Rintik hujan [COMPLETED]

By Riskarivia_

954K 60.4K 5.6K

[SEBAIKNYA SEBELUM MEMBACA INI, LEBIH BAIK BACA CERITA PELANGI TERLEBIH DAHULU] (Ceritanya sudah tamat tapi m... More

Rintik hujan 01
Rintik hujan 02
Rintik hujan 03
Rintik hujan 04
Rintik hujan 05
Rintik hujan 06
Rintik hujan 07
Rintik hujan 08
Rintik hujan 09
Rintik hujan 10
Rintik hujan 11
Rintik hujan 12
Rintik hujan 13
Rintik hujan 14
Rintik hujan 15
Rintik hujan 16
Rintik hujan 17
Rintik hujan 18
Rintik hujan 19
Rintik hujan 20
Rintik hujan 21
Rintik hujan 22
Cast Rintik Langit
Rintik hujan 23
Rintik hujan 24
Rintik hujan 25
Rintik hujan 27
Rintik hujan 28
Rintik hujan 29
Rintik hujan 30
Rintik hujan 31
Rintik hujan 32
Rintik hujan 33
Rintik hujan 34
Rintik hujan 35
Rintik hujan 36
Rintik hujan 37
[PROMOSI] Surat Cinta Tanpa Kata
Rintik hujan 38
Rintik hujan 39
Rintik hujan 40
Rintik hujan 41
Rintik hujan 42
Rintik hujan 43
Rintik hujan 44
Rintik hujan 45
Rintik hujan 46
Rintik hujan 47
Rintik hujan 48
Rintik hujan 49
Rintik hujan 50
Rintik hujan 51
Rintik hujan 52 {SELESAI}
SEKILAS INFO!
RINTIK HUJAN 2

Rintik hujan 26

15.3K 1K 130
By Riskarivia_

Suasana ruangan yang cukup mewah untuk ruangan kepala sekolah. Meskipun mewah tetapi Rintik tidak nyaman di sini. Di tambah lagi tatapan horor dari guru-guru yang ada di sini, Rintik bergidik ngeri melihatnya.

"Rintik, sekarang kamu jelasin semuanya." Ucap Bu Ningsih.

Rintik mengernyitkan keningnya." Jelasin apa Bu?" Tanya balik Rintik.

Bu Ningsih menepuk jidatnya." Ya jelasin semuanya lah Rintik, asal mulanya kamu sama Dhisya berantem. Paham kau?"

"Oh gitu, Bu. Saya berantem sama Dhisya karena dia duluan yang mulai." Jawab Rintik.

Dhisya melototkan matanya." Enak aja, lo duluan yang mulai. Lo yang nampar gue, habis tuh lo pukul gue---" Ucap Dhisya terpotong.

"Habis tuh gue bakal bunuh lo, kalo lo nggak bisa diem! Seneng banget nyaut pembicaraan orang, yang di tanya tuh gue. Jadi lo diem aja!" Ucap Rintik. Dhisya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Sudah-sudah jangan berantem! Jadi yang salah di sini siapa?" Tanya Bu Ningsih.

"DIA!" Rintik menunjuk ke arah Dhisya sedangkan Dhisya menunjuk ke arah Rintik.

Rintik melototkan matanya tidak terima." Enak aja lo nyalahin gue!"

"Ya lo lah yang salah, jelas-jelas lo yang udah tampar gue habis tuh lo pukul gue." Ucap Dhisya.

"Lo juga ngapain mancing emosi gue?"

"Ya terserah gue lah, mau gue mancing ikan kek, mancing emosi kek. Itu kan hak gue ngapain lo ribut?"

"Ya udah berarti kalo gue mukul lo, ya terserah gue lah."

"DIAM!" Bentak Bu Ningsih. Bu Ningsih menatap tajam ke arah Rintik dan Dhisya bergantian. Rintik menelan ludahnya kasar begitupun dengan Dhisya.

