Terjebak - Taeyong ✔

By wildahdnt

238K 21.7K 2.2K

Gimana, sih, rasanya kalau tiba-tiba aja, kita bisa saling kenal sama idola kesukaan kita? Padahal sebelumnya... More

Prolog
Taeyong • 1
Taeyong • 2
Taeyong • 3
Taeyong • 4
Taeyong • 5
Taeyong • 6
Taeyong • 7
Taeyong • 8
Taeyong • 9
Taeyong • 10
Taeyong • 11
Taeyong • 12
Taeyong • 13
Taeyong • 14
Taeyong • 15
Taeyong • 16
Taeyong • 17
Taeyong • 18
Taeyong • 19
Taeyong • 20
Taeyong • 21
Taeyong • 22
Taeyong • 23
Taeyong • 24
Taeyong • 26
Taeyong • 27
Taeyong • 28
Taeyong • 29
Taeyong • 30
Taeyong • 31
Taeyong • 32
Taeyong • 33
Taeyong • 34
Taeyong • 35
Taeyong • 36
Taeyong • 37
Taeyong • 38
Taeyong • 39
Taeyong 40
Taeyong • 41
EPILOG
Taeyong • 42
Taeyong • 43
Taeyong • 44
Taeyong • 45
Taeyong • 46
Taeyong • 47
SELESAI • Tentang Alur
Sequel Why Not?

Taeyong • 25

4K 374 26
By wildahdnt

Dorm mendadak ramai karena sefruit pembahasan yang membuat atmosfer di ruangan itu menjadi lebih berbeda daripada biasanya. Gimana enggak, ini kali pertama mereka melihat Johnny mendekati seorang wanita yang merupakan sahabatnya saat ia pernah tinggal di Amerika.

"Gimana ceritanya, Hyung, lo jadi suka sama Wendy Noona?" tanya Haechan.

Fyi, diantara semua para Hyung-nya, Haechan paling dekat dengan Johnny. Itu juga karena mereka berada di kamar yang sama. Jadi, jangan heran kalau misalkan Haechan lebih tau banyak soal Johnny ketimbang member lain.

"Pas ada waktunya, yaudah, gue suka." jawab Johnny sambil senyum.

Selain Haechan, ada Mark yang juga dekat dengan Johnny karena mereka sama-sama berasal dari negara luar.

"Woah! What's wrong with you, Hyung? Not as usual when i see you, right now." celetuk Mark ikutan ketawa.

"Gue bilangin, nih, ya. Mau lo temenan ama cewek udah lama, banget, kemungkinan kalian bakal suka sama cewek itu. But, depends on the time when that time will come." kata Johnny.

Depens on the time, when that time will come.

Perkataan Johnny seolah berputar-putar di atas kepala Taeyong.

"Terus, Wendy Noona udah tau kalau Hyung suka?" tanya Doyoung.

Johnny menggeleng. "Jangan dulu, deh. Gue juga belum siap untuk ganti status teman jadi pacar."

"Lagian, juga, karir kita lebih penting di masa yang sekarang ini, kan?" sambung Yuta.

"Yep, smart boy!" kata Johnny.

Yuta menghampiri Johnny sambil ber-high five ria.

"Tapi kalau misalkan lo gak ungkapin sekarang, Wendy bisa keburu diambil orang," ujar Winwin.

Johnny angguk-anggukkin kepalanya. "Gapapa. Gue gak masalah kalau soal itu. Lagian gue juga gak bisa maksain perasaan Wendy nantinya apakah dia suka gue juga apa enggak. Jodoh udah ada yang ngatur."

"Ya, tapi, usaha dikit, juga, Hyung." respon Taeyong.

"Lo sendiri, gimana? Ada perkembangan?" tanya Johnny menghadap Taeyong.

Taeyong mendadak senyum yang membuat mereka semua seakan mengerti.

"Lagi dalam tahap diskusi untuk ngebatalin perjodohan." katanya.

