk

Ki Tae Young dan Woobin hanya bisa menangis. Dalam hati mereka saat ini adalah mereka benar-benar menyesal atas apa yang sudah mereka lakukan selama ini.

"Baiklah. Saya lanjutkan. Terdakwa Ki Tae Young dan Woobin akan divonis hukuman mati. Dan hukuman itu akan dilakukan satu minggu kedepannya," Setelah itu Hakim mengetuk palunya 3x.

Tangis Woohyun dan adik-adiknya pun pecah. Mereka tidak bisa membendung kesedihan mereka. Bagaimana rasa benci mereka pada Woobin, bagaimana rasa marah dan kecewanya mereka terhadap Ki Tae Young. Ki Tae Young dan Woobin tetaplah orang tua kandung mereka.

Semua pengunjung telah meninggalkan ruang sidang, kecuali keluarga Jeon, Woohyun dan adik-adik serta Kim Rae Won dan Kim Soo Min. Mereka sama-sama terdiam.

CKLEK..

Pintu dibuka oleh Nichkhun lalu Nichkhun, Taecyeon, Min Jun dan Jungkook masuk kedalam ruang sidang yang hanya menyisakan anggota keluarganya.

Saat para petugas membawa Ki Tae Young dan Woobin, tiba-tiba seseorang memanggil Ki Tae Young.

"Mama!!"






********

Berlanjut

Continue Reading

You'll Also Like

1.3K 168 5
Bagaimana jika dirimu di bunuh oleh orang yg kamu sayangi dan kamu utamakan lalu hidup kembali apakah yg akan kamu lakukan membalas kan dendam ? Atau...
153K 18.6K 38
pernah dengar tentang peri? Makhluk mitos kecil yang bertanggung jawab atas musim-musim yang terjadi didunia. tak pernah tersentuh oleh manusia dan j...
103K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
496K 37K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.