"Kalian tuh nggak bisa apa akur satu hariiiii aja, setiap ketemu pasti berantem. Akur gitu loh." Ujar Bu Ningsih.

"Ngapain akur sama pantat panci?" Gumam Rintik yang dapat di dengar oleh semua orang.

"Ngomong apa lo tadi?!" Bentak Dhisya.

"Emangnya gue ngomong apa?" Tanya balik Rintik. Dhisya mendengus kesal mendengar tanggapan Rintik. Sedangkan Rintik tertawa dalam hati.

Bu Ningsih memijit pelipisnya pusing menghadapi muridnya itu." Rintik, kenapa kamu pukul Tania?" Tanya Bu Ningsih.

Rintik melirik malas ke arah Tania." Nggak sengaja, lagian siapa suruh jadi pahlawan kesiangan. Kena tonjok aja langsung pingsan." Jawab Rintik, Tania menundukkan kepalanya mendengar perkataan Rintik.

"Rintik!" Tegur Billa. Rintik memutarkan bola matanya malas." Okay." Ujar Rintik malas.

Rintik melirik sekilas ke arah Tania." Sorry gue nggak bermaksud ngomong kayak gitu." Ucap Rintik dengan sangat berat hati ia mengucapkannya.

Tania tersenyum." Iya nggak papa kok."

"Ya udah sekarang kalian maaf-maafan biar selesai urusannya!" Ujar Bu Ningsih menyuruh Rintik dan Dhisya untuk saling memaafkan.

Rintik dan Dhisya saling melirik tanpa mau berniat untuk berjabat tangan. Billa menghela nafas melihat tingkah laku putrinya. Ia mengambil tangan Rintik." Maafin Rintik ya." Ucap Billa. Rintik membelalakkan matanya tidak terima.

Dhisya diam tidak membalas jabat tangan Rintik. Akhirnya mama Dhisya pun melakukan hal yang sama seperti Billa." Maafin Dhisya juga ya." Ucapnya.

Rintik langsung melepaskan tangannya dan beralih menatap Billa." Bunda..." Rengek Rintik. Billa mengangkat bahunya acuh. Rintik mengerucutkan bibirnya sebal.

Alfa tersenyum kecil melihat tingkah laku putrinya." Ayah kangen kalian." Batinnya.

🌿🌿🌿

"Bunda. Rintik boleh nggak nanya sesuatu sama Bunda?" Tanya Rintik.

Billa menolehkan kepala menatap Rintik." Nanya apa?" Tanya Billa.

"Laki-laki tadi yang nggak sengaja berpapasan sama kita siapa? Bunda kenal?" Tanya Rintik.

Deg

Billa terkejut mendengar pertanyaan Rintik." Kenapa Rintik nanya soal itu?" Tanya Billa.

"Dia ayah kan, Bun?"

Billa membulatkan matanya." Kamu ngaco kalo ngomong." Ucap Billa menyembunyikan rasa gugupnya.

Rintik menggelengkan kepala." Rintik nggak ngaco, Rintik tau kok Bunda. Papahnya Tania itu ayah aku kan, bunda?" Tanya Rintik.

"Nggak! Ayah kamu---"

"Bunda nggak perlu ngelak, aku udah tau kok selama ini ayah ninggalin kita demi mamahnya Tania kan? Bunda bohong, ayah selama ini masih hidup. Kenapa dulu Bunda bilang kalo ayah udah meninggal." Ucap Rintik sedikit terisak.

Air mata Billa pun ikut turun." Bunda nggak bermaksud untuk bohongin kamu." Ucap Billa.

"Bunda nggak perlu minta maaf, ini bukan salah Bunda. Rintik juga benci sama ayah." Ujar Rintik.

Billa menggelengkan kepalanya." Kamu nggak boleh benci sama ayah."

"Kenapa Rintik nggak boleh benci sama ayah? Ayah udah tega ninggalin kita! Ayah nggak pernah nemuin kita. Ayah lebih milih Tania daripada Rintik, Rintik benci ayah. Ayah itu bajingan!"

