MY OVERPROTEKTIF BROTHER [✓]

By Yarniati83

439K 25.2K 3.1K

[Langsung Baca Saja Jika Suka More

Perkenalan Tokoh
Sinopsis
1. Kebersamaan Keluarga Minki
2. Memutuskan
3. Kemarahan Min Jun
4. Jatuh Pingsan
5. Menerima Keputusan
6. Pertengkaran Kecil Antara Jungkook Dan Taehyung
7. Firasat Buruk
8. Ancaman Jungkook Dan Kekesalan Taehyung
9. Keberanian Jungkook Melawan Ki Tae Young
10. Ancaman Jungkook Terhadap Kelima Sepupunya
11. Keusilan Jungkook Terhadap Jimin Dan Taehyung
12. Niat Jahat Han Sung Woon
13. Maling
14. Kekecewaan Dan Kemarahan Eugene
15. Tujuh Tikus Busuk
16. Hampir Kelepasan
17. Berganti Jabatan
18. Cucu Kakek Tampan Sekali
19. Kabar Kecelakaan
20. Kabar Duka Dan Koma
21. Terpaksa Berbohong
22. Keterkejutan Dan Ketakutan Ki Tae Young
23. Keterkejutan Sunggyu Dan Janji Sunggyu
24. Kemarahan Hoseok Dan Namjoon
25. Kebersamaan Aaron Dan keempat Adiknya
26. Kedatangan Woobin Dan Penolakan Jungkook
27. Pembagian Perusahaan
28. Ketakutan Ki Tae Young Dan Woobin
29. Terbongkar
30. Pertemuan Eugene Dan Kelima Putranya
31. Mengambil Alih Permainan
32. Kemarahan Minki Dan Keenam Putra Tertuanya
33. Kembali Bernafas
34. Bercerita
35. Keterkejutan Minki Tentang Yugyeom
36. Dunia Alam Bawah Sadar
38. Kekhawatiran Minki Akan Kondisi Jungkook
39. Persidangan Dan Hukuman
Chapter 40 (END)

37. Menyampaikan Sebuah Pesan

7K 563 72
By Yarniati83

[MANSION KIM RAE WON]


[Ruang Kerja]

Incheon adalah kota metropolitan. Di kota itu tinggal seorang pengusaha sukses, kaya dan baik hati bernama Kim Rae Won. Beliau tinggal bersama anak perempuan satu-satunya yaitu Kim Soo Min.

Saat ini Kim Rae Won berada di ruang kerjanya yang ada di rumahnya. Dirinya tengah mempersiapkan berkas-berkas untuk rapat besok pagi.

Saat Kim Rae Won tengah fokus dengan tugasnya. Dirinya terkejut mendengar bunyi benda jatuh diluar. Lalu dirinya pun keluar untuk melihatnya.

^^^

Kim Soo Min sedang berada di ruang tengah. Gadis cantik ini tengah menonton film kartun kesukaannya. Ada sepuluh jenis kartun yang disukai olehnya. Walau usianya sudah 15 tahun, tapi Soo Min tidak pernah bosan atau pun malu untuk menonton kartun.

Saat tengah asyik menonton. Film kartunnya itu dijedah karena ada iklan yang mau lewat. Soo Min benar-benar kesal dibuatnya. Sambil menunggu film kartunnya, Soo Min mengambil cemilan dan juga minuman kesukaannya di dapur.

Saat Soo Min melangkahkan kakinya menuju ruang tengah. Matanya langsung menatap kearah televisi yang menayangkan sebuah berita kriminal.

"Sepasang suami istri mendekam didalam penjara atas kasus pembunuhan, penipuan tindak kekerasan. Dan pihak kepolisian sudah menetapkan keduanya sebagai tersangka dan akan diadili di persidangan seminggu lagi."

PRAANNGGG..

Soo Min tiba-tiba menjatuhkan gelas dan toples kue miliknya ke lantai saat mendengar dan melihat berita tersebut. Yang membuat Soo Min terkejut dan syok adalah saat melihat wajah seorang wanita yang tersorot oleh kamera dan terpampang ditelevisi tersebut. Dan tanpa diminta, air matanya pun mengalir.

