Li Xian Empress

Da saskavirby

1.2M 142K 4.3K

Rank #1 Permaisuri 28 Juni 2020 Rank #3 reinkarnasi Agustus 2020 Dia di bunuh secara keji oleh saudara tiriny... Altro

PROLOG
1. Kehidupan kedua
3. Waktunya tiba
4. Memanah
5. Kuda yang mengamuk
6. Kunjungan pertama kali dari Putra Mahkota
7. Keberangkatan
8. Kedatangan Putra Mahkota
9. Pemberontak
10. Perjalanan menuju Istana
11. Keterkejutan penghuni istana
12. Kesialan
13. Kissing
14. Teh Melati
15. Yihua
16. Pria misterius
17. Fakta di balik kebencian
18. Tamu tak di undang
19. Merenung
20. Dia aneh
21. Ungkapan hati
22. Pembicaraan dengan Shizhu
23. Perang
24. Perang 2
25. Tahanan
26. PURA - PURA
27. Kamu adalah aku
28. Awal Pembalasan
29. Taman bungaku
30. Hukuman
31. Kesialan berbuntut keberuntungan
32. Ku harap kau bersabar lebih sedikit
33. Selir Xu Yenn i
34. Tangkap
35. Shi Zhu hamil?
36. Sergapan paksa
37. Tagihan Hadiah
38. Celaka Mencelakai
39. Celaka Mencelakai 2
40. Selidik
41. Eksekusi
42. Tidak bisa menolak perintahmu
43. Dia Ayahku?
44. Kenapa harus ada Selir di dunia ini???
45. Kedai Yin Ann
46. Penginapan
47. Putra dan Putri Mahkota
48. Rencana lainnya
49. Itu bagian dari rencana
50. Time too.. pembalasan
51. Tentang perjodohan
52. Pesta
OPEN PO

2. Proses yang mengangumkan

46.4K 5.3K 53
Da saskavirby

Revisi
19 Mei 2021

°°°

Selama hampir satu bulan Li Xian tidak keluar kamar, dia terus berada disana melakukan olahraga, menerapkan pola hidup sehat. Dia memberikan perintah pada Linda, jika ada yang menanyakan keberadaannya, bilang saja kalau dirinya terkena penyakit kulit akut yang bisa menular. Sehingga dengan begitu tidak akan ada orang lain yang memasuki kediamannya. Tidak dia pedulikan gosip miring yang menimpanya karena penyakit menjijikkan itu, yang penting dia bisa fokus pada diet dan perawatan pada tubuhnya.

Li Xian pernah bertanya pada Linda, kenapa tidak ada satu pun penjaga yang berjaga di depan kediamannya, seperti yang pernah dia lihat pada film di jaman modern. Jawaban Linda membuat Li Xian tersenyum kecut, karena nyatanya sang Putra Mahkota-lah yang tidak memberi izin pada seluruh pengawal berjaga di kediamannya. Bahkan selama dia terjatuh dari kuda, sampai sekarang, pria itu sama sekali tidak pernah mengunjunginya.

Tidak masalah! Itu lebih baik. Pikir Li Xian.

Pernah dirinya bertanya pada Linda, dalam kerajaan itu siapa saja yang berpihak padanya. Namun jawaban Linda membuat dirinya marah dan juga tersentuh.

Karena nyatanya, seluruh penghuni istana kerajaan tidak ada yang menyukainya, tidak ada yang menghormatinya sebagai Putri Mahkota kerajaan yang akan mewarisi tahta sebagai Permaisuri dari Kaisar jika Putra Mahkota naik tahta tentunya, dan jika dia masih hidup tentu saja, tapi untuk yang kedua dia akan berusaha untuk tetap bertahan sampai Tuhan tidak ingin mencabut nyawanya lagi. Dan nyatanya hanya Linda seorang yang bersedia menemani dirinya selama ini, dia merasa tersentuh akan kesetiaan wanita itu. Dan jangan lupakan para Selir yang semakin bahagia ketika mendengar dirinya terkena penyakit kulit yang parah dan sulit disembuhkan, juga bisa menular.