"Lah? Serius? Lo batal dijodohin ama Neng Tzuyu?" tanya Doyoung.

Taeyong mengangguk. "Tapi belum tau, sih, sama jawaban Nyokap. Tapi Bokap ngertiin gue, banget. Dia juga pernah ada di posisi gue makanya sewaktu gue minta untuk dibatalin, Bokap sama sekali gak marah."

"How to be Taeyong Hyung." ujar Haechan.

"Ah, mending Tzuyu ama, gue." celetuk Doyoung asal.

"Yaudah, ambil, noh! Jomblo, tuh, dia." balas Taeyong.

"Kalian udah pada makan?"

Suara seorang gadis, menginterupsi telinga masing-masing. Soyeon--berdiri di depan mereka dengan celemek yang melekat di tubuhnya. Kayaknya gadis ini sedang sibuk berkutat di dapur.

"Udah-udah.. lo mau masak, Yeon?" tanya Johnny mewakilkan teman-temannya.

Soyeon terlihat berpikir. "Tadinya, gitu. Tapi gak jadi, deh, kalian semua juga udah pada makan." jawabnya kemudian berlalu kembali menuju dapur.

Yang lain geleng-geleng kepala melihat tingkah Soyeon.

"Sampai kapan, sih, dia disini? Konser padahal selesai udah dari sebulan lalu, deh." kata Winwin melihat ke Taeyong.

Taeyong mengedikkan bahunya. "Gak tau, gue. Sesuka dia aja, sih, mau sampai kapan."

"Iya, tapi gue bosan tidur sama, lo." sahut Jaehyun.

Taeyong melempar tatapan datar ke Jaehyun. "Ada juga gue yang bosan tidur sama lo."

●●●

Tzuyu patah hati banget rasanya. Setelah pulang dari rumah keluarga Taeyong kemarin, Tzuyu gak berhenti-berhenti untuk nangis. Apalagi setelah mendengar kabar dari Mamanya kalau perjodohan dibatalkan atas permintaan kedua orang tua Taeyong.

Ya, Taeyong belum tau soal perjodohan itu yang ternyata telah dibatalkan kedua orang tuanya. Tentu saja hal itu berdampak pada kedua belah pihak karena perjodohan Tzuyu dan Taeyong memiliki pengaruh besar kepada perusahaan masing-masing. Namun kabar baiknya adalah, baik keluarga Taeyong maupun keluarga Tzuyu, memilih untuk damai karena bagaimana pun juga, kedua orang tua mereka pernah bersahabat waktu zaman sekolah dulu.

Disinilah Tzuyu berada. Di sebuah cafe langganan NCT 127. Cuma disini tempat yang bisa ngebuat rasa sakit hati Tzuyu terluapkan meskipun gak seberapa.

Tzuyu mandangin pemandangan dari balik kaca jendela cafe dengan perasaan sendu. Memori tentang Taeyong terus terukir di benaknya. Tzuyu tak bisa membayangkan bagaimana ke depannya tanpa Taeyong.

"Tzuyu?"

Suara berat seseorang berhasil membuat Tzuyu menoleh. Terlihat di matanya dengan jelas, Jungkook sedang berdiri di depannya sambil memegang sebuah minuman.

"Jungkook? Ngapain disini?" tanya Tzuyu.

"Uhm.. kesini beli minuman, doang. Lo sendiri kenapa disini? Sendirian pula," jawab Jungkook.

Tzuyu memaksakan diri untuk tersenyum yang malah membuat Jungkook merasa kalau gadis ini pasti sedang tidak baik-baik saja.

"Lagi pengen cari udara, aja."

"Cari udara bukan disini. Tapi di luar."

Tzuyu mengulum senyum kemudian kembali melihat ke arah jendela.

"Gue duduk disini, boleh, ya?" tanya Jungkook.

"Hah? Ah, iya, boleh, kok. Duduk aja."