"Ma-ma," Lirih Soo Min.

Lalu detik kemudian, Kim Rae Won pun datang dan mendapati putri cantiknya yang sudah menangis sembari menatap televisi. Kim Rae Won pun mengalihkan pandangannya untuk melihat kearah televisi.

DEG..

Sama seperti putrinya, Kim Soo Min. Kim Rae Won juga sangat terkejut dan syok saat melihat layar televisi tersebut.

"Apa yang sudah kau lakukan sehingga kau sampai berurusan dengan pihak kepolisian?" Batin Kim Rae Won.

Kim Rae Won lalu menatap putrinya. Dan kemudian menarik tubuh putrinya ke dalam pelukannya.

"Hiks.. hiks.. mama.. hiks." Tangis Soo Min pecah saat di pelukan sang ayah.

***

Jungkook kembali menggenggam tangan Hyun Jin. Dan hal itu dilihat oleh anggota keluarganya yang lain, terutama para hyung-hyungnya. Mereka tersenyum bahagia saat melihat respon dari Jungkook.

"Kookie!" Ucap mereka bersamaan.

Mereka menatap wajah Jungkook. Minki yang berdiri didekat putra bungsunya itu terus memperhatikan wajah tampan putra bungsunya itu.

Berlahan Jungkook membuka kedua mata bulatnya itu. Dan mengucapkan kata pertamanya.

"Pa-pa," Lirih Jungkook.

Minki yang mendengar putra bungsunya memanggilnya sangat bahagia dan bersyukur. Akhirnya penantiannya untuk melihat putra bungsunya membuka kedua matanya terpenuhi. Dirinya pun memberikan kecupan-kecupan sayang di kening putranya itu.

"Terima kasih sayang. Terima kasih Kookie sudah mau bangun." Minki kembali mengecup kening putra bungsunya.

"Ma-ma!"

Hyun Jin yang mendengar namanya dipanggil, langsung bersuara. "Mama disini sayang."

Jungkook berlahan menggerakkan kepalanya kearah kiri. Dan dapat dilihat olehnya wanita cantik yang kini sedang tersenyum hangat padanya.

Hyun Jin yang melihat wajah putra bungsunya itu tersenyum padanya, Hyun Jin langsung memberikan kecupan-kecupan sayang pada keningnya.

"Kookie!" panggil para hyungnya.

Jungkook mengedarkan pandangannya untuk melihat hyung-hyung kesayangannya itu. "Hy-hyungdeul."

"Kita semua ada disini, Jung!" Itu Sunggyu.

Jungkook tersenyum hangat melihat semua anggota keluarganya ada dihadapannya. Mereka yang melihat senyuman itu merasakan kebahagiaan didalam hati mereka.

"Senyuman itu telah kembali." Itulah yang diucapkan oleh mereka didalam hati masing-masing.

Mereka semua pun secara bergantian memberikan kecupan-kecupan sayang pada kening Jungkook.

CKLEK..

Pintu ruang rawat Jungkook dibuka. Dan mereka melihat Dokter Ji Sung yang memasuki ruang tersebut. Mereka semua pun memberikan ruang kepada Dokter Ji Sung agar bisa memeriksa Jungkook. Disaat mereka ingin keluar, Dokter Ji Sung melarangnya.

"Kalian disini saja. Aku hanya mengecek kondisi Jungkook saja."

Dan mereka semua pun tetap berada di dalam. Mereka sangat berterima kasih pada Dokter Song karena bisa melihat langsung saat Jungkook diperiksa.

"Paman senang kau akhirnya bisa membuka matamu, nak!" Ucap Dokter Ji Sung.

"Paman."

"Iya."

"Lepaskan ini." Jungkook menunjuk masker yang menutup setengah wajahnya.

"Tapi......"

"Aku mohon, Paman."

"Baiklah. Tapi jika kau sulit bernafas, maka kau harus memakainya kembali. Mengerti!"

"Baik, Paman."

Lalu Dokter Ji Sung melepaskan masker oksigen itu dari wajah Jungkook.

"Bagaimana?"

