Ghost7

By Minfanda

26.1K 2.8K 4.9K

BTS mendapat insiden saat konser tengah berlangsung. Insiden itu sampai membuat mereka koma. RM terbangun se... More

prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
cast
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

9

1K 107 162
By Minfanda

Eunha bersiap-siap untuk bekerja. Ia menatap pantulan dirinya di cermin dan tersenyum. Entah mengapa hari ini ia begitu bersemangat untuk bekerja.

Eunha berjalan ke dapur untuk sarapan. Disana sudah ada RM, V, dan Jin yang sedang melahap makanan mereka masing-masing. Pagi ini Eunha dibantu Jin untuk membuat sarapan. Awalnya Eunha ragu tapi ternyata masakan Jin sangat lezat.

Selesai sarapan Eunha langsung berangkat kerja. Sementara RM, V dan Jin bersantai sambil menonton TV.

Eunha merasa ini adalah good day nya karena sejak pagi ia tak mendapat masalah apapun. Hari ini pun semua pelanggannya sangat ramah. Bahkan ia tak merasa lelah sampai waktu kerjanya habis.

Di perjalanan pulang Eunha bersenandung ria. Andai saja setiap hari selalu seperti ini akan nikmat sekali hidupnya.

Sampai di depan Apartemennya, Ahjumma pemilik Apartemen menunggunya di depan pintu dengan ekspresi gelisah. Eunha menghampirinya dengan senyum cerianya tapi Ahjumma itu tetap terlihat resah.

"Annyeong Eommonim. Kau mencariku?" tanya Eunha dengan sopan.

Ahjumma itu menatapnya lama. Dan itu membuat Eunha merasa ada yang janggal. Lalu Ahjumma itu mengajak Eunha ke rumahnya yang berada di lantai bawah.

"Eommonim.. sebenarnya ada apa?" tanya Eunha lagi setelah Ahjumma itu memberinya teh matcha kesukaannya.

"Eunha.. kau sudah kuanggap seperti anakku. Kau tahu itu kan?" ucap Ahjumma itu tiba-tiba.

Eunha mengangguk dan tersenyum. Ia dan Ahjumma itu memang sangat dekat. Selain karena Eunha yang pertama kali tinggal di Apartemennya, juga karena Eunha adalah anak yang sopan dan Ahjumma itu menyukai anak muda seperti Eunha.

Panggilan 'Eommonim' dari Eunha juga membuatnya semakin menyayangi Eunha karena ia tak punya anak perempuan.

"Karena itu aku benar-benar minta maaf," lanjut Ahjumma itu dan menunduk.

"Ah wae? Eommonim kau ada masalah? Kenapa meminta maaf?" tanya Eunha dan mengusap pelan bahu Ahjumma itu.

Ahjumma itu melepaskan tangan Eunha dari bahunya, "Mianhae, sebenarnya aku tak masalah tapi suamiku meminta bayaran sewa Apartemenmu secepatnya atau.. kau harus pergi," katanya kemudian.

Eunha kaget. Cobaan apa lagi ini? Ia baru saja merasa senang dan bersemangat beberapa jam yang lalu. Bagaimana caranya ia membayar secepatnya?

Tiba-tiba Eunha ingat tentang gajinya yang dipotong. Untuk makan saja itu tidak cukup, apalagi harus membayar uang sewa. Ia pun teringat kalau ia juga belum membayar uang sewa untuk bulan lalu.

"Jeongmal mianhae Eunha.. kami sedang memerlukan uang untuk pengobatan Hyunsik, dia terkena DBD sehabis pulang dari kemah. Aku tahu ini bukan jatuh temponya uang sewa mu bulan ini tapi.." Ahjumma itu diam. Ia juga tak enak hati menagih uang sewa pada Eunha. Sebelumnya ia tak pernah melakukan ini.

"Dan jika kau pergi, ada yang akan menyewa tempatmu. Dia sudah bayar uang mukanya. Tapi tenang, kalau kau bisa membayar dalam waktu dekat, aku akan mengembalikan uang orang itu," lanjut Ahjumma itu.

Eunha mencoba menimbang-nimbang apa yang harus ia lakukan. Tapi semakin ia memikirkannya, terus saja berakhir untuk pindah dari Apartemen itu karena ia tak punya pilihan lain.

Eunha menepuk pelan bahu Ahjumma itu dan tersenyum, "Gwaenchana Eommonim, aku akan pindah. Mianhae tapi aku tak punya uang untuk membayar sekaligus dua bulan uang sewa. Bahkan untuk satu bulan pun aku juga tak bisa, gajiku baru saja dipotong Bosku.." ucap Eunha dengan senyum yang dipaksa.

Ahjumma itu menatap Eunha dengan cemas.