Lihatlah, setelah perubahan ini terjadi pada diriku, aku pastikan kalian akan menarik kata-kata kalian sendiri.

Kini bobot tubuhnya mulai menurun, bahkan bintik-bintik di wajahnya sudah memudar. Tinggal menunggu beberapa hari lagi, dia akan tampak seperti dirinya di kehidupan sebelumnya. Saat itu tiba, dia akan menunjukkan pada dunia bahwa dia bukanlah Li Xian yang dulu.

"Putri, kenapa anda mengatakan bahwa menderita penyakit kulit yang mengerikan?"

Lamunannya buyar ketika mendengar pertanyaan dari Linda. Dirinya kini tengah berada di taman kecil yang dia buat selama mengasingkan diri di dalam kediaman. Tanaman hijau, serta bunga-bunga itu dia dapatkan dari Linda, dia meminta Linda untuk mencarikan tanaman dengan aroma yang segar, serta bunga-bunga yang indah.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin fokus dengan tujuanku, tidak ingin orang lain menggangguku."

"Tapi, anda sekarang sudah berubah sangat cantik, Putri. Masih kurang apa lagi?"

Li Xian tersenyum, mengambil setangkai daun tanaman yang merambat, kemudian menghirup aromanya yang segar seperti pohon pinus. "Tidak Linda, ini belum sempurna."

"Lihatlah perubahan anda ,Putri, anda sangat cantik," puji Linda jujur.

"Oh, ya, Putri, bulan depan diadakan acara untuk para wanita Yang Mulia Putra Mahkota unjuk bakat. Apakah anda akan hadir?" tanya Linda kemudian.

Li Xian tersenyum lebar. "Tentu saja aku akan hadir, saat itulah aku akan menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya."

Linda mengangguk. "Anda pasti akan membuat para Selir merasa iri, Putri."

"Baiklah, bawakan beberapa buku tentang kerajaan padaku, Linda."

Linda mengangguk. "Baik Putri."

°°°

Berita mengenai sang Putri Mahkota yang terkena penyakit kulit sampai ke telinga Ibu Suri dan Kaisar. Karena merasa kasihan dengan nasib Putri Mahkota, Ibu Suri berniat untuk mendatangi dan melihat kondisi dari Li Xian.

Terdengar pemberitahuan bahwa kediaman Putri Mahkota kedatangan Ibu Suri. Linda bergegas menghampiri Li Xian yang sedang berlatih anak panah.

Beberapa hari yang lalu, Li Xian mengubah sebagian tamannya untuk latihan memanah dan beberapa latihan lainnya. Dia harus bisa menguasai segala hal dalam kerajaan itu, meskipun pada kehidupan sebelumnya dia sudah sering memainkan anak panah, tapi dia berniat untuk mengasahnya kembali.

"Putri.. Yang Mulia Permaisuri datang berkunjung, Putri," seru Linda tergopoh menghampiri.

Li Xian terkejut, meletakkan panahnya pada meja dan bergegas masuk ke dalam kamar.

"Putri.. apa kau di dalam?"

"Iya, Yang Mulia, saya di sini. Tapi, mohon maaf, Yang Mulia, saya sedang sakit, saya tidak ingin Yang Mulia tertular penyakit ini. Jadi, maafkan saya, Yang Mulia," sahut Li Xian di balik pintu.

"Apa itu begitu parah?"

"Iya, Yang Mulia, sangat parah."

"Bagaimana dengan tabib kerajaan? Apakah tidak ada yang bisa menyembuhkan?"

"Tidak perlu, Yang Mulia, saya sudah mendapatkan perawatan."

"Izinkan aku melihatnya, Putri."

Mendengar penuturan Ibu Suri, Li Xian dan Linda segera merapikan kamar, menutup pintu penghubung ke arah taman. Berganti pakaian serta memakai cadar untuk menutupi wajahnya.

"Salam, Yang Mulia," Li Xian menunduk hormat ketika Ibu Suri memasuki kediamannya.

"Apa kau baik-baik saja?"