"Aku baik-baik saja, Paman. Paman tidak perlu khawatir."

"Paman ikut senang mendengarnya. Jika Yugyeom tahu kalau kau sudah sadar. Yugyeom pasti bahagia sekali."

Jungkook mengernyit menatap Dokter Song. "Yugyeom? Dari mana Paman tahu nama sahabatku?"

Dokter Ji Sung tersenyum. "Yugyeom itu adalah Song Yugyeom. Putra bungsu Paman."

Jungkook membulatkan kedua matanya dan bibirnya yang sudah terbuka lebar. Hal itu sukses membuat anggota keluarganya yang melihat wajah terkejut Jungkook memekik gemas. Wajahnya benar-benar lucu, imut dan menggemaskan saat dalam mode terkejut.

"Sudah. Jangan perlihatkan wajah jelek seperti itu," Ucap Dokter Song menjahili Jungkook.

Dan seketika wajah Jungkook kembali seperti sedia kala. Lebih tepatnya merengut kesal atas ucapan Dokter Ji Sung.

"Paman akan menghubungi Yugyeom dan menyuruhnya kemari. Mau?"

Jungkook tersenyum dan langsung mengangguk cepat. Dan lagi-lagi anggota keluarganya tersenyum gemas melihatnya.

"Ya, sudah. Istirahatlah dan jangan memikirkan apapun. Paman akan menghubungi Yugyeom."

Dokter Ji Sung melihat kearah Minki dan juga anggota keluarga lainnya.

"Kondisi Jungkook saat ini benar-benar sudah membaik. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Tinggal menunggu pemulihannya saja. Lebih baik kita bicara diluar saja. Biar para anak-anak di dalam."

Lalu mereka pun keluar. Sedangkan para anak-anaknya berada di dalam menemani Jungkook.

^^^

Kini para orang tua sudah berada diluar ruangan.

"Bagaimana keadaan putra bungsuku, Ji Sung?" Tanya Minki.

"Keadaan putra bungsumu sudah jauh dari kata baik. Seperti yang aku katakan di dalam tadi. Hanya tinggal pemulihan saja. Kau mungkin belum tahu satu hal mengenai keadaan putra bungsumu atau mungkin anggota keluargamu belum memberitahumu," Kata Dokter Ji Sung.

"Apa?" Tanya Minki.

Minki melihat kearah Hyun Jin istrinya. "Sayang. Apa yang belum aku ketahui tentang putra bungsu kita?"

"Kookie harus hidup dengan satu ginjal." Hyun Jin menjawab dengan suara bergetar.

"Apa?" Minki terkejut mendengar ucapan dari sang istri.

"Ji Sung!" Minki menatap Dokter Ji Sung yang sekaligus sahabatnya.

"Iya, Minki. Putra bungsumu hidup dengan satu ginjal. Peluru itu mengenai ginjalnya dan harus diangkat saat itu juga untuk menyelamatkan nyawanya. Walau saat itu putramu sempat......." Dokter Ji Sung tidak bisa melanjutkan ucapannya. Dirinya benar-benar takut saat membayangkan dimana Jungkook tidak bernafas saat operasi masih berlangsung.

"Aarrggghhh! Brengsek!" Teriak Minki.

BUGH..

Minki meninju kuat dinding rumah sakit. Dirinya tidak mempedulikan rasa sakit di tangannya. Hatinya lebih sakit saat mendengar ucapan istri dan sahabatnya mengenai kondisi putra bungsunya itu.

Hyun Jin, Rain, Eugene, So Yeon, Tae Hee, Sang Woo dan Dokter Ji Sung melihat Minki mengamuk hanya bisa diam. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka semua tahu bagaimana besarnya kasih sayang dan perhatian Minki pada semua putra-putranya. Minki tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti putra-putranya itu.

"Sayang, kau harus sabar. Jangan seperti ini. Kalau kau seperti ini, Kookie akan tahu tentang kondisinya," Hibur Hyun Jin sembari mengusap lengan kanan Minki, suaminya.