Plakk!

Billa menampar pipi Rintik." Jaga omongan kamu?!" Bentak Billa. Rintik memegangi pipinya yang sedikit perih, ia menatap nanar Billa." Bunda jahat!" Pekik Rintik dengan berjalan mundur.

"Rintik, maafin bunda. Bunda nggak bermaksud nampar kamu." Ucap Billa menyesal.

"Bunda jahat! Rintik kecewa sama Bunda!" Rintik berlari keluar rumahnya. Billa menutupi wajahnya menyesal karena telah menampar Rintik.

🌿🌿🌿

" Tante, om itu siapa? Tadi om itu udah nolongin Rintik." Rintik menunjuk ke arah Alfa yang sedang bermain bersama dengan Tania.

Salsha mengepalkan tangannya melihat arah pandang Rintik." Dia ayah kamu." Ucap Salsha.

Mata Rintik berbinar-binar mendengarnya." Dia ayah? Rintik mau ketemu sama ayah." Saat Rintik ingin berlari menghampiri Alfa, tangannya di cekal oleh Salsha.

Salsha menggelengkan kepala." Rintik nggak boleh nemuin ayah!" Ujar Salsha.

Senyum Rintik memudar." Kenapa?" Tanya Rintik.

Salsha menghela nafas sejenak." Coba Rintik lihat, ayah udah bahagia sama keluarga barunya. Dan anak kecil seumur kamu itu adalah anaknya ayah kamu dari keluarga barunya." Ucap Salsha.

Rintik menangis terisak-isak." Ayah udah bahagia hiks... Sama keluarga barunya hiks... Ayah ngelupain Rintik sama Bunda hiks... Rintik benci ayah!"

Mengingat itu membuat air mata Rintik jatuh terus menerus. Ia memutuskan untuk pergi ke taman. Ia ingin mencari ketenangan." Ayah hiks... Hiks..."

Tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan sapu tangan ke arah Rintik." Hapus air mata lo." Ucapnya.

Rintik membelalakkan matanya mendengar suara itu. Ia mendongakkan kepala." Langit!"

Langit menghela nafas lalu duduk di samping Rintik." Nih!" Langit memberikan sapu tangannya. Rintik melirik sekilas tanpa mau menerimanya." Nggak perlu!"

Langit memutarkan bola matanya malas lalu ia mengusap air mata Rintik. Tubuh Rintik membeku, jantungnya berdetak kencang. Ia mati-matian menahan nafasnya. Meskipun ia pernah berpacaran dengan Langit, tapi untuk jarak sedekat ini dengan Langit, ia tidak pernah.

Langit menjauhkan badannya." Hapus sendiri!"

Rintik menerima sapu tangan Langit lalu menghapus air matanya sendiri. Langit tersenyum kecil melihat Rintik." Rin." Panggil Langit.

"Apa?" Sahut Rintik tanpa menolehkan kepalanya.

"Boleh nggak sih gue egois?" Tanya Langit.

"Hah!"










Bersambung...

Jangan lupa vote and coment
SEE YOU NEXT PART 💕

Continue Reading

You'll Also Like

20.5K 2.2K 60
follow sebelum baca 🤭 Kelanjutan dari ACDP yang udah terbit •Belum direvisi• Jadi tolong dimaklumi kalau ada kata yang kurang nyambung dan salah ket...
82.4K 3.8K 44
Coba tanyakan pada hatimu. Kamu mencintainya atau hanya mengagumi? [Cerita telah selesai]
92.9K 6K 53
Natarisha Khumaira, gadis yang sering disapa Icha ini harus melewati masa SMA-nya dengan satu kelas bersama Agnan. Tetangga sekaligus teman kecilnya...
RANK By MimoIs

Teen Fiction

5.2K 866 52
"Pada akhirnya yang selama ini dibungkam, akan tiba waktunya untuk segera menyuarakan." *** Nama Fiza Ilyana resmi tercantum dan membuat dirinya menj...