Li Xian mengangguk. "Iya, Yang Mulia, saya merasa lebih baik sekarang."

"Sepertinya kau agak kurusan, Putri." Ibu Suri menatap penampilan Li Xian dari atas hingga bawah.

"Ah.. sepertinya begitu, Yang Mulia."
Ibu Suri kembali memperhatikan penampilan Li Xian. 'Sepertinya gadis ini agak berbeda, auranya lebih menggoda,' bathinnya.

"Maafkan saya, Yang Mulia, karena masalah tidak penting ini menyebabkan Yang Mulia harus jauh-jauh datang ke kediaman saya. Seharusnya saya yang berkunjung ke kediaman, Yang Mulia," sesal Li Xian.

"Tidak masalah, aku hanya ingin melihat kondisimu."

"Sekali lagi, terimakasih, Yang Mulia."

Ibu Suri mengangguk, tangannya yang terulur hendak menepuk lengan Li Xian kembali ditarik. "Cepat sembuh, agar kau bisa mengikuti acara bulan depan."

Li Xian tersenyum kecut melihat Ibu Suri yang kembali menarik tangannya, enggan menyentuhnya. "Terimakasih, Yang Mulia, saya juga berharap bisa hadir pada acara itu," balasnya.

"Kalau begitu, aku akan kembali."

Li Xian menunduk hormat. "Sekali lagi terimakasih atas perhatian anda, Yang Mulia."

Ibu Suri mengangguk. Kemudian berlalu meninggalkan kediaman Putri Mahkota. Beberapa pengawal pun mengikuti langkahnya, membuat kediaman Putri Mahkota kembali sunyi.

Itu lebih baik, pikir Li Xian.

"Sepertinya Yang Mulia Permaisuri curiga terhadap anda, Putri," ucap Linda.

"Biarkan. Itu akan membuatnya berfikir dan menerka-nerka seperti apa penyakitku ini. Suamiku sendiri bahkan tidak mengunjungiku," Li Xian tersenyum kecut di akhir kalimatnya.

Linda melihat raut wajah Li Xian yang murung, dia merasa tidak enak dan kasihan dengan nasib tuan Putrinya. Tapi setelah perubahan yang terjadi pada Tuan Putrinya, dia yakin bahwa Yang Mulia Putra Mahkota tidak akan mampu berkedip, sama seperti dirinya yang melihat penampilan Li Xian pertama kali. Siapapun tidak akan menyangka bahwa Li Xian mampu berubah menjadi wanita yang sangat cantik dan anggun.

Entah apa yang digunakan Tuan Putrinya itu untuk perawatan wajahnya, sehingga bintik-bintik hitam di wajahnya hilang tanpa bekas, dan jangan lupakan kegiatan yang dilakukan beberapa hari ini. Yang menurut Tuan Putrinya adalah olahraga dan juga diet.

Entahlah dia tidak paham, tapi yang harus dia percayai adalah, semua usaha Tuan Putrinya itu tidak sia-sia. Bahkan dirinya sebagai wanita pun mengagumi kecantikan dari Putri Li Xian.

Dirinya tidak sabar melihat respon seluruh anggota kerajaan nanti, dia merasa beruntung menjadi satu-satunya orang yang bisa melihat wajah cantik dari Tuan Putrinya beberapa hari ini. Dia saja tidak merasa bosan memandangnya, apalagi pria di luar sana.

"Anda harus bersiap Putri, tinggal beberapa minggu lagi."

Li Xian mengangguk. "Apa kau siap, Linda?"

Linda tersentak. "Maksud anda, Putri?"

Li Xian tersenyum menggeleng. "Tidak ada, aku akan melanjutkan latihanku lagi."

"Baik, Putri."

.

.

.

..

6 Mei 2020
Saskavirby

Continua a leggere

Ti piacerà anche

738K 57.6K 30
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
264K 28.7K 53
Setelah setahun menjalani pengobatan di Singapura, Helena masih tetap belum bisa berjalan. Hatinya sedih apalagi orang tuanya jarang datang menemani...
186K 16.5K 18
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
655K 61K 29
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...