"Iya, Minki. Tenangkan dirimu. Masalah ini jangan sampai Kookie tahu dulu. Biarkan Kookie sembuh dulu," Kata Dokter Ji Sung.

"Baiklah. Maafkan aku," Ucap Minki.

^^^

Di dalam ruang rawat, Jungkook habis-habisan diserang oleh para hyung-hyungnya. Para hyungnya memberikan kecupan dan ciuman di seluruh wajah tampannya secara bertubi-tubi sehingga membuat Jungkook kelelahan dan frustasi sendiri melihat kelakuan para hyungnya.

"Aish, mau sampai kapan kalian menciumi wajahku? Apa kalian semua sudah pada gosok gigi? Kalau wajahku bau, bagaimana?" Jungkook berucap dengan mempoutkan bibirnya kesal.

"Hehehehe." mereka semua hanya terkekeh melihat wajah kesal Jungkook.

"Kami menciummu karena kami bahagia, Kookie!" Kata Yong Hwa.

"Iya, itu benar. Kami semua sangat-sangat bahagia melihatmu bangun," kata Jin Ki.

"Kau tidur selama tiga hari, Jung. Jadi wajar saja saat kau bangun kami semua menyerang wajahmu," Kata Sunggyu.

"Kau sudah membuat kami semua menangis. Dan sekarang kami semua saat ini sangat bahagia melihat kau bangun," kata Taemin.

"Kami menunggumu bangun, Jungkook. Dan penantian kami membuahkan hasil," Kata Aaron dan diangguki oleh keempat adiknya.

"Nanti setelah pulang nanti, kau bermain dengan hyung ya Jungkook. Tidak ada penolakan," Tawar Ren.

"Yak! Itu pemaksaan namanya," Protes Jimin dan Taehyung.

"Biarin. Kenapa kalian berdua yang sewot," jawab Ren.

Sontak keduanya melotot saat mendengar penuturan dari Ren. Sedangkan para hyungnya tersenyum gemas melihat ketiganya.

"Min Jun hyung!" Panggil Jungkook.

"Ya, Kookie. Ada apa, hum?"

"Apa hyung tadi mendengar suara orang berteriak diluar?" Tanya Jungkook.

"Orang berteriak diluar." Min Jun dan yang lainnya mengulangi perkataan Jungkook.

"Tidak. Hyung sama sekali tidak mendengarnya. Atau mungkin hyung terlalu senang melihat Kookie bangun sehingga hyung tidak mendengarnya," Kata Min Jun.

"Memangnya Kookie dengar siapa yang berteriak diluar?" Tanya Nichkhun.

Jungkook mengangguk. "Papa."

"Papa!"

"Paman Minki!"

Mereka saling lirik satu sama lain. Lalu fokus menatap wajah Jungkook.

Lalu terdengar suara pintu dibuka.

CKLEK..

Mereka semua menolehkan wajah melihat kearah pintu.

"Papa!

"Paman!

"Bibi!"

"Apa kami mengganggu?" Tanya Rain.

"Tidak!" Jawab mereka semua.

Lalu mereka semua menjauh dari ranjang Jungkook dan membiarkan orang tua mereka untuk melepaskan rindunya pada kesayangan mereka.

"Bagaimana keadaan keponakan Paman yang manis ini, hum?" Tanya Rain sembari menggoda Jungkook.

"Aish, Paman. Aku ini tampan bukan manis. Jadi berhentilah mengejekku," Ucap Jungkook.

"Heii. Itu bukan ejekan tahu. Itu benar-benar sebuah pujian yang tulus dari hati Paman ini." Rain mendramatisikan ucapannya.

"Lebay," Kata Jungkook.

Rain tersenyum melihat wajah tampan keponakan manisnya itu. Tangannya membelai rambut Jungkook dan tak lupa memberikan kecupan sayang di keningnya.

"Terima kasih telah kembali. Terima kasih Kookie sudah mau bangun dari tidurnya selama tiga hari. Jangan sakit lagi."

Tae Hee yang berada di samping Rain suaminya pun ikut tersenyum bahagia melihat mata keponakan manisnya itu kembali terbuka.