"Soal uang sewa bulan lalu bolehkah aku membayar setengah dulu di saat aku sudah  terima gajiku? dan boleh beri aku waktu sampai besok untuk berberes?" Tanya Eunha. Ahjumma itu mengangguk.

Setelah itu Eunha pulang  ke Apartemennya dengan mata berkaca-kaca. Ia membuka pintu Dorm dan terlihat RM, V, dan Jin yang tertidur dengan TV yang masih menyala. Itu membuat Eunha kesal karena merasa mereka tak bisa berhemat.

Eunha mematikan TV dengan remote lalu melempar remote itu ke sofa dan mengenai V. V terbangun karena itu dan melihat Eunha yang sedang menatapnya dengan kesal.

Eunha masuk ke kamarnya dan membanting pintu dengan kasar sampai RM dan Jin pun ikut terbangun. Entah kenapa Eunha sangat merasa kesal pada mereka.

Sementara itu RM, V, dan Jin saling bertatapan dan bertanya-tanya apa yang terjadi pada Eunha.

***





Sejak pulang dengan perasaan kesal seperti itu, Eunha tak keluar dari kamarnya. Itu membuat RM dan V khawatir. Sedangkan Jin asik memasak di dapur.

RM menatap kamar Eunha dan menghela napas berat. "Ada apa dengannya..?" Gumamnya.

V melirik kamar Eunha dan berbisik pada RM. "Hyung sepertinya dia mendapat masalah sebelum ia pulang. Mungkin masalah pekerjaan,"

"Pekerjaan? Hm.. Bisa jadi," balas RM.

"Ya! Taehyung-ah bantu aku menyajikan ini." Panggil Jin saat selesai memasak. V pun membantunya menyiapkan makanan.

"Namjoon-ah suruh dia keluar. Ini waktunya makan." Perintah Jin pada RM. RM mengangguk dan menghampiri kamar Eunha.

Tok tok tok

"Eunha ayo makan. Jin Hyung sudah membuat ramyeon." Panggil RM tapi tak ada respon.

Berkali-kali ia memanggil Eunha tetap tak ada respon. RM jadi khawatir dan melirik Jin. Jin memberinya kode untuk masuk ke kamar Eunha. RM menggeleng karena ia sudah membuat perjanjian agar tak masuk ke kamar tapi Jin malah melotot tanda jangan membantah perintahnya. RM terdiam dan dengan ragu-ragu tangannya mulai menembus pintu.

Tiba-tiba Eunha membuka pintu kamarnya dan membuat RM kaget sampai terjatuh.

"Mau apa kau? Masuk ke kamarku? Lupa dengan perjanjiannya?" tanya Eunha sambil menatap tajam RM.

RM melirik Jin dan Jin pura-pura sibuk menata piring.

"U-uh ani.. aku hanya ingin memanggilmu untuk makan malam," jawab RM dan berdiri lalu cepat-cepat berjalan ke meja makan untuk menghindari tatapan Eunha.

Eunha menatapnya malas dan mengikutinya ke meja makan.

Saat makan pun Eunha yang biasanya cerewet hanya diam dan fokus pada makanannya. RM dan V semakin yakin kalau ada sesuatu yang terjadi pada Eunha.

Selesai makan malam Jin dan V bersantai dengan menonton TV. Sedangkan Eunha masuk ke kamarnya dan diikuti RM dari belakang.

"Mwo? Aku lelah. Pergilah," ucap Eunha. RM  menatapnya lekat.

"Jika ada masalah, harusnya kau katakan pada kami. Kami akan membantu sebisa--"

"Kalian tak bisa membantuku! Ah.. Benar-benar. Aku tak pernah sekesal ini sebelumnya," ucap Eunha. Ia merasakan matanya yang memanas lalu memalingkan wajahnya berlainan arah dengan RM.

RM semakin bingung dan memilih diam.

Mereka saling diam cukup lama. Lalu Eunha buka suara, "Kita harus pergi dari sini besok,"

"Besok? Wae?" tanya RM.

Eunha menghela napas berat dan menatap RM, "Eommonim pemilik Apartemen ini meminta uang sewa dan aku tak punya uangnya. Gajiku pun nanti tak akan cukup untuk membayarnya," ucap Eunha mencoba menahan tangis tapi matanya sudah berkaca-kaca.

RM terdiam dan membawa Eunha ke ruang tamu, duduk di samping V dan Jin. RM memberi kode pada Jin dan Jin mematikan TVnya.

Kini mereka menatap RM yang akan membuka suara. "Kita harus pindah besok," katanya.

"Wae? Ada masalah?" tanya V dan dibalas anggukan dari RM.

"Ahjumma pemilik Apartemen ini meminta uang sewa dan Eunha tak bisa membayarnya," jawab RM. V dan Jin mengangguk mengerti.

"Lalu bagaimana? Apa kita harus pindah ke rumah keluarga Eunha atau Dorm?" tanya V lagi dan tiba-tiba RM mendapat ide.

