ALVASKA

By matcharay_

31.1M 2.2M 857K

Spoiler novel Alvaska 2 bisa anda baca di akhir bab. ©2020 More

Alvaska's cast
ALVASKA 01 [RAIN]
ALVASKA 02 [ACCIDENT]
ALVASKA 03 [BROKEN]
ALVASKA 04 [DEV]
ALVASKA 05 [WHO?]
ALVASKA 06 [SAVIOR]
ALVASKA 07 [HATE]
ALVASKA 08 [RELAPSE]
ALVASKA 09 [SPOILED]
ALVASKA 10 [BROTHER]
ALVASKA 11 [PRESTIGE]
ALVASKA 12 [NEIGHBORS?]
ALVASKA 13 [MISS]
ALVASKA 14 [DEV2]
ALVASKA 15 [OUR NIGHT]
ALVASKA 16 [SAVIOR 2]
ALVASKA 17 [SHE]
ALVASKA 18 [CLUB]
ALVASKA 19 [PUNISHMENT]
ALVASKA 20 [DARK SIDE]
ALVASKA 21
ALVASKA 22
ALVASKA 23
ALVASKA 24
ALVASKA 25
ALVASKA 26
ALVASKA 27
ALVASKA 28
ALVASKA 29
ALVASKA 30
ALVASKA 31
ALVASKA 32 Part I
ALVASKA 33
ALVASKA 34
ALVASKA 35
ALVASKA 36
ALVASKA 37
ALVASKA 38
ALVASKA 39
ALVASKA 40
ALVASKA 41
ALVASKA 42
ALVASKA 68
ALVASKA 69& 70
[71+] SPOILER VER NOVEL
SPOILER ALERT!!⚠️+ ALVASKA S2
-

ALVASKA 32 Part II

329K 41.4K 2.1K
By matcharay_

"Akh!" Alvaska berteriak kesakitan sambil memejamkan mata. Sakit pada punggung dan dadanya seakan menjadi pelengkap penderitaan Alvaska.

"Sakit ya?" Tanya Kana polos.

Alvaska membuka mata, menatap Kana tajam. "Lo-" Cowok itu menghentikan ucapannya saat merasakan jantungnya terasa seperti ditikam belati. Sakit. Alvaska menggigit bibir dalamnya, mengepalkan salah satu tangannya kuat, sampai kuku-kuku itu menembus telapak tangan, berusaha menyalurkan kesakitan yang dia rasa. Alvaska meringis tertahan dengan tangan yang meremas dadanya semakin kuat. Detak jantungnya pun tidak beraturan.  Alvaska menarik napas panjang lalu di hembuskan secara perlahan. Hal itu Alvaska lakukan berulang kali hingga detak jantungnya kembali normal. Masih menekan kuat dada kirinya yang terasa begitu sesak, cowok itu memejamkan mata. "Shh.."

"Alva, syukur lo udah sadar," ucap Jazi yang baru saja sampai di samping Alvaska. Cowok yang tadi berteriak memanggil Alvaska itu mengernyit ketika melihat sahabatnya itu tampak seperti orang yang tengah menahan sakit. "Lo nggak apa-apa Va? Dada lo sakit?"

Alvaska menggeleng lemah. Cowok itu kembali memasang alat bantu pernapasan di hidungnya.

"Gue nggak apa-apa."

Kana hanya diam. Jujur, Kana tidak tau harus melakukan apa. Jadi, cewek itu memilih mundur dan berniat pergi meninggalkan ruangan tempat Alvaska di rawat. Tapi baru saja Kana mundur beberapa langkah..

"Siapa yang ngizinin lo pergi?"

Ucapan Alvaska menghentikan langkah Kana seketika. "Gue mau balik ke sekolah. Ke-"

"Gue nggak ngizinin lo pergi ninggalin gue." Alvaska memotong ucapan Kana.

Kana tidak mengerti. Ucapan Alvaska terdengar samar karena cowok itu menggunakan alat pernapasan yang menutupi bagian hidung dan mulutnya.

"Lo bilang apa?"

Alvaska melepaskan alat pernapasan yang terpasang di hidungnya. Cowok itu menatap Kana tajam. "Gue nggak ngizinin lo pergi."

"Gue nggak butuh izin lo buat pergi-"

Kana menghentikan ucapannya ketika mendengar suara pintu tertutup dari arah belakang. Cewek itu menoleh dan mendapati pintu ruangan tempat Alvaska di rawat tertutup rapat. Kana yakin jika pintu ruangan itu di tutup oleh salah satu sahabat dari Alvaska.

Kana berdecak lalu berjalan cepat ke arah pintu ruangan. Cewek itu memutar handle, berusaha membuka pintu, tapi tidak bisa. Pintu itu terkunci dari luar. Kana mengintip keadaan luar dari jendela di samping pintu, tidak ada siapapun di sana. Kana menoleh ke arah Jazi, cowok itu juga sudah tidak ada di dalam ruangan.

Sial!

Kana yakin jika Jazi lah yang mengunci pintu ini dari luar. "Gue bales lo, Zi," desisnya kesal. Tatapan Kana beralih pada Alvaska yang tengah berbaring lemah di atas brankar. "Lo yang nyuruh kan?"

"Nggak."

Kana meremas rambutnya frustrasi. Cewek itu hanya di berikan izin selama lima belas menit untuk menjeguk Alvaska di rumah sakit. Tapi ini sudah lebih dari dua puluh menit Kana berada di rumah sakit.

"Arrgh! Gue mau balik ke sekolah!"

"Berisik!"

Alvaska menatap Kana tajam. Kana membalas menatap Alvaska tidak kalah tajam. Kedua iris mata berbeda warna itu beradu pandang. Ada satu tatapan tersirat yang sulit untuk di jabarkan, terpancar dari mata keduanya.

Alvaska dan Kana memutuskan tatapannya ketika merasakan sesuatu yang begitu asing menghantam dada mereka. Ada perasaan aneh yang muncul setiap kali mereka bertatapan.

"Sini." Alvaska menepuk sisi ranjang di sebelah kirinya. "Tidur bareng gue."

To be continue...

500 word. Secuil jejak anda, means a lot_

Continue Reading

You'll Also Like

19.7M 2M 55
Sudah terbit dan tersebar di seluruh Gramedia Indonesia -Satu dari seratus sekian hati yang pernah singgah. Kamu, yang terakhir kalinya yang bakal si...
Cara Dan Bian By CJ

Teen Fiction

2.3M 11.5K 3
Bagaimana kalau aku memintamu untuk kembali? Ketika cinta seharusnya berakhir aku takkan sanggup membiarkannya pergi. Karena kamu aku kembali memperj...
9.3K 1.5K 9
Biasakan follow dan vote terlebih dahulu sebelum membaca. [ NEW COVER ] ❝ Aku menyesal pernah menyia-nyiakan dirinya. Kini aku harus menghadapi keny...
205K 8.7K 69
❝1,2 Connect! Annyeong haseyo, ENHYPEN Imnida❞ Hello, ENGENE! Kali ini aku bawa book Lirik Lagu Enhypen lho Jangan lupa mampir ya. Dilengkapi : - Bi...