IDOL [On Going]

By vanfarewell

38.8K 2.8K 509

Muda, berbakat. Apakah kedua kategori itu cukup untuk menjadi seorang IDOL? Dengan tekad yang kuat, Vanessa A... More

Prologue
Chapter 1 - Challenge.
Chapter 2 - Agil's Trick.
Chapter 3 - Sent!
Chapter 4 - The Boys.
Chapter 5 - Competition.
Chapter 6 - The Announcement.
Chapter 7 - Decision.
Chapter 8 - Hello Korea!
Chapter 9 - Park.
Chapter 10 - Do Jinyoung
Chapter 11 - Stray
Chapter 12 - Kids.
Chapter 13 - Oppa.
Chapter 14 - School.
Chapter 15 - Saved.
Chapter 16 - 귀여운 생물.
Chapter 17 - VIP.
Chapter 18 - Ngambek?
Chapter 19 - Awkward.
Chapter 20 - Silence.
Chapter 21 - Forgetful
Chapter 22 - Secret?
Chapter 23 - New Eonni!
Chapter 24 - An Old Friend.
Chapter 25 - Just Enjoy It.
Chapter 27 - Park
Chapter 28 - Congrats.
Chapter 29 - Special Evaluation
Chapter 30 - Evaluation Day.
Chapter 31 - Spotify.
Chapter 32 - Traktir.
Chapter 33 - Dating!
Chapter 34 - Kuntilanak.
Chapter 35 - Fam?

Chapter 26 - Satu Chapter Bersama Agil

553 49 10
By vanfarewell

Seminggu setelah ujian semester, sekarang waktunya libur semester. Waktu yang sangat ditunggu-tunggu banyak murid, terutama bagi murid yang tidak suka belajar seperti Agil.

"Ribet juga masuk sekolah unggul," ucap Agil sambil menatap urutan ranking kelas melalui handphone-nya. Sangat menyebalkan baginya berada di posisi kedua di kelas dengan perbedaan nilai hanya 0,5. Padahal sebelum masuk sekolah ini, dia selalu yang terbaik di kelasnya.

"Mana Si Babon yang di atas gue. Kalau Vanessa 'kan gapapa," ucap Agil lalu tertawa sendiri setelah menyebut nama Vanessa.

Dia berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil handphone-nya. Karena seharian ini dia membantu Vadi, dia belum menghubungi Vanessa kecuali untuk menanyakan sesuatu, itupun permintaan Vadi.

"Eh? Bang Vadi tadi pakai hp gue?" gumam Agil.

Setelah di cek, ternyata memang Vadi memakai handphone-nya untuk menghubungi Vanessa tadi siang. Setelah tidak sengaja membaca sedikit dari chats Vadi dan Vanessa, dia memutuskan untuk mengambil topik dari chats tersebut.

Vanessa

Nanti aja komennya bang, ini aku udah mau ke halte

Oke deh
Kane deh kayanya dipanggil abang
Sent

Begitu selesai mengirimkan pesan tersebut, Agil berniat menaruh handphone-nya dan mengerjakan hal lain—karena tidak mungkin Vanessa fast response. Namun dia tidak sengaja melihat file video yang dikirimkan Vanessa.

Menurut Agil, tidak sopan membaca pesan orang lain meskipun itu menggunakan handphone miliknya. Namun dia terlalu penasaran untuk melakukan prinsipnya kali ini.

"Tambah keren aja Vanessa," gumam Agil ketika menonton video itu.

Agil tiba-tiba tersenyum melihat Vanessa yang berusaha terlihat imut dalam video itu.

"Biasanya dipuji imut aja ga mau, sekarang?" ucapnya sambil tertawa kecil.

Agil menonton video itu sekitar tiga kali, kemudian berhenti untuk mengerjakan sesuatu.

Beberapa pesan masuk diabaikan Agil. Kemudian beberapa belas menit kemudian ada sebuah pesan masuk dengan nada notifikasi yang unik, karena Agil memang memasang nada notifikasi khusus untuk Vanessa.

Ngok!

Masalahnya kenapa harus suara babi?

Vanessa

Kane deh kayanya dipanggil abang

Dih

Setelah membalas pesan dengan lama, balasannya pun singkat dan menyebalkan.

Agil mah sabar.

Coba deh, panggil gue abang

Buat?