Tadinya Jungkook niat banget buat nanya-nanya soal bagaimana karir Tzuyu sebagai salah satu member Twice. Tapi ketika ngelihat Tzuyu kayak orang yang gak punya selera hidup, Jungkook ngurungin diri buat nanya.

"Lo lagi ada masalah, ya?"

Tapi tetap aja Jungkook nanya.

"Masalah?" Tzuyu menatap Jungkook. "Enggak, juga."

"Bohong." jeda Jungkook. "Gue bisa ngelihat dengan jelas di mata lo kalau lo pasti lagi ada masalah."

"Uhm.. gimana, ya. Masalahnya gue doang yang nganggep apa yang terjadi sama gue itu adalah sebuah masalah."

"Maksudnya?"

"Gue doang yang ngerasa punya masalah, tapi yang lagi gue permasalahin sama sekali gak nganggep itu." jelas Tzuyu.

Kelihatan jelas banget kalau Tzuyu sekarang sedang kecewa dan sedih. Jungkook bingung gimana caranya ngehibur seorang gadis di depannya tanpa dia tau masalah sebenarnya.

"Lo mau dengerin gue cerita, gak?" tanya Tzuyu kemudian.

Jungkook membenarkan posisinya duduk. "Lo kalau butuh seseorang untuk dengerin curhatan, lo, gue bisa, kok."

Sebenarnya Tzuyu agak ragu, sih. Tapi kayaknya Jungkook terlihat meyakinkan untuk dijadikan tempatnya berbagi masalah. Meskipun ini kali pertama mereka bertemu hanya berdua. Biasanya Tzuyu sama Jungkook hanya berbicara ketika sama-sama menghadiri acara bergengsi. Itupun tak sendiri melainkan bersama anggota masing-masing.

"Lo tau kabar soal gue dijodohin sama Taeyong dari NCT 127?"

Mendengarnya, Jungkook mencoba mengingat sesuatu. Ya, Jungkook tau itu. Bahkan kabar itu sebenarnya sudah mencuat ke beberapa idol. Hanya saja mereka lebih profesional dalam menutup diri untuk tidak memberitahu kepada penggemar NCT 127 dan Twice.

"Kenapa? Lo kayak gak kelihatan seneng, gitu."

"Perjodohan dibatalin."

Kedua mata Jungkook sukses melebar. Masalahnya, yang Jungkook pernah dengar, Tzuyu sama Taeyong dijodohin dari zaman mereka masih sekolah. Tapi malah perjodohan itu berakhir sekarang setelah keduanya sama-sama sukses meniti karir.

"Serius?"

Walaupun Taeyong juga merupakan temannya, tetap aja Jungkook kesal setelah melihat Tzuyu tampaknya sedih akan perjodohan itu yang dibatalkan.

"Iya. Lucu, kan, gue? Gue doang yang sedih tapi doi enggak."

"Lucu darimananya? Justru hal yang wajar ketika lo sedih dan kecewa begini. Cewek mana, sih, yang gak kecewa plus sedih tiba-tiba aja dia gak jadi berjodoh sama orang yang udah dia percaya?"

"Masalahnya gue sedih dan kecewa saat ini bukan masalah perjodohan dibatalin, Jungkook."

"Terus, kenapa?"

"Masalahnya gue udah terlanjur sayang sama Taeyong."

Berikutnya, Tzuyu nangis disana. Tak perduli seberapa banyak orang yang melihat dan dimana posisinya sekarang. Tzuyu rasanya mau marah, tapi dia juga gak ada hak. Melihat Tzuyu terlihat rapuh seperti ini, Jungkook berusaha berpikir untuk mencari cara agar bisa membuat Tzuyu tersenyum lagi.

Disaat itu pula, Jungkook melebarkan sayapnya untuk memeluk Tzuyu.

●●●

"Mau kemana, Hyung?" tanya Jaehyun ketika melihat dandanan Taeyong begitu rapih. Seperti akan menghadiri acara formal.