"Bibi bahagia sekali kau telah kembali sayang. Jangan sakit lagi ya." Tae Hee mencium telapak tangan Jungkook.

Jungkook tersenyum bahagia menatap wajah tampan dan cantik Paman Bibinya.

"Paman juga ikut senang melihatmu bangun sayang. Terima kasih telah kembali bersama kami. Maafkan kesalahan Paman selama ini," Ucap Eugene lalu mencium kening Jungkook.

Setelah Eugene selesai, kini Sang Woo dan So Yeon yang mendekati ranjang Jungkook. Mereka secara bersamaan memberikan kecupan dan ciuman dikening dan juga di kedua pipi putih Jungkook.

"Kami menyayangimu. Terima kasih telah kembali sayang," Ucap keduanya.

Setelah Rain, Tae Hee, Eugene, Yeon, Sang Woo selesai, kini  barulah Minki dan Hyun Jin yang menghampiri ranjang putra bungsu mereka. Minki dan Hyun Jin bersamaan mencium kedua pipi putih serta kening putra bungsunya itu.

Minki menatap wajah putra bungsunya itu. "Terima kasih sayang. Terima kasih telah kembali." Minki membelai rambut Jungkook lembut.

"Terima kasih sayangnya Mama. Mama menyayangimu." Hyun Jin mengelus lembut wajah tampan putra bungsunya.

Jungkook menatap satu persatu wajah-wajah anggota keluarganya yang saat ini menatapnya hangat. Dan tanpa diminta air matanya pun mengalir begitu saja.

"Aku juga berterima kasih pada kalian semua. Kalian sangat menyayangiku, memanjakanku, memberikan perhatian padaku, peduli padaku dan selalu ada untukku. Kalau tidak ada kalian semua, aku belum tentu bisa sekuat ini," Ucap Jungkook.

Jungkook menatap hyung-hyung kandungnya. "Hyungdeul. Terima kasih. Kalian selalu ada untukku. Aku menyayangi kalian."

Min Jun dan adik-adiknya tersenyum hangat pada Jungkook. "Kami juga menyayangimu, Kookie. Kau penyemangat hidup kami," jawab mereka bersamaan.

"Saat aku tidak sadar selama tiga hari. Aku bertemu dengan Kakek, Nenek dan Bibi Yuri. Mereka menyampaikan pesan dan juga salam untuk Papa, Paman dan Bibi?"

"Apa sayang? Apa yang disampaikan oleh Kakek dan Nenekmu?"

"Kakek dan Nenek bilang kalau mereka sangat menyayangi Papa, Paman dan Bibi. Mereka ingin kalian hidup bahagia dan tidak bersedih lagi. Semuanya telah selesai. Kakek dan Nenek ingin kalian hidup bahagia, hidup rukun dan selalu bersama-sama."

"Dan untuk Paman Eugene. Bibi Yuri juga bilang kalau Bibi Yuri sangat mencintai Paman. Dan Bibi Yuri meminta maaf karena telah pergi meninggalkan Paman bersama ketujuh putra-putra kalian. Dan Bibi Yuri juga sudah melihat dari atas sana wajah tampan Aaron hyung, Jong Hyun hyung, Dong Ho hyung, Min Hyun hyung dan Ren hyung. Bibi Yuri juga menitipkan salam untuk kalian bertujuh."

Mereka semua tiba-tiba menangis. Menangis akan kerinduan mereka pada tiga sosok yang telah pergi.

Jungkook memejamkan kedua matanya. "Kakek, Nenek, Bibi Yuri. Aku sudah menyampaikan pesan kalian. Semoga kalian diatas sana bahagia," Batin Jungkook.









*******
Berlanjut

Continue Reading

You'll Also Like

152K 15.3K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
155K 25.3K 17
Kim Namjoon itu seorang single parent, punya seorang putri manis yang menjadi tanggung jawabnya. Seberapa pun beratnya kehidupan yang dijalaninya, le...
458K 4.8K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
88.8K 4.5K 20
Seorang lucky fans exo yg bisa buat seorang Oh Sehun yg bersifat dingin dapat diluluhkan.... Kalo ada kesamaan cerita mohon dimaafkan karena saya me...