Heh
Emang seharusnya lo itu manggil gue abang
Kurang akhlak sih

Ga ngaca

Ayo panggil gue abang
Biar gue semangat kerja

Kerja apa emang?
Bang

Adalah pokonya kerja
Kurang seru kalo diketik
Voice note coba

Dih banyak mau

Cepetan

Send a voice note
Noh
Jangan disebar ya
Gue cabut dulu, mau latihan

EH SKASJDLKASAK

Kenapa?

Gapapa

Read

Agil terdiam beberapa saat sebelum memutar voice note itu.

"Bang Agil sana kerja. Jangan lupa istirahat."

Reaksi Agil :

WARNING!! INI CUMA FAKESUB YAA!!

***

"Agil!"
"Agil!"
"Agil! Budek ya lo?"

"Ck, apa sih?"

"Ga usah sok cuek gitu. Sedih 'kan lo, kalah dari gue?"

Agil hanya menatap gadis itu cuek kemudian berlalu meninggalkannya.

"There is nobody that can't love me*. Dan lo bakalan jadi salah satu dari itu," gumamnya setelah Agil pergi, kemudian pergi ka arah yang berbeda untuk menuju tempat tujuannya.
*Ga ada orang yang ga bisa suka gue.

Meskipun gadis itu mendapatkan ranking pertama di kelasnya, tapi sepertinya dia cukup bodoh untuk tidak menyadari bahwa Agil masih bisa mendengarnya.

Agil menghelas nafasnya setelah mendengar gumaman gadis itu. "Susah jadi orang ganteng," gumamnya. "Reyna, Reyna," lanjutnya sambil geleng-geleng.

Sebenarnya mereka tidak perlu lagi pergi ke sekolah karena sedang libur semester. Hanya saja Agil punya beberapa hal untuk diurus, dan dia tidak tau kenapa Reyna juga ke sekolah.

Setelah menyelesaikan urusan-urusannya, Agil berusaha untuk segera pulang. Namun usahanya gagal karena dia bertemu teman sekelasnya, yang kemudian mengajaknya untuk nongkrong.

"Lo ikut camping 'kan Gil?" tanya salah satu temannya. Agil hanya membalas dengan anggukan. "Asik, kita se-tim ya?" ajaknya.

"Lah emang bisa?" heran Agil. Karena menurut sepengetahuannya, kelompok belajar untuk camping ditentukan oleh guru. "Bisa aja. Tinggal ngemis ke Pak Wahyu hahaha," ucapnya. "Boleh juga, Han. Buat jaga-jaga kalau aja gue ntar se-tim sama Reyna," ucap Agil.

"Kalo diliat-liat lo kesel banget dah sama Reyna. Padahal dia cakep, kaya, pinter lagi. Kayanya dia juga suka sama lo," ucap Farhan. "Ya emang sih. Tapi poin terakhir yang lo bilang bikin gue risih," jawab Agil.

"Lo risih dia suka sama lo?" tanyanya yang diangguki Agil, "lo, gay?"

Mereka berdua bertatapan selama beberapa detik.

"Jangan bilang bener. Please jangan suka sama gue," ucap Farhan. "Engga lah. Emangnya kalau iya kenapa lo larang gue?" tanya Agil balik.

"Lo 'kan ganteng. Kalau gue khilaf, gimana?"

"Gile ya lu!"

"Hahahaha. Ya elo sih! Emangnya lo kenapa ga suka Reyna?"

Agil diam sambil tersenyum menatap Farhan. "Jangan-jangan lo beneran suka gue?" Agil tertawa kecil karena itu kemudian menggeleng.

"Ada cewe lain yang gue suka," gumamnya namun dapat di dengar Farhan dengan jelas.

"Siapa? Anak sini? Kalau iya bisa nih gue bantu comblangin!"

"Ada deh, kepo aja lu."

Sayangnya gumaman Agil tidak hanya bisa di dengar Farhan, tapi juga Reyna yang tidak sengaja ada disana.

Sepertinya Agil juga cukup bodoh untuk menyadari keadaan sekitarnya.

Vote kalau kamu suka.
Comment kalau ini menarik.
Share biar cerita ini berkembang.
Thanxx!
vanfarewell.

Continue Reading

You'll Also Like

176K 19.4K 40
Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ruangan dimana terdapat seorang pria yg se...
402K 32.2K 63
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
65.2K 5.8K 15
[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempe...
70.6K 3.8K 21
seorang gadis bernama Gleen yang berusia 20 tahun, membaca novel adalah hobinya, namun bagaimana jika diusia yang masih muda jiwa nya bertransmigrasi...