Taeyong mengernyitkan dahinya. Tumben Jaehyun menggunakan embel-embel 'Hyung' ketika memanggilnya.

"Tumben manggil gue begitu. Gak salah denger, nih?"

"Manggil pake Hyung salah, gak pake lebih salah. Serba salah, gue, di mata netizen."

"Sinting." kata Taeyong. "Nemuin, Lia. Wanna join?"

"Dih? Yang baru baikan, mah, beda." balas Jaehyun.

Taeyong hanya membalas dengan senyumannya yang begitu.. ganteng.

Fix! Calon jodoh aq!

"Hyung!"

Suara Soyeon membuat kedua pria itu sama-sama menoleh.

"Lo manggil siapa?" tanya Jaehyun.

"Hyung, lah. Jaehyun, Hyung." kata Soyeon santai.

"Lo manggil gue, Oppa, bukan Hyung." sahut Jaehyun mengoreksi perkataan Soyeon.

"Bodo amat." ucap Soyeon. "Temenin gue belanja, dong,"

"Dih? Siapa lo siapa gue, nyuruh-nyuruh segala."

"Ish! Temenin gue pokoknya!"

"Temenin aja sono. Gak kasihan lu lihat sepupu gue uring-uringan?" bisik Taeyong pelan sambil menggulung lengan kemejanya.

Jaehyun geleng-geleng kepala sembari berdecak. Emang, ya, sepupunya Taeyong yang satu ini hobinya ngerusuhin mulu.

"Lo mau belanja apaan, sih, sampai gue harus ikut?"

Sumpah, demi apapun, Jaehyun rasanya malas banget kalau harus keluar dari dorm. Apalagi nemenin Soyeon yang kalau kata Taeyong, bisa berjam-jam mikir cuma untuk milih satu produk.

"Banyak nanya, ih. Udah temenin gue!" kata Soyeon agak teriak sambil mencak-mencak.

Mau nolak, tapi gak enakan juga sama Taeyong. Jaehyun juga tau sebenarnya kalau Soyeon pasti ngerasa bosan karena gadis itu emang jarang keluar. Kalau pun mau keluar, mau kemana coba?

Tapi masalahnya, Jaehyun lagi dalam keadaan mager level dewa. Apalagi kalau nemenin cewek belanja, tuh, naudzubillah, deh, lamanya. Sedangkan kalau disuruh nemenin Mamanya Jaehyun belanja aja, Jaehyun rasanya malas banget.

"Temenin sana." kata Taeyong lagi.

Jaehyun mendengus. "Iya-iya. Gue ganti baju dulu," kata Jaehyun pada akhirnya.

Soyeon tersenyum girang. "Dandan yang ganteng, ya! Gue gak mau dikira jalan sama gembel!" kata Soyeon kemudian berlalu dari kamar Jaehyun menuju kamar Taeyong yang sementara ini dikuasai olehnya.

"Kapan gue pernah jelek, sih?" tanya Jaehyun pada dirinya sendiri--tak terima.

●●●

29 April 2020

next chapter kayaknya bakal lebih banyak part khusus member lain. mungkin lebih banyak couple lead juga sih. tapi bukan berarti gak ada interaksi antara taeyong sama lia ya! aku gak bakal lupa lah apalagi kalau soal mantan aku selalu ingat.

lah? curhat?

Continue Reading

You'll Also Like

872K 141K 60
Gimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Johnny? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti. Ini cerita t...
785K 87.5K 69
Menjadi manager? Choi Mirae bahkan masih berfikir, apa itu sebuah berkah atau cobaan. Completed✔
1.7K 207 5
Bercerita tentang satu keluarga yang menjadi seorang idol dimana mereka harus memalsukan usianya, berpura-pura tidak saling mengenal dan menjadikan a...
7.8K 564 23
Lee seoyeon seorang gadis introvert yang dijodohkan oleh Huang Renjun seorang anak pindahan yang famous Bagaimana ceritanya???? start:8 April 2020 E...