"Ah benar! Ayo pindah ke Dorm!" seru RM. V dan Jin mengangguk senang. Tapi Eunha malah merasa khawatir.

"Tapi bagaimana jika ada yang datang dan aku dituduh sebagai pencuri? Orang normal hanya akan melihat aku tinggal sendiri di sana, kalian kan tak terlihat," tanya Eunha.

RM mencoba berpikir lagi, "Itu mudah. Kita hanya perlu menunjukkan bukti bahwa kau teman kami dan kami juga ada di sana,"

"Bukti apa?" tanya Eunha lagi.

"Aku akan menunjukkannya nanti jika diperlukan." Jawab RM. Eunha mengangguk lemah. Ia tak bisa menolak. Inilah jalan keluar satu-satunya. 

***





Esoknya Eunha berberes untuk pindah. Syukur saja barang-barang Eunha tak banyak. Jadi ia hanya perlu menyewa satu mini truk untuk mengangkut semuanya.

Butuh waktu 30 menit untuk sampai di Dorm Bangtan. Eunha langsung membawa masuk barang-barangnya.

"Kamarmu.. kau pakai kamar Jungkook saja. Barang-barang Jungkook biar nanti kubawa ke kamarku," kata RM sambil membantu Eunha membawa barang-barangnya ke kamar Jungkook.

Kamar Jungkook lumayan luas dan tampak nyaman. Ternyata barang-barang Jungkook pun sangat sedikit. Kamar ini juga kelihatan jarang dipakai.

Eunha mulai menyusun barang-barangnya dan dalam 2 jam semuanya sudah tertata rapi. Barang-barang Jungkook juga sudah dibawa ke kamar RM.

Eunha merasa haus dan berniat pergi ke dapur tapi ia malah masuk ke kamar Suga. Kamar itu gelap dan sedikit berantakan. Bahkan ada rambut seseorang dari ujung sofa.

"Hah?! Apa? Rambut?!" Eunha terkejut dan mencoba melihat lebih jelas. Ia mendekati sofa itu dan terlihat seorang namja berkulit putih pucat sedang tertidur pulas.

"HANTUU!!!" Pekik Eunha membuat namja itu terbangun.

"Ah wae? Wae? Hantu?" Tanya namja itu masih setengah sadar. Ia mengusap-usap matanya dan mencoba untuk sadar sepenuhnya.

Setelah sadar ia terkejut melihat ada seorang gadis di kamarnya.

"Eh? Kau kurir itu kan? Kenapa masuk ke kamarku? Ya! Apa yang kau lakukan disini?!" Bentak namja itu dan membuat Eunha semakin takut.

RM, V, dan Jin masuk dengan tergesa-gesa, "Eunha ada apa?!" Tanya RM khawatir.
Beberapa detik kemudian mereka sadar lagi-lagi Eunha menemukan member Bangtan.

"Yoongi Hyung!" seru V dan memeluk Suga erat. RM dan Jin pun ikut berpelukan.

"Ya! Kemana saja kalian? Aku lelah mencari kemana-mana!" tanya Suga sambil menepuk punggung mereka satu persatu.

RM, V, dan Jin hanya tersenyum senang karena telah menemukan Suga dan ia tampak baik-baik saja.

"Lalu kalian mengenalnya? Kenapa kalian membiarkannya masuk?" tanya Suga lagi sambil menunjuk Eunha.

"Ah itu.. dia yang membantuku menemukan kalian Hyung," jawab RM.

"Hm begitu.. kamsahamnida sudah membantunya," ucap Suga dan membungkuk tanda memberi salam. Eunha membalasnya dengan canggung.

"Tunggu sebentar, Hyung kau sudah tahu soal kondisi kita?" tanya RM ragu.

Suga menatap RM dan kembali duduk di sofanya, "Nee tubuh kita koma. Aku sudah lihat beritanya di TV. Kalian duduklah, aku lelah berdiri terus." Jawabnya.

Mereka mulai bicara soal diri mereka yang menjadi arwah sekarang. Ternyata Suga juga sudah mengetahuinya. Suga pun sudah mencoba mencari mereka di Rumah Sakit dan lokasi konser walau hasilnya nihil. Ia terbangun di Dorm pada hari yang sama saat V juga terbangun.

Mereka terus mengobrol sampai malam hari. Eunha memilih tidur lebih dulu karena besok dirinya harus bekerja dan harus datang lebih cepat dari biasanya.

***

Note :
- good day : hari baik
- eommonim / eommoni : Ibu (panggilan yang lebih sopan daripada 'eomma')
- jeongmal mianhae : maaf banget

Continue Reading

You'll Also Like

170K 19.2K 47
#taekook #boyslove #mpreg
74.7K 8.1K 85
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
133K 13.3K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
89.9K 